Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR FAKTOR KEBERHASILAN KOMUNIKASI

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Komunikasi antar pribadi dan kelompok

Dosen Pengampu : Widayat Mintarsih

Disusun oleh :

1. Firda Diansyah (2201016045)


2. Melda Amelia Ashendra (2201016062)
3. Muhammad Dimas Pabowo (2201016045)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

A. Faktor keberhasilan komunikasi..............................................................................2


B. Perbedaan kelompok primer dan sekunder..............................................................2
C. Pengaruh keanggotaan dalam komunikasi kelompok..............................................3
BAB III PENUTUP...........................................................................................................8

Kesimpulan..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Dalam
sebuah kelompok terdapat orang-orang dengan latar belakang yang berbeda, memiliki
kemampuan dan kelemahan yang berbeda, sehingga perbedaan ini akan menjadi
kekuatan besar dalam suatu kelompok untuk mengambil suatu keputusan-keputusan
terbaik, dan kondisi ini akan memperkuat induvidu anggota kelompok dalam
menutupi kelemahan-kelemahannya. Dalam kelompok memiliki kepercayaan tertentu
atau norma yang cenderung akan diikuti oleh seluruh individu yang yang ada dalam
kelompok tersebut, kelompok juga dapat memberikan semangat atau dorongan yang
merangsang anggotanya untuk melakukan sesuatu baik kepentingan internal maupun
eksternal dari kelompok itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa faktor yang memengaruhi keberhasilan komunikasi?
2. Apa perbedaan kelompok primer dan sekunder?
3. Bagaimana pengaruh keanggotaan dalam komunikasi kelompok?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami faktor yang memengaruhi keberhasilan komunikasi.
2. Untuk memahami perbedaan kelompok primer dan sekunder.
3. Untuk memahami pengaruh keanggotaan dalam komunikasi kelompok.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Kelompok


Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konferensi dan
sebagainya (Wiryanto, 2005). Didalam komunikasi kelompok melibatkan minimal 3
orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama untuk saling berkomunikasi satu
dengan yang lain. Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan
komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau
lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri,
pemecahan masalah, yang mana anggotaanggotanya dapat mengingat karakteristik
pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Dari pengertian komunikasi dan
komunikasi kelompok yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi kelompok merupakan proses komuniaksi yang memiliki karakteristik
yang khusus yaitu adanya pelaku yang terdiri dari minimal 3 orang, adanya tujuan,
dan ada proses bertemu antar pelaku.
B. Faktor Keberhasilan Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, setiap orang selalu berinteraksi dengan masyarakat
dalam kehidupan sehari harinya. Tujuan komunikasi tidak lain adalah agar interaksi
sesama masyarakat dapat berjalan dengan baik, apa yang kita sampaikan dan apa yang
kita harapkan dapat dimengerti sehingga komunikasi yang kita laksanakan dapat
tercapai. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa komunikasi bertujuan untuk
mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan dan Tindakan. Setiap ingin melakukan
komunikasi maka harus tau apa maksud dan tujuannya. Dalam berkomunikasi juga
tentu menyertakan Bahasa, Bahasa merupakan alat yang mengandung beberapa sifat
yakni sistematik, manasuka, ujar, manusiawi, dan komunikatif. Tujuan komunikasi
juga membentuk sikap, karena sikap dapat mengacu kepada kecenderungan untuk
membuat keputusan dalam bertindak dibawah kondisi tertentu.
Beberapa faktor pendukung keberhasilan komunikasi diantaranya:
1. Adanya feedback atau respon secara langsung, hal ini dapat mempermudah
proses komunikasi yang berlangsung karena mendapatkan respon yang cepat,
sehingga menjadi dialog yang matang dan dapat dimengerti dengan baik.

iv
2. Evaluasi pesan, pada tahap ini seorang pengirim dan penerima pesan akan
Bersama- sama mengevaluasi dari hasil percakapan yang berlangsung, karena itu
jika evaluasi berjalan dengan singkron, maka akan menimbulkan kesamaan
pemahaman dalam mengartikan pesan.
3. Kesesuaian pesan yang disampaikan sehingga minim terjadinya pengalihan
makna pesan yang pertama ke penerima selanjutnya.
4. Media pengantar, yaitu sebagai bagian dari proses komunikasi yang sedang
berlangsung. Dengan media pengantar dapat membantu proses komunikasi lebih
efisien, Contohnya seperti surat kabar, televisi, telepon dan lain lain.
5. Media informasi yang tepat, individu satu dengan individu lain tentu berbeda
dalam cara untuk memahami komunikasi, dengan penggunaan media yang tepat
komunikasi akan berjalan secara efektif tergantung siapa lawan bicara yang
ditemui.
Komunikasi seringkali terjadi di dalam kelompok. Komunikasi kelompok yang efektif
dapat tercipta dengan cara mengenal anggota kelompok antara yang satu dengan yang
lainya dengan baik. Faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dalam
kelompok adalah karena adanya faktor personal yang dimaknai sebagai peran dari
anggota kelompok dalam sebuah kelompok dan sangat besar pengaruhnya dalam ikut
andil untuk memberi sebuah masukan dalam memecahkan sebuah masalah.1
C. Kelompok dan Pengaruhnya pada Komunikasi
secara umum kelompok dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bagian:
1. Kelompok Primer
Kelompok primer adalah kelompok utama atau kelompok yang langsung
berhubungan dengan individu yang lain. Keluarga adalah kelompok primer atau
utama karena langsung berhubungan dengan individu-individu dari sejak pertama
kali lahir. Keluarga mengajarkan pertamakali tentang kelompok, bangaimana
berinteraksi, bagaimana berkomunikasi, bagaimana menyampaikan pendapat,
bagaimana menolak pendapat, dan belajar tentang kesepakatan-kesepakatan
lainya dalam kelompok. Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan saudara dimana dalam
keluarga ini individu-individu dalam kelompok ini mampu mengaktualisasikan
diri dengan baik. Hal ini dikarenakan dalam kelompok primer ini banyaknya

1
Meilanny Budiarti Santoso, Hadiyanto A. Rachim, Dinda Azzahra Syauqina, Prosiding Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat: Komunikasi Kelompok Sebagai Faktor Pendorong Terbentuknya Kerjasama
Dalam Menyelesaikan Pekerjaan K3L Di Lingkungan Universitas Padjajaran, Juli (2018), Vol. 5 No. 2, hal. 203

v
dukungan positif yang diberikan karena masih adanya hubungan darah.
Kelompok sosial primer dapat terbentuk karena adanya persamaan tujuan
antaranggota kelompok. Dikutip dari buku Pengantar Sosiologi (2020) karya
Trisni Andayani dkk, kelompok primer adalah kelompok sosial di mana
anggotanya saling bekerja sama dan memiliki hubungan pribadi. Jenis kelompok
sosial ini agak mirip dengan kelompok kekerabatan. Hanya saja, kelompok
primer sifatnya lebih spontan. Kelompok sosial primer adalah kelompok sosial
yang antaranggota bisa mengenal secara pribadi dan akrab. Karena bersifat
pribadi, maka hubungan atau interaksi yang terjadi antarindividu dalam kelompok
sosial primer, tidak bisa digantikan oleh orang lain.Kelompok sosial primer
disebut juga sebagai face to face group karena mempunyai hubungan interaksi
yang intensif. Kelompok primer dapat diartikan sebagai kelompok yang
membangun relasi dengan anggotanya. Dimana setiap anggota saling mengenal
secara personal dan memiliki keakraban terhadap anggota kelompok yang bersifat
informal. Karena sudah akrab dan kenal secara personal maka hubungan social
mereka ada yang melibatkan hubungan fisik, dan ada juga yang tidak. Sosialnya
penuh kebersamaan, hangat dan melibatkan interaksi yang aktif dan intensif,
Kelompok primer daoat pula diartikan sebagai kelompok yang melakukan
interaksi sosialnya penuh kebersamaan, hangat dan melibatkan interaksi yang
aktif dan intensif. Dalam berinteraksi dipenuhi dengan emosi. Emosi yang
dimaksud bisa emosi senang, Bahagia, sedih, dan rasa kasih sayang maupun
kepedulian. Contoh: keluarga, sahabat, teman sepermainan dan orang sudah
dianggap dekat. 2
2. Kelompok Sekunder
kelompok sekunder adalah kelopok yang bisa mengaktualisaikan minat yang
dimiliki, misalnya Sekolah, Lembaga agama, Tempat bekerja, dan lain-
lainKelompok sosial sekunder merupakan kelompok yang lebih besar dan terdiri
dari banyak orang. Berbeda dengan kelompok primer, anggota di dalam
kelompok sekunder tidak perlu mengenal secara pribadi dan akrab. Selain itu, ciri
dari kelompok sekunder yaitu komunikasi yang dibangun bersifat sementara dan
impersonal, serta orientasi pembentukan kelompok adalah tujuan yang ingin
dicapai. Dibanding kelompok primer, kelompok sekunder memiliki jumlah

2
Tutiasri, Ririn Puspita, Jurnal Channel: Komunikasi Dalam Komunikasi Kelompok, Vol. 4 No. 1, April (2016), hal.
82

vi
anggota yang lebih besar dan banyak. Sehingga antarindividu tidak bisa mengenal
satu sama lain secara mendalam.3 Dilansir dari buku Sosiologi Hukum (2021)
oleh Sunarno SastroAtmodjo, kelompok sekunder adalah kelompok sosial di
mana anggotanya tidak mengenal secara pribadi. Sementara dalam kelompok
sekunder, peran individu kurang stabil dan dapat dipertukarkan. Contohnya peran
seseorang dalam perusahaan yang dapat naik jabatan karena promosi.
3. Kelompok in grup
Kelompok in group adalah salah satu arti kelompok sosial yang setiap individu
mampu menginditifikasikan dirinya sendiri atas nama satu tanpa adanya
perbedaan. Contoh yang bisa diberikan dengan kelompok sosial in grup antara
lain keluarga, suku, perguruan tinggi, pekerjaan/profesi. Artinya dalam contoh
tersebut semua kelompok lain dimana ia tidak termasuk anggotanya berarti
menjadi out grup bagi dirinya. Sedangkan dalam in grup telah berhasil untuk
mengidentifikasi dari diri mereka sendiri. Ciri spesifik:4
a. Keanggotaan: Individu Menjadi Anggota
b. Hubungan : In group ini memiliki hubungan yang erat. Alasannya karena
pengakuan dari dalam kelompok merupakan hal yang sangat diperhatikan
dalam kelompok ini. Mereka akan selau memperlihatkan perbedaan antara
aku atau kamu, kita atau mereka. Semua itu menjadi batasan dalam
kelompok sosial ini.
c. Sudut pandang: Kelompok in group akan memiliki pandangan yang buruk
kepada kelompok out group.
d. Ikatan : In group kuat ikatannya. Dimana sudut pandang ini akan membentuk
sebuah kesimpulan dalam bentuk sebuah definisi. Alasan lainnya, bagian dari
in group memiliki sesuatu yang dapat membuat seseorang bangga akan
keterlibatannya. Ketika berada dalam in group merasa memiliki orang yang
saling mendukung. Mengenal in group dapat berasal dari ciri kelompok
tersebut.

4. Out group
3
Fadly Yusuf Aco, Jurnal Ilmiah Tarbiyah Umat: Efektifitas Komunikasi Melalui Komunikasi Primer Dan
Sekunder Dalam Pembelajaran PAI Di SMP Negeri 2 Luyo Kecamatan Luyo Kabupaten Polewali Mandar, Juni
(2020), Vol. 10 No. 1, hal. 59
4
https://an-nur.ac.id/in-group-out-group-dan-contohnya/

vii
Out group adalah kelompok sosial yang bermakna setiap individu menjalankan
kehidupannya dengan sukrala dengan tidak termasuk dalam in group sehingga
ada anggapan bahwa ia menjadi musuh dalam kelompok lain tersebut. Kelompok
sosial out grup yang mudah ditemukan, antara lain seperti: seorang mahasiswa
asli jawa timur merantau ke jawa tengah mereka akan menemui bahwa in grp
mereka adalah teman teman mereka yang berada di ikatan mahasiswa jawa timur
dan out grup mereka adalah mahasiswa lain yang berasal dari luar jawa timur.
Dalam contoh tersebut tentu saja mengidentifikasikan yang dia tidak menjadi
anggota di dalamnya. Dalam hal ini tidak ada karakteristik lain dalam
pengklasifikasian kelompok sosial adalah bagian daripada out grup. Ciri spesifik:5
a. Keanggotaan: Inidvidu Bukan Menjadi Anggota.
b. Hubungan: Out group tidak memiliki hubungan erat. Alasanya karena
kelompok ini group akan selalu memberikan sekat yang sangat terlihat
dengan orang yang diluar kelompoknya.
c. Sudut pandang: Out group memiliki sudut pandang dengan segala hal yang
menjadi dasar dalam mengusung tujuan bersama.
d. Ikatan: Memiliki ikatan yang berbeda-beda dalam setiap situasi dan kondisi.
Alasannya karena seseorang yang menjadi kelompok out group bukan berarti
tidak memiliki kelompok sama sekali. Mungkin orang yang dikatakan out
group itu bukan bagian dari kelompok yang diikuti. Penyebutan in group dan
out group tergantung sudut pandang orang yang mengatakan dan posisi orang
tersebut.
5. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan
Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara
administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok
rujukan adalah kelompok yang digunakan rsebagai alat ukur (standard) untuk
menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.6
6. Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif
Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses
pembentukannya secara alamiah. Kategori preskriptif mengklasifikasikan
kelompok menurut langkah-langkah rasional yang harus dilewati oleh anggota
kelompok untuk mencapai tujuannya.

5
https://an-nur.ac.id/in-group-out-group-dan-contohnya/
6
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11679/2/T1_362010038_BAB%20II.pdf

viii
D. Pengaruh Keanggotaan dalam Komunikasi Kelompok
1. Konformitas. Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju
(norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompok-yang real atau dibayangkan.
Bila sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada
kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama.
Jadi, kalau anda merencanakan untuk menjadi ketua kelompok,aturlah rekan-
rekan anda untuk menyebar dalam kelompok. Ketika anda meminta persetujuan
anggota, usahakan rekan-rekan anda secara persetujuan mereka. Tumbuhkan
seakan-akan seluruh anggota kelompok sudah setuju. Besar kemungkinan
anggota-anggota berikutnya untuk setuju juga.7
2. Fasilitasi sosial. Fasilitasi (dari kata Prancis facile, artinya mudah) menunjukkan
kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena ditonton kelompok. Kelompok
mempengaruhi pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah. Robert Zajonz (1965)
menjelaskan bahwa kehadiran orang lain-dianggapmenimbulkan efek pembangkit
energi pada perilaku individu. Efek ini terjadi pada berbagai situasi sosial, bukan
hanya didepan orang yang menggairahkan kita. Energi yang meningkat akan
mempertingi kemungkinan dikeluarkannya respon yang dominan. Respon
dominan adalah perilaku yang kita kuasai. Bila respon yang dominan itu adalah
yang benar, terjadi peningkatan prestasi. Bila respon dominan itu adalah yang
salah, terjadi penurunan prestasi. Untuk pekerjaan yang mudah, respon yang
dominan adalah respon yang banar; karena itu, peneliti-peneliti melihat melihat
kelompok mempertinggi kualitas kerja individu.
3. Polarisasi. Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila
sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung
tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung
tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak
menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
7
http://www.bintan-s.web.id/2011/07/pengaruh-kelompok-pada-perilaku.html

ix
Beberapa faktor keberhasilan komunikasi antara lain, adanya feedback atau
respon secara langsung, Evaluasi pesan, Kesesuaian pesan yang disampaikan, media
pengantar, media informasi yang tepat. Secara mumu kelompok dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa bagian yaitu, Kelompok primer adalah kelompok utama atau
kelompok yang langsung berhubungan dengan individu yang lain. kelompok sekunder
adalah kelopok yang bisa mengaktualisaikan minat yang dimiliki, misalnya Sekolah,
Lembaga agama, Tempat bekerja, dan lain-lain. Kelompok sosial sekunder
merupakan kelompok yang lebih besar dan terdiri dari banyak orang. Ada tiga
pengaruh keanggotaan dalam komunikasi kelompok yaitu, Konformitas adalah
perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai akibat
tekanan kelompok-yang real atau dibayangkan. Fasilitasi (dari kata Prancis facile,
artinya mudah) menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena
ditonton kelompok. Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem.
Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung
tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan
itu.

DAFTAR PUSTAKA

x
https://an-nur.ac.id/in-group-out-group-dan-contohnya/
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11679/2/T1_362010038_BAB%20II.pdf
http://www.bintan-s.web.id/2011/07/pengaruh-kelompok-pada-perilaku.html
Aco, F. Y. (2020). Efektifitas Komunikasi Melalui Komunikasi Primer Dan Sekunder Dalam
Pembelajaran PAI Di SMP Negeri 2 Luyo Kecamatan Luyo Kabupaten Polewali
Mandar, . Jurnal Ilmiah Trabiyah Umat.
Meilanny Budiarti Santoso, H. A. (2018). Komunikasi Kelompok Sebagai Faktor Pendorong
Terbentuknya Kerjasama Dalam Menyelesaikan Pekerjaan K3L di Lingkungan
Universitas Padjajaran. Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Tutiasri, R. P. (2016). Komunikasi Dalam Komunikasi Kelompok. Jurnal Channel.

xi

Anda mungkin juga menyukai