Disusun Oleh :
DEWI WULANDARI 44215120027
PUTRI CHAIRUNNISA 44215110178
SAMIADJIE 44215120012
1.2. Tujuan
Pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Nono
Sungkono selaku dosen Teori Komunikasi dengan materi Penggunaan Teori dan Model
Komunikasi Kelompok.
1.3. Manfaat
Adapaun manfaat dari tugas ini adalah untuk mengetahui penggunaan teori dan model
komunikasi kelompok.
1
BAB. II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, berupa ide, gagasan, atau
pesan dari satu pihak ke pihak lain. Penyampaian informasi tersebut bisa secara lisan
(verbal) atau berupa tulisan. Atau bisa juga melalui gerak/bahasa tubuh (non verbal).
2
3
Oleh karena itu, jika seorang anggota ini berkomunikasi dengan anggota lain
maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya. Orang yang berada
ditengah (pemimpin) mempunyai wewenang dan kekuasaan penuh untuk
mempengaruhi anggotanya. Penyelesaian masalah dalam stuktur roda bisa dibilang
cukup efektif tapi keefektifan itu hanya mencakup masalah yang sederhana saja.
3. Jaringan Komunikasi Y
Dalam struktur rantai dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke
bawah (downward), yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung
(komando) baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan.
Sistem komunikasi dalam struktur rantai sama dengan struktur lingkaran
kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan
satu orang saja. Keadaan terpusat juga terjadi disini. Orang yang berada ditengah
lebih berperan sebagai pemimpin dari pada mereka yang berada diposisi lain. Dalam
struktur ini, Sejumlah saluran terbuka dibatasi, orang hanya bisa secara resmi
berkomunikasi degan orang-orang tertentu saja.
Struktur ini juga hampir sama dengan struktur limgkaran. Dalam arti semua
amggota adalah sama dan semuanya memiliki kekuatan yang sama untuk
mempengaruhi anggota lainnya. Pada jaringan pinwheel seluruh saluran terbuka.
Setiap orang berkomunikasi sengan setiap orang lainnya. Jaringan pinwheel ini
memberikan contoh suatu struktur komunikasi yang desentralisasi.
Jaringan terpusat/sentralisasi dan desentralisasi memiliki kegunaan yang
berbeda. Sebagai contoh, struktur desentralisasi dapat lebih efektif untuk pemecahan
masalah secara kreatif dan lebih bagus untuk pergerakan informasi secara cepat.
Dari kelima struktur jaringan komunikasi tersebut, struktur jaringan manakah yang
paling baik atau paling buruk? Maka jawabannya adalah tidak ada, karena tidak ada
struktur jaringan komunikasi yang paling baik dan paling buruk, baik buruknya struktur
jaringan komunikasi tidak bisa dinilai dari segi definisinya, melainkan bagaimana
struktur jaringan tersebut digunakan dan dijalankan dalam sebuah kelompok atau
organisasi. Bila struktur jaringan komunikasi digunakan dalam sistem organisasi yang
13
baik dan sesuai dengan kinerja organisasi baik dalam kepemimpinan maupun aktifitas
anggota lainnya maka struktur jaringan komunikasi tersebut akan dinilai baik, begitu
pula sebaliknya.
b. Jaringan komunikasi.
Terdapat beberapa tipe jaringan komunikasi, diantaranya adalah sebagai
berikut: roda, rantai, Y, lingkaran, dan bintang. Dalam hubungan dengan prestasi
kelompok, tipe roda menghasilkan produk kelompok tercepat dan terorganisir.
c. Kohesi kelompok.
Kohesi kelompok didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota
kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan
kelompok. McDavid dan Harari (dalam Jalaluddin Rakmat, 2004) menyarankam
bahwa kohesi diukur dari beberapa faktor sebagai berikut: ketertarikan anggota
secara interpersonal pada satu sama lain; ketertarikan anggota pada kegiatan dan
fungsi kelompok; sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk
memuaskan kebutuhan personal.
Kohesi kelompok erat hubungannya dengan kepuasan anggota kelompok,
makin kohesif kelompok makin besar tingkat kepuasan anggota kelompok. Dalam
kelompok yang kohesif, anggota merasa aman dan terlindungi, sehingga
komunikasi menjadi bebas, lebih terbuka, dan lebih sering. Pada kelompok yang
kohesifitasnya tinggi, para anggota terikat kuat dengan kelompoknya, maka
mereka makin mudah melakukan konformitas. Makin kohesif kelompok, makin
mudah anggota-anggotanya tunduk pada norma kelompok, dan makin tidak
toleran pada anggota yang devian.
d. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi
kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan adalah faktor
yang paling menentukan kefektifan komunikasi kelompok. Klasifikasi gaya
kepemimpinan yang klasik dilakukan oleh White danLippit (1960). Mereka
mengklasifikasikan tiga gaya kepemimpinan: otoriter; demokratis; dan laissez
faire. Kepemimpinan otoriter ditandai dengan keputusan dan kebijakan yang
seluruhnya ditentukan oleh pemimpin. Kepemimpinan demokratis menampilkan
pemimpin yang mendorong dan membantu anggota kelompok untuk
membicarakan dan memutuskan semua kebijakan. Kepemimpinan laissez faire
memberikan kebebasan penuh bagi kelompok untuk mengambil keputusan
individual dengan partisipasi dengan partisipasi pemimpin yang minimal.
15
2. Faktor personal
a. Kebutuhan interpersonal
William C. Schultz (1966) merumuskan Teori FIRO (Fundamental Interpersonal
Relations Orientatation), menurutnya orang menjadi anggota kelompok karena
didorong oleh tiga kebutuhan intepersonal sebagai berikut:
1) Ingin masuk menjadi bagian kelompok (inclusion).
2) Ingin mengendalikan orang lain dalam tatanan hierakis (control).
3) Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain.
b. Tindak komunikasi
Mana kala kelompok bertemu, terjadilah pertukaran informasi. Setiap anggota
berusaha menyampaiakan atau menerima informasi (secara verbal maupun
nonverbal).
c. Peranan
Seperti tindak komunikasi, peranan yang dimainkan oleh anggota kelompok
dapat membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara suasana emosional
yang lebih baik, atau hanya menampilkan kepentingan individu saja (yang tidak
jarang menghambat kemajuan kelompok). Beal, Bohlen, dan audabaugh (dalam
Rakhmat, 2004: 171) meyakini peranan-peranan anggota-anggota kelompok
terkategorikan sebagai berikut:
KESIMPULAN
Dari makalah yang kami buat, terdapat beberapa point yang dapat kami simpulkan, yaitu :
18
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar, 1984, Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, Bandung: Armico.
Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
http://www.academia.edu/7716498/Teori_Komunikasi_Kelompok_Teori_Komunikasi_Kelompok
http://www.geocities.ws/pr_pusing/teori-komunikasi-kelompok.html