Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN (B3)
No. Dokumen :
STANDAR
No. Revisi:
OPERASIONAL
PROSEDUR TanggalTerbit:

Halaman:
KLINIK
PRATAMA dr. Alexsia
GAUDIUM NIP. 9915019001
VITAE
Pengertian 1. Pengelolaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk limbah
(sisa) suatu usaha atau kegiatan sedangkan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) adalah zat, energi komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusak dan
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain
(Fathur,2015);
2. Adapun rangkaian kegiatan dalam pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun (B3) yang meliputi : pengadaan,
pemindahan, penyimpanan, penggunaan, serta penanganan
dan pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelolah
bahan berbahaya dan beracun (B3) berupa proses pengadaan,
pemindahan, penyimpanan, penggunaan, penanganan, dan
pengolahan limbah B3 untuk mencegah dan mengendalikan
dampak lingkungan yang akan muncul sebagai konsekuensi atas
penggunaan bahan tersebut.
Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Gaudium Vitae Nomor
tentang Pengendalian dan Pembuangan Limbah Berbahaya;
Referensi  Fathur R.2015. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) di Indonesia. Skirpsi, Universitas Airlangga
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan
 Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3).
Prosedur a. Persiapan Alat dan Bahan
1) Kelengkapan administrasi B3 (berupa Lembar surat daftar
kelengkapan administrasi izin Operasional Pengelolaan
Limbah B3)
2) Alat pelindung diri yang sesuai.
3) Kantong plastik khusus untuk B3 limbah B3 menggunakan
wadah atau kemasan dengan warna sesuai dengan jenis
limbahnya yaitu warna kuning untuk limbah padat medis
(limbah infeksius), warna merah untuk limbah radioaktif,
warna ungu untuk limbah sitotoksik dan warna cokelat untuk
limbah farmasi.
4) Label B3.
b. Petugas yang melaksanakan
1) bagian pengelolaan limbah
2) Pemberi layanan klinis baik perawat/bidan
3) Bagian Laboratorium
4) Bagian kefarmasian
5) Koordinator lingkungan hidup

c. Langkah-langkah :
Pengadaan B3
1) Petugas memastikan tiap pengadaan B3 harus terlampir
lembar MSDS, labeling B3, informasi dampak bahaya dan
informasi P3K dan APD nya.

Pemindahan B3
1) Petugas memastikan kelengkapan administrasi sebelum
bongkar B3 berupa daftar nama B3 yang akan dibongkar,
prosedur kerja dan perizinan, dan daftar petugas dan
penanggung jawab.
2) Petugas harus mengetahui resiko/bahaya B3, cara
pencegahan, dan penanggulangan.
3) Petugas menggunakn APD yang sesuai.
4) Petugas menghindari tindakan tidak aman seperti merokok,
makan, dan minum didekat bahan B3, dll.

Penyimpanan B3
1) Petugas memastikan tempat penyimpanan B3 dibuat agar
aman dari pengaruh alam dan lingkungan, memiliki sirkulasi
udara dan ventilasi yang baik, dan aman dari gangguan
biologis (tikus, rayap, dll).
2) Petugas melakukan pemisahan dan pengelompokan
penempatan B3 untuk menghindari reaktivitas.
3) Petugas melakukan penyusunan yang tidak melebihi batas
maksimum agar tidak roboh dan rapi.
4) Petugas memastikan penyimpananB3 harus dilengkapi
dengan symbol/label B3 (Label isi, safety, resiko bahaya)
serta cara pencegahan dan pertolongan pertama.

Penggunaan B3
1) Petugas menerapkan perencanaan dan penerapan K3 dalam
penggunaan B3.
2) Petugas menggunakan APD yang sesuai dengan faktor
resiko bahayanya, APAR & P3K harus siap dan cukup.
3) Petugas pengguna B3 menggunakan peralatan kerja yang
layak pakai.
4) Petugas B3 harus bekerja sesuai SOP yang aman dan
efektif.
5) Petugas pengguna B3 membersihkan dan mengamankan
alat-alat kerja, lingkungan kerja, dan wadah sisa B3 jika telah
selesai.
6) Melepas APD setelah selesai melakukan pengelolaan B3 dan
cuci tangan.

Penanganan dan Pengolahan limbah B3


Prinsip pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan cara
diidentifkasi meliputi jenis limbah, karakteristik, sumber, volume
yang dihasilkan, cara pewadahan, cara pengangkutan dan cara
penyimpanan serta cara pengolahan. Hasil pelaksanaan
identifikasi dilakukan pendokumentasian.
Tahapan penanganan pewadahan dan pengangkutan limbah B3
diruangan sumber, dilakukan dengan cara:
1) Tahapan penanganan limbah B3 harus dilengkapi dengan
Standar Prosedur Operasional (SPO) dan dilakukan
pemutakhiran secara berkala dan berkesinambungan.
2) SPO penanganan limbah B3 disosialisasikan kepada kepala
dan staf unit kerja yang terkait dengan limbah B3 di Klinik
Pratama Gaudium Vitae.
3) Khusus untuk limbah B3 tumpahan dilantai atau
dipermukaan lain di ruangan seperti tumpahan darah dan
cairan tubuh, tumpahan cairan bahan kimia berbahaya,
tumpahan cairan, mercury dari alat kesehatan dan tumpahan
sitotoksik harus dibersihkan menggunakan perangkat alat
pembersih (spill kit) atau dengan alat dan metode
pembersihan lain yang memenuhi syarat. Hasil pembersihan
limbah B3 tersebut ditempatkan pada wadah khusus dan
penanganan selanjutnya diperlakukan sebagai limbah B3,
serta dilakukan pencatatan dan pelaporan kepada unit kerja
yang terkait di Klinik Pratama Gaudium Vitae.
4) Perangkat alat pembersih (spill kit) atau alat metode
pembersih lain untuk limbah B3 harus selalu disiapkan di
ruangan sumber dan dilengkapi cara penggunaan dan data
keamanan bahan (MSDS).
5) Pewadahan limbah B3 diruangan sumber sebelum dibawa
ke TPS Limbah B3 harus ditempatkan pada tempat/wadah
khusus yang kuat dan anti karat dan kedap air, terbuat dari
bahan yang mudah dibersihkan, dilengkapi penutup,
dilengkapi dengan simbol B3, dan diletakkan pada tempat
yang jauh dari jangkauan orang umum.
6) Limbah B3 di ruangan sumber yang diserahkan atau diambil
petugas limbah B3 Klinik Pratama Gaudium Vitae untuk
dibawa ke TPS limbah B3, harus dilengkapi dengan berita
acara penyerahan, yang minimal berisi hari dan tanggal
penyerahan, asal limbah (lokasi sumber), jenis limbah B3,
bentuk limbah B3, volume limbah B3 dan cara
pewadahan/pengemasan limbah B3.
7) Pengangkutan limbah B3 dari ruangan sumber ke TPS
limbah B3 harus menggunakan kereta angkut khusus
berbahan kedap air, mudah dibersihkan, dilengkapi penutup,
tahan karat dan bocor.
8) Pengangkutan limbah B3 dari ruangan sumber ke TPS
dilakukan oleh petugas yang sudah mendapatkan pelatihan
penanganan limbah B3 dan petugas harus menggunakan
pakaian dan alat pelindung diri yang memadai.
Pengolahan limbah B3 memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Pengolahan limbah B3 di Klinik Pratama Gaudium Vitae
dapat dilaksanakan secara internal dan eksternal:
Pengolahan secara internal dilakukan di lingkungan rumah
sakit dengan menggunakan alat insinerator atau alat
pengolah limbah B3 lainnya yang disediakan sendiri oleh
pihak rumah sakit (on-site), seperti autoclave, microwave,
penguburan, enkapsulasi, inertisiasi yang mendapatkan izin
operasional dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pengolahan secara
eksternal dilakukan melalui kerja sama dengan pihak
pengolah atau penimbun limbah B3 yang telah memiliki ijin.
Pengolahan limbah B3 secara internal dan eksternal
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Unit Terkait 1) bagian pengelolaan limbah


2) Pemberi layanan klinis baik perawat/bidan
3) Bagian Laboratorium
4) Bagian kefarmasian
5) Koordinator lingkungan hidup
Diagram Alir / Petugas memastikan
BaganAlir (Flow kelengkapan administrasi
Memastikan tiap
Chart) sebelum bongkar B3 berupa
pengadaan B3 harus
terlampir lembar MSDS, daftar nama B3 yang akan
labeling B3, informasi dibongkar, prosedur kerja dan
dampak bahaya dam perizinan, dan daftar petugas
informasi P3K dan APD dan penanggung jawab.
nya.

Petugas menggunakn APD Mengetahui resiko bahaya B3,


yang sesuai. cara pencegahan dan
penanggulangan

Menghindari tindakan tidak Memastikan tempat


aman seperti merokok, penyimpanan dibuat agar aman
makan, minum didekat bahan dari pengaruh alam dan
B3, dll. lingkungan

Melakukan penyusunan yang Melakukan pemisahan dan


tidak melebihi batas pengelompokan penempatan B3
maksimum agar tidak roboh untuk menghindari reaktivitas
dan rapi.

Memastikan penyimpanan B3 Menerapkan perencanaan dan


harus dilengkapi symbol/label penerapan dalam penggunaan
B3 B3.

Menggunakan APD yang sesuai


Menggunakan peralatan kerja
dengan factor reaksi bahayanya,
yang layak pakai PAR & P3K harus siap dan cukup.

Membersihkan dan mengamankan


Bekerja sesuai SOP yang alat kerja, lingkungan kerja, dan
aman dan efektif wadah sisa jika telah selesai.

Melepas APD setelah


selesai melakukan
pengelolaan B3, dan
cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai