1 Dispepsia 8 9 1,745,630
2 GGK 4 4 5,503,790
3 DBD 3 3 3,174,000
4 Apendiksitis 3 9 11,535,491
5 Pempigus 3 14 6,807,423
6 Stroke 3 6 5,817,911
7 Ileus 3 7 3,248,368
9 PneumoThorax 2 8 4,716,879
11 Diare 2 9 2,869,993
AY
R 2021
N PANE
Cost INA-CBGs
1,427,400
3,225,900
2,464,100
7,656,300
2,424,100
4,925,500
2,600,300
4,129,200
4,559,400
5,083,800
1,687,900
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
APENDISITIS AKUT
1. Pengertian ( Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan apemdisitis akut
1. Nyeri
2. Mual
2. Asesmen Keperawatan 3. Muntah
4. ADL
5. Pengkajian lain : bio, psiko, sosial, spritual, budaya
1. Nyeri Akut
2. Hipertermia
3. Diagnosis Keperawatan
3. Mual
4. Risiko intolerensi aktivitas
1. Suhu tubuh dalam batas normal 36,5°C - 37,5°C
2. Hemodinamik stabil
3. Tidak terjadi perdarahan
4. Kriteria Evaluasi (SLKI) 4. Nyeri terkontrol
5. Tidak ada mual dan muntah
6. Tidak ada tanda infeksi
7. Mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari
1. Manajemen nyeri : relaksasi, distraksi
2. Bantu pemenuhan Activity Daily Living
3. Manajemen mual
4. Persiapan Operasi : edukasi pra operasi, persiapan fisik : mandi, penyiapan organ, enema,
5. Intervensi Keperawatan ganti pakaian, pelepasan perhiasan, persejutuan tindakan
5. Observasi tanda-tanda vital
6. Kolaborasi pemasangan infus
7. Kolaborasi pemberian obat
8. Perawatan Luka
1. Cara menurunkan nyeri
2. Perawatan luka
3. Pengontrolan infeksi
6. Informasi dan Edukasi
4. Mobilisasi bertahap
5. Perawatan luka
6. Aktivitas di rumah
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan intervensi dan dibandingkan
7. Evaluasi dengan SLKI serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan
8. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
1. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., Wagner, C.M (Eds). (2013). Nursing
intervention classification (NIC) . St.Louis: Mosby Elsevier.
9. Kepustakaan
2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA international Nursing Diagnoses :
Definitions & Classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell
3. Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L. (2014). Medical surgical Nursing.
Mosby : Elsivier
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
APENDISITIS AKUT
1. Pengertian ( Definisi) Penyumbatan dan peradangan akut pada usus buntu dengan jangka w
1. Nyeri perut kanan bawah
2. Mual
2. Anamnesis
3. Anoreksia
4. Bisa disertai dengan deman
1. Nyeri tekan McBurney
2. Rovsing Sign (+)
3. Pemeriksaan Fisik 3. Psoas sign (+)
4. Obturator sign (+)
5. Colok dubur : nyeri jam 9-11
1. Memenuhi kriteria anamnesis (No1)
4. Kriteria Diagnosis
2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik No 1
5. Diagnosis Kerja Apendisitis akut
1. Urolitiasis dekstra
2. UTI dekstra
6. Diagnosis Banding
3. Adneksitis
4. Kista ovarium terpuntir
1. Darah rutin, masa perdarahan, masa pembekuan
2. Ureum kreatinin
3. GDS
7. Pemeriksaan Penunjang
4. HbsAg
5. Tes kehamilan (kalau perlu)
6. USG abdomen
8.
a. Tata Laksana
Tindakan :
Operatif
1. Apendektomi perlaparoskopik
Laparoskopik
b. Tindakan operatif open app 2. Open appendektomi
c. Terapi Konservaif 3. Hanya kalau ada kontra indikasi mutlak
d. Lama Perawatan 4. 3 Hari
9. Edukasi 1. Penjelasan diagnosa, diagnosa banding, pemeriksaan penunjang
2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko dan komplikasi
(Hospital Health Promotion) 3. Penjelasan alternatif tindakan
4. Penjelasan perkiraan lama rawat
Advitam : dubia adbonam
10. Prognosis Ad Sanationam : dubia adbonam
Ad Fungsionam : dubia adbonam
11. Tingkat Evidens I untuk tindakan no 1 & no 2
12. Tingkat Rekomendasi B
1. SMF Bedah Umum
13. Penelaah Kritis
13. Penelaah Kritis
2. SMF Digestif
1. Keluhan berkurang
2. Lama hari rawat : 3 hari
14. Indikator
3. Tidak terjadi infeksi luka operasi (ILO)
4. Kesesuaian dengan hasil PA
1. Buku Ajar Ilmu Bedah, Sjamsuhidayat
15. Kepustakaan 2. Principle Of Surgery. Schwartz's
3. Konsensus Nasional Ikabi
RAKTIK KLINIS (PPK)
DISITIS AKUT
us buntu dengan jangka waktu kurang dari 2 minggu
pemeriksaan penunjang
an, resiko dan komplikasi
PANDUAN ASUHAN GIZI (PAG)
APPENDISITIS
Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien appendisitis yang
Pengertian Nutrisionis/ Dietisien berfikir kritis dalam membuat keputusan un
gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas
Asesmen/Pengkajian Melanjutkan hasil skrinig perawat terkait risiko malnutrisi dan ata
Antropometri Data berat badan, tinggi badan, Indeks Masa Tubuh dan atau lin
NDISITIS
en appendisitis yang sistematis dimana
mbuat keputusan untuk menangani masalah
makan, mual
APPENDISITIS
Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien appendisitis yang sis
Pengertian Nutrisionis/ Dietisien berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk
Asesmen/Pengkajian gizi sehinggahasil
Melanjutkan aman, efektif
skrinig dan berkualitas
perawat terkait risiko malnutrisi dan atau ko
Antropometri Data berat badan, tinggi badan, Indeks Masa Tubuh dan atau lingka
Biokimia Mengkaji data laboratorium terkait gizi seperti HB, Hematokrit, Leuk
Klinis/Fisik Mengkaji data nyeri perut, mual, anoreksia
Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk ma
Riwayat Makan dahulu
asupandan penyakit
sebelum keluarga,
masuk rumahriwayat penggunaan
sakit (kualitatif suplemen maka
dan kuantitatif)
Riwayat Personal mental, serta status kognitif
Prediksi sub optimal asuhan energi berkaitan rencana tindakan beda
Diagnosis Gizi (Masalah Gizi)
dengan asupan energi lebih rendah dari kebutuhan
Intervensi Gizi (Terapi Gizi) Tujuan :
Memberikan kebutuhan dasar
Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi , dan zat gizi lainny
Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
Preskripsi Diet :
a. Kebutuhan Energi 40-45 kkal/kgBB. Pada pasien dengan status g
kebutuhan energi normal ditambah faktor stres sebesar 15% dari me
b. Protein
total. 1,5-2,0 cukup,
Karbohidrat g/kgBBsisa
( Bagi pasien
dari dengan
protein statusuntuk
dan lemak gizi kurang
menghin ).
status gizi baik atau kegemukan diberikan
hipermetabolisme, cukup vitamin dan mineral protein normal 0,8-1 g/kg
Diberikan
Makanan cair bertahap
jernihdisesuaikan dengan
30 ml/jam bisa kemampuan
kombinasi denganpasien
makananuntuk
parm
cair
cukupkental,
cairanlunak
dan mudah
bentuk dicerna
makanan porsi kecil
mulai cairsering
atau sesuai daya terim
saring, biskuit susu, makanan lunak, makanan biasa, jalur makanan
Oral/Enteral sesuai kondisi klinis dan kemampuan mengkonsumsi
LEM)
makan, mual