Anda di halaman 1dari 2

SOP KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN

NEO NATAL

No. Dokumen : 071/SOP/UKP/2023


No. Revisi :
Tanggal Terbit : 3 Januari 2023
Halaman : 1/2
Pemerintah
SAFRIANDRI, AMK., SKM
Kabupaten Nip. 19770710 199803 1 004
Aceh Singkil
1. Pengertian Kegawatdaruratan adalah kejadain yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-
tiba, sering kali merupakan kejadian yang berbahaya. Terdapat banyak kasus
kegawatdaruratan atau komplikasi yang dapat dialami oleh ibu selama masa
kehamilan, persalinan, maupun postpartum dan juga pada 0-30 hari pada bayi
baru lahir diantaranya
 Perdarahan obstetri
 Eklampsia
 Emboli paru,
 Emboli air ketuban
 Prolapsus tali pusat
 Petensio plasenta
 Distosia bahu
 Inversio uteri
 Ruptura uteri
 Asfiksia neonatorum
 Ikterus neonatorum
 Hipotermi dan hipertermi pada bayio baru lahir
 Kejang pada bayi baru lahir, dan sebagainya. Berikut akan
dijelaskan mengenai satu dan sekian kasus kegawatan maternal
dan satu kasus kegawatan neonatal.
2. Tujuan 1. mencegah angka kematian ibu dan bayi
2. mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas NO 445/PKM-008/1/2023 tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis
2. SK Kepala Puskesmas No 445/PKM-SKH/040/1/2023 Tentang Program
Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak

4. Referensi
1. Permenkes RI nomor 5 tahun 2014, Kemenkes RI.
2. Hanifa Wiknjosastro, 2002, Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal : Jakarta
5. Prosedur/ 1. Penilaian Awal untuk mendapatkan informasi yang sangat penting berkaitan
Langkah- dengan kasus
langkah 2. Pastikan jalan nafas bebas
3. Pemberian oksigen dengan kecepatan 6-8 liter /menit. Intubasi maupun
ventilasi tekanan positif hanya dilakukan kalau ada indikasi yang jelas

4. Pemberian cairan intavena


5. Pasang kateter kandung kemih jika diperlukan
6. Pemberian obat-obatan emergensi sesuai indikasi
7. Penanganan masalah utama Penyebab utama kasus kegawatdaruratan
kasus harus ditentukan diagnosisnya dan ditangani sampai tuntas
secepatnya setelah kondisi pasien memungkinkan untuk segera
ditindak.
8. Rujukan apabila tidak memadai untuk menyelesaikan kasus
dengan tindakan klinik yang adekuat, maka kasus harus dirujuk ke
fasilitas kesehatan lain yang lebih lengkap. Sebaiknyasebelum
pasien dirujuk, fasilitas kesehatan yang akan menerima rujukan
dihubungi dan diberitahu terlebih dahulu sehingga persiapan
penanganan atau pun perawatan inap telah dilakukan dan diyakini
rujukan kasusa tidak akan ditolak

1. Penilaian 6. Pemberisn 7.Penanganan


keadaan umum obat-obatan masalah utama
pasien emergency

2. Pastikan 5. Pasang 8. rujukan


jalan napas bkateter ( jika
6. Bagan Alir bebas perlu)

3. Pemberian 4. Pem berian


Oksigen cairan
intravena

1. KIA
2. PONED
7 Unit terkait
3. LABORATORIUM

8. Dokumen - Dokumen rekam medis.


Terkait
9. Rekaman
Historis
-
Perubaha
n

Anda mungkin juga menyukai