Anda di halaman 1dari 3

SYOK ANAFILAKSIS

: 440/SOP- /
No Dokumen

SOP No Revisi : 00
Tanggal Terbit : 15 Januari 2021
Halaman :1/3
Dr. Mike Kaltarina, MARS
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor
Pembina Utama Muda
NIP.196407111991032009
1. Pengertian Syok Anafilaksis adalah suatu reaksi hipersensitivitas terhadap masuknya
protein atau zat asing ke dalam tubuh
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan penanganan syok anafilaksis
3. Kebijakan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangak Penanggulangan
Pandemi Corona Virus Disease (COVID 19) tahun 2021
4. Referensi 1. Undang-undang no. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
2. Undang-undang no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
3. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Permenkes No. 12 tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas, Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan KEMENTRIAN
KESEHATAN R.I tahun 2005
6. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
7. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan
Pandemi Corona Virus Disease (COVID 19) tahun 2021
8. Prosedur/ Peralatan :
langkah-langkah 1. Epinefrin / Adrenalin ampul
2. Aminofilin, difenhiramin, dexamethason ampul
3. Spuit 1 cc
4. Infus set
5. IV Cateter
6. Cairan NaCL 0,9 %
7. Tabung oksigen
8. Selang oksigen
9. Simple mask / nasal kanul
Prosedur :
1. Nilai sirkulasi pasien, jalan napas, pernapasan, status mental, kulit
dan berat badan
2. Suntikan epinefrin (adrenalin) secara intramuskular pada regio mid
anterolateral paha, 0,01 mg/kg larutan 1:1000 (1mg/ml), maksimum
0,5 mg pada dewasa. Catat waktu pemberian dosis dan ulangi 5-15
menit jika diperlukan.
3. Letakkan pasien telentang atau pada posisi paling nyaman jika
terdapat distres pernafasan atau muntah; elevasi ekstremitas bawah;
kejadian fatal dapat terjadi dalam beberapa detik jika pasien berdiri
atau duduk tiba-tiba.
4. Jika diperlukan, berikan oksigen aliran tinggi (6-8L/menit) dengan
simple mask
5. Berikan akses intravena menggunakan IV kateter dengan kanula
diameter besar(14-16 G), Jika diperlukan, berikan 1-2 liter cairan
NaCl 0,9% (isotonik) salin dengan cepat (mis: 5-10 ml/kg pada 5-
10 menit awal pada orang dewasa).
6. Jika diperlukan, lakukan resusitasi kardiopulmoner dengan
kompresi dada secara kontinyu dan amankan pernafasan.
7. Monitor tekanan darah pasien, denyut dan fungsi jantung, status
pernafasan dan oksigenasi pasien sesering mungkin dalam interval
regular.
8. Monitor tekanan darah pasien, denyut dan fungsi jantung, status
pernafasan dan oksigenasi pasien sesering mungkin dalam interval
regular.
9. Catat tanda-tanda vital (kesadaran, frekuensi denyut jantung,
frekuensi pernafasan, denyut nadi) setiap waktu dan catat dosis
setiap pengobatan yang diberikan. Yakinkan catatan detail tersebut
juga dibawa bersama pasien ketika dirujuk.
10. Tandai catatan/kartu vaksinasi dengan jelas, sehingga pasien
tersebut tidak boleh lagi mendapatkan jenis vaksin tersebut
9. Diagram Alir
(jika dibutuhkan)
10. Unit terkait PELAKSANA :
1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
PENANGGUNG JAWAB :
Kepala Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai