FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
Akhir kata, penulis sangan memahami apabila makalah ini tentu jauh dari
kata sempurna, maka dari itu penulis butuh kritik dan sarannya yang bisa
membangun kemampuan penulis, agar pada tugas berikutnya bisa menulis
makalah dengan lebih baik lagi. Semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………….…..2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………….2
BAB II Pembahasan
A. Pengertia Komunikasi………………………………………….3
B. Komunikasi Menurut Para Ahli………………………………..4
C. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi…………..….5
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iv
merasa tidak puas. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
komunikasi yang diterapkan oleh perawat sangat berpengaruhi bagi
kepuasan klien. Salama komunikasi berjalan dengan lancer dan
efektif, maka klien akan merasa puas, begitupun sebaliknya jika
komunikasi tidak berjalan lancer maka kan menimbulkan
ketidakpuasan dan kesalahpahaman antara klien dan perawat. Oleh
karena itu belajar tentang komunikasi sangatlah penting untuk
meningkatkan komunikasi yang baik dan efektif demi
meningkatkan kualitas mutu pelayanan Kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Komunikasi
2. Apa Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
3. Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui pengertian komunikasi
2. untuk mengetaui pengertian komunikasi menurut para ahli
3.untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
vi
psikologi, seperti rasa cinta, rasa memiliki, pengembangan harga diri.
Keefektifan dan kegembiraan dari individu dewasa terkait langsung
dengan kapasitas individu tersebut membentuk hubungan dengan
orang lain. Sedangkan lansia dapat dan sering bergantung pada orang
lain, baik Sebagian atau secara keselurahn untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kegagalan dalam berkomunikasi
vii
8. Komunikasi mencakup ekspresi wajah, sikap dan gerak gerik
suara, kata-kata tertulis, percetakan, (Drs, Onong Uchyana
Effendy, MA)
9. Pemindaha informasi dari satu orang ke orang lain terlepas
percaya atau tidak, tetapi informasi yang transfer tentulah harus
dimengerti oleh penerima ( Harlod Koont & Cyril O’Donel)
viii
pemberi asuhan) meliputi tidak mengusai pesa, kurang menguasai
unsur lain, suasan kurang mendukung, penyampaian pesan tidak jelas
(larena suara terlalu kecil atau cepat) sehingga susah ditangkap oleh
penerima. (Nugroho, 2009).
Ada pun factor-faktor yang mempengaruhi komunikasi:
a. Kredibilitas Pemberi Pesan Dalam Komunikasi
Kredibilitas komunikator (perawat atau pemberi asuhan) harus
di akui kebenarannya dan dapat dipercaya oleh komunikan
(Nugroho, 2009). Menurut Cangara, H 2004 dalam Nasir, 2009)
credibility diartikan sebagai seperangkat presepsi tentang
kelebihan-kelebihan yang dimikili sumber sehingga diterima
atau diikuti khalayak (penerima). Kelebuhan-kelebihantersebut
mampu memikat khalayak sehingga mau mendengarkan
pembicaraannya, mempercayai pembicaraannya, dan
melaksanakn pesan yang telah disampaikan. Komunikator
dikatakan credible apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
Memiliki kemudahan berkomunikasi dengan orang lain
Kemampuan dalam pembicaraan dengan audiens
Memiliki kepercayaan dari audiens
Ahli dalam memengaruhi audiens
b. Kesesuaian Dengan Isi Pesan
Pesan yang akan disampaikan hendaknya sesuai dengan
kepentingan sasaran. Materi yang kontekstual berarti materi
yang akan disampaikan didesain untuk memenuhi kepentingan
sasaran yang berarti bahwa materi yang akan disampaikan
sesuai dengan yang dibuthkan saat ini. Pemilihan materi pesan
yang akan disampaikan tergantung dari bagaimana perawat
ix
menyimpilkan sebuah rumusan masalah sehingga muncul
diagnosis keperawatan, dan dari diagnosis keperawatan tersebut
perawat memulai Menyusun materi. Oleh karena itu, klien dan
perawat harus bekerja sama dengan baik dengan situasi yang
sangat mendukung dalam proses transfer leraning tersebut
antara lain adalah konsentrasi tinggi yaitu bagaimana
komunikasi memfokuskan pada salah satu topik yang
dibicarakan dengan membebaskan seluruh pikiran yang
menggangu atensi yaitu mendengarkan dengan penuh perhatian
yang maksimal dengan lingkungan yang nyaman atau konduktif
(Nasir, 2009).
c. Kejelasan Pesan
Selain harus dapat dimengerti dan diterima, makakejelasan
darimpesan itu sendiri perlu dipertegas tidak menimbulkan
multi interpretasi atau berbagai penafsiran dapat menimbulkan
berbagai penafsiran yang menimbulkan dampak yang tidak
sederhana. Kejelasan dapat pula berarti keterbukaan dan
transparansi. Dalam komunikasi kita perlu mengembangkan
sikap terbuka ( tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan)
sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima
pesan atau anggota tim kita. Tidak adanya keterbukaan akan
menimbulkan sikap saling curiga dengan kemudian akan
menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim
(Nasir, 2009).
d. Kesinambungan dan Konsisten
Pesan yang disampaikan konsisten dan berkesinambungan serta
tidak menyimpang dari topik ataupun tujuan komunikasi yang
telah ditetapkan. Apabila menyimpanh, maka akan Kembali ke
x
konteks semula seperti yang telah dibicarakan sebelumnya.
Satuan acara pembelajaran merupakan salah satu cara agar
penyampain pesan tidak menyimpang dari topik karena proses
pe,belajaran sudah dirancnag dari awal baik sasaran, tema,
maupun waktu termasuk di dalamnya kegiatan pembicaraan dan
responsa tau umpan balik dari pendengar sehingga konsistensi
tetap terjaga (Nasir, 2009)
e. Saluran Komunikasi
Saluran yang digunakan dalam komunikasi sesuai dan
memungkinkan penerima yang baik dan cermat oleh
komunikan. Pda seseorang dengan gangguan bicara karena
adanya gangguan fungsi syaraf, maka saluran yang dipakai
adalah dengan menulis kertas, dan sebagainya. Intinya saluran
yang dipkai dan digunakan disesuaikan dengan kondisi saat ini
termasuk menggunakan alat atau tidak. Pada penyuluhan
sebaiknya menggunakan flip chart (Nasir, 2009).
f. Kapabilitas Sasaran Komunikasi
Materi dan Teknik penyampain isi pesan disesuaikan dengan
kemampuan penerima sasarn, sedangkan pesan itu sendiri tidak
membingungkan. Oleh karena berorientasi pada kepentingan
sasaran, materi yang dipersiapkan harus memandang
karakteristik dari komunkasi antara lain bahsa yang biasa
digunakan, tingkat Pendidikan, agama serta kondisi emosi saat
ini dan sosial bidayanya. Disamping itu, komunikator juga
harus memperhatikan situasi dan kondisi. Hal ini dikarenakan
dalam proses komunikasi situasi dan kondisi sangat dibuthkan
dalam proses transfer leraning (Nasir, 2009).
xi
Ada lima factor yang berperan dalam komunikasi antara lain:
1. Komunikator ( Penbawa berita)
Disebut juga sender/pembawa pesan, bisa individu,
keluarga maupun kelompok yang mengambil inisiatif
dalam menyelenggarakan komunikasi dengan individua
tau kelompok lain yang menjadi sasarannya.
Komunikator bisa juga berarti tempat berasalnya sumber
pengertian yang dikomunikasikan
Dalam mengirimkan pesan dimulai dengan pikiran dan
perasaan komunikator yaitu dunia intra psikis dan
pengetahuan bahwa pikiran dan perasaan ini harus diubah
menjadi sandi kedalam bentuk perilaku (pesan) jika
mereka ingin dikeluarkan dari dunia inernal dan
komunikasikan kepada orang lain (komunikan)
Syarat komunikator yang baik:
Memiliki tujuan dalam melakukan
komunikasi
Memiliki pengetaahuan memadai
tentangpesan yang disampaikan
Memiliki keterampilan yang memadai untuk
membangun hubungan/relasi
2. Message (pesan atau berita)
Message atau pesan adalah berita yang disampaikan oleh
komunkator melalui sandi, lambang, pembicaraan,
Gerakan dan sebagainya.
xii
Message bisa berisi berupa Gerakan, sinar, suara,
lambaian tangan, kibaran bendera, tanda-tanda lain,
dengan interpretasi yang tepat akan memberikan arti dan
makna tertentu.
Di Rumah Sakit massege ini dapat berupa nasehat
perawat, hasil konsultasi pada status pasien, laporan dan
lain-lain.
Message mengandung arti ganda: pesan dikirm untuk
menciptakan arti tetapi juga bisa di gubakan secara
defensive.
Syarat pesan yang baik:
Sesuai konteks (situasi komunikasi)
Singkat dan jelas
Menggunakan saluran yang mudah
dipahamimoleh komunikator dan komunikan
Memungkinkan pengulangan dan penegasan
pesan
3. Chanel (media atau sasaran)
Chanel atau saluran adalah saran tempat berlakunya
lambing-lambang meliputi:
Pendengaran (lambang berupa suara)
Penglihatan (berupa sinar, pantulan sinat atau
gambar)
Penciuman (lambang berupa bau-bauan)
Rabaan ( lambing berupa rangsan sensai/taktil
Perasa (rasa)
4. Komunikan (penerima berita)
xiii
Komunikan adalah obyek sasarn dari kegiatan
komunikasi atau orang yang menerima berita atau
lambing
Pasien, individu, keluarga atau masyarakat
Syarat komunikan yang baik:
Memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk menangkap dan menerjemahkan pesan
Memiliki cukup atensi untuk menerima
pesan yang disampaikan oleh komunikator
Memiliki keterampilan untuk merespon
pesan yang disampaikan
5. Feed Back (Umpan balik atau tanggapan)
Yaitu arus umpan balik dalam rangka proses
berlangsunganya komunikasi
Dapat dijadikan patokan sejauh mana pencapaian dari
pesan yang telah disampaikan.
xiv
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
xv
DAFTAR PUSTAKA
xvi