Anda di halaman 1dari 12

CHOKING

Tugas Keperawatan Gawat Darurat

Kelompok 5 :
1.Linda Mayasari
2.Mentari Kiki Camarena
3.Meri Kurniawati
4.M. Dafid A
5.M. Gagan S
6.Nikmatul K

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2021
Pengertian

Choking (tersedak) adalah tersumbatnya


saluran napas akibat benda asing secara
total atau sebagian, sehingga
menyebabkan korban sulit bernapas dan
kekurangan oksigen, bahkan dapat
segera menimbulkan kematian (Bagian
Diklat RSCM, 2015)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2021
Etiologi
Menurut The American National Red Cross (2014), penyebab
tersedak pada orang dewasa meliputi:
1. Mencoba menelan makanan besar yang tidak dikunyah.
2. Minum alkohol sebelum atau selama makan (alkohol
menumpulkan saraf yang membantu dalam menelan
makanan)
3. Mengenakan gigi palsu (gigi palsu membuat sulit untuk
merasakan apakah makanan dikunyah sepenuhnya
sebelum ditelan)
4. Makan sambil berbicara dengan penuh semangat,
tertawa, atau makan terlalu cepat
5. Berjalan, bermain atau berlari dengan makanan atau
benda di mulut

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2021
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala tersedak Simon & schuster, (2018),
sebagai berikut:
1.adanya tanda bahwa seseorang mencengkram
leher/tenggorokan dengan satu atau kedua tangan
2.terlihat panik
3.kesulitan dalam bernapas atau terengah-engah
4. suara wheezing atau mendengus
5.wajah merah pada awalnya kemudian pucat atau
menjadi biru, bahkan berkurangnya tingkat kesadaran

Jika tersedak tidak dapat di atasi dengan cepat, korban


akan menjadi tidak sadar dan berhenti bernapas.

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2021
Mekanisme Tersedak

Tubuh manusia memiliki jalur yang berfungsi sebagai jalur lewatnya udara untuk bernafas dan jalur
lainnya untuk lewatnya makanan. Tenggorokan merupakan jalur lewatnya udara untuk bernafas dan
kerongkongan merupakan jalur untuk lewatnya makanan. Tenggorokan dan kerongkongan berada
di belakang lidah dan jalurnya saling bersinggungan serta terdapat katup epiglotis yang berfungsi
sebagai pengatur antara masuknya makanan dengan udara. Katup epiglotis yang secara otomatis
mengatur udara dan makanan yang masuk kedalam tubuh seseorang. Kejadian tersedak pada
seseorang merupakan keterlambatan dari menutupnya katup epligotis pada tenggorokan. Makanan
yang seharusnya masuk ke kerongkongan, akibat dari keterlambatan epiglotis dalam menutup
makanan masuk ke jalur pernafasan dan menyebabkan seseorang mengalami tersedak (Hutabarat &
Putra, 2016).
Penatalaksanaan Tersedak pada Bayi
1) Bayi digendong dan buka mulut bayi untuk memastikan adanya benda
asing.
2) Lakukan posisi sandwich dengan cara : Sangga kepala dan badan bayi
dengan salah satu tangan, tangan yang lain diatas untuk mempertahankan
posisi ekstensi.
3) Bayi dibalik dan arah posisi kepala di bawah dibanding bokong, dan
disangga diatas paha.
4) Lakukan pemukulan halus (maneuver back blow) di antara 2 tulang
belakang sebanyak 5 kali.
5) Kemudian bayi dibalik dan disangga di atas paha dengan posisi kepala
bayi dibawah.
6) Lakukan kompresi dada (chest thrust) dengan cara letakkan jari telunjuk
dan tengah di sternum yaitu dibawah garis bayangan antara kedua putting
susu.
7) Hentakkan sebanyak 5 kali dengan kedalaman hentakan 4 cm.
8) Lihat mulut bayi, bila terlihat lakukan finger sweep dan bila tidak terlihat
Back Blow lakukan terus langkah seperti pada no 4 - 8 sampai benda asingnya keluar
atau korban tidak sadar.
pada bayi 9) Bila benda asingnya sudah keluar, selanjutnya observasi pernafasan dan
nadi.
Penatalaksanaan Tersedak pada Anak

1) Letakkan anak dengan posisi tengkurap dengan


kepala lebih rendah
2) Berikan 5 pukulan dengan menggunakan tumit dari
telapak tangan pada bagian belakang anak
(interskapula).
3) Bila obstruksi masih tetap, berbaliklah ke belakang
anak dan lingkarkan kedua lengan mengelilingi badan
anak. Pertemukan kedua tangan dengan salah satu
mengepal dan letakkan pada perut bagian atas (di
bawah sternum) anak, kemudian lakukan hentakan ke
arah belakang atas. Lakukan perasat Heimlich tersebut
Back Blow sebanyak 5 kali
pada Anak 4) Bila obstruksi masih tetap, evaluasi mulut anak apakah
ada bahan obstruksi yang bisa dikeluarkan. Heimlich
5) Bila diperlukan bisa di ulang dengan kembali Manuver
melakukan pukulan pada bagian belakang anak.
Penatalaksanaan Tersedak pada Dewasa
a. Pertolongan sumbatan jalan nafas pada dewasa sadar (Heimlick maneuver)
Langkah-langkah:
1) Berdiri di depan atau samping pasien .
2) Tanyakan pada pasien “apakah tersedak “ ?
3) Jika mengangguk, katakana “harap tenang”, saya akan menolong Anda.
4) Anda pindah posisi dan berdiri di belakang pasien
Lingkarkan lengan kanan Anda dengan tangan kanan terkepal, kemudian
pegang lengan kanan Anda dengan lengan kiri. Posisi kepalan tangan Anda
pada abdomen pasien yakni diantara prosesus xipoideus dan umbilikus.
6) Kaki penolong diantara kaki pasien, pasien agak membungkuk.
7) Dorong secara cepat (thrust quickly) sebanyak 5 x, dengan dorongan pada
abdomen ke arah dalam-atas.
8) Kaji dengan cara tanyakan pada pasien “apakah sumbatannya sudah keluar?
9) Jika belum keluar, ulangi abdominal thrust untuk mengeluarkan obstruksi
jalan napas Heimlich
10) Tindakan ini dilakukan sampai benda asing tersebut keluar atau korban tidak
sadar.
Manuver
11) Jika sumbatan sudah keluar, kaji jalan napas secara periodik.
Penatalaksanaan Tersedak pasien gemuk/ Ibu Hamil
1) Berdiri di depan atau samping pasien .
2) Tanyakan pada pasien “apakah tersedak“?
3) Jika mengangguk, katakan “harap tenang”, saya akan menolong
anda.
4) Anda pindah posisi dan berdiri di belakang pasien
5) Lingkarkan lengan kanan anda dengan tangan kanan terkepal,
kemudian pegang lengan kanan Anda dengan lengan kiri. Posisi
kepalan tangan Anda pada sternum pasien.
6) Kaki penolong diantara kaki pasien, pasien agak membungkuk.
7) Dorong secara cepat (thrust quickly) sebanyak 5x, dengan dorongan
pada dada (chest trust).
8) Kaji dengan cara tanyakan pada pasien “apakah sumbatannya sudah
keluar?
9) Jika belum keluar, ulangi chest thrust untuk mengeluarkan obstruksi
jalan napas
10) Tindakan ini dilakukan sampai benda asing tersebut keluar atau
Chest Trust korban tidak sadar.
11) Jika sumbatan sudah keluar, kaji jalan napas secara periodik.
Konsep Asuhan Keperawatan
A. PENGKAJIAN

1. adanya tanda bahwa seseorang mencengkram leher/tenggorokan dengan satu atau kedua
tangan
2. terlihat panik
3. kesulitan dalam bernapas atau terengah-engah
4. suara wheezing atau mendengus
5. wajah merah pada awalnya kemudian pucat atau menjadi biru, bahkan berkurangnya tingkat
kesadaran

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas.
3. Pola makan bayi tidak efektif berhubungan dengan kegagalan neurologik.
4. Resiko kekurangan volume cairan.
5. Resiko infeksi berhubungan dengan teraspirasi cairan amnion.
Intervensi Keperawatan
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi
Batasan karakteristik :
- tachicardi
- dispnea
- sianosis
- nafas cuping hidung
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x 24 jam diharapkan tak terjadi kerusakan
pertukaran gas.
NOC : - status pernafasan
- status tanda vital
outcome : kandungan O2 dalam darah d.b.n.
NIC :
•) Monitor pernafasan
Intervensi :
- monitor irama, frekuensi, kedalaman, usaha dalam respirasi.
- Monitor bunyi dan pola nafas
- Menjaga kepatenan jalan nafas.
- Memposisikan pasien dengan tepat dengan tujuan adekuatnya ventilasi
•) Manajemen asam basa
- monitor status hemodinamik
- monitor AGD
TERIMAKASIH ^^

Anda mungkin juga menyukai