Anda di halaman 1dari 34

Manajemen Outbreak

Agung Dwi Wahyu Widodo


Departemen Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga / RSUD Dr Soetomo Surabaya
Subject
• Definisi Outbreak
• Tipe Outbreak
• Manajemen Outbreak
• Kesimpulan
Tujuan Manajemen Outbreak

• Mengidentifikasi agen penyebab


• Menemukan sumber infeksi terhadap persons,
place, atau timedan menentukan specific attack
rates
• Formulasi rekomendasi untuk mencegah
transmisi lanjut

December 1, 2013 3
Definisi Outbreak
• Outbreak atau epidemic:
• Peningkatan melebihi level yg didapatkan dari
suatu penyakit dalam area geografik tertentu;
• Terdapat satu kasus penyakit dari sebelumnya
tidak pernah ada.
• Kasus dengan mortalitas meningkat
• Endemic:
• Level biasa (usual) suatu penyakit pada area
geografis tertentu (misalnya rumah sakit).
Number of Cases
of Disease Endemic and Epidemic

“Endemic”

“Epidemic”

Time

December 1, 2013 5
Mengenal Tipe Outbreak
• Community-acquired:
– Outbreak yg terjadi di masyarakat tetapi pasien datang
untuk dirawat di Rumah Sakit
– Misalnya Foodborne Infections
– Campak, Parotitis Epidemica.
• Healthcare-associated:
– Dua atau lebih kasus penyakit yang secara epidemiologi
berhubungan
– Terjadi di RS
– Sering disebabkan MDROs
Spanish flu – Pandemic 1918
Edukasi Pemasangan Masker pada Anak SD
Epidemi Avian Influenza H7N9
Kesiapan Rumah Sakit ???
Healthcare-associated infections (HAIs)

• Mayoritas healthcare-associated infections adalah


endemic
• Outbreak healthcare-associated infections terjadi
secara tipikal pada pasien specific group
• Misalnya ICU, Dialisis, Neonatus

December 1, 2013 11
Kenapa terjadi outbreak di Rumah Sakit

• Outbreak berhubungan dengan:


– Kontaminasi Tangan Petugas
– Kontaminasi Lingkungan Perawatan
– Kontaminasi Alat invasif.
– Kontaminasi pada Prosedur invasif.
Step-step manajemen Outbreak
1. Verifikasi keberadaan Outbreak
2. Tentukan perubahan dan temuan kasus
atau diagnosis tertentu
3. Establish diagnosis kasus yg dilaporkan
4. Temukan kasusnya
5. Karakterisasi kasus
6. Tentukan Hipotesa
7. Tes Hipotesa
8. Tentukan cara pencegahan dan follow up

December 1, 2013 13
Manajemen Outbreak
• Manajemen Outbreak, terdiri dari 2 step:
• Step 1 Identifikasi Outbreak
• Step 2 Investigasi Outbreak
• Pembentukan Satgas Outbreak oleh Direktur utk
Melakukan Tindakan :
– Investigasi lanjut
– Komunikasi outbreak
– Manajemen
– Kontrol outbreak
– Penghentian outbreak
Identifikasi Outbreak
• Dilakukan oleh Tim atau Komite PPI
• Mengumpulkan data Px dan Lab
• Dilakukan tabulasi dan analisis data
• Di bahas pada rapat komite untuk di ajukan
kepada Direktur ttg Hasil Analis KLB
• Selanjutnya meminta Direktur untuk
mengumumkan Outbreak dengan membentuk
satgas Outbreak.
Satgas Outbreak
• Anggota:
– IPCO dan IPCN
– Dir yan med
– Infectious disease Doctor
– Kepala ruangan dan Bidang perawatan
– Dokter senior/ Sp terkait
• Tanggung jawab:
– perawatan penderita serta sarana pra sarana
– Koordinasi kebijakan yg dibutuhkan
– Mengikuti perkembangan dan mengakhiri outbreak
Investigasi Outbreak
• Investigasi berfungsi untuk mencegah
transmisi lanjut dari outbreak penyakit.
• Tiga tujuan utama investigasi:
– Identifikasi agen penyebab;
– Menemukan sumber penularan
– Rekomendasi lanjut pencegahan transmisi
Sumber Infeksi
• 1. Common source (single–point source):
– Same origin (i.e., the same person or vehicle).
• 2. Propagated or continuing source (ongoing
transmission):
– Infections are transmitted from person to person
• 3. Both common and propagated source
(intermittent source):
– Common source produces an epidemic curve with
irregularly spaced peaks
Kurva Epidemi
• Kurva epidemi dibuat menggunakan histogram
• Fungsi Kurva epidemi:
– Menggambarkan sumber infeksi (common,
propagated, atau both);.
– Identifikasi waktu paparan.
– Identifikasi kemungkinan lama masa inkubasi.
– Menggambarkan bila kasus masih berlangsung
Determining the probable period of exposure
in common source outbreaks
using mean or median incubation period
Propagated source
• Cases occur over a long period.
• Explosive epidemics due to person-to-
person transmission may occur (e.g.,
chickenpox).
• If secondary and tertiary cases occur,
intervals between peaks usually
approximate to the average incubation
period.
Propagated source Curve

A . Propagated source: single exposure, no secondary cases (e.g., measles).


B. Propagated source: secondary and tertiary cases (e.g., hepatitis A).
Common Source
• Curve approximates to a normal
distribution curve .
• Exposure may be continuous or
intermittent;
• intermittent exposure produces a curve
with irregularly spaced peaks.
Common Source Curve

C. Common source: point exposure


(e.g., Salmonellosis following a company picnic) (food handler = x).
D. Common source: Intermittent exposure
(e.g., bacteraemia associated with contaminated blood product).
Tindakan Kontrol terhadap Outbreak

• Intervensi seringkali digunakan untuk


mengkontrol outbreak sbb:
• Control the source of the pathogen
– Remove source of contamination, misalnya
Buang makanan yg terkontaminasi
• Remove persons from exposure
– Lindungi penderita dari terpapar gigitan
nyamuk utk mencegah encephalitis

December 1, 2013 25
Tindakan Control pada Outbreak
Tindakan Kontrol dan Follow-up
Menghentikan Transmisi.
• 1. Isolasi pasien dan terapkan kewaspadaan transmisi.
• 2. Disinfect lingkungan sumber transmisi, misalnya, suasu,
air, udara.
• 3. Kontrol Serangga dan rodent.
Kontrol atau Memodifikasi respons Host terhadap paparan.
• Immunisasi susceptible hosts
• Gunakan profilaksis antibiotika
• Modifikasi perilaku mis etika batuk/ bersin
• Gunakan APD.
Evaluasi Tindakan Kontrol pada Outbreak

• Kasus menurun diatas baseline


• Kasus menurun kembali ke base line
• Tidak berupa (re-evaluate cases)

December 1, 2013 28
Mengapa Outbreak berhenti?
• Outbreak dapat berhenti karena beberapa
alasan:
– Tidak ada individu yang rentan.
– Tidak adanya paparan sumber infeksi.
– Tidak ada sumber kontaminasi.
– Penurunan kerentanan individu.
– Pathogen kurang patogenik..
Mengakhiri outbreak
• Beritakan outbreak telah berakhir pada
manajemen
• Buat laporan lengkap dan rekap seluruh data
untuk Komite PPI
• Ganti kebijakan atau tindakan praktis
perawatan bila perlu
Kesimpulan
• Outbreak dapat terjadi di rumah sakit
• Manajeen outbreak:
– Step 1 Identifikasi Outbreak
– Step 2 Investigasi Outbreak
• Macam outbreak: continous dan propagated
Kasus
• Awal september 2016, bayi A di ruang Neonatus
mengalami demam selama 3 hari, dilakukan
kultur darah dengan hasil adalah kuman
Burkholderia cepacea. Pada waktu yang
bersamaan bayi B, memiliki hasil kultur yang
sama B cepacea.
• Perawat ruangan menyatakan dalam minggu itu
terdapat 4 kasus bacteremia dg kuman yang
sama.
• Outbreak atau bukan?
Kasus
• Data dari lab mikrobiologi bacteremia
neonatus dg B cepacea menyebutkan:
• Juli minggu I-1 kasus, minggu II-2 kasus,
minggu III-2 kasus, minggu ke 4 -1 kasus
• Agustus minggu I-2 kasus, minggu II-3
kasus, minggu III-3 kasus, minggu ke 4 -4
kasus
• Tipe Source Outbreak?
• Manajemen Kasusnya?
Arigato-gozaimasu

Anda mungkin juga menyukai