DISUSU OLEH :
DWI AMALIA PUTRI
2720200069
PAK.0039/ASKEP/RSUIA 01 1/4
Ditetapkan
PANDUAN Tanggal Terbit Direktur Utama RS. UIA
ASUHAN
KEPERAWATAN
…………………… ………………………….
Pengertian Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke
jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan disfungsi
seluler yang mengancam jiwa.
Penyebab 1. Hipoksemia
2. Hipoksia
3. Hipotensi
4. Kekurangan volume cairan
5. Sepsis
6. Sindrom respons inflamasi sistemik (systemic
inflammatory response syndrome [SIRS])
Data Subyektif 1. Merasa lemah
2. Mengeluh haus
RESIKO SYOK
PAK.0039/ASKEP/RSUIA 01 2/4
Data Obyektif 1. Frekuensi nadi meningkat (110 x/menit)
2. Nadi teraba lemah (bradikardi)
3. Tekanan darah menurun (sistolik <90 mmHg)
4. Turgor kulit menurun
5. Membrane mukosa kering
6. Volume urin menurun
7. Hematokrit meningkat
8. Suhu tubuh meningkat (>37,5o C)
PAK.0039/ASKEP/RSUIA 01 3/4
7. Haus menurun
8. Kongfusi menurun
9. Letargi menurun
10.Asidosis metabolic menurun
11.Mean arterial pressure membaik
12.Tekanan darah sistolik membaik
13.Tekanan darah diastolic membaik
14.Tekanan nadi membaik
15.Pengisian kapiler membaik
16.Frekuensi nadi membaik
17.frekuensi napas membaik
Standar Intervensi Utama:
Intervensi
1. Pencegahan Syok (I.02068, hal 285)
Keperawatan
(SIKI) 2. Pemantauan Cairan (I.03121, hal 238)
Intervensi Pendukung:
1. Edukasi Dehidrasi (I.12367, hal.53)
2. Edukasi Terapi Cairan (I.12455, hal 113)
3. Insersi Intravena (I.02030, hal 123)
4. Manajemen Cairan (I.03098, hal 159)
5. Resusitasi Cairan (I.03139, hal 391)
Tindakan Mandiri
Keperawatan Observasi
1. Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan
kekuataan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
2. Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
3. Monitor status cairan
4. Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
RESIKO SYOK
PAK.0039/ASKEP/RSUIA 01 4/4
5. Periksa riwayat alergi
Terapeutik
1. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
oksigen >94%
2. Persiapan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
3. Pasang jalur IV, jika perlu
4. Pasang katetert urine untuk menilai produksi urine,
jika perlu
5. Lakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi
Edukasi
1. Jelaskan penyebab atau factor resiko syok
2. Jelaskan tanda dan gejala awal syok
3. Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan
tanda dan gejala awal syok
4. Anjurkan memperberat asupan cairan oral
5. Anjurkan menghindari alergen
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian transfuse darah, jika perlu
3. Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu
Evaluasi Status cairan: terpantau d
Informasi dan 1. Terapi cairan
Edukasi
2. Reaksi alergi
3. Dehidrasi
Nasehat pulang/ 1. Terapi cairan
Instruksi kontrol
2. Obat diminum secara teratur
3. Kontrol ke poliklinik
4. Kondisi darurat yang mengharuskan segera ke RS
Kepustakaan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, Definisi dan
Indikator Diagnostik (2016).
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Definisi dan
Tindakan Keperawatan (2018).
RESIKO SYOK
PAK.0039/ASKEP/RSUIA 01 5/4
Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan (2019).
RESIKO SYOK
PAK.0039/ASKEP/RSUIA 01 6/4
PAK.0039/ASKEP/RSUIA 01 7/4
(systemic Akral dingin Terapeutik
inflammatory menurun Berikan oksigen untuk mempertahankan
Pucat menurun saturasi oksigen >94%
response syndrome Haus menurun Persiapan intubasi dan ventilasi mekanis,
[SIRS]) Kongfusi menurun jika perlu
Letargi menurun Pasang jalur IV, jika perlu
DS : Asidosis metabolic Pasang katetert urine untuk menilai
menurun produksi urine, jika perlu
Merasa lemas Mean arterial
Merasa haus pressure membaik Lakukan skin test untuk mencegah reaksi
DO: Tekanan darah alergi
Frekuensi nadi meningkat sistolik membaik
Tekanan darah Edukasi
(110x /menit atau lebih)
diastolic membaik Jelaskan penyebab atau factor resiko syok
Nadi teraba lemah Tekanan nadi Jelaskan tanda dan gejala awal syok
(bradikardi) membaik Anjurkan melapor jika
Tekanan darah menurun Pengisian kapiler menemukan/merasakan tanda dan gejala
(sistolik <90 mmHg) membaik awal syok
Frekuensi nadi Anjurkan memperberat asupan cairan oral
Turgor kulit menurun membaik Anjurkan menghindari alergen
Membran mukosa kering frekuensi napas
Volume urin menurun membaik Kolaborasi
Hemaokrit meningkat Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
Kolaborasi pemberian transfuse darah, jika
perlu
Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika
perlu
RESIKO SYOK
PAK.0039/ASKEP/RSUIA 01 8/4
PEMASANGAN INFUS
SPO/PROKEP/001 01 1/6
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur Utama RS. UIA
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONA
L
26 Desember 2023 Ns. Dwi Amalia Putri, S.Kep,
M.Kep
Pengertian Proses memasukan jarum abocath ke dalam pembuluh
darah vena yang disambungkan dengan selang infus
dan dialirkan cairan infus.
Tujuan 1. Memberikan sejumlah cairan ke dalam tubuh ke dalam
pembuluh darah vena untuk menggantikan kehilangan
cairan tubuh atau zat-zat makanan
2. Sebagai media pemberian obat
Kebijakan SK No 01 Tentang Pemasangan Infus
(SK : dari kebijakan RS )
Prosedur 1. Perawat memberikan senyum, salam dan sapa
2. Perawat memastikan identitas pasien dengan
mencocokan gelang identitas (pasien rawat inap).
3. Perawat menjelaskan mengenai tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien
4. Perawat memberikan pasien posisi supine atau
semifowler dengan lengan di luruskan
5. Perawat mempersiapkan alat-alat yang akan dipakai
meliputi :
5.1. Sarung tangan bersih
1
PEMASANGAN INFUS
SPO/PROKEP/001 01 2/6
2
PEMASANGAN INFUS
SPO/PROKEP/001 01 3/6
3
PEMASANGAN INFUS
SPO/PROKEP/001 01 4/6
telah di bersihkan
9.20 Tarik kulit ke arah distal berlawanan dengan arah
penusukkan agar vena semakin terlihat dan tidak
berubah posisi. Jangan menyentuh area steril
9.21 Masukkan jarum abocath secara perlahan ke
lokasi penusukan dengan sudut 20-30 derajat
9.22 Jika terlihat terlihat darah masuk ke dalam kateter
abocath maka mengidinkasikan posisi kateter
abocath sudah masuk ke dalam pembuliuh darah
vena
9.23 Tarik jarum abocath perlahan dan stabilisasi
kateter abocath dengan satu tangan
9.24 Masukkan kateter abocath lebih dalam mengikuti
arah pembuluh darah. Hati-hati terhadap tindakan
ini karena dapat menyebabkan edema jika
pembuluh darah pecah
9.25 Lepaskan tourniquet
9.26 Pasang roller klem dalam posisi “on” sehingga
cairan infus dapat mengalir melalui selang infus
kea rah pembuluh darah. Tetesan cairan infus
hanya sebagai maintenance
9.27 Fiksasi bagian badan kateter abocath dengan
plester hipoalergik seperti posisi pita menyilang
9.28 Tambahkan fiksasi di atas badan kateter abocath
4
PEMASANGAN INFUS
SPO/PROKEP/001 01 5/6
SPO/PROKEP/001 01 6/6
Terkait
(dokumen terkait pemeriksaan. Ex :Pengambilan
spesimen darah dok terkaitnya hasil lab)