Anda di halaman 1dari 2

KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN

NEONATAL
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit:
Halaman :

Puskesmas Sukoco, SKM, M.Kes


Baturraden I NIP.19670114199203
1010
1. Pengertian Kegawatdaruratan adalah kejian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba
tiba seringkali merupakan kejadian yang bebahaya
Terdapat banyak kasua kegawatdaruratan atau komplikasi yang dapat
dialami oleh ibu selama masa kehamilan,persalinan, maupun postpartum
dan jga pasa 0-30 hari pada bayi baru lahir di antaranya (a) perdarahan
obstetric (b) eklamsia (c) emboli paru (d) emboli air ketuban (e) prolapse
talipusat (f) retensio plasenta (g) distosia bahu (h) inversion uteri (i) rupture
uteri (j) asfiksia neonaorum (k) icterus nenatorum (l) hipotermi dan
hipertermi pada bayi baru lahir (m) kejang pada bayi baru lahir dan lain
sebagainya. Berikut akan dijelaskan mengenai satu dari sekian kasus
kegawatan maternal dan satu kasus kegawatan neonatal
2. Tujuan 1. Mencegah Angka Kematian ibu dan bayi

2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Baturraden I Nomor :

4. Referensi 1. Permenkes RI nomor 5 tahun 2014,Kemenkes RI

2. Hanifa Wiknjosastro,2002 Buku Panduan Praktis Pelayanan


Kesehatan Maternal dan Neonatal ;Jakarta

5. Prosedur/ Uraian Kegiatan Bidan Dokter


Langkah- 1. Penilaian awal untuk mendapatkan
langkah informasi yang sanga penting berkaitan
dengan kasus
2
2. Pastikan jalan nafas bebas
3. Pemberian oksigen dengan kecepatan 6- 3
8 liter/menit,intubasi maupun ventilasi
tekanan positif hanya dilakukan kalau 4

ada indikasi yang jelas


5
4. Pemberian cairan intravena
5. Pasang kateter kandungkemih jika
diperlukan
6. Pemberian obat obatan emergency
6
sesuai indikasi
7. Penangananan masalah utama
penyebab utama kasus
kegawatdaruratan kasus harus
ditentukan diagnosisnya dan ditangani
sampai tuntas secepatnya setelah konisi
pasien memungkinkan untuk segera
ditindak
8. Rujukan apabila tidak memadai untuk
menyelesaikan kasus dengan tindakan
klinik yang adekuat,maka kasus harus
dirujuk ke fasilitas kesehatan lain yang
lebbih lengkap. Sebaiknya sebelum
pasien dirujuk,fasilitas kesehatan yang
akan menerima rujukan dihubungi dan
diberitahu terlebih dahulu sehingga
persiapan penanganan ataupun
perawatan inap telah dilakukan dan
diyakini rujukan kasus tidak aka ditolak
7. Unit terkait 1. KIA
2. PONED
3. LABORATORIUM
8. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai