No Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
PUSKESMAS dr. Laili Wahyuni Hassan
ANGSAU NIP 19820610 200903 2 007
1 Pengertian Kunjungan Neonatal adalah kunjungan Bayi baru lahir meliputi 0-28
hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena itu
memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan
dapat hidup sebaik-baiknya.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah kunjungan Neonatal
resti 0-28 hari .Untuk meningkatkan pemantauan bayi dengan
resiko tinggi, menilai dan meningkatkan kemampuan ibu dan
keluarga dalam merawat bayi dengan resiko tinggi sehingga bayi
dapat mendapatkan perawatan yang optimal dengan dilakukan
kunjungan rumah.
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Angsau tentang Pengelolaan dan
Pelaksanaan Kegiatan UKM
4 Referansi Buku Pelayanan Kesehatan Esensial, Kemenkes RI, Tahun 2011
5 Prosedur/ a. Alat dan Bahan :
Langkah-langkah
- Timbangan bayi
- Pengukur panjang badan
- Metlin
- Stetoskop
- Senter
- Termometer
- Kassa steril
- Timer
- Celemek
- Masker
- Sarung tangan
- Buku KIA
- Lembaran MTBM ,MTBS
- Alat tulis
b. Langkah-langkah
1. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan dalam kurun
waktu 6-48 jam setelah bayi lahir.
2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu
hari ke-3 sampai dengan hari ke 7 setelah bayi lahir.
3. Kunjungan Neonatal ke-3 (KN-3) dilakukan pada kurun waktu
hari ke-8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir
Hal yang dilakukan :
- Melakukan anamnesis
- Memeriksa tanda bahaya dan keadaan umum
- Melakukan konseling perawatan rumah
- Jaga kehangatan tubuh bayi
- Menimbang BB bayi
- Memberikan konseling ASI Eklusif
- Mencegah infeksi
- Melakukan perawatan tali pusat
- Melakukan pemeriksaan TPRS
- Memberikan Imunisasi HB0 (KN1)
- Memberikan imunisasi BCG + POLIO 1 (KN3)
Melakukan konseling
perawatan rumah
Menimbang BB bayi
Memberikan konseling
ASI Eksklusif
Mencegah infeksi
Melakukan perawatan tali
pusat
Melakukan pemeriksaan
TPRS
1 Pengertian Kunjungan neonatus resti Adalah Suatu cara atau kegiatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan berupa penyampaian informasi,
pendidikan, maupun edukasi, kepada keluarga dengan bayi resiko
tinggi.
2 Tujuan Untuk meningkatkan pemantauan bayi dengan resiko tinggi, menilai
dan meningkatkan kemampuan ibu dan keluarga dalam merawat bayi
dengan resiko tinggi sehingga bayi dapat mendapatkan perawatan
yang optimal.
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Angsau tentang Pengelolaan dan
Pelaksanaan Kegiatan UKM
4 Referansi Buku Pelayanan Kesehatan Esensial, Kemenkes RI, Tahun 2011
5 Prosedur/ A. Alat dan bahan
Langkah-langkah
1. Timbangan Bayi
2. Pengukur Panjang Badan
3. Metlin
4. Stetoskop Bayi
5. Senter
6. Termometer
7. Kasa Steril
8. Timer
9. Celemek
10. Masker
11. Sarung Tangan
12. Buku KIA
B. Langkah-langkah
1. Menanyakan kepada ibu tentang kondisi bayi
2. Melakukan pemeriksaan fisik :
o Memeriksa berat badan (kg)
o Memeriksa panjang badan (cm)
o Memeriksa suhu bayi
3. Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi
bakteri :
o Frekuensi napas ( kali / menit )
o Frekuensi denyut jantung ( kali / menit )
4. Memeriksa adanya diare
5. Memeriksa ikterus
6. Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan / atau
masalah pemberian ASI
7. Memeriksa status pemberian vitamin K1
8. Memeriksa status HB-O
6 Diagram Alir
Menanyakan kepada
ibu tentang kondisi
bayi
Melakukan pemeriksaan
fisik (BB, PB, suhu tubuh)
Memeriksa kemungkinan
penyakit sangat berat atau
infeksi bakteri (frekuensi
napas, frekuensi denyut
jantung
Memeriksa ikterus
Memeriksa kemungkinan
BB rendah dan/ atau
masalah pemberian ASI
Memeriksa status
pemberian vitamin K1
Memeriksa status HB-0
7 Dokumen Terkait Rekam Medis
Surat Tugas
8 Unit Terkait 1. KIA
2. Bidan desa
3. Puskesmas Pembantu
4. Poskesdes
5. Posyandu
PENANGANAN KOMPLIKASI
NEONATUS
No Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
PUSKESMAS dr. Laili Wahyuni Hassan
ANGSAU NIP 19820610 200903 2 007
Mendeteksi neonatus
dengan komplikasi
Melakukan penanganan
neonatus dengan komplikasi
Melakukan stabilisasi
komplikasi neonatus
sebelum dilakukan rujukan
Langkah-langkah:
1. Bidan/ bidan desa mencatat timbangan bayi dengan BBLR
2. Bidan, dokter, kader melaporkan identitas bayi dengan BBLR
dengan bidan desa
3. Bidan/ bidan desa merencanakan waktu kunjungan rumah pada
keluarga dengan BBLR
4. Bidan/ bidan desa berkunjung ke rumah bayi dengan BBLR
5. Bidan/ bidan desa melakukan edukasi kepada keluarga tentang
perawatan bayi dengan BBLR diantaranya:
a. Menjaga bayi agar tetap hangat
b. Pencegahan infeksi dengan mencuci tangan sebelum
menyentuh bayi dan jagalah kebersihan ruangan dan tempat
tidur bayi. Usahakan agar sirkulasi udara di ruangan bayi
baik dan sinar matahari dapat masuk
c. Meningkatkan pemberian ASI Eksklusif
d. Mengajarkan perawatan metode kangguru dapat dimulai
sesegera mungkin setelah kondisi bayi stabil
Langkah perawatan metode kangguru :
1) Bayi telanjang. Beri bayi topi, popok dan kaus kaki
2) Letakkan bayi di dada ibu dengan posisi tegak langsung
ke kulit ibu dan pastikan kepala bayisudah berada di dada
ibu. Posisikan bayi dengan siku dan lutut tertekuk. Kepala
dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala sedikit
agak mendongak ke samping
3) Bayi dilletakkan di antara payudara ibu, kemudian ibu
memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi
tidak terjatuh
4) Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat
digunakan handuk atau kain lebar atau kantong yang
dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi
5) Ibu memakai baju yang lebih besar sehingga bisa
melindungi badan ibu dan bayi
e. Bidan/ bidan desa mendokumentasikan kegiatan
e Diagram Alir
.
Mencatat timbangan
bayi BBLR
Merencanakan waktu
kunjungan rumah pada
keluarga dengan BBLR
Berkunjungedukasi
Melakukan ke rumah bayi
kepada
BBLR
keluarga tentang perawatan
bayi BBLR:
- menjaga bayi agar tetap
hangat
- pencegahan infeksi
dengan mencuci tangan dan
menjag kebersihan
- meningkatkan pemerian
ASI eksklusif
- mengajarkan perawatan
metode kangguru jika
kondisi bayi stabil
Mendokumentasikan
kegiatan
1 Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang adalah suatu cara untuk mengetahui
penyimpangan-penyimpangan pada tumbuh kembang anak sedini
mungkin.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemeriksaan DDTK
di Posyandu.
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Angsau tentang Pengelolaan dan
Pelaksanaan Kegiatan UKM
4 Referansi Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi dini
Tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar tahun
2012.
5 Prosedur/ 1. Petugas menjadwalkan kunjungan.
Langkah-langkah
2. Petugas mendatangi Posyandu yang dituju
3. Petugas menjelaskan pada anak tentang pemeriksaan DDTK
4. Petugas mempersiapkan peralatan pemeriksaan DDTK
5. Petugas melakukan stimulasi DDTK
a. Bila ada penyimpangan lakukan pemberitahuan dan konseling
pada keluarga untuk di rujuk ke rumah sakit.
b. Bila tidak ada penyimpangan lanjutkan stimulasi ulang 6
bulan lagi.
6. Petugas menyampaikan hasil pemeriksaa DDTK pada guru TK/
PAUD/ Posyandu
6 Diagram Alir
Menjadwalkan
kunjungan
Mendatangi Posyandu
yang dituju
Mempersiapkan peralatan
pemeriksaan DDTK
Melakukan stimulasi
DDTK
- Bila ada penyimpangan
lakukan pemberitahuan dan
konseling pada keluarga
untuk dirujuk ke RS
Menyampaikan hasil
pemeriksa DDTK pada
guru Posyandu