Anda di halaman 1dari 6

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

No. Dokumen :
STANDAR
No. Revisi:
OPERASIONAL
PROSEDUR TanggalTerbit:

Halaman:
KLINIK
PRATAMA dr. Alexsia
GAUDIUM NIP. 9915019001
VITAE
Pengertian  Hak adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki oleh seseorang
atau suatu badan hokum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk
berbuat sesuatu
 Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus
dilakukan oleh seseorang
 Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik
dalam keadaan sehat maupun sakit
 Hak pasien adalah segala sesuatu yang harus diterima pasien dan
kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi pasien

Tujuan a. Untuk memisahkan zat pencemar dari cairan atau padatan


b. Untuk mencegah akumulasi bahaya yang setiap saat mengancam
kesehatan manusia dan keselamatan lingkungan hidup
c. Untuk mengubah karakteristik biologis dan/atau kimia limbah
sehingga potensi bahayanya terhadap manusia berkurang atau
tidak ada.
Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Gaudium Vitae Nomor
tentang Pengendalian dan Pembuangan Limbah Berbahaya;
Referensi  Mokalu EE, Gosal R & Sampe S.2018. Transparansi dan
Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa Sinsingon Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang
Mongondow. Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 1 No. 1,
Hal 1-8
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2019 Tentang Kesehatan Lingkungan
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6
Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
 Zulnasri A, Nugroho SA & Fatnanta F. 2021. Perubahan Nilai
Kuat Tekan Lempung Lunak Distabilisasi dengan Kapur dan
Limbah Pembakaran Batubara. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-
UNAND), Vol. 17 No. 1, 24-36
Prosedur a. Persiapan Alat dan Bahan
1) Kelengkapan administrasi B3 (berupa Lembar surat daftar
kelengkapan administrasi izin Operasional Pengelolaan Limbah
B3)
2) Alat pelindung diri yang sesuai.
3) Kantong plastik khusus untuk B3 limbah B3 menggunakan
wadah atau kemasan dengan warna sesuai dengan jenis
limbahnya yaitu warna kuning untuk limbah padat medis (limbah
infeksius), warna merah untuk limbah radioaktif, warna ungu
untuk limbah sitotoksik dan warna cokelat untuk limbah farmasi.
4) Label B3.
b. Petugas yang melaksanakan
1) bagian pengelolaan limbah
2) Pemberi layanan klinis baik perawat/bidan
3) Bagian Laboratorium
4) Bagian kefarmasian
5) Koordinator lingkungan hidup

c. Langkah-langkah :
Pengadaan B3
1) Petugas memastikan tiap pengadaan B3 harus terlampir lembar
MSDS, labeling B3, informasi dampak bahaya dan informasi P3K
dan APD nya.

Pemindahan B3
1) Petugas memastikan kelengkapan administrasi sebelum bongkar
B3 berupa daftar nama B3 yang akan dibongkar, prosedur kerja
dan perizinan, dan daftar petugas dan penanggung jawab.
2) Petugas harus mengetahui resiko/bahaya B3, cara pencegahan, dan
penanggulangan.
3) Petugas menggunakn APD yang sesuai.
4) Petugas menghindari tindakan tidak aman seperti merokok,
makan, dan minum didekat bahan B3, dll.

Penyimpanan B3
1) Petugas memastikan tempat penyimpanan B3 dibuat agar aman
dari pengaruh alam dan lingkungan, memiliki sirkulasi udara dan
ventilasi yang baik, dan aman dari gangguan biologis (tikus,
rayap, dll).
2) Petugas melakukan pemisahan dan pengelompokan penempatan
B3 untuk menghindari reaktivitas.
3) Petugas melakukan penyusunan yang tidak melebihi batas
maksimum agar tidak roboh dan rapi.
4) Petugas memastikan penyimpananB3 harus dilengkapi dengan
symbol/label B3 (Label isi, safety, resiko bahaya) serta cara
pencegahan dan pertolongan pertama.

Penggunaan B3
1) Petugas menerapkan perencanaan dan penerapan K3 dalam
penggunaan B3.
2) Petugas menggunakan APD yang sesuai dengan faktor resiko
bahayanya, APAR & P3K harus siap dan cukup.
3) Petugas pengguna B3 menggunakan peralatan kerja yang layak
pakai.
4) Petugas B3 harus bekerja sesuai SOP yang aman dan efektif.
5) Petugas pengguna B3 membersihkan dan mengamankan alat-alat
kerja, lingkungan kerja, dan wadah sisa B3 jika telah selesai.
6) Melepas APD setelah selesai melakukan pengelolaan B3 dan cuci
tangan.

Penanganan dan Pengolahan limbah B3


Prinsip pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan cara diidentifkasi
meliputi jenis limbah, karakteristik, sumber, volume yang dihasilkan,
cara pewadahan, cara pengangkutan dan cara penyimpanan serta cara
pengolahan. Hasil pelaksanaan identifikasi dilakukan
pendokumentasian.
Tahapan penanganan pewadahan dan pengangkutan limbah B3
diruangan sumber, dilakukan dengan cara:
1) Tahapan penanganan limbah B3 harus dilengkapi dengan Standar
Prosedur Operasional (SPO) dan dilakukan pemutakhiran secara
berkala dan berkesinambungan.
2) SPO penanganan limbah B3 disosialisasikan kepada kepala dan
staf unit kerja yang terkait dengan limbah B3 di Klinik Pratama
Gaudium Vitae.
3) Khusus untuk limbah B3 tumpahan dilantai atau dipermukaan
lain di ruangan seperti tumpahan darah dan cairan tubuh,
tumpahan cairan bahan kimia berbahaya, tumpahan cairan,
mercury dari alat kesehatan dan tumpahan sitotoksik harus
dibersihkan menggunakan perangkat alat pembersih (spill kit)
atau dengan alat dan metode pembersihan lain yang memenuhi
syarat. Hasil pembersihan limbah B3 tersebut ditempatkan pada
wadah khusus dan penanganan selanjutnya diperlakukan sebagai
limbah B3, serta dilakukan pencatatan dan pelaporan kepada unit
kerja yang terkait di Klinik Pratama Gaudium Vitae.
4) Perangkat alat pembersih (spill kit) atau alat metode pembersih
lain untuk limbah B3 harus selalu disiapkan di ruangan sumber
dan dilengkapi cara penggunaan dan data keamanan bahan
(MSDS).
5) Pewadahan limbah B3 diruangan sumber sebelum dibawa ke TPS
Limbah B3 harus ditempatkan pada tempat/wadah khusus yang
kuat dan anti karat dan kedap air, terbuat dari bahan yang mudah
dibersihkan, dilengkapi penutup, dilengkapi dengan simbol B3,
dan diletakkan pada tempat yang jauh dari jangkauan orang
umum.
6) Limbah B3 di ruangan sumber yang diserahkan atau diambil
petugas limbah B3 Klinik Pratama Gaudium Vitae untuk dibawa
ke TPS limbah B3, harus dilengkapi dengan berita acara
penyerahan, yang minimal berisi hari dan tanggal penyerahan,
asal limbah (lokasi sumber), jenis limbah B3, bentuk limbah B3,
volume limbah B3 dan cara pewadahan/pengemasan limbah B3.
7) Pengangkutan limbah B3 dari ruangan sumber ke TPS limbah B3
harus menggunakan kereta angkut khusus berbahan kedap air,
mudah dibersihkan, dilengkapi penutup, tahan karat dan bocor.
8) Pengangkutan limbah B3 dari ruangan sumber ke TPS dilakukan
oleh petugas yang sudah mendapatkan pelatihan penanganan
limbah B3 dan petugas harus menggunakan pakaian dan alat
pelindung diri yang memadai.
Pengolahan limbah B3 memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Pengolahan limbah B3 di Klinik Pratama Gaudium Vitae dapat
dilaksanakan secara internal dan eksternal: Pengolahan secara
internal dilakukan di lingkungan rumah sakit dengan
menggunakan alat insinerator atau alat pengolah limbah B3
lainnya yang disediakan sendiri oleh pihak rumah sakit (on-site),
seperti autoclave, microwave, penguburan, enkapsulasi, inertisiasi
yang mendapatkan izin operasional dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengolahan
secara eksternal dilakukan melalui kerja sama dengan pihak
pengolah atau penimbun limbah B3 yang telah memiliki ijin.
Pengolahan limbah B3 secara internal dan eksternal dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Unit Terkait 1) bagian pengelolaan limbah


2) Pemberi layanan klinis baik perawat/bidan
3) Bagian Laboratorium
4) Bagian kefarmasian
5) Koordinator lingkungan hidup
Diagram Alir / SPO penanganan limbah B3
BaganAlir (Flow Tahapan penanganan limbah B3 disosialisasikan kepada kepala dan
Chart) harus dilengkapi dengan Standar staf unit kerja yang terkait dengan
Prosedur Operasional (SPO) dan limbah B3 di Klinik Pratama
dilakukan pemutakhiran secara
Gaudium Vitae.
berkala dan berkesinambungan.

Khusus untuk limbah B3 tumpahan dilantai atau


dipermukaan lain di ruangan seperti tumpahan
darah dan cairan tubuh, tumpahan cairan bahan
Perangkat alat pembersih (spill kimia berbahaya, tumpahan cairan, mercury dari
alat kesehatan dan tumpahan sitotoksik harus
kit) atau alat metode pembersih
dibersihkan menggunakan perangkat alat
lain untuk limbah B3 harus selalu
pembersih (spill kit) atau dengan alat dan
disiapkan di ruangan sumber dan metode pembersihan lain yang memenuhi
dilengkapi cara penggunaan dan syarat. Hasil pembersihan limbah B3 tersebut
data keamanan bahan (MSDS). ditempatkan pada wadah khusus dan
penanganan selanjutnya diperlakukan sebagai
limbah B3, serta dilakukan pencatatan dan
pelaporan kepada unit kerja yang terkait di
Klinik Pratama Gaudium Vitae.
Pewadahan limbah B3
diruangan sumber sebelum
dibawa ke TPS Limbah B3
harus ditempatkan pada
tempat/wadah khusus yang kuat Limbah B3 di ruangan sumber yang
dan anti karat dan kedap air, diserahkan atau diambil petugas limbah B3
terbuat dari bahan yang mudah Klinik Pratama Gaudium Vitae untuk
dibersihkan, dilengkapi penutup, dibawa ke TPS limbah B3, harus
dilengkapi dengan simbol B3, dilengkapi dengan berita acara
dan diletakkan pada tempat yang penyerahan, yang minimal berisi hari dan
jauh dari jangkauan orang tanggal penyerahan, asal limbah (lokasi
umum. sumber), jenis limbah B3, bentuk limbah
B3, volume limbah B3 dan cara
pewadahan/pengemasan limbah B3.

Pengangkutan limbah B3 dari ruangan


sumber ke TPS limbah B3 harus
menggunakan kereta angkut khusus
berbahan kedap air, mudah
dibersihkan, dilengkapi penutup, tahan
karat dan bocor.

Pengangkutan limbah B3 dari ruangan


sumber ke TPS dilakukan oleh petugas
yang sudah mendapatkan pelatihan
penanganan limbah B3 dan petugas
harus menggunakan pakaian dan alat
pelindung diri yang memadai.

Anda mungkin juga menyukai