KOMUNIKASI KELOMPOK
KELAS : A 20
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik untuk melengkapi salah satu
tugas kami dalam mata kuliah Komunikasi Dasar Keperawatan.
Dan juga kami tidak lupa untuk mengucapkan rasa terimakasih kami kepada Bapak/Ibu Dosen
dan teman teman semua yang telah mempercayai kami untuk menjelaskan makalah ini.
Akhir kata, kami menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung
kami sehingga makalah ini dapat dibuat dalam bentuk makalah.
Yogyakarta,Desember 2023
2
DAFTAR ISI
BAB 5 PENUTUPAN.............................................................................................................. 13
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
hal ini dikarenakan kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari
aktivitas seharihari kita. Disamping itu Kelompok memungikinkan kita dapat berbagi
informasi, pengalaman, pengetahuan kita dengan anggota lainnya.
Kelompok terdiri dari dua kelompok yakni kelompok primer dan kelompok
sekunder. Kelompok primer adalah kelompok utama atau kelompok yang langsung
berhubungan dengan individu yang lain. Keluarga adalah kelompok primer atau utama
karena langsung berhubungan dengan individu-individu dari sejak pertamakali lahir.
1.2 TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi kelompok yang saat ini dilakukan,
dan bagaimana menciptakan komunikasi kelompok yang baik didalam suatu kelompok
untuk menganalisis dan memahami komunikasi kelompok dalam keperawatan, serta faktor-
faktor yang mempengaruhi komunikasi tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan
untuk memberikan rekomendasi bagi pelaku keperawatan dalam meningkatkan komunikasi
kelompok sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan efisien. Dengan
demikian, diharapkan tujuan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada peningkatan
kualitas perawatan pasien dalam lingkungan keperawatan.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak
akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati
Menurut Shaw dalam Arni Muhammad (2014:182), ada enam cara untuk
mengidentifikasi suatu kelompok. Berdasarkan hal itu kita dapat mengatakan bahwa
komunikasi kelompok kecil adalah suatu kelompok individu yang dapat mempengaruhi satu
sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan,
mengambil peranan, terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka, jika salah satu dari
komponen ini hilang, individu yang terlibat tidaklah berkomunikasi dalam kelompok kecil.
7
persuasi, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan, serta fungsi terapi. Semua fungsi
tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, kelompok, dan para anggota kelompok
itu sendiri .
2.Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan, karena dalam kelompok setiap anggota secara formal maupun
informal dapat melalukan pertukaran pengetahuan ataupun informasi. Pertukaran
pengetahuan dan informasi tentu dapat menambah pengetahuan bagi anggota kelompok
lainnya.
E. Proses Komunikasi Kelompok pada dasarnya sama dengan komunikasi pada umumnya,
komponen dasar yang digunakan dalam berkomunikasi adalah komunikan, komunikator
(sender), pesan (message), media (channel) dan respon (efec) . Proses komunikasi kelompok
terdiri dari 6 yaitu: (Effendy, 2012:8.)
1. Komunikator (sender) .
2. Pesan (message)
3. Media (Channel)
5. Komunikan
6. Respon
8
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Dalam tinjauan kasus, akan dipaparkan beberapa kasus yang melibatkan pasien dengan
berbagai kondisi, seperti pasien trauma, pasien dengan masalah kesehatan jiwa, dan lain
sebagainya. Tinjauan tersebut mencakup pertanyaan terkait perencanaan dan pelaksanaan
komunikasi kelompok yang tepat untuk mencapai hasil perawatan yang optimal. Dengan
melihat kasus-kasus ini, kita dapat memperoleh wawasan tentang pentingnya komunikasi
kelompok dalam menyediakan perawatan yang holistik dan efektif bagi pasien (Patulak).
Gambaran tentang komunikasi ialah dengan mempercayai bahwa saling memahami dan saling
pengertian terjadi karena satu orang berbicara dengan orang lain (satu orang atau lebih) atau
karena hal-hal yang telah dituliskan seseorang dibaca orang lain.
Menurut Tandowijojo (2011:14) bahwa komunikasi merupakan suatu proses saat orang
berusaha untuk menyampaikan informasi dan mendapatkan hal-hal yang menjadi sasarannya.
Sedangkan menurut Robbins (2010:311) bahwa elemen-elemen serta proses-proses yang
terlibat dalam proses komunikasi adalah: keterampilan, sikap, pengetahuan dan sistem sosial
budaya; pesan, saluran, dan umpan balik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunikasi
Interpersonal mempengaruhi Kohesivitas Kelompok. Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Effendy yang menyatakan bahwa Komunikasi interpersonal pada hakikatnya
merupakan komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap
paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya
yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui
tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator
9
mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya,
sehingga dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk yang menemukan bahwa
ada peranan komunikasi interpersonal terhadap kohesivitas kelompok pada komunitas motor.
Ditemukan pada penelitian ini bahwa apabila semakin tinggi komunikasi interpersonal pada
komunitas motor maka semakin tinggi pula kohesivitas kelompok pada komunitas motor
tersebut. Sebaliknya, jika komunikasi interpersonal pada komunitas motor rendah maka
kohesivitas kelompok pada komunitas cenderung rendah.
10
BAB 4
PEMBAHASAN
Komunikasi kelompok menjadi kunci utama dalam pencapaian tujuan bersama dalam
berbagai konteks seperti rapat, konferensi, atau tim kerja. Anwar Arifin menekankan bahwa
komunikasi yang efektif di dalam kelompok sangat memengaruhi hasil kerja tim, khususnya
dalam situasi yang memerlukan interaksi aktif, seperti dalam dunia seni dan jurnalistik.
Gangguan dalam komunikasi kelompok dapat menghambat pelaksanaan tugas karena
kurangnya pemahaman terhadap informasi atau keterlambatan dalam penyampaian
informasi.Peran Komunikasi Kelompok dalam Kehidupan Manusia. Komunikasi kelompok
menjadi penting dalam kehidupan sehari-hari karena kelompok merupakan bagian tak
terpisahkan dari aktivitas manusia. Dalam kelompok, informasi, pengalaman, dan pengetahuan
dapat dibagikan antaranggota. Kelompok terbagi menjadi primer (seperti keluarga) dan
sekunder, yang semuanya memiliki peran masing-masing dalam mendukung kehidupan sosial.
Mengenai komunikasi kelompok sangat relevan dalam konteks kerja sama tim.
Komunikasi kelompok melibatkan interaksi antarindividu untuk mencapai tujuan bersama.
Kurangnya komunikasi yang efektif dalam kelompok dapat menghambat hasil kerja,
khususnya dalam tim yang memerlukan interaksi aktif. Komunikasi dalam kelompok
melibatkan bahasa verbal dan nonverbal, seperti pada tim drama, peliputan, dan
redaksi.Komunikasi kelompok juga terkait dengan tahapan komunikasi interpersonal, dimana
individu berkomunikasi dengan diri sendiri untuk memahami dan meyakinkan suatu hal setelah
menerima stimulus. Sedangkan, komunikasi interpersonal terjadi antar individu dengan saling
mengirimkan dan membalas pesan. Pentingnya komunikasi kelompok dalam kehidupan
manusia terletak pada peran kelompok sebagai bagian integral dari aktivitas sehari-hari.
Kelompok memfasilitasi pertukaran informasi, pengalaman, dan pengetahuan antara
anggotanya.
Dalam konteks kelompok, terdapat kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok
primer, seperti keluarga, memiliki hubungan langsung dengan individu sejak lahir.
Keseluruhan, komunikasi kelompok memainkan peran krusial dalam memastikan kekompakan
dan keberhasilan kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Pembahasan materi tentang
komunikasi kelompok ini mencakup pengertian, bentuk, dan peranannya dalam berbagai
konteks, termasuk keperawatan pasien.
11
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi kelompok memfasilitasi interaksi dan perubahan
perilaku. Kasus-kasus dalam praktik perawatan menunjukkan kebutuhan akan komunikasi
efektif antar tim keperawatan. Tinjauan kasus memberikan wawasan tentang pentingnya
perencanaan dan pelaksanaan komunikasi kelompok yang tepat untuk hasil perawatan optimal.
Menurut Tandowijojo, komunikasi adalah proses menyampaikan informasi dan mencapai
sasaran, sementara Robbins mengidentifikasi elemen-elemen dan proses-proses dalam
komunikasi. Gambaran komunikasi interpersonal sebagai upaya menyampaikan informasi dan
merubah sikap atau perilaku sesuai dengan Effendy, yang menekankan sifat dialogis dan
langsungnya arus balik.
12
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
(Rindi Shofyanti & Basuki), (Utualy & Santoso, 2023), (Bungsu et al.2023)
13
DAFTAR PUSTAKA
(Rindi Shofyanti & Basuki), (Utualy & Santoso, 2023), (Bungsu et al.2023)
Jakarta: PT Indeks.
Komala, Lukiati, 2009 Ilmu Komunikasi Perspektif, proses dan Konteks, Bandung:
Widya
Padjadjaran
keberhasilan kelompok tani sebagai unit belajar, kerjasama, produksi, dan bisnis,
Rosdakarya.
14
Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth
Publishing Company.
15