Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN

KEGAWATDARURATAN
MATERNAL DAN NEONATAL
No. Dokumen : 070/SOP/4.2.1.2/2023
No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit : 3 JANUARI 2023

Halaman : 1/2

UPTD
Nurul Pariningsih, SKM, MH.
PUSKESMAS
KERTAK HANYAR NIP.19760104 200012 2 004
1. Pengertian Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak terduga atau terjadi secara tiba-tiba, sering
kali kejadian berbahaya.
Terdapat banyak kasus kegawatdaruratan atau komplikasi yang dapat dialami ibu pada
masa kehamilan, persalinan, dan nifas dan juga pada usia 0-30 hari pada bayi baru lahir
antara lain (a) perdarahan obstetri, (b) eklampsia, (c) emboli paru, (d) emboli air ketuban,
(e) prolapsus tali pusat, (f) retensio plasenta, (g) distosia bahu). (h) inversio uteri, (i) ruptura
uteri, (j) asfiksia neonatorum, (k) ikterus neonatorum, (1) hipotermi dan hipertermi pada
bayi baru lahir, (m) kejang pada bayi baru lahir, dan sebagainya. Berikut akan dijelaskan
tentang satu dari sekian kasus kegawatan maternal dan satu kasus kegawatan neonatal
2. Tujuan 1. Mencegah angka kematian ibu dan bayi
2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi

3. Kebijakan

4. Referensi 1. Permenkes RI Nomor 5 tahun 2014, Kemenkes RI.


2. Hanifa Wiknjosastro, 2022. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal: Jakarta.

5. Prosedur/ 1. Penilaian awal untuk mendapatkan informasi yang sangat penting


Langkah
berkaitan dengan kasus.
2. Pastikan jalan napas bebas.
3. Pemberian oksigen dengan kecepatan 6-8 liter/menit. Intubasi atau
ventilasi tekanan positif hanya boleh dilakukan jika ada indikasi yang jelas.
4. Pemberian cairan intavena.
5. Pasang kateter kandung kemih jika perlu.
6. Pemberian obat emergensi sesuai indikasi.
7. Penanganan masalah utama yang menyebabkan kasus kegawatdaruratan
harus didiagnosis dan ditangani sampai tuntas secepatnya setelah kondisi
pasien memungkjnkan untuk segera ditindak
8. Rujukan apabila tidak memadai untuk menyelesaikan kasus dengan
tindakan klinis yang adekuat, maka kasus harus dirujuk ke fasilitas
kesehatan lain yang lebih lengkap. Sebaiknya sebelum pasien dirujuk,
fasilitas kesehatan yang akan menerima rujukan dihubungi dan
diberitahukan terlebih dahulu agar dilakukan persiapan pengobatan atau
rawat inap dan diyakini kasus rujukan tidak akan ditolak.

6. Bagan Alir \
Bidan Dokter

7. Unit Terkait 1. KIA


2. Laboratorium

8. Rekaman Tanggal
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Mulai
Diberlakukan
2/2

Anda mungkin juga menyukai