Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

Mata Kuliah: Komunikasi Dasar Keperawatan


Dosen Pengampuh: Ns Faradilla M. Suranata., S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 3, 2C Keperawatan


Natania A. Kotamaya (220101073)
Nurhalisa Syukur (220101076)
NurHovifah Sukarno (220101077)
Siti Hajaria P. Danga (220101093)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang sudah memberikan Kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya alam ciptaan-
Nya. Sholawat serta salam kita haturkan kepada teladan kita semua Nabi
Muhammad SAW yang telah memberi tahu kepada kita jalan yang benar berupa
ajaran agama yang sempurna serta menjadi Rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena dapat merampungkan makalah yang


menjadi mata kuliah Komunikasi Dasar Keperawatan dengan judul “FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI” Selain itu penyusun
mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah membantu
sampai makalah ini dapat terselesaikan.

Akhir kata, penulis sangan memahami apabila makalah ini tentu jauh dari
kata sempurna, maka dari itu penulis butuh kritik dan sarannya yang bisa
membangun kemampuan penulis, agar pada tugas berikutnya bisa menulis
makalah dengan lebih baik lagi. Semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Manado, 1 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang…………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………….…..2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………….2

BAB II Pembahasan

A. Pengertia Komunikasi………………………………………….3
B. Komunikasi Menurut Para Ahli………………………………..4
C. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi…………..….5

BAB III Penutup


A. Kesimpulan…………………………………………………….6
B. Saran………………...…………………………………………6

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam


hubungan antar manusia. Dari komunikasi kita dapat menerima
dan memberikan informasi atau pesan sesuia denga napa yang kita
butuhkan. Menurut Effendy (2011) terjadinya komunikasi adalah
sebagai konsekuensi hubungan sosial (sosial relationship). Palin
sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama
lain. Yang karena berhubungan tersebut menimbulkan unteraksi
siaol (social interaction). Komunikasi berlangsung apabila antara
orang-orang yang terlibat, terdapat kesamaan makna mengenai
suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti
tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka
lomunikasi berlangsung. Dengan kata lain, hubungan antara
mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya, jika seseorang tidak
tidak mengerti tentang Sesutu yang dinyatakan orang lain
kepadanya, maka komunikasi tidak berlangsung. Dengan kata lain
perkataan, hubungan antara orang-orang tersebut tidak
komunikatif.

Seperti halnya dalam dunia keperawatan, efektif pelayanan


klien kita sangat dipengaruhi oleh komunikasi perawat selama
memberikan asuhan keperawatan. Komunikasi yang terjadi antara
perawat dengan klien ini disebut dengan komunikasi terapeutik.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Husna (2009)
menghasilkan sebesar 84,6% untuk kepuasan klien dan 15,38%

iv
merasa tidak puas. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
komunikasi yang diterapkan oleh perawat sangat berpengaruhi bagi
kepuasan klien. Salama komunikasi berjalan dengan lancer dan
efektif, maka klien akan merasa puas, begitupun sebaliknya jika
komunikasi tidak berjalan lancer maka kan menimbulkan
ketidakpuasan dan kesalahpahaman antara klien dan perawat. Oleh
karena itu belajar tentang komunikasi sangatlah penting untuk
meningkatkan komunikasi yang baik dan efektif demi
meningkatkan kualitas mutu pelayanan Kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Komunikasi
2. Apa Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
3. Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi

C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui pengertian komunikasi
2. untuk mengetaui pengertian komunikasi menurut para ahli
3.untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi

Menurut (Jhonson, 1981 dalam Arwani, 2003). Komunikasi


didasarkan atas pengertian secara sempit dan pengertian secara luas.
Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirim
seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar
untuk memengaruhi tingkah laku penerima. Dalam konteks ini, setiap
bentuk komunikasi ada dua orang atau lebih yang saling mengirimkan
lambing yang memiliki makna tertentu. Lambing tersebut bisa bersifat
verbal dalam bentuk kata-kata atau berupa ungkapan nonverbal seperti
ekspresi atau ungkapan tertenu dengan Gerakan tubuh. Sedangkan
dalam arti luas komunikasi dideskripsikan sebagai setiap bentuk
tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi
orang lain. Komunikasi tidak hanya sekedar wawancara, namun setiap
bentuk tingkah laku mengandungungkapan tertentu yang
mengisyaratkan makna tertentu dari proses komunikasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komnikasi adalah


suatu proses penyampain pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku
secara keseluruhan, baik secara langsung dengan lisan maupun tidak
langsung melalui media (Arwani, 2003) hubungan antar manusia
melalui komunikasi memungkinkan pencapaian tidak hanya
kebutuhan fiisk dan keamanan semata, tetapi juga kebutuhan

vi
psikologi, seperti rasa cinta, rasa memiliki, pengembangan harga diri.
Keefektifan dan kegembiraan dari individu dewasa terkait langsung
dengan kapasitas individu tersebut membentuk hubungan dengan
orang lain. Sedangkan lansia dapat dan sering bergantung pada orang
lain, baik Sebagian atau secara keselurahn untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kegagalan dalam berkomunikasi

B. Komunikasi Menurut Para Ahli


Komunikasi berasal dari kata “ to commune” yang berarti
“menjadikan milik Bersama”. Wilbur Scrahman: berasal dari kata
latin “communicare” atau “comunis” berarti milik Bersama
komunikasi harus dimiliki Bersama. Definisi komunikasi adalah:
1. Pertukaran informasi antara dua atau lebih manusia dengan kata
lain pertukaran ide dan pikiran (Kozier & Erb, 1995)
2. Proses pengoperan lambang yang memiliki arti diantara
individu (William Ablig)
3. Proses Ketika seseorang individu ( komunikator) mengoper
peransang biasanya lambing Bahasa untuk mengubah tingkah
laku individu yang lain (komunikan) ( Carl I. Hovand)
4. Proses berbagi atau sharing informasi atau proses
pembangkitandan pengoperan arti (Taylor, Llilis, Le Mone)
5. Kegiatan/proses pengoperan lambang yang mengandung
arti/maknayang perlu dipahami Bersama oleh pihak-pihak tang
terlibat (Dr. Phill Astrid Susanto)
6. Proses lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang
lain (Keith Davis)
7. Pengiriman atau tukar menukar informasi, ide dan sebagainya
(Oxtrod Dictionary)

vii
8. Komunikasi mencakup ekspresi wajah, sikap dan gerak gerik
suara, kata-kata tertulis, percetakan, (Drs, Onong Uchyana
Effendy, MA)
9. Pemindaha informasi dari satu orang ke orang lain terlepas
percaya atau tidak, tetapi informasi yang transfer tentulah harus
dimengerti oleh penerima ( Harlod Koont & Cyril O’Donel)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan komunikasi:


a. Merupakan kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih
b. Merupakan bentuk pembagian ide, pikiran, fakta, pendapat
c. Melalui lambing-lambang yang dimengerti oleh yang
melakukan komunikasi
d. Memiliki tujuan terjadi perubahan pada orang lain
e. Penyampainnya sendiri melalui suatu proses

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi


Factor yang mempengaruhi proses komunikasi terdiri atas factor
penunjang dan penghambat. Factor penunjang dari aspek komunikator
(prawat atau pemberi asuhan) adah memiliki kelebihan fisik maupun
mental, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang
cukup mengenai komunikasi, menguasai isi pesan, menguasai media,
dan Adaya lingkungan yang mendukung (tenang, beba dari
kebisingan, ventiladi baik, kaamr tidak yerlalunpanas atau terlalu
dingin, adanya privasi) akan memperlancar komunikasi. Sedangkan
factor penghambat dapat muncul dari komunukator mapun
komunikan. Factor penghambat dari aspek komunikator (perawat atau

viii
pemberi asuhan) meliputi tidak mengusai pesa, kurang menguasai
unsur lain, suasan kurang mendukung, penyampaian pesan tidak jelas
(larena suara terlalu kecil atau cepat) sehingga susah ditangkap oleh
penerima. (Nugroho, 2009).
Ada pun factor-faktor yang mempengaruhi komunikasi:
a. Kredibilitas Pemberi Pesan Dalam Komunikasi
Kredibilitas komunikator (perawat atau pemberi asuhan) harus
di akui kebenarannya dan dapat dipercaya oleh komunikan
(Nugroho, 2009). Menurut Cangara, H 2004 dalam Nasir, 2009)
credibility diartikan sebagai seperangkat presepsi tentang
kelebihan-kelebihan yang dimikili sumber sehingga diterima
atau diikuti khalayak (penerima). Kelebuhan-kelebihantersebut
mampu memikat khalayak sehingga mau mendengarkan
pembicaraannya, mempercayai pembicaraannya, dan
melaksanakn pesan yang telah disampaikan. Komunikator
dikatakan credible apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
 Memiliki kemudahan berkomunikasi dengan orang lain
 Kemampuan dalam pembicaraan dengan audiens
 Memiliki kepercayaan dari audiens
 Ahli dalam memengaruhi audiens
b. Kesesuaian Dengan Isi Pesan
Pesan yang akan disampaikan hendaknya sesuai dengan
kepentingan sasaran. Materi yang kontekstual berarti materi
yang akan disampaikan didesain untuk memenuhi kepentingan
sasaran yang berarti bahwa materi yang akan disampaikan
sesuai dengan yang dibuthkan saat ini. Pemilihan materi pesan
yang akan disampaikan tergantung dari bagaimana perawat

ix
menyimpilkan sebuah rumusan masalah sehingga muncul
diagnosis keperawatan, dan dari diagnosis keperawatan tersebut
perawat memulai Menyusun materi. Oleh karena itu, klien dan
perawat harus bekerja sama dengan baik dengan situasi yang
sangat mendukung dalam proses transfer leraning tersebut
antara lain adalah konsentrasi tinggi yaitu bagaimana
komunikasi memfokuskan pada salah satu topik yang
dibicarakan dengan membebaskan seluruh pikiran yang
menggangu atensi yaitu mendengarkan dengan penuh perhatian
yang maksimal dengan lingkungan yang nyaman atau konduktif
(Nasir, 2009).
c. Kejelasan Pesan
Selain harus dapat dimengerti dan diterima, makakejelasan
darimpesan itu sendiri perlu dipertegas tidak menimbulkan
multi interpretasi atau berbagai penafsiran dapat menimbulkan
berbagai penafsiran yang menimbulkan dampak yang tidak
sederhana. Kejelasan dapat pula berarti keterbukaan dan
transparansi. Dalam komunikasi kita perlu mengembangkan
sikap terbuka ( tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan)
sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima
pesan atau anggota tim kita. Tidak adanya keterbukaan akan
menimbulkan sikap saling curiga dengan kemudian akan
menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim
(Nasir, 2009).
d. Kesinambungan dan Konsisten
Pesan yang disampaikan konsisten dan berkesinambungan serta
tidak menyimpang dari topik ataupun tujuan komunikasi yang
telah ditetapkan. Apabila menyimpanh, maka akan Kembali ke

x
konteks semula seperti yang telah dibicarakan sebelumnya.
Satuan acara pembelajaran merupakan salah satu cara agar
penyampain pesan tidak menyimpang dari topik karena proses
pe,belajaran sudah dirancnag dari awal baik sasaran, tema,
maupun waktu termasuk di dalamnya kegiatan pembicaraan dan
responsa tau umpan balik dari pendengar sehingga konsistensi
tetap terjaga (Nasir, 2009)
e. Saluran Komunikasi
Saluran yang digunakan dalam komunikasi sesuai dan
memungkinkan penerima yang baik dan cermat oleh
komunikan. Pda seseorang dengan gangguan bicara karena
adanya gangguan fungsi syaraf, maka saluran yang dipakai
adalah dengan menulis kertas, dan sebagainya. Intinya saluran
yang dipkai dan digunakan disesuaikan dengan kondisi saat ini
termasuk menggunakan alat atau tidak. Pada penyuluhan
sebaiknya menggunakan flip chart (Nasir, 2009).
f. Kapabilitas Sasaran Komunikasi
Materi dan Teknik penyampain isi pesan disesuaikan dengan
kemampuan penerima sasarn, sedangkan pesan itu sendiri tidak
membingungkan. Oleh karena berorientasi pada kepentingan
sasaran, materi yang dipersiapkan harus memandang
karakteristik dari komunkasi antara lain bahsa yang biasa
digunakan, tingkat Pendidikan, agama serta kondisi emosi saat
ini dan sosial bidayanya. Disamping itu, komunikator juga
harus memperhatikan situasi dan kondisi. Hal ini dikarenakan
dalam proses komunikasi situasi dan kondisi sangat dibuthkan
dalam proses transfer leraning (Nasir, 2009).

xi
Ada lima factor yang berperan dalam komunikasi antara lain:
1. Komunikator ( Penbawa berita)
 Disebut juga sender/pembawa pesan, bisa individu,
keluarga maupun kelompok yang mengambil inisiatif
dalam menyelenggarakan komunikasi dengan individua
tau kelompok lain yang menjadi sasarannya.
 Komunikator bisa juga berarti tempat berasalnya sumber
pengertian yang dikomunikasikan
 Dalam mengirimkan pesan dimulai dengan pikiran dan
perasaan komunikator yaitu dunia intra psikis dan
pengetahuan bahwa pikiran dan perasaan ini harus diubah
menjadi sandi kedalam bentuk perilaku (pesan) jika
mereka ingin dikeluarkan dari dunia inernal dan
komunikasikan kepada orang lain (komunikan)
Syarat komunikator yang baik:
 Memiliki tujuan dalam melakukan
komunikasi
 Memiliki pengetaahuan memadai
tentangpesan yang disampaikan
 Memiliki keterampilan yang memadai untuk
membangun hubungan/relasi
2. Message (pesan atau berita)
 Message atau pesan adalah berita yang disampaikan oleh
komunkator melalui sandi, lambang, pembicaraan,
Gerakan dan sebagainya.

xii
 Message bisa berisi berupa Gerakan, sinar, suara,
lambaian tangan, kibaran bendera, tanda-tanda lain,
dengan interpretasi yang tepat akan memberikan arti dan
makna tertentu.
 Di Rumah Sakit massege ini dapat berupa nasehat
perawat, hasil konsultasi pada status pasien, laporan dan
lain-lain.
 Message mengandung arti ganda: pesan dikirm untuk
menciptakan arti tetapi juga bisa di gubakan secara
defensive.
Syarat pesan yang baik:
 Sesuai konteks (situasi komunikasi)
 Singkat dan jelas
 Menggunakan saluran yang mudah
dipahamimoleh komunikator dan komunikan
 Memungkinkan pengulangan dan penegasan
pesan
3. Chanel (media atau sasaran)
 Chanel atau saluran adalah saran tempat berlakunya
lambing-lambang meliputi:
 Pendengaran (lambang berupa suara)
 Penglihatan (berupa sinar, pantulan sinat atau
gambar)
 Penciuman (lambang berupa bau-bauan)
 Rabaan ( lambing berupa rangsan sensai/taktil
 Perasa (rasa)
4. Komunikan (penerima berita)

xiii
 Komunikan adalah obyek sasarn dari kegiatan
komunikasi atau orang yang menerima berita atau
lambing
 Pasien, individu, keluarga atau masyarakat
Syarat komunikan yang baik:
 Memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk menangkap dan menerjemahkan pesan
 Memiliki cukup atensi untuk menerima
pesan yang disampaikan oleh komunikator
 Memiliki keterampilan untuk merespon
pesan yang disampaikan
5. Feed Back (Umpan balik atau tanggapan)
 Yaitu arus umpan balik dalam rangka proses
berlangsunganya komunikasi
 Dapat dijadikan patokan sejauh mana pencapaian dari
pesan yang telah disampaikan.

xiv
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut (Jhonson, 1981 dalam Arwani, 2003). Komunikasi


didasarkan atas pengertian secara sempit dan pengertian secara
luas. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang
dikirim seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud
sadar untuk memengaruhi tingkah laku pemnerima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa komnikasi adalah suatu proses
penyampain pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku
secara keseluruhan, baik secara langsung dengan lisan maupun
tidak langsung melalui media (Arwani, 2003).

B. Saran

Kita sebagai calon perawat masa depan yang profesional


hendaklah kita mempraktikan komunikasi dengan sunguh-sungguh
sehingga kita dapat memahami pasien atau klien kita dengan benar
dan tepat, bukan hanya sekedar teori belaka.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Nasir, dkk. 2009. Komunikasi Dalam Keperawatan Teori


dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Anas, T.
(2005)

Arwani. 2003. Komunikasi Dalam Keperawatan. Jakarta:


Penerbit Buku. Kedokteran EGC. Bungin, Burhan. 2007

xvi

Anda mungkin juga menyukai