Anda di halaman 1dari 3

KESELAMATAN PASIEN OPERASI

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMAH SAKIT 1/3
KHUSUS GINJAL
RASYIDA

Ditetapkan
STANDAR TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSK. GINJAL RASYIDA
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful M. Sitompul


PENGERTIAN Keselamatan Operasi adalah prosedur yang digunakan untuk
meningkatkan keselamatan pada semua pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi baik yang telah dijadwalkan (operasi
elektif) maupun operasi darurat (emergency).

TUJUAN 1. Meningkatkan kewaspadaan petugas kesehatan terhadap


keselamatan pasien yang akan dilakukan tindakan operasi,
sebelum masuk kamar operasi, sesaat sebelum induksi anestesi
(the sign in), sebelum insisi kulit (the time out) dan sebelum pasien
meninggalkan ruang operasi (the sign out).
2. Mencegah dan mernurunkan resiko terjadinya penyulit atau
komplikasi pada saat sebelum dan sesudah operasi. Memastikan
kebenaran identitas pasien dan lokasi/area insisi sebelum
prosedur operasi dilakukan.
KEBIJAKAN 1. SK DIREKTUR........ TENTANG PELAYANAN BEDAH
1) Pelaksaan prosedur keselamatan operasi harus dilakukan
sebelum pasien masuk kamar operasi, sebelum melakukan
induksi anestesi, sebelum insisi kulit dan sebelum pasien
meninggalkan ruang operasi.
2) Operator/ dokter bedah dan Anestesi bersama perawat
memberi penjelasan pada pasien dan keluarganya
mengenai prosedur dan tahapan operasi yang akan dijalani
oleh pasien sebelum, saat dan sesudah operasi dilakukan,
serta penyulit dan komplikasi yang mungkin akan terjadi
pada saat dan sesudah operasi dilakukan dan keluarga
3) Memastikan pasien atau keluarganya memahami prosedur
yang akan dilakukan, memberi persetujuan dan
PROSEDUR menandatangani surat persetujuan operasi (informed
consent ).
4) Operator yang akan melakukan operasi memberikan
penandaan lokasi/ sisi operasi dengan melibatkan pasien
atau keluarga jika memungkinkan.
KESELAMATAN PASIEN OPERASI

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMAH SAKIT 2/3
KHUSUS GINJAL
RASYIDA

A. PERSIAPAN SEBELUM DILAKUKAN INDUKSI ANESTESI (THE SIGN IN)


1. Memastikan identitas pasien sesuai dengan yang tertulis
pada gelang pasien dan secara lisan atau verbal bila pasien
dalam keadaan sadar (compos mentis).
2. Melibatkan pasien dalam memverifikasi kebenaran lokasi
operasi dan sudah diberi tanda pada lokasi operasi, bila
pasien dalam keadaan sadar atau memastikan kebenaran
lokasi operasi berdasarkan rekam medis dan hasil
pemeriksaan penunjang pasien (misalnya hasil rontgen, CT
Scan, MRI, dll)
3. Memastikan bahwa pasien telah diinformasikan sebelumnya
dan mengerti tentang prosedur dan langkah – langkah yang
akan dilakukan sebelum, saat dan setelah operasi bila
pasien dalam keadaan sadar.
4. Memastikan bahwa pasien atau keluarganya telah
menandatangani Surat Ijin Operasi (informed Consent Form)
5. Memastikan alat Pulse Oximeter sudah terpasang dan
berfungsi dengan baik.
6. Memeriksa kelengkapan dan ketersediaan obat – obat
anestesi dan mesin anestesi, serta memastikan mesin anestesi
tersebut dapat berfungsi dengan baik.
7. Memastikan riwayat alergi pasien, risiko aspirasi maupun risiko
terjadinya keaadaan emergency termasuk resiko
pendarahan dan kesiapan alat, obat, akses intravena
maupun transfusi darah yang mungkin diperlukan pada saat
dan setelah operasi dilakukan pada pasien.

B. PERSIAPAN SEBELUM DILAKUKAN INSISI KULIT (THE TIME OUT)


a) Perawat sirkulasi, dokter anestesi dan operator melakukan
konfirmasi seluruh anggota tim operasi dengan cara masing
– masing anggota memperkenalkan diri dan tugas masing –
masing.
b) Operator memastikan nama pasien, prosedur tindakan dan
lokasi insisi akan dilakukan, serta memastikan nama antibiotik
dan dosis yang telah diberikan 30 menit sebelumnya kepada
dokter anestesi atau perawat dalam tim.
c) Perawat sirkulasi, dokter memastikan langkah yang akan
dilakukan oleh operator bila terjadi terjadi kondisi kritis atau
kejadian yang tidak diharapkan, lamanya operasi akan
berlangsung dan antisipasi apa yang dilakukan bila pasien
KESELAMATAN PASIEN OPERASI

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMAH SAKIT 3/3
KHUSUS GINJAL
RASYIDA

kehilangan darah.
d) Perawat memastikan kepada dokter anestesi perihal adanya
hal khusus yang perlu diperhatikan pada pasien dan
kepastian kapan dan dalam kondisi apa central line cateter
akan dipasang.
e) Perawat memastikan sterilitas alat dan fungsi dari alat – alat
bedah yang akan digunakan dalam operasi, serta
memastikan foto rontgen/CT Scan/MRI telah ditayangkan
dan posisi foto tidak terbalik

C. PERSIAPAN SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN RUANG OPERASI


(THE SIGN OUT)
a. Perawat sirkulasi secara lisan/ verbal memastikan kepada tim
operasi mengenai pencatatan dan nama prosedur
tindakan, perhitungan jumlah instrumen, kasa dan jarum
yang telah digunakan selama operasi, pemberian label
pada specimen yang telah dituliskan nama pasien dan asal
jaringan specimen, serta permasalahan fungsi peralatan
selama operasi berlangsung.
b. Operator/dokter bedah, dokter anestesi dan tim perawat
membahas masalah utama yang harus diperhatikan untuk
penyembuhan dan penatalaksanaan pasien selanjutnya
dan dituliskan pada rekam medis pasien.
c. Selama diruang pemulihan pasien harus diobservasi dan
didokumentasikan
UNIT TERKAIT 1. Unit bedah
2. unit rawat Inap
3. unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai