Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN

MEDIK MATERNAL DAN NEONATAL

No. Dokumen
No. Revisi 000
SOP
Tanggal Terbit 02 April 2021
Halaman 1/2

UPTD PUSKESMAS TTD dr. Agustina Maria


TAKISUNG NIP.19820304 201101 2 002

1. Pengertian Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-
tiba, seringkali merupakan kejadian yang berbahaya Terdapat banyak kasus
kegawatdaruratan atau komplikasi yang dapat dialami oleh ibu selama masa
kehamilan, persalinan, maupun postpartum dan juga pada 0 –30 hari pada bayi
baru lahir di antaranya (a) perdarahan obstetri, (b) eklampsia, (c) emboli paru,
(d) emboli air ketuban, (e) prolapsus talipusat,(f) retensio plasenta, (g) distosia
bahu, (h) inversio uteri, (i) ruptura uteri, (j) asfiksia neonatorum,(k)
ikterusneonatorum, (l) hipotermi dan hipertermi pada bayi baru lahir, (m) kejang
pada bayi baru lahir, dan lain sebagainya. Berikut akan dijelaskan menganai satu
dari sekian kasus kegawatan maternal dan satu kasus kegawatan neonatal
2. Tujuan 1. Mencegah angka kematian ibu dan bayi
2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Takisung 445/…..…./SK.C/IV/PKM-TKS/2021 Tentang
Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas Takisung.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2014
2. Hanifa wiknjosastro, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal: Jakarta

5. Prosedur/ 1. Penilaian Awal untuk mendapatkan informasi yang sangat


Langkah-Langkah penting berkaitan dengan kasus
2. Pastikan jalan nafas bebas
3. Pemberian Oksigen dengan kecepatan 6-8

1
liter/menit,intubasi maupun ventilasi tekanan positif hanya
dilakukan kalau ada indikasi yang jelas
4. Pemberian cairan intravena
5. Pasang kateter kandungkemih jika diperlukan
6. Pemberian obat-obatan sesuai indikasi
7. Penanganan masalah utama penyebab ksus
kegawatdaruratan,kasus harus ditentukan diagnosisnya
dan ditangani sampai tuntas secepatnya setelah kondisi
pasien memungkinkan untuk segera ditindak.
8. Rujukan apabila tidak memadai untuk menyelesaikan
kasus dengan tindakan klinik yang adequat,maka kasus
harus dirujuk kefasilitas kesehatan lain yang lebih
lengkap.Sebaiknya sebelum pasien dirujuk,fasilitas yang
akan menerima rujukan dihubungi dan diberitahu terlebih
dahulu sehingga persiapan penanganan ataupun perawatan
inap telah dilakukan dan diyakini kasus tidak akan ditolak.

2
7. Diagram Alir

8. Unit terkait 1. Ruang Persalinan;


2. Pokja PPI;
3. Pokja KP;
4. Pokja K3;

9. Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai