Anda di halaman 1dari 6

PENGGUNAAN PATOGRAF

No. Dokumen : SOP/


UKP/RIK/19
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 13-02-2017
Halaman : 1/6
UPTD
PUSKESMAS drg. Fitri Rahmawati
KEBOAN NIP.198107122010012013
1. Pengertian Partograf adalah catatan/ dokumentasi untuk menilai kemajuan
persalinan dan keadaan janin serta penyulit-penyulitnya.

2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk deteksi dini


kemajuan persalinan untuk mencegah terjadinya persalinan lama
dan penyulit-penyulitnya (neglected labour). Semua persalinan
fisiologis/ anamnesa harus dilakukan pemeriksaan secara teliti,
kemudian dicatat atau dituangkan keadaan partograf
2. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengambilan
keputusan klinik
3. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mengenal
bahaya secara dini pada persalinan
3. Kebijakan Sk kepala pukesmas nomor: 188.4/ /415.17.17/2017 tentang
kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien

4. Referensi Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal Tahun 2008

5. Alat dan Alat : partograf, alat tulis


Bahan
Bahan : -

6. Langkah - 1. Melihat pasien termasuk persalinan fisiologis dan masuk kala I


langkah fase aktif, wajib membuat partograf.
2. Mencatat semua hasil pengamatan yang ada pada partograf
menurut waktu-waktu yang telah ditentukan di dalam partograf
3. Menentukan kondisi janin
DJJ normal < 180 - > 100, penolong harus waspada bila DJJ >
160 dan < 120, Observasi DJJ dilakukan tiap 30 mnt dan ditulis
dengan tanda titik , titik satu dan titik yang lainnya di
sambungkan dalam bentuk garis
4. Melihat warna dan adanya air ketuban dilambangkan
a. U=Selaput ketuban masih utuh
b. J =Selaput ketuban pecah, warna jernih
c. M=Selaput ketuban pecah, warna meconium
d. D=Selaput ketuban pecah, bercampur darah
e. K=Selaput ketuban pecah, air ketuban tidak mengalir lagi
5. Menyusupan (molase) tulang kepala bayi
a. 0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah
dapat dipalpasi
b. 1  : tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
c. 2  : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih, tapi
masih dapat dipisahkan
d. 3 :  tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat
dipisahkan
6. Memantau kemajuan persalinan
Kolom dan lajur kedua pada partograf adalah untuk pencatatan
kemajuan persalinan. Angka 0-10 yang tertera di tepi kolom
paling kiri adalah besarnya dilatasi serviks. Masing-masing
angka mempunyai lajur dan kotak tersendiri. Setiap angka/kotak
menunjukkan besarnya pembukaan serviks. Kotak yang satu
dengan kotak yang lain pada lajur di atasnya, menunjukkan
penambahan dilatasi sebesar 1 cm. Skala angka 1-5 juga
menunjukkan seberapa jauh penurunan janin. Masing-masing
kotak di bagian ini menyatakan waktu 30 menit.

1) Memantau pembukaan serviks


Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat pada
partograf hasil temuan dan setiap pemeriksaan. Tanda “X’
harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya
pembukaan serviks. Beri tanda untuk temuan-temuan dan
pemeriksaan dalam yang dilakukan pertama kali selama fase
aktif persalinan di garis waspada. Hubungkan tanda ‘X” dan
setiap perneriksaan dengan garis utuh (tidak terputus).

2) Memantau penurunan bagian terbawah atau presentasi janin


Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam (setiap 4 jam), atau
lebih sering jika ada tanda tanda penyulit, nilai dan catat
turunnya bagian terbawah atau presentasi janin.

Pada persalinan normal, kemajuan pernbukaan serviks


umumnya diikuti dengan turunnya bagian terbawah atau
presentasi janin. Tapi kadangkala, turunnya bagian
terbawah/presentasi janin baru terjadi setelah pembukaan
serviks sebesar 7 cm.

Kata-kata “Turunnya kepala” dan garis tidak terputus dan 0-5,


tertera di sisi yang sama dengan angka pembukaan serviks.
Berikan tanda “pada garis waktu yang sesuai. Sebagai contoh,
jika kepala bisa dipalpasi 4/5, tuliskan tanda “S’ di nomor 4.
Hubungkan tanda “0” dan setiap pemeriksaan dengan garis
tidak terputus.

3) Memantau garis waspada dan garis bertindak


Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan
berakhir pada titik di mana pembukaan lengkap diharapkan
terjadi jika laju pembukaan 1 cm per jam. Pencatatan Selama
fase aktif persalinan harus dimulai di garis waspada. Jika
pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada
(pembukaan kurang dan 1 cm per jam), maka harus
dipertimbangkan adanya penyulit (misalnya fase aktif yang
memanjang, macet, dll). Pertirnbangkan pula adanya tindakan
intervensi yang diperlukan, misalnya persiapan rujukan ke
fasilitas kesehatan rujukan (rumah sakit atau puskesmas) yang
mampu menangani penyulit dan kegawatdaruratan obstetri.
Garis bertindak tertera sejajar dengan garis waspada,
dipisahkan oleh 8 kotak atau 4 jalur ke sisi kanan. Jika
pembukaan serviks berada di sebelah kanan garis bertindak,
maka tindakan untuk menyelesaikan persalinan harus
dilakukan. Ibu harus tiba di tempat rujukan sebelum garis
bertindak terlampaui.

7. Memantau Jam dan waktu


1) Waktu mulainya fase aktif persalinan
Di bagian bawah partograf (pembukaan serviks dan
penurunan) tertera kotak-kotak yang diberi angka 1-12. Setiap
kotak menyatakan waktu satu jam sejak dimulainya fase aktif
persalinan.

2) Waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan


Di bawah lajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif, tertera
kotak-kotak untuk mencatat waktu aktual saat pemeriksaan
dilakukan. Setiap kotak menyatakan satu jam penuh dan

berkaitan dengan dua kotak waktu tiga puluh menit pada lajur
kotak diatasnya atau lajur kontraksi di bawahnya. Saat ibu
masuk dalam fase aktif persalinan, catatkan pembukaan
serviks di garis waspada. Kernudian catatkan waktu aktual
pemeriksaan ini di kotak waktu yang sesuai. Sebagai contoh,
jika pemeriksaan dalam menunjukkan ibu mengalami
pembukaan 6 cm pada pukul 15.00, tuliskan tanda di garis
waspada yang sesuai dengan angka 6 yang tertera di sisi luar
kolom paling kiri dan catat waktu yang sesuai pada kotak
waktu di bawahnya (kotak ketiga dan kiri).

8. Memantau kontraksi uterus


Di bawah lajur waktu partograf terdapat lima lajur kotak dengan
tulisan kontraksi per 10 menit” di sebelah luar kolom paling kiri.
Setiap kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba
dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya
kontraksi dalam satuan detik.

Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit


dengan mengisi angka pada kotak yang sesuai. Sebagai contoh
jika ibu mengalami 3 kontraksi dalam waktu satu kali 10 menit,
isi 3 kotak.

Nyatakan Iamanya kontraksi dengan:

 Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan


kontraksi yang lamanya kurang dari 20 detik
 Beri gari-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan
kontraksi yang lamanya 20-40 detik
 Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang
lamanya lebih dari 40 detik
9. Memberikan obat-obatan dan cairan
Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur
kotak untuk mencatat oksitosin, obat-obat lainnya dan cairan IV.

1) Oksitosin
Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokurnentasikan
setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang diberikan per
volume cairan IV dan dalam satuan tetesan per menit.

2) Obat-obatan lain dan cairan IV


Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan/atau cairan
IV dalam kotak yang sesuai dengan kolom waktunya.

10. Memantau kesehatan dan kenyamanan ibu


Bagian terakhir pada lembar depan partograf berkaitan dengan
kesehatan dan kenyamanan ibu.

1) Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh


Angka di sebelah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan
nadi dan tekanan darah ibu.

 Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase


aktifpersalinan. (lebih seringjika dicurigai adanya penyulit).
Ben tanda titik pada kolom waktu yang sesuai (•).
 Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase
aktif persalinan (lebih sering jika dianggap akan adanya
penyulit). Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu
yang sesuai:
 Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih lebih jika
meningkat, atau dianggap adanya infeksi) setiap 2 jam dan
catat temperatur tubuh dalam kotak yang sesuai.
2) Volume urin, protein atau aseton
Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap 2
jam (setiap kali ibu berkemih). Jika memungkinkan setiap
kali ibu berkemih, lakukan pemeriksaan adanya ase ton atau
protein dalam urin.

11. Memantau bila 4 jam evaluasi, pembukaan serviks dan


penurunan kepala tidak ada kemajuan, melewati garis waspada,
dilakukan evaluasi dengan cermat, dikonsulkan ke dokter dan
dilakukan tindakan sesuai syarat dan indikasi.
12. Memantau bila persalinan maju sesuai dengan garis waspada
maka persalinan diselesaikan sampai pembukaan lengkap dan
dipimpin untuk persalinan normal.
13. Memantau bila kemajuan persalinan telah melampaui dan berada
disebelah kanan garis bertindak maka hal ini menunjukkan perlu
dilakukan tindakan rujukan
14. Mencatat semua hasil pemeriksaan di dalam partograf sampai
evaluasi 2 jam post partum
Penggunaan partograf selesai.
7. Baganalir
Pasien termasuk persalinan fisiologis dan
masuk kala I fase aktif

Catat semua hasil pengamatan yang ada


pada partograf

Pantau DJJ, Warna dan adanya Air Ketuban, Penyusupan


(molase ) kepala janin

Pantau kemajuan persalinan : pembukaan serviks, penurunan


kepala dan garis waspada dan garis bertidak

Pantau Jam dan waktu : waktu mulainya fase aktif persalinan


dan waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan

Nilai kontraksi uterus

Catat obat-obatan dan cairan yang diberikan

Memantau kesehatan dan kenyamanan ibu nifas

Periksa pembukaan servic 4 jam sekali

Pimpin persalinan apabila pembukaan sudah lengkap

Pantau kemajuan persalinan lewat garis waspada atau tidak

Catat semua hasil pemeriksaan di dalam partograf sampai


evaluasi 2 jam post partum

8. Hal – hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait KAMAR BERSALIN,KIA,PUSTU,POLINDES

10.Dokumen
terkait
11.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal
historis . diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai