Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSIA-M/SPO/RI/ 1/3

DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSIA MILANO
STANDAR PROSEDUR TANGGALTERBIT
OPERASIONAL JANUARI 2018

dr. R. Natalia Dedetuwitri


PENGERTIAN Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan pengamatan yang sistematis,
aktif, berkelanjutan dan terus-menerus terhadap suatu kejadian
penyebaran penyakit pada suatu populasi tertentu saat terjadinya KLB atau
kejadian kesakitan dan kematian di Rumah Sakit yang jumlah kasusnya
meningkat 3 (tiga) kali lipat melebihi keadaan biasa dan pada jangka waktu
tertentu.

TUJUAN 1. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi Kejadian Luar Biasa


(outbreak) dan cara penanggulangannya.
2. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar tindakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) untuk menurunkan insiden
dan risiko.
3. Mengetahui pola kuman di Rumah Sakit.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Milano Nomor: …
025/DIR/PER/RSIA-M/I tahun 20188 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Milano.

PROSEDUR Komite PPIRS melakukan:


1. Analisa data surveilans Infeksi Rumah Sakit yang mengalami
peningkatan tiga bulan berturut-turut.
2. Investigasi bersama di tempat terjadinya KLB, meliputi:
a. Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai prosedur
surveilans Infeksi Rumah Sakit.
b. Berkoordinasi dengan IPCLN dan Kepala Unit serta Dokter
Penanggung Jawab Pasien untuk melakukan verifikasi diagnosis
Infeksi Rumah Sakit, penegakan diagnosis IRS dan mengkonfirmasi
sebagai kasus KLB.
c. Investigasi terhadap kemungkinan sumber penularan, cara
penularan dan kemungkinan penyebarannya serta aspek lain yang
diperlukan untuk penanggulangan atau memutuskan rantai
penularan.
PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSIA-M/SPO/RI/ 2/3

d. Berkoordinasi dengan Unit Laboratorium untuk melakukan:


1) Swab ruang/alat yang diduga terkontaminasi bakteri.
2) Pengambilan bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber
infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram.
3) Pemasangan label di tempat penampungan bahan
pemeriksaan laboratorium pasien penyakit menular. Label
bertuliskan ”Awas Bahan Menular”.
e. Berkoordinasi dengan seluruh Petugas di Unit terkait untuk
memberikan klarifikasi-klarifikasi perihal yang terkait dengan KLB,
misalnya pelaksanaan prosedur tetap secara benar.
3. Simpulkan hasil investigasi.
4. Tetapkan status siaga bencana KLB dan melaporkan kepada Direktur
Rumah Sakit.
5. Direktur berdasarkan pertimbangan Komite PPIRS menetapkan adanya
KLB.
6. Lakukan dokumentasi tentang kejadian dan tindakan yang telah diambil
terhadap data atau informasi KLB.
7. Terus melakukan monitoring dan evaluasi sampai KLB berhasil diatasi.
8. Bersama IPCLN dan Petugas Ruangan melakukan langkah-langkah
pencegahan dan pembatasan dengan cara:
a. Melaksanakan dan mengawasi secara ketat pelaksanaan cuci
tangan yang benar dan tepat.
b. Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan
APD lain sesuai indikasi.
c. Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar.
d. Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi, disatukan dengan
pasien yang sama-sama terinfeksi/kohorting dan menentukan
Petugas yang akan memberikan penanganan (dipisahkan dengan
Petugas lainnya).
e. Mengawasi dengan ketat penerapan Kewaspadaan Standar.
f. Ruangan yang terjadi KLB harus didesinfeksi.
9. Status KLB dilaporkan ke Dinas Kesehatan setempat.
10. Nyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi terpanjang tidak
ditemukan kasus baru.

PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSIA-M/SPO/RI/ 3/3

 Unit Rawat Inap


 Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT  Unit Gawat Darurat
 Unit Kamar Operasi
 Unit Kamar Bersalin
 Unit Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai