Abstrak
Latar Belakang: Perilaku caring merupakan sikap peduli, menghormati, dan menghargai orang
lain. Caring sangat dibutuhkan dalam tatanan layanan keperawatan, karena caring merupakan
inti dari praktek keperawatanPemberian caring dalam keperawatan dapat meningkatkan
kesembuhan pasien karena pasien merasa terpenuhi kebutuhan fisik, emosi dan spiritual, pasien
merasa nyaman dengan pelayanan perawat.
Tujuan: diketahuinya perilaku caring perawat pelaksana di ruang rawat inap.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan jumlah sampel penelitian adalah
38 responden Variabel yang diteliti adalah perilaku caring perawat.
Hasil: perilaku caring perawat pelaksana dalam kategori baik yaitu 11 responden ( 57,9%), dan
dalam kategori kurang yaitu 8 responden (42,1% )
Simpulan: Perilaku caring perawat di ruang rawat inap mayoritas baik yaitu 57,9%
Rekomendasi; Diharapkan pada perawat pelaksana untuk dapat meningkatkan perilaku caring,
sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
Kata Kunci: Perilaku, Caring, Perawat
Abstract
Background: Caring behavior is caring, respecting, and respecting others. Caring is
indispensable in the order of nursing services, as caring is the core of nursing practice Care in
care can raise awareness of the patient because the patient can be fulfilled physical, emotional
and spiritual needs, the patient is comfortable with nursing services.
Objective: To know the behavior of caring for nurses in the inpatient ward.
Method: This study is a descriptive research, with the number of research sample is 38
respondents. The variable studied is caring behavior of nurse.
Result: Caring behavior of nurse executor in good category that is 11 respondents (57,9%), and
in less category that is 8 respondent (42,1%)
Conclusion: Nurse nurse behavior in good hospitalization is 57,9%
Recommendation: It is expected that the nurse will be able to improve the caring behavior so
that it can provide the best service to the patient.
Keywords: Behavior, Caring, Nurse
Page | 61
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018
Pendahuluan
Perilaku caring merupakan sikap memperlakukan pasien sebagai manusia
peduli, menghormati, dan menghargai orang yang harus diperhatikan, dijaga dan dilayani
lain. Perilaku caring sangat dibutuhkan setulus hati (Muhlisin & Ichsan, 2008;
dalam tatanan layanan keperawatan, karena Nursalam, 2011; Sitorus, 2007).
caring merupakan inti dari praktek Keperawatan dan caring merupakan
keperawatan (M Dwidiyanti, 2007). Caring suatu hal yang tidak dapat dipisahkan.
merupakan merupakan suatu cara Caring menggambarkan inti dari praktik
pendekatan yang dinamis, dimana perawat keperawatan yang bertujuan untuk
bekerja untuk lebih meningkatkan meningkatkan kepedulian dalam pencapaian
kepeduliannya kepada klien (Tomey and pelayanan keperawatan yang lebih baik dan
Alligod, 1994). membangun struktur sosial yang lebih baik
Leininger (1991) caring adalah (American Association of Colleges of
tindakan yang diarahkan untuk membantu, Nursing, 2008; Meidiana Dwidiyanti, 2007;
membimbing, atau melakukan cara untuk Potter Patricia & Anne Perry, 2009).
membantu dalam pencapaian tujuan tertentu, Perawat mempunyai tugas untuk
dengan cara mendukung indifidu lain atau memberikan caring kepada pasien, yang
kelompok dengan nyata atau antisipasi dapat terwujud dengan perawat memberikan
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi empati, dukungan, simpati kepada pasien
kehidupan manusia (Leininger, 1991). (Vance, 2010).
Caring merupakan dasar dari seluruh Perilaku caring dalam keperawatan
proses keperawatan yang menggambarkan sangat diperlukan, tetapi belum semua
kesatuan dari nilai-nilai kemanusiaan yang perawat melayani pasien dengan caring. Hal
secara menyeluruh, caring dapat ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
diwujudkan dengan memberikan perhatian, oleh Liu di China (2013) didapatkan dari
penghargaan, tanggung jawab dan bantuan survei kepada 595 pasien sebanyak 197
secara ikhlas yang diberikan kepada pasien responden (33,11%) menyatakan caring
sebagai manusia secara utuh. Caring dapat perawat cukup, dan 83 responden (13,95%)
meningkatkan perawat untuk berperilaku menyatakan caring perawat buruk (He et al.,
humanis terhadap pasien, dimana mampu 2013). Penelitain lain yang dilakukan
Page | 62
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018
Sukesi (2013) di Ruang Rawat Inap Permata pasien merasa terpenuhi kebutuhan fisik,
Medika Semarang menyatakan bahwa emosi dan spiritual, dan pasien merasa
55,8% pasien tidak puas dengan pelayanan nyaman dengan pelayanan perawat.(Brenda
yang di berikan oleh perawat (Sukesi, 2013). & Gregory, 2000) Dampak dari kurangnya
Penelitian yag dilakukan oleh Windarni caring perawat begitu besar maka perilaku
(2014) di ICU Rumah Sakit Soediran caring masih perlu ditingkatkan.
Mangun Sumarso menyatakan bahwa Perilaku caring dalam keperawatan
perawat sudah memahami perilaku caring sangat diperlukan, tetapi belum semua
tetapi tidak diaplikasikan langsung kepada perawat melayani pasien dengan caring, hal
pasien.(Windarni, 2014) Perilaku caring ini dapat dilihat dari perawat yang bekerja
perawat di ruang rawat inap belum diruang perawatan umum menunjukkan
maksimal, hal ini dapat dilihat dari perawat bahwa perawat lebih fokus pada pelayanan
yang bekerja diruang perawatan umum kebutuhan biologis, dan kurang
menunjukkan bahwa perawat lebih fokus memperhatikan afektif pasien.
pada pelayanan kebutuhan biologis, dan Metode penelitian
kurang memperhatikan afektif pasien Penelitian ini merupakan jenis
yang berdampak pada penurunan kepuasan pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap.
pasien dan peningkatan hari rawat (Sukesi, Sampel merupakan bagian dari jumlah dan
2013; Wolf & Miller, 2003). Morrison dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
kontak dengan pasien dapat menyebabkan ini adalah 19 responden. Teknik sampling
kurangnya asuhan psikologis pasien dalam penelitian ini adalah non probalility
dapat berdampak positif yaitu dapat metoda pemilihan sampel yang dilakukan
Page | 63
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018
Page | 64
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018
Page | 65
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018
Page | 66
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018
Muhlisin, A., & Ichsan, B. (2008). Aplikasi Sukesi, N. (2013). Upaya Peningkatan
model konseptual caring dari Jean Caring Perawat Terhadap Kepuasan Rs
Watson dalam asuhan keperawatan, 1, Permata Medika, 1((1)), 15–24.
147–150.
Tomey and Alligod. (1994). Nursing
Nursalam. (2011). Manajemen Theoriest and Their Work, 3 th (3 th).
Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Philadelphia: Mosby Year: Book Inc.
Keperawatan Profesional (Edisi : 3).
Jakarta: Salemba Medika. Vance, T. (2010). Caring and The
Professional Practice of nursing.
Potter Patricia & Anne Perry. (2009).
Fundamental Keperawatan (Edisi : 7). Wahyudi. (2016). Faktor-faktor yang
Jakarta: Salemba Medika. berhubungan dengan perilaku caring
perawat di ruang perawatan interna
Prihandhani, I. G. A. A. S., Nopiyani, N. M. rsud sinjai.
S., & Duarsa, D. P. (2015). Hubungan
Faktor Individu dan Budaya Organisasi Windarni, L. (2014). Sikap Caring Perawat
dengan Perilaku Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan
Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Keperawatan Pada Pasien Di Ruang
Sakit Umum Ganesha Gianyar The Intensif Care Unit (ICU) RSUD Dr.
Association Of Individual Factors And Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Organization Culture And Approach Wonogiri.
With Nursing Quality Of Care In
Ganesh, 3, 54–59. Wolf, Z. ., & Miller, P. . (2003).
Relationship between nurse caring adn
Sitorus, R. (2007). Model Praktek patient statisfaction in patirnts
Keperawatan Profesional di Rumah undergiong invasive cardiac
Sakit. Jakarta: EGC. procedures. Jurnal Medsur Nursing,
12((6)), 391–396.
Page | 67