Anda di halaman 1dari 15

PEMETAAN DIAGNOSA CLINICAL PATHWAY

BULAN JANUARI 2021 S.D BULAN DESEMBER 2021


RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.H.KUMPULAN PANE

No Nama Diagnosa High Volume High Risk High Cost

1 Dispepsia 8 9 1,745,630

2 GGK 4 4 5,503,790

3 DBD 3 3 3,174,000

4 Apendiksitis 3 9 11,535,491

5 Pempigus 3 14 6,807,423

6 Stroke 3 6 5,817,911

7 Ileus 3 7 3,248,368

8 Angina Piktoris 2 7 4,834,456

9 PneumoThorax 2 8 4,716,879

10 Hypertensi Kidney 2 8 4,761,000

11 Diare 2 9 2,869,993
AY
R 2021
N PANE

Cost INA-CBGs

1,427,400

3,225,900

2,464,100

7,656,300

2,424,100

4,925,500

2,600,300

4,129,200

4,559,400

5,083,800

1,687,900
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

APENDISITIS AKUT
1. Pengertian ( Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan apemdisitis akut
1. Nyeri
2. Mual
2. Asesmen Keperawatan 3. Muntah
4. ADL
5. Pengkajian lain : bio, psiko, sosial, spritual, budaya
1. Nyeri Akut
2. Hipertermia
3. Diagnosis Keperawatan
3. Mual
4. Risiko intolerensi aktivitas
1. Suhu tubuh dalam batas normal 36,5°C - 37,5°C
2. Hemodinamik stabil
3. Tidak terjadi perdarahan
4. Kriteria Evaluasi (SLKI) 4. Nyeri terkontrol
5. Tidak ada mual dan muntah
6. Tidak ada tanda infeksi
7. Mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari
1. Manajemen nyeri : relaksasi, distraksi
2. Bantu pemenuhan Activity Daily Living
3. Manajemen mual
4. Persiapan Operasi : edukasi pra operasi, persiapan fisik : mandi, penyiapan organ, enema,
5. Intervensi Keperawatan ganti pakaian, pelepasan perhiasan, persejutuan tindakan
5. Observasi tanda-tanda vital
6. Kolaborasi pemasangan infus
7. Kolaborasi pemberian obat
8. Perawatan Luka
1. Cara menurunkan nyeri
2. Perawatan luka
3. Pengontrolan infeksi
6. Informasi dan Edukasi
4. Mobilisasi bertahap
5. Perawatan luka
6. Aktivitas di rumah
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan intervensi dan dibandingkan
7. Evaluasi dengan SLKI serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan
8. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
1. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., Wagner, C.M (Eds). (2013). Nursing
intervention classification (NIC) . St.Louis: Mosby Elsevier.
9. Kepustakaan
2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA international Nursing Diagnoses :
Definitions & Classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell
3. Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L. (2014). Medical surgical Nursing.
Mosby : Elsivier
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

APENDISITIS AKUT
1. Pengertian ( Definisi) Penyumbatan dan peradangan akut pada usus buntu dengan jangka w
1. Nyeri perut kanan bawah
2. Mual
2. Anamnesis
3. Anoreksia
4. Bisa disertai dengan deman
1. Nyeri tekan McBurney
2. Rovsing Sign (+)
3. Pemeriksaan Fisik 3. Psoas sign (+)
4. Obturator sign (+)
5. Colok dubur : nyeri jam 9-11
1. Memenuhi kriteria anamnesis (No1)
4. Kriteria Diagnosis
2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik No 1
5. Diagnosis Kerja Apendisitis akut
1. Urolitiasis dekstra
2. UTI dekstra
6. Diagnosis Banding
3. Adneksitis
4. Kista ovarium terpuntir
1. Darah rutin, masa perdarahan, masa pembekuan
2. Ureum kreatinin
3. GDS
7. Pemeriksaan Penunjang
4. HbsAg
5. Tes kehamilan (kalau perlu)
6. USG abdomen
8.
a. Tata Laksana
Tindakan :
Operatif
1. Apendektomi perlaparoskopik
Laparoskopik
b. Tindakan operatif open app 2. Open appendektomi
c. Terapi Konservaif 3. Hanya kalau ada kontra indikasi mutlak
d. Lama Perawatan 4. 3 Hari
9. Edukasi 1. Penjelasan diagnosa, diagnosa banding, pemeriksaan penunjang
2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko dan komplikasi
(Hospital Health Promotion) 3. Penjelasan alternatif tindakan
4. Penjelasan perkiraan lama rawat
Advitam : dubia adbonam
10. Prognosis Ad Sanationam : dubia adbonam
Ad Fungsionam : dubia adbonam
11. Tingkat Evidens I untuk tindakan no 1 & no 2
12. Tingkat Rekomendasi B
1. SMF Bedah Umum
13. Penelaah Kritis
13. Penelaah Kritis
2. SMF Digestif
1. Keluhan berkurang
2. Lama hari rawat : 3 hari
14. Indikator
3. Tidak terjadi infeksi luka operasi (ILO)
4. Kesesuaian dengan hasil PA
1. Buku Ajar Ilmu Bedah, Sjamsuhidayat
15. Kepustakaan 2. Principle Of Surgery. Schwartz's
3. Konsensus Nasional Ikabi
RAKTIK KLINIS (PPK)

DISITIS AKUT
us buntu dengan jangka waktu kurang dari 2 minggu

pemeriksaan penunjang
an, resiko dan komplikasi
PANDUAN ASUHAN GIZI (PAG)

APPENDISITIS
Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien appendisitis yang
Pengertian Nutrisionis/ Dietisien berfikir kritis dalam membuat keputusan un
gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas

Asesmen/Pengkajian Melanjutkan hasil skrinig perawat terkait risiko malnutrisi dan ata

Antropometri Data berat badan, tinggi badan, Indeks Masa Tubuh dan atau lin

Biokimia Mengkaji data laboratorium terkait gizi seperti HB, Hematokrit, Le

Klinis/Fisik Mengkaji data nyeri perut, mual, anoreksia

Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk


Riwayat Makan
asupan sebelum masuk rumah sakit (kualitatif dan kuantitatif)

Mengkaji riwayat sosial ekonomi, budaya, riwayat penyakit saat i


Riwayat Personal dahulu dan penyakit keluarga, riwayat penggunaan suplemen m
mental, serta status kognitif
Prediksi sub optimal asuhan energi berkaitan rencana tindakan b
Diagnosis Gizi (Masalah Gizi)
dengan asupan energi lebih rendah dari kebutuhan
Intervensi Gizi (Terapi Gizi) Tujuan :
Memberikan kebutuhan dasar
Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi , dan zat gizi lai
Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
Preskripsi Diet :
a. Kebutuhan Energi 40-45 kkal/kgBB. Pada pasien dengan statu
kebutuhan energi normal ditambah faktor stres sebesar 15% dar
b. Protein 1,5-2,0 g/kgBB ( Bagi pasien dengan status gizi kuran
status gizi baik atau kegemukan diberikan protein normal 0,8-1 g

c. Selama pemulihan kondisi diberikan tinggi energi protein , lem


total. Karbohidrat cukup, sisa dari protein dan lemak untuk meng
hipermetabolisme, cukup vitamin dan mineral
Diberikan bertahap disesuaikan dengan kemampuan pasien untu

Jenis Diet diberikan bertahap sesuai kemampuan dan kondisi pa


Makanan cair jernih 30 ml/jam bisa kombinasi dengan makanan
cair kental, lunak mudah dicerna porsi kecil sering

Pemberian energi dan protein bertahap disesuaikan dengan kem


cukup cairan dan bentuk makanan mulai cair atau sesuai daya te
saring, biskuit susu, makanan lunak, makanan biasa, jalur makan
Oral/Enteral sesuai kondisi klinis dan kemampuan mengkonsum
A. Pelaksanaan pemberian makan sesuai dengan preskripsi diet
cair/saring/lunak/biasa .
Implementasi Pemberian B. Pemberian edukasi dan konseling giz
Makanan , Edukasi, Konseling Gizi, dan penunggu pasien (care giver)
Koordinasi dengan tenaga C. Koordinasi pelayana
kesehatan lain kesehatan lain yaitu dengan dokter, perawat, farmasi dan tenaga
asuhan pasien
Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor has
dari :
1. Status Gizi berdasarkan antropometri
Monitoring dan Evaluasi 2. Hasil biokimia terakit gizi
3. Fisik klinis terkait gizi, demam, tidak nafsu makan, mual
4. Asupan Makanan

Melihat kembali kondisi pasien setelah kunjungan awal jika diper


Re-Assesmen (Kontrol Kembali)
gizi dianjurkan kontrol kembali/re assesmen di rawat jalan
1. Asupan makan ≥ 80% dari kebutuhan
Indikator (Target yang akan 2. Status Gizi Optimal
dicapai/ Outcome) 3. Tidak ada mual, Anoreksia
4. Peningkatan Pengetahuan Gizi Seimbang
1. Penuntun Diet Edisi 3 Tahun 2006, Asosiasi Dietisien Indones
Gizi Indonesia (PERSAGI)
Kepustakaan
2. Pocket Guide For International Diettetics & Nutrition Terminolo
Manual 2013
3. International Dietetics & Terminology (IDNT) Reference Manu
for the Nutrition Care Process. Fourth Edition. Academy of Nutrit
UHAN GIZI (PAG)

NDISITIS
en appendisitis yang sistematis dimana
mbuat keputusan untuk menangani masalah

o malnutrisi dan atau kondisi khusus

a Tubuh dan atau lingkar lengan atas

ti HB, Hematokrit, Leukosit, dll (bila ada)

saan makan, bentuk makanan, rata-rata


if dan kuantitatif)

wayat penyakit saat ini, riwayat penyakit


gunaan suplemen makanan, status kesehatan

n rencana tindakan bedah/operasi ditandai


utuhan

besi , dan zat gizi lainnya

pasien dengan status gizi baik sesuai dengan


es sebesar 15% dari metabolisme basal.
an status gizi kurang ). Sedangkan dengan
otein normal 0,8-1 g/kgBB (pra bedah).

energi protein , lemak 15-25% dari energi


n lemak untuk menghindari
al
ampuan pasien untuk menerimanya

puan dan kondisi pasien dimulai dari Diet


si dengan makanan parenteral, diet makanan
sering

suaikan dengan kemampuan mengkonsumsi,


r atau sesuai daya terima, bubur susu, bubur
an biasa, jalur makanan.
mpuan mengkonsumsi
engan preskripsi diet dengan bentuk

si dan konseling gizi kepada pasien, keluarga

Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga


, farmasi dan tenaga kesehatan lain terkait

nsi yaitu monitor hasil positif maupun negatif

makan, mual

ngan awal jika diperlukan. Jika ada masalah


di rawat jalan

asi Dietisien Indonesia (AsDI). Persatuan Ahli

& Nutrition Terminology (IDTN) Reference

T) Reference Manual. Standardize Language


n. Academy of Nutrition and Dietetics 2013
PANDUAN ASUHAN KEFARMASIAN (PAKf

PENGKAJIAN TERKAIT PERMASALAHAN OBAT (DRUG RELATED PROBLEM)

APPENDISITIS
Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien appendisitis yang sis
Pengertian Nutrisionis/ Dietisien berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk
Asesmen/Pengkajian gizi sehinggahasil
Melanjutkan aman, efektif
skrinig dan berkualitas
perawat terkait risiko malnutrisi dan atau ko
Antropometri Data berat badan, tinggi badan, Indeks Masa Tubuh dan atau lingka
Biokimia Mengkaji data laboratorium terkait gizi seperti HB, Hematokrit, Leuk
Klinis/Fisik Mengkaji data nyeri perut, mual, anoreksia
Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk ma
Riwayat Makan dahulu
asupandan penyakit
sebelum keluarga,
masuk rumahriwayat penggunaan
sakit (kualitatif suplemen maka
dan kuantitatif)
Riwayat Personal mental, serta status kognitif
Prediksi sub optimal asuhan energi berkaitan rencana tindakan beda
Diagnosis Gizi (Masalah Gizi)
dengan asupan energi lebih rendah dari kebutuhan
Intervensi Gizi (Terapi Gizi) Tujuan :
Memberikan kebutuhan dasar
Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi , dan zat gizi lainny
Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
Preskripsi Diet :
a. Kebutuhan Energi 40-45 kkal/kgBB. Pada pasien dengan status g
kebutuhan energi normal ditambah faktor stres sebesar 15% dari me
b. Protein
total. 1,5-2,0 cukup,
Karbohidrat g/kgBBsisa
( Bagi pasien
dari dengan
protein statusuntuk
dan lemak gizi kurang
menghin ).
status gizi baik atau kegemukan diberikan
hipermetabolisme, cukup vitamin dan mineral protein normal 0,8-1 g/kg
Diberikan
Makanan cair bertahap
jernihdisesuaikan dengan
30 ml/jam bisa kemampuan
kombinasi denganpasien
makananuntuk
parm
cair
cukupkental,
cairanlunak
dan mudah
bentuk dicerna
makanan porsi kecil
mulai cairsering
atau sesuai daya terim
saring, biskuit susu, makanan lunak, makanan biasa, jalur makanan
Oral/Enteral sesuai kondisi klinis dan kemampuan mengkonsumsi

A. Pelaksanaan pemberian makan sesuai dengan preskripsi diet de


Implementasi Pemberian cair/saring/lunak/biasa .
Makanan , Edukasi, Konseling B. Pemberian edukasi dan konseling gizi ke
Gizi, Koordinasi dengan tenaga dan penunggu pasien (care giver)
kesehatan lain C. Koordinasi pelayanan g
Mengetahui respon pasien terhadap intervensi
kesehatan lain yaitu dengan dokter, perawat, farmasiyaitu monitor hasil ke
dan tenaga po
dari :
1. Status Gizi berdasarkan antropometri
2. Hasil biokimia terakit gizi
Monitoring dan Evaluasi
3. Fisik klinis terkait gizi, demam, tidak nafsu makan, mual
4. Asupan Makanan

Melihat kembali kondisi pasien setelah kunjungan awal jika diperluk


Re-Assesmen (Kontrol Kembali)
gizi dianjurkan kontrol kembali/re assesmen di rawat jalan
1. Asupan makan ≥ 80% dari kebutuhan
Indikator (Target yang akan 2. Status Gizi Optimal
dicapai/ Outcome) 3. Tidak ada mual, Anoreksia
4. Peningkatan Pengetahuan Gizi Seimbang
1. Penuntun Diet Edisi 3 Tahun 2006, Asosiasi Dietisien Indonesia (
Kepustakaan Gizi Indonesia (PERSAGI)
Kepustakaan 2. Pocket Guide For International Diettetics & Nutrition Terminology
Manual 2013
3. International Dietetics & Terminology (IDNT) Reference Manual. S
for the Nutrition Care Process. Fourth Edition. Academy of Nutrition
KEFARMASIAN (PAKf)

LEM)

en appendisitis yang sistematis dimana


mbuat keputusan untuk menangani masalah
o malnutrisi dan atau kondisi khusus
a Tubuh dan atau lingkar lengan atas
ti HB, Hematokrit, Leukosit, dll (bila ada)

saan makan, bentuk makanan, rata-rata


gunaan suplemen makanan, status kesehatan
if dan kuantitatif)
n rencana tindakan bedah/operasi ditandai
utuhan

besi , dan zat gizi lainnya

pasien dengan status gizi baik sesuai dengan


es sebesar 15% dari metabolisme basal.
nanlemak
statusuntuk
gizi kurang ). Sedangkan dengan
menghindari
alotein normal 0,8-1 g/kgBB (pra bedah).
siampuan
denganpasien
makananuntuk menerimanya
parenteral, diet makanan
sering
r atau sesuai daya terima, bubur susu, bubur
an biasa, jalur makanan.
mpuan mengkonsumsi

engan preskripsi diet dengan bentuk

si dan konseling gizi kepada pasien, keluarga

Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga


nsi yaitu monitor
, farmasi hasil kesehatan
dan tenaga positif maupun negatif
lain terkait

makan, mual

ngan awal jika diperlukan. Jika ada masalah


di rawat jalan

asi Dietisien Indonesia (AsDI). Persatuan Ahli


& Nutrition Terminology (IDTN) Reference

T) Reference Manual. Standardize Language


n. Academy of Nutrition and Dietetics 2013

Anda mungkin juga menyukai