PAK.0001/ASKEP/RSUIA 01 1/4
Ditetapkan
PANDUAN Tanggal Terbit Direktur Utama RS. UIA
ASUHAN
KEPERAWATAN
…………………… ………………………….
Pengertian Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal
diatas 38 derajat) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.
Penyebab Faktor genetika :
Faktor keturunan dari salah satu sebab terjadinya kejang demam, 25-50%
anak yang mengalami kejang demam memiliki anggota keluarga yang
pernah mengalami kejang demam
Penyakit infeksi :
1. Bakteri : penyakit pada traktus respiratorius, pharingitis, tonsilitis,
otitis media.
2. Virus : Varicella(cacar), morbili(campak), dengue(virus penyebab
demam berdarah).
Trauma
Kejang berkembang pada minggu pertama setelah kejadian cedera
kepala
Neoplasma, toksin
Neoplasma dapat menyebabkan kejang pada usia berapapun,namun
mereka merupakan penyebab yang sangat penting dari kejang pada usia
pertengahan dan kemudian ketika insiden penyakit neoplastik meningkat.
Data Subyektif Tidak tersedia
KEJANG DEMAM
PAK.0001/ASKEP/RSUIA 01 2/4
Data Obyektif 1. Suhu tubuh diatas nilai normal
2. Kulit merah
3. Kejang
4. Takikardi
5. Takipnea
6. Kulit terasa hangat
7.
PAK.0001/ASKEP/RSUIA 01 3/4
Standar Intervensi Intervensi Utama:
Keperawatan (SIKI)
1. manajemen hipertermia (I.15506)
2. manajemen peningkatan tekanan intrakranial (I.06194)
3. manajemen keselamatan lingkungan (I.14513)
4. manajemen jalan nafas (I.010111)
Intervensi Pendukung:
1. edukasi teknik batuk efektif
Tindakan Mandiri:
Keperawatan
Observasi
1. Identifikasi penyebab terjadinya hipertemi (misal,dehidrasi,terpapar
lingkungan panas)
2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor keluaran urine
4. Identifikasi penyebab TIK
5. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK
6. Monitor status pernafasan
7. Identifikasi kebutuhan keselamatan
8. Monitor perubahan status keselamatan lingkungan
9. Monitor jalan nafas
10. Monitor bunyi nafas tambahan
11. Monitor sputum
Terapeutik
1. Longgarkan atau lepaskan pakaian
2. Berikan cairan oral
3. Berikan oksigen bila perlu
4. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang
tenang
5. Cegah terjadinya kejang
6. Pertahankan suhu tubuh normal
KEJANG DEMAM
PAK.0001/ASKEP/RSUIA 01 4/4
7. Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan
8. Sediakan alat bantu keselamatan lingkungan
9. Pertahankan kepatenan jalan nafas
10. Posisikan semi fowler atau fowler
11. Lakukan penghisapan kurang dari 15 detik
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Pemberian sedasi dan anti convulsan jika perlu
3. Ajarkan individu , keluarga atau kelompok resiko tinggi bahaya
lingkungan
4. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari jika tidak kontraindikasi
5. Ajarkan tekhnik batuk efektif
Kolaborasi:
- Pemberian elektrolit dan intravena
- Kolaborasi pemberian bronchodilator , ekspetoran, mukolitik jika
perlu
Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah dilaksanakan
intervensi dan dibandingkan dengan standar luaran keperawatn
indonesia serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan
yang telah di tetapkan.
Informasi dan 1. Batuk efektif
Edukasi
2. Latihan pernapasan
3. Posisi semi fowler
Nasehat pulang/ 1. Batuk efektif
Instruksi kontrol
2. Obat diminum secara teratur
3. Kontrol ke poliklinik
4. Kondisi darurat yang mengharuskan segera ke RS
Kepustakaan 1. Aprisunadi. 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia.
Dewan pengurus pusat, persatuan perawat Nasional Indonesia.
KEJANG DEMAM
PAK.0001/ASKEP/RSUIA 01 5/4
Jakarta 2.
2. Aprisunadi. 2018. Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Dewan pengurus pusat, persatuan perawat Nasional Indonesia.
Jakarta 3.
3. Aprisunadi. 2018. Standart Luaran Keperawatan Indonesia.
Dewan pengurus pusat, persatuan perawat Nasional Indonesia.
Jakarta