Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

PERILAKU CARING PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP


1
Diah Fitri Purwaningsih
1
STIK Indonesia Jaya Palu
diahfitri209@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang: Perilaku caring merupakan sikap peduli, menghormati, dan menghargai orang
lain. Caring sangat dibutuhkan dalam tatanan layanan keperawatan, karena caring merupakan
inti dari praktek keperawatanPemberian caring dalam keperawatan dapat meningkatkan
kesembuhan pasien karena pasien merasa terpenuhi kebutuhan fisik, emosi dan spiritual, pasien
merasa nyaman dengan pelayanan perawat.
Tujuan: diketahuinya perilaku caring perawat pelaksana di ruang rawat inap.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan jumlah sampel penelitian adalah
38 responden Variabel yang diteliti adalah perilaku caring perawat.
Hasil: perilaku caring perawat pelaksana dalam kategori baik yaitu 11 responden ( 57,9%), dan
dalam kategori kurang yaitu 8 responden (42,1% )
Simpulan: Perilaku caring perawat di ruang rawat inap mayoritas baik yaitu 57,9%
Rekomendasi; Diharapkan pada perawat pelaksana untuk dapat meningkatkan perilaku caring,
sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
Kata Kunci: Perilaku, Caring, Perawat

Abstract
Background: Caring behavior is caring, respecting, and respecting others. Caring is
indispensable in the order of nursing services, as caring is the core of nursing practice Care in
care can raise awareness of the patient because the patient can be fulfilled physical, emotional
and spiritual needs, the patient is comfortable with nursing services.
Objective: To know the behavior of caring for nurses in the inpatient ward.
Method: This study is a descriptive research, with the number of research sample is 38
respondents. The variable studied is caring behavior of nurse.
Result: Caring behavior of nurse executor in good category that is 11 respondents (57,9%), and
in less category that is 8 respondent (42,1%)
Conclusion: Nurse nurse behavior in good hospitalization is 57,9%
Recommendation: It is expected that the nurse will be able to improve the caring behavior so
that it can provide the best service to the patient.
Keywords: Behavior, Caring, Nurse

Page | 61
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

Pendahuluan
Perilaku caring merupakan sikap memperlakukan pasien sebagai manusia
peduli, menghormati, dan menghargai orang yang harus diperhatikan, dijaga dan dilayani
lain. Perilaku caring sangat dibutuhkan setulus hati (Muhlisin & Ichsan, 2008;
dalam tatanan layanan keperawatan, karena Nursalam, 2011; Sitorus, 2007).
caring merupakan inti dari praktek Keperawatan dan caring merupakan
keperawatan (M Dwidiyanti, 2007). Caring suatu hal yang tidak dapat dipisahkan.
merupakan merupakan suatu cara Caring menggambarkan inti dari praktik
pendekatan yang dinamis, dimana perawat keperawatan yang bertujuan untuk
bekerja untuk lebih meningkatkan meningkatkan kepedulian dalam pencapaian
kepeduliannya kepada klien (Tomey and pelayanan keperawatan yang lebih baik dan
Alligod, 1994). membangun struktur sosial yang lebih baik
Leininger (1991) caring adalah (American Association of Colleges of
tindakan yang diarahkan untuk membantu, Nursing, 2008; Meidiana Dwidiyanti, 2007;
membimbing, atau melakukan cara untuk Potter Patricia & Anne Perry, 2009).
membantu dalam pencapaian tujuan tertentu, Perawat mempunyai tugas untuk
dengan cara mendukung indifidu lain atau memberikan caring kepada pasien, yang
kelompok dengan nyata atau antisipasi dapat terwujud dengan perawat memberikan
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi empati, dukungan, simpati kepada pasien
kehidupan manusia (Leininger, 1991). (Vance, 2010).
Caring merupakan dasar dari seluruh Perilaku caring dalam keperawatan
proses keperawatan yang menggambarkan sangat diperlukan, tetapi belum semua
kesatuan dari nilai-nilai kemanusiaan yang perawat melayani pasien dengan caring. Hal
secara menyeluruh, caring dapat ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
diwujudkan dengan memberikan perhatian, oleh Liu di China (2013) didapatkan dari
penghargaan, tanggung jawab dan bantuan survei kepada 595 pasien sebanyak 197
secara ikhlas yang diberikan kepada pasien responden (33,11%) menyatakan caring
sebagai manusia secara utuh. Caring dapat perawat cukup, dan 83 responden (13,95%)
meningkatkan perawat untuk berperilaku menyatakan caring perawat buruk (He et al.,
humanis terhadap pasien, dimana mampu 2013). Penelitain lain yang dilakukan

Page | 62
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

Sukesi (2013) di Ruang Rawat Inap Permata pasien merasa terpenuhi kebutuhan fisik,
Medika Semarang menyatakan bahwa emosi dan spiritual, dan pasien merasa
55,8% pasien tidak puas dengan pelayanan nyaman dengan pelayanan perawat.(Brenda
yang di berikan oleh perawat (Sukesi, 2013). & Gregory, 2000) Dampak dari kurangnya
Penelitian yag dilakukan oleh Windarni caring perawat begitu besar maka perilaku
(2014) di ICU Rumah Sakit Soediran caring masih perlu ditingkatkan.
Mangun Sumarso menyatakan bahwa Perilaku caring dalam keperawatan
perawat sudah memahami perilaku caring sangat diperlukan, tetapi belum semua
tetapi tidak diaplikasikan langsung kepada perawat melayani pasien dengan caring, hal
pasien.(Windarni, 2014) Perilaku caring ini dapat dilihat dari perawat yang bekerja
perawat di ruang rawat inap belum diruang perawatan umum menunjukkan
maksimal, hal ini dapat dilihat dari perawat bahwa perawat lebih fokus pada pelayanan
yang bekerja diruang perawatan umum kebutuhan biologis, dan kurang
menunjukkan bahwa perawat lebih fokus memperhatikan afektif pasien.
pada pelayanan kebutuhan biologis, dan Metode penelitian
kurang memperhatikan afektif pasien Penelitian ini merupakan jenis

(Greenhalgh & Vanhanen, 1998). penelitian deskriptif dimana ingin

Kurangnya caring perawat dalam mengetahui perilaku caring perawat

pelayanan keperawatan dapat berakibat pelaksana diruang rawat inap. Populasi

penurunan mutu pelayanan keperawatan dalam penelitian ini adalah perawat

yang berdampak pada penurunan kepuasan pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap.

pasien dan peningkatan hari rawat (Sukesi, Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

2013; Wolf & Miller, 2003). Morrison dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

Burnard (2008) menyatakan kurangnya (Sugiyono, 2014). Sampel dalam penelitian

kontak dengan pasien dapat menyebabkan ini adalah 19 responden. Teknik sampling

kurangnya asuhan psikologis pasien dalam penelitian ini adalah non probalility

(Morrison & Burnard, 2008). sampling dengan teknik pengambilan

Pemberian caring dalam keperawatan sample consecutive sampling yaitu suatu

dapat berdampak positif yaitu dapat metoda pemilihan sampel yang dilakukan

meningkatkan kesembuhan pasien, karena dengan memilih semua individu yang

Page | 63
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

ditemui dan memenuhi kriteria pemilihan terbanyak adalah perempuan yaitu


sampai jumlah sampel yang diinginkan 63,15%
terpenuhi. Variabel independen dalam c. Tingkat Pendidikan
penelitian ini adalah perilaku caring perawat Tabel 3 Distribusi responden
berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Jenis Frekuensi Presentas
Hasil Penelitian Kelamin e
Penelitian ini menggunakan sampel 1 D3 15 (78,9)

dengan jumlah sampel 19 perawat diruang 2 S1 4 (21)

rawat inap. 19 100


Sumber: Data Primer, 2016
Distribusi Karakteristik perawat
Berdasarkan tabel 3 dapat
a. Usia
dijelaskan bahwa tingkat pendidikan
Tabel 1 Distribusi responden
berdasarkan Usia terbanyak adalah D3 yaitu 78,9%
1. Usia Jumlah
Mean 33,81
Min-Max 23-50 19
Pada tabel diatas distribusi
frekuensi responden berdasarkan usia
dengan jumlah 19 responden d. Status Kepegawaian
didapatkan usia yang terendah yaitu 23 Tabel 4 Distribusi responden
tahun dan yang tertinggi 50 tahun berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Jenis Frekuensi Presentase
b. Jenis Kelamin Kelamin
Tabel 1 Distribusi responden 1 PNS 15 78,9
berdasarkan Jenis Kelamin 21
2 NON 4
No Jenis Frekuensi Presentas PNS
Kelamin e 19 100
1 Laki-laki 7 (36,84) Sumber: Data Primer, 2016
2 Perempu 12 (63,15)
an Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan
19 100 bahwa status kepegawaian terbanyak adalah
Sumber: Data Primer, 2016
D3 yaitu 78,9%
Berdasarkan tabel 1 dapat
e. Tingkat Pendidikan
dijelaskan bahwa jenis kelamin

Page | 64
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

Tabel 5 Distribusi responden semakin caring, dikarena perawat tersebut


berdasarkan Masa Kerja
akan makin sabar, berpengalaman dan akan
No Masa Frekuensi Presentas
Kerja e lebih dewasa (Wahyudi, 2016).
1 ≤ 5 6 31,5
Struktur usia juga menunjukkan aspek
Tahun
2 > 5 tahun 13 68,4 demokrafis yang penting untuk diamati
19 100 karena dapat mencerminkan beberapa nilai
Sumber: Data Primer, 2016 seperti pengalaman, kematangan berfikir,
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan pengetahuan dan kemampuan beberapa nilai
bahwa status kepegawaian terbanyak adalah tertentu. Umur dapat mempengaruhi kondisi
D3 yaitu 78,9% fisik, mental, kemampuan kerja dan
tanggung jawab seseorang. Karyawan yang
f. Perilaku caring perawat umumnya lebih tua kondisi fisiknya kurang
Tabel 5 Perilaku caring perawat tetapi bekerja ulet dan memiliki tanggung
No Perilaku Frekuensi Presentase
caring jawab yang besar (Hasibuan, 2003).
1 Baik 11 57,9 Selain hal diatas perilaku caring
2 Kurang 8 42,1 perawat baik dikarenakan semua responden
19 100 sudah berpendidikan tinggi, Peran
Sumber: Data Primer, 2016
pendidikan dalam membangun caring
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa
perawat sangat penting. Pengetahuan
perilaku caring perawat mayoritas dalam
seseorang juga dipengaruhi oleh tingkat
kategori baik yaitu 57,9%.
pendidikannya Semakin luas pengetahuan
perawat, maka berhubungan dengan tingkat
PEMBAHASAN
caring yang semakin tinggi dan berdampak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada penerimaan tanggung jawab dalam
perilaku caring perawat pelaksana pada
menyelesaikan tanggung jawabnya dengan
mayoritas dalam kategori baik yaitu 57,9%.
baik(Suarli, 2010, Gibson, 2010).
Menurut peneliti hal ini dikarenakan karena
Menurut Prihandani, 2015 perawat
mayoritas perilaku caring baik dikarenakan
pelaksana yang memiliki perilaku caring
usia responden yg sudah masuk usia 23-50
baik sebanyak 56,3%, pendidikan menjadi
tahun, Semakin tua usia perawat maka
faktor utama yaitu 72,7% perawat S1

Page | 65
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

berperilaku caring baik, masa kerja > 5 Daftar Pustaka


tahun juga memiliki kontribusi yang besar,
American Association of Colleges of
karena masa kerja > 5 tahun dan mempunyai
Nursing. (2008). The essentials of
perilaku caring baik adalah 70,4% baccalaureate education for
professional nursing practice.
(Prihandhani, Nopiyani, & Duarsa, 2015).
DC:Author.
Pendapat dari Rivai dan Mulyadi
Brenda, S., & Gregory, D. (2000). Caring
(2010), mengungkapkan bahwa tingkat
with the simplest acts. OERN Journal,
pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat 71 (2).
kemampuannya. Kemampuan yang dapat
Dwidiyanti, M. (2007). Caring Kunci Sukses
ditingkatkan dengan tingkat pendidikan Perawat. Semarang: Hasani.
adalah kemampuan intelektual, dengan
Dwidiyanti, M. (2007). Caring Kunci Sukses
adanya kemampuan intelektual yang Perawat/Ners Mengamalkan Ilmu.
Semarang: Hasani.
meningkat pada seseorang maka diharapkan
dapat mengambil keputusan yang tepat Greenhalgh, J., & Vanhanen, L. (1998).
Nursing Caring Behaviours. Journal of
termasuk keputusan untuk bersikap.
Advanced Nursing, Volume 27(Issue 5),
Menurut Gurusinaga, 2013 perilaku pages 927–932.
caring perawat mayoritas dalam kategori
Gurusinga, R., Sulistyaningsih, W., &
baik (52,9%), cukup (36,1%), kurang Tarigan, M. (2017). Perilaku Caring
Perawat dan Kepuasan Pasien Rawat
(10,3%), dan buruk (0,7%) (Gurusinga,
Inap. Jurnal Riset Keperawatan
Sulistyaningsih, & Tarigan, 2017). Indonesia, (August 2013), 150–155.
Kesimpulan
He, T., Ms, Y. Du, Wang, L., Zhong, Z. F.,
Perilaku caring perawat di ruang rawat Ye, X. C., & Ms, X. H. L. (2013).
inap mayoritas baik yaitu 57,9% Perceptions of caring in China : patient
and nurse questionnaire survey,
Saran (71073169), 487–494.
Diharapkan pada perawat pelaksana
Leininger. (1991). Culture Care Divercity
untuk dapat meningkatkan perilaku caring, And Universality : A Theory Of
sehingga dapat memberikan pelayanan Nursing. New York: National League
Of Nursing Press.
terbaik kepada pasien.
Morrison, P., & Burnard, P. (2008). Caring
& Communicating Hubungan

Page | 66
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

Interpersonal dalam Keperawatan. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian


Jakarta: EGC. Manajemen. BAndung: CV. Alfabeta.

Muhlisin, A., & Ichsan, B. (2008). Aplikasi Sukesi, N. (2013). Upaya Peningkatan
model konseptual caring dari Jean Caring Perawat Terhadap Kepuasan Rs
Watson dalam asuhan keperawatan, 1, Permata Medika, 1((1)), 15–24.
147–150.
Tomey and Alligod. (1994). Nursing
Nursalam. (2011). Manajemen Theoriest and Their Work, 3 th (3 th).
Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Philadelphia: Mosby Year: Book Inc.
Keperawatan Profesional (Edisi : 3).
Jakarta: Salemba Medika. Vance, T. (2010). Caring and The
Professional Practice of nursing.
Potter Patricia & Anne Perry. (2009).
Fundamental Keperawatan (Edisi : 7). Wahyudi. (2016). Faktor-faktor yang
Jakarta: Salemba Medika. berhubungan dengan perilaku caring
perawat di ruang perawatan interna
Prihandhani, I. G. A. A. S., Nopiyani, N. M. rsud sinjai.
S., & Duarsa, D. P. (2015). Hubungan
Faktor Individu dan Budaya Organisasi Windarni, L. (2014). Sikap Caring Perawat
dengan Perilaku Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan
Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Keperawatan Pada Pasien Di Ruang
Sakit Umum Ganesha Gianyar The Intensif Care Unit (ICU) RSUD Dr.
Association Of Individual Factors And Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Organization Culture And Approach Wonogiri.
With Nursing Quality Of Care In
Ganesh, 3, 54–59. Wolf, Z. ., & Miller, P. . (2003).
Relationship between nurse caring adn
Sitorus, R. (2007). Model Praktek patient statisfaction in patirnts
Keperawatan Profesional di Rumah undergiong invasive cardiac
Sakit. Jakarta: EGC. procedures. Jurnal Medsur Nursing,
12((6)), 391–396.

Page | 67

Anda mungkin juga menyukai