Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN BAHAN

BERBAHAYA DAN BERACUN


No. Dokumen : KLINIK
No. Revisi :
KHASANAH
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :

Ditetapkan di: Sindangherang


(SPO) Kepala Klinik Khasanah
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL TEDI RUSTINDI,.S.KM.,S.Kep.,Ners.
NIK. 201710.002
Pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah
suatu kegiatan mengelola termasuk menyimpan,
menggunakan dan atau membuang bahan yang karena sifat
1. Pengertian atau konsistensinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan
atau merusak linkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelola
bahan berbahaya dan beracun (B3) berupa proses
pengadaan, pemindahan, penyimpanan, penggunaan,
penanganan, dan pembuangan limbah B3 untuk mencegah
dan mengendalikan dampak lingkungan yang akan muncul
sebagai konsekuensi atas penggunaan bahan tersebut.
3. Kebijakan Berdasarakan Keputusan Kepala Klinik Khasanah Nomor :
003/SK.SPO-KRIK/I/2023 Tentang Pengelolaan Bahan
berbahaya dan beracun (B3)
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tentang Standar kegiatan
Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Resiko Sektor Kesehatan.
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan
/Langkah -
Alat :
langkah
a. Kelengkapan administrasi B3
b. Alat pelindung diri yang sesuai
c. Kantong Plastik
d. Label B3
2. Petugas yang melaksanakan
- Petugas Laboratorium
3. Langkah-langkah
Pengadaan B3
a. Petugas memastikan tiap pengadaan B3 harus terlampir
lembar MSDS, labeling B3, informasi dampak bahaya
dan informasi P3K dan APD nya.
Pemindahan B3
1) Petugas memastikan kelengkapan administrasi
sebelum bongkar B3 berupa daftar nama B3 yang akan
dibongkar, prosedur kerja dan perizinan, dan daftar
petugas dan penanggung jawab
2) Petugas harus mengetahui resiko/bahaya B3, cara
pencegahan dan penanggulangan
3) Petugas menggunakan APD yang sesuai
4) Petugas menghindari tindakan tidak aman seperti
merokok,makan dan minum didekat bahan B3, dll
Penyimpanan B3
1) Petugas memastikan tempat penyimpanan B3 dibuat
agar aman dari pengaruh alam dan lingkungan, memiliki
sirkulasi udara dan ventilasi yang baik, dan aman dari
gangguan bioloagis (tikus, rayap, dll)
2) Petugas melakukan pemisahan dan pengelompokan
penempatan B3 untuk menghindari reaktivitas
3) Petugas melakukan penyusunan yang tidak melebihi
batas maksimum agar tidak roboh dan rapi
4) Petugas memastikan penyimpanan B3 harus
dilengkapi dengan symbol/label B3 (Label isi, safety,
resiko bahaya) serta cara pencegahan dan pertolongan
pertama
Penggunaan B3
a. Petugas menerapkan perencanaan dan penerapan K3
dalam penggunaan B3
b. Petugas menggunakan APD yang sesuai dengan faktor
resiko bahayanya, APAR & P3K harus siap dan cukup
c. Petugas pengguna B3 menggunakan peralatan kerja
yang layak pakai
d. Petugas pengguna B3 harus bekerja sesuai SOP yang
aman dan efektif
e. Petugas pengguna B3 membersihkan dan
mengamankan alat-alat kerja, lingkungan kerja, dan
wadah sisa B3 jika telah selesai
f. Melepas APD setelah selesai melakukan pengelolaan
B3 dan cuci tangan.
6. Bagan Alir

Menggunaka Melakukan pengadaan B3


lembar MSDS, labeling B3,
n APD
informasi dampak bahaya dan
informasi P3K dan APD nya.

Pemindahan B3 dan Petugas


memastikan kelengkapan
administrasi sebelum
bongkar B3.

Penyimpanan B3 memastikan
penyimpanan B3 harus
dilengkapi dengan symbol/label
B3 (Label isi, safety, resiko
bahaya).

Penggunaan B3 menggunakan
APD yang sesuai dengan faktor
resiko bahayanya, APAR & P3K
harus siap dan cukup.

selesai
selesai

7. Hal-hal yang Penjelasan kepada pasien pemeriksaan yang akan dilakukan,


perlu di biaya pemeriksaan, dan lama pemeriksaan.
perhatikan
8. Unit terkait 1. Laboratorium

2. Rawat inap

3. UGD

9. Dokumen 1. Form permintaan pemriksaan


terkait 2. Register Laboratorium
10. Rekaman
No. Tanggal mulai
Yang diubah Isi perubahan
Historis diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai