BIASA (KLB) No.Dokumen No Revisi Halaman 032/MHMT/PPI/2022 00 1dari1 Ditetapkan Oleh,
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL (SPO) 29 Agustus 2022 dr. Feirlita Kuswandi, MPH Direktur Suatu proses yang dilakukan untuk menangani suatu kejadian PENGERTIAN kesakitan/kematian dirumah sakit yang jumlah kasusnya meningkat 3 (Tiga) kali lipat melebihi keadaan niasa dan pada waktu tertentu. 1. Agar kejadian KLB dapat dikendalikan 2. Agar diketahui factor penyebab KLB dan analis sehingga dapat ditindak lanjuti TUJUAN 3. Agar kejadian KLB tidak terulang lagi Peraturan Direktur Nomor 021/PERDIR/MHMT/IX/2022 KEBIJAKAN tentang Pedoman Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian PPI 1. Analisa dara surveilens infeksi rumah sakit yang mengalami peningkatan tiga bulan berturut-turut. 2. Komite PPI Rumah Sakit bersama IPCN melakukan investigasi bersama ditempat kejadian KLB, meliputi: a. Mencatat setiap kejadian infeksi diruangan sesuai prosedur surveilens infeksi di RS b. Berkoordinasi dengan IPCLN dan kepala ruangan serta PROSEDUR dokter yang bertanggungjawab menangani pasien, untuk melakukan verifikasi diagnosis Infeksi Rumah Sakit dan mengkonfirmasi sebagai kasus KLB. c. Investigasi terhadap kemungkinan sumber penularan dan kemungkinan penyebaranya, serta aspek lain yang diperluhkan untuk penanggulangan atau memutuskan rantai penularan. d. Berkoordinasi dengan bagian Laboraturium untuk melakukan : 1) Swab ruang / alat yang diduga terkontaminasi bakteri 2) Pengambilan bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram 3) Pemasangan label di tempat penampungan bahan pemeriksaan laboraturium pasien penyakit menular 4) Label bertuliskan “Awas Bahan Menular” 5) Berkoordinasi dengan seluruh personil di bagian terkait untuk memberikan klarifikasi-klarifikasi perihal yang terkait dengan KLB,missal pelaksanaan prosedur tetap secara benar 3. Komite PPI Rumah Sakit menyimpulkan hasil investigasi 4. Komite PPI Rumah Sakit menetapkan status siaga bencana klb dan melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit. 5. Direktur berdasarkan pertimbangan komite PPI Rumah Sakit menetapkan adanya KLB 6. Komite PPI Rumah Sakit melakukan dokumentasi tentang kejadian dan tindakan yang telah diambil terhadap data atau informasi KLB a. Melaksanakan dan mengawasi secara ketat pelaksanaan cuci tangan yang benar dan tepat. b. Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan APD lain sesuai indikasi. c. Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar. d. Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi dan menentukan staf yang akan memberikan penanganan. e. Mengawasi ketat penerapan Kewaspadaan Standar. f. Ruangan yang terjadi KLB harus didesinfeksi. 7. Status KLB dilaporkan ke dinas kesehatan setempat. 8. Komite PPI menyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi terpanjang tidak ditemukan kasus baru. UNIT TERKAIT Seluruh Unit