KEBIDANAN
(Konsep teori komunikasi verbal dan nonverbal serta komunikasi interprofesional
dalam pelayanan kebidanan)
Disusun oleh:
POLTEKKES KEMENKES RI
MEDAN JURUSAN KEBIDANAN
TA 2020 – 2021
KATA PENGANTAR
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................18
3.2 Saran....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kehidupan sehari-hari kita tidak pernah luput dari kata komunikasi. Komunikasi
merupakan media kita untuk berinteraksi. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang
artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih,
communico yang artinya memberi. Komunikasi adalah suatu proses interaksi manusia dengan
berbagai bentuk/cara untuk menyampaikan informasi atau tujuan tertentu . Komunikasi adalah
penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi adalah
pernyataan manusia, pernyataan tersebut dapat dilakukan dengan kata-kata tertulis ataupun lisan di
samping itu dapat dilakukan juga dengan isyarat-isyarat atau simbol-simbol. Dalam perilaku
manusia, komunikasi merupakan proses khusus dan bermakna. Pada profesi kebidanan komunikasi
menjadi penting karena merupakan metode utama dalam memberikan asuhan kebidanan.
Beberapa ahli menyampaikan pengertian atau definisi komunikasi. Komunikasi merupakan
proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti
dalam komunikasi terjadi penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima
informasi sehingga mendapatkan pengetahuan. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi,
makna, dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Hal ini berarti penelusuran
informasi dari pengirim pesan pada penerima pesan dalam komunikasi. Komunikasi termasuk
kegiatan yang mengajukan pengertian yang diinginkan pengirim informasi pada penerima informasi
dan menimbulkan tingkah laku yang diinginkan penerima informasi.
Komunikasi adalah alat yang digunakan sebagai tukar menukar informasi yang mempunyai
tujuan tertentu. Komunikasi merupakan kebutuhan fundamental bagi setiap manusia. Dalam
komunikasi tersebut terdapat hal – hal yang harus diperhatikan agar tercapai komunikasi yang baik.
Banyak komunikator dan komunikan yang tidak memperhatikan bagaimana dan hal – hal apa yang
harus dilakukan dalam berkomunikasi agar tercapainya tujuan tertentu yang dicapai. Maka dari itu,
makalah ini akan membahas tentang komunikasi dan kaidah – kaidah pelaksanaan komunikasi dalam
kehidupan masyarakat khususnya dalam lingkup kebidanan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Bagaimana cara komunikasi dalam pelayanan kebidanan?
3. Apa saja jenis-jenis komunikasi dalam pelayanan kebidanan?
4. Bagaimana proses komunikasi dalam pelayanan kebidanan?
1.3 Tujuan
1. Memahami apa itu komunikasi
2. Memahami jenis-jenis komunikasi
3. Memahami tujuan dalam praktik kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi
A. Definisi komunikasi
Komunikasi berasal dari kata berikut ini:
B. Unsur Komunikasi
B. Media Tertulis
Pesan disampaikan secara tertulis melalui surat, memo, handout, gambar dan lain-lain.
Keuntungannya adalah ada catatannya sehingga data dan informasi tetap utuh untuk tidak
dapat berkurang atau tambah seperti informasi lisan, member waktu untuk dipelajari isinya,
cara penyusunannya dan rumusan kata-katanya.
C. Media Elektronik
Disampaikan melalui faksimili, email, radio, televisi. Keuntungannya adalah prosesnya
cepat, data bisa disimpan. Penggunaan media dalam penyampaian pesan tentunya dapat
mengalami gangguan atau masalah sehingga dapat menghambat komunikasi.
Umpan balik merupakan tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima dari
pengirim. Umpan balik bisa berupa reaksi secara verbal maupun non verbal. Umpan balik ini
dapat berupa umpan balik positif atau negatif. Umpan balik positif bila tanggapan penerima
menunjukkan kesediaan menerima atau mengerti pesan dengan baik, serta memberi tanggapan
sesuai yang diinginkan pengirim. Umpan balik negatif adalah umpan balik yang menunjukkan
penerima pesan tidak dapat menerima dengan baik pesan yang diterimanya.
Ada dua jenis komunikasi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat sehingga
komunikasi verbal ini sama artinya dengan komunikasi kebahasaan. Komunikasi kebahasaan dapat
dijalin secara lisan dan tulisan. Komunikasi kebahasaan ini lazim digunakan dalam kegiatan sehari-
hari, termasuk dalam pelayanan kesehatan oleh dokter, bidan, atau perawat di rumah sakit ataupun
ditempat pelayanan kesehatan.
Penggunaan komunikasi kebahasaan biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Simbol yang
digunakan sebagai alat adalah kata yang digunakan untuk mengekspresikan ide atau perasaan,
membangkitkan respon emosional, atau menguraikan objek, observasi, dan ingatan. Sering juga
komunikasi berbahasaan digunakan untuk menyampaikan arti yang tersembunyi, dan menguji minat
seseorang. Keuntungan komunikasi kebahasaan yang dijalain secara lisan, dengan cara tatap muka
memungkinkan tiap individu untuk berhubungan secara langsung.
Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan kebidanan atau keperawatan di
rumah sakit adalah informasi verbal, terutama dalam percakapan tatap muka.
Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan bahasa lisan maupun
tulisan tetapi menggunakan bahasa kial, bahasa gambar dan bahasa sikap. Proses pemindahan pesan
atau menggunakan kata – kata. Komunikasi jenis ini merupakan cara yang paling meyakinkan untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain, terutama pada penyandang tuna rungu atau tuna wicara.
Komunikasi non verbal memindahkan pesan tanpa menggunakan kata – kata. Bidan perlu menyadari
pesan verbal dan non verbal yang di sampaikan klien mulai dari saat pengkajian sampai evaluasi.
Bahasa kial adalah bahasa yang menggunakan gerak tangan atau tubuh sebagai isyarat atau
lukisan suatu perbuatan, gerakan tersebut mempunyai arti pesan dalamm konteks komunikasi.
Misalnya : ketika bidan memipin persalinan terdengar suaru gaduh dari keluarga yang menunggu
diluar kamar bersalin kemudia bidan membuka pintu memandang orang tersebut dengan
menggelengkan kepala dan menempelkan jari telunjuk pada bibir. Makna atau pesan yang ingin di
sampaikan bidan adalah agar penunggu jangan gaduh.
Bahasa gambar adalah yang mengekspresikan pesan dalam komunikasi dalam bentuk gambar.
Bahasa gambar ini sering digunakan dalam bentuk rambu lalu lintas. Penyampaian pesan peraturan
lalu lintas juga digunakan dalam pesan kesehatan.
Misalnya :
A. Pesan kesehatan, tidak merokok karena dapat mengganggu karena dapat menggangu
kesehatan. Pesan tidak boleh merokok dalam gambar. Rokok yang menyala kemudian diberi
tanda silang.
Bahas sikap adalah bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan aatu
mengekspresikan pikiran dan perasaan atau pendirian. Misalnya, bukam, dingin, tak acuh. Dalam
proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan bila terjadi suatu kemacetan dalam inter
aksi komunikasi diam tanpa ekspresi. Wajah ataupun tidak ada ungkapan bahasa kial. Menunjukkan
terjadinya respon penolakan dari pihak komunikan terhadap informasi atau pesan yang disampaikan
komunikator.
Bayangkan apabila komunikasi antar petugas kesehatan tidak berjalan dengan baik. Misalnya
dokter yang menulis resep untuk pasien, akan tetapi apoteker tidak dapat membaca resepnya dengan
baik. Hal ini dapat menimbulkan adanya kesalahan pemberian obat atau dosis yang tidak sesuai
dengan kebutuhan pasien dan kemungkinan dapat berakibat fatal. Sepeerti yang telah dituliskan
dalam paragraf sebelumnya, kepuasan pasien adalah tujuan utama dalam pelayanan kesehatan.
Apabila pasien menuntut makan nama baik rumah sakit dapat tercemar.
2.3 Ada 3 penyebab yang dapat berdampak terhadap hubungan antar petugas kesehatan
Role stress
adalah suasana hati pelayan kesehatan yang dapat mempengaruhi komunikasi verbal
dan non verbal dengan sesama petugas contohnya petugas kesehatan hampir setiap hari harus
menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan nyawa seseorang.
Lack of interprofessional understanding
adalah adanya petugas kesehatan yang tidak memahami perannya dengan baik
sehingga terjadi kebingungan.
Autonomy struggles.
Yang dimaksud dengan autonomy struggles adalah kapasitas untuk melakukan
otonomi sangat penting agar petugas dapat memenuhi peran profesinya. Menurut Berridge
(2010), komunikasi interprofesi merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam
meningkatkan keselamatan pasien, karena melalui komunikasi interprofesi yang berjalan
efektif, akan menghindarkan tim tenaga kesehatan dari kesalahpahaman yang dapat
menyebabkan medical error.
Komunikasi dalam suatu organisasi kesehatan dapat berupa tulisan dan atau komunikasi yang
bersifat verbal serta non-verbal. Bentuk komunikasi tertulis antara lain rekam medik, resep serta
surat edaran. Pada rekam medik, riwayat penyakit, diagnosis, rencana kerja dan instruksi
pengobatanpasien dituliskan.Penulisan resep pada dasarnya adalah memberikan instruksi kepada
petugas apotik untuk memberikan obat kepada pasien sesuai dengan keinginan si penulis, sedangkan
surat edaran biasanya dikeluarkan oleh direktur utama rumah sakit, direktur medik, atau kepala
divisi, bergantung isi dan kepada siapa surat edaran tersebut ditujukan.
Cara komunikasi lainnya antar petugas kesehatan adalah komunikasi verbal dan non-
verbal.Cara ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk misalnya komunikasi interpersonal yang
melibatkan dua atau beberapa orang saja, atau dalam bentuk pertemuan yang bisa melibatkan banyak
orang.Pada komunikasi interpersonal, komunikasi verbal dan non-verbal digunakan baik secara
tersendiri, atau sebagai pendukung dari komunikasi tulisan yang dilakukan.Sebagai contohseorang
dokter yang telah menuliskan instruksi pengobatan, menjelaskan instruksinya tersebut kepada
perawat atau bidan.Konferensi kasus merupakan contoh pertemuan yangdiharapkan dapat
memberikan solusi yang terbaik bagi pasien.
Hidup dengan bermasyarakat tentunya setiap hari kita sering melakukan komunikasi, baik
komunikasi yang dilakukan di rumah bersama dengan anggota keluarga, dan di lingkungan kita
sehari-hari sehingga perlu kita ketahui bersama tentang adanya bentuk dari
1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa modern
yang meliputi surat kabar, siaran radio dan televisi. Komunikasi masa menyiarkan informasi,
gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan
media.
2) Heterogen
3) Menimbulkan keserempakan (serempak kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak
yang jauh dan dalam keadaan terpisah).
2 Komunikasi Interpersonal
Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua yaitu:
Komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka dalam bentuk percakapan, dialog dan
wawancara dalam situasi yang lebih intim, akrab, lebih personil, sedang wawancara lebih serius.
Komunikasi antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga orang yakni seorang komunikator
dan dua orang komunikan, berlangsung secara dialogis sehingga memungkinkan interaksi dan
dianggap komunikasi yang paling ampuh dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku
komunikan, karena dilakukan secara tatap muka.
2) Perilaku menurut kebiasaan (script behavior) adalah perilaku berdasarkan kebiasaan kita.
3) Perilaku sadar (contrived behavior) adalah perilaku yang dipilih berdasarkan situasi yang ada.
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri manusia, meliputi proses
sensasi, asosiasi, persepsi, memori dan berpikir (Nina, 2011). Komunikasi intrapersonal atau
komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu
berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan, Ia berbicara kepada dirinya sendiri,
Ia berdialog dengan dirinya sendiri, Ia bertanya dengan dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya
sendiri. Komunikasi intrapersonal adalah suatu proses pengolahan informasi, meliputi sensasi,
persepsi, memori, dan berpikir (Rosmawaty, 2010). Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui
proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya
komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling
berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena
pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi.
seperti berikut:
A. Kesimpulan
Dalam perilaku manusia,komunikasi merupakan proses khusus dan bermakna. Pada profesi
kebidanan komunikasi menjadi penting karena merupakan metode utama dalam memberikan asuhan
kebidanan. Beberapa ahli menyampaikan pengertian atau definisi komunikasi. Taylor (1993)
mengemukkan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan
meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan pengeetian antara
pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan. Ada da jenis
Komunikasi yaitu Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verbal.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat sehingga
komunikasi verbal ini sama artinya dengan komunikasi kebahasaan. Komunikasi kebahasaan dapat
dijalin secara lisan dan tulisan. Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan
bahasa lisan maupun tulisan tetapi menggunakan bahasa kial, bahasa gambar dan bahasa sikap.
Proses pemindahan pesan atau menggunakan kata – kata.
B. Saran
Penulis memahami masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk kebaikan penulis. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat kepada pembaca secara umum terlebih bagi penulis sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Suriati, israini. Yusnidar. 2020. Bahan ajar komunikasi dalam praktik kebidanan. Binturu: LPPI UM
Palopo
Aprianingsih., Hippy, N. S. I., 2003. Metode pendidikan kesehatan masyarakat, Ed. 2. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Handajani, Sih Rini. 2016. Komunikasi dalam praktik kebidanan. Jakarta selatan: Ir. Anak Agung
Made Sastrawan Putra, M.A., Ed.D.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Komunikasi-dalam-Praktik-
Kebidanan.pdf
http://akademikkebidanan.staff.ub.ac.id/files/2019/01/komunikasi-kebidanan-modul.pdf