Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

“Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

komunikasi dalam praktik kebidanan”

DISUSUN OLEH

1.EKA SETIAWATI :02230002

2.REVA PUTRI RAHMAWATI :02230008

3.RENI ANGGUN NIA :02230007

4.SHERLY AGUSTIN :02230006

5.NURI INDAH YANI :02230005

DOSEN PENGAMPU

FITRI NURJANAH, SST., M,Biomed.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN BUNGA BANGSAKU

TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang senantiasa memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan segala urusan sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah Konsep Dasar Komunikasi.

Makalah ini disusun sebagai bahan ajar untuk membantu mahasiswa dalam
proses pembelajaran. Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Kepahyang, 27 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.............................................................................................................. 1

B.Rumusan Masalah......................................................................................................... 2

C.Tujuan........................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Komunikasi.......................................................................................... 3

B. Tujuan Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan............................. 4

C. Unsur – Unsur Komunikasi......................................................................................... 4

D. Jenis-Jenis Komunikasi............................................................................................... 6

E. Komponen Komunikasi............................................................................................... 7

F. Proses Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan........................................................... 7

G. Model Komunikasi...................................................................................................... 8

H. Faktor – Faktor Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan............................................. 8

I.Bentuk Komunikasi....................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................ 13

B. Saran........................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan.Komunikasi dibuat untuk


menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan
kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi
yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi,
dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan
untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi
massa.

Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan


suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur
pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa
berkomunikasi satu sama lain.

Komunikasi merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses asuhan.


Bidan perlu memahami dan mengaplikasikan konsep dan proses komunikasi untuk
meningkatkan hubungan saling percaya dengan klien yang akan membantu perubahan perilaku
klien ke arah yang positif. Komunikasi juga merupakan dasar interaksi antara bidan dengan tim
kesehatan lain. Penggunaan komunikasi yang tepat saat bidan berinteraksi dengan tim kesehatan
lain akan memengaruhi hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan.

Dalam praktik kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat


dibutuhkan. Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama
rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan. Upaya meningkatkan kualitas
pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara
efektif dan melakukan konseling yang baik kepada klien. Karena melalui komunikasi yang
efektif serta konseling yang berhasil, kelangsungan dan kesinambungan penggunaan jasa
pelayanan bidan untuk kesehatan perempuan selama siklus kehidupan akan tercapai.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian komunikasi ?

2. Apa macam-macam unsur komunikasi ?

3. Apa macam-macam komponen komunikasi ?

C.Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

Untuk mengetahui tentang komunikasi kesehatan.

Untuk mengetahui unsur komunikasi.

Untuk mengetahui komponen komunikasi.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

A. Pengertian Komunikasi

Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin ‘communicatus’ yang


artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada
suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.

Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah
sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung. Komunikasi
adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya
dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain
(khalayak). (Hovland, Janis dan Kelley : 1953)

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-
lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan
lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964). Ada pun menurut beberapa ahli :

1. Definisi Hovland, Janis dan Kelley

Hovland, Janis dan Kalley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah
sosiologi Amerika, mengatakan bahwa, “communication is the process by which an individual
transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata-kata
lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal
untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini, mereka menganggap komunikasi
sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.

2. Definisi Forsdale

Menurut Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan, “communication is


the process by which a system is estabilished, maintained and altered by means of shared signals

3
that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut
aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah.
Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah
signal yang Berdasarkan bahwa pengertian komunikasi ini akan digunakan untuk memahami
komunikasi organisasi, maka kami berusaha menyusun definisi sendiri sebagai berikut :
komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si
penerima pesan untuk mengubah tingkah laku Seorang pengirim pesan dapat berupa seorang
individu, kelompok atau organisasi. Begitu juga halnya dengan si penerima pesan dapat berupa
seorang anggota organisasi, seorang kepala bagian,pimpinan, kelompok orang dalam organisasi,
atau organisasi secara keseluruhan.

Istilah proses maksudnya bahwa komunikasi itu berlangsung melalui tahap-tahap


tertentu secara terus menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya. Proses komunikasi
merupakan proses yang timbal balik karena antara si pengirim dan si penerima saling
mempengaruhi satu sama lain.Perubahan tingkah laku maksudnya dalam pengertian yang luas
yaitu perubahan yang terjadi di dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif atau
psikomotor.

B.Tujuan Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan

Komuniasi bertujuan untuk memudahkan, melancarkan, melaksanakan kegiatan


tertentu dalam mencapai suatu tujuan. Artinya, dalam proses komunikasi, terjadi suatu
pengertian yang diinginkan bersama sehingga tujuan lebih mudah dicapai. Pada dasarnya
komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu :

1) Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan. Tujuan ini sering


disebut tujuan yang kognitif.
2) Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide, atau pendapat. Tujuan ini
sering disebut tujuan afektif.
3) Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. Tujuan ini sering disebut tujuan konatif atau
psikomotorik.

4
C. Unsur-unsur Komunikasi

Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia,


sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu:

1.Pengirimpesan (komunikator).

2.Penerimapesan (komunikan).

3.Pesan itu sendiri.

Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih
sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu: Source (pengirim), Message (pesan), Channel
(saluran-media) dan Receiver (penerima).

a..Komunikator

Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif


menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.Komunikator dapat dilihat
dari jumlahnya terdiri dari:.

1.Satu orang.

2.Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.

3.Massa.

b.Komunikan

Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan
komunikator ditujukan. Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling
bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat
terjadi 9 kemungkinan
a. pesan
b. Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik,
gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.

a.)Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:

. Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).

5
.Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).

b.) Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) yaitu:

.Gestural communication (menggunakan sandi-sandi -> bidang kerahasiaan)

4.Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi

Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima.Terdapat dua cara:

.Non mediated communication (face to face), secara langsung..Dengan media.

5. Efek Komunikasi

Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator


dalam diri komunikannya.Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan:

· Kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu).

· Afektif (sikap seseorang terbentuk).

· Konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).

6. Umpan Balik

Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator
yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan
terus-menerus saling bertukar peran.

D. Jenis-jenis Komunikasi

Dua jenis komunikasi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.


Komunikasi verbal menggunakan kata-kata yang disebut juga sebagai komunikasi bahasa lisan.
Kata-kata yang digunakan dipengaruhi .

Oleh latar belakang sosial, budaya, ekonomi, umur, dan pendidikan. Dalam
menggunakan suara, ada 7 pokok yang berkaitan dengan suara yang perlu diperhatikan yaitu:
gema, irama, kecepatan, ketinggian, besar/volume, naik turunnya, dan kejelasan suara. Suara
6
dapat menggambarkan semangat, antusias, kesedihan, kejengkelan, atau kegirangan. Sedangkan
komunikasi nonverbal mencakup gerak gerik, sikap, ekspresi wajah, dan penampilan.
Komunikasi nonverbal tidak menggunakan kata-kata dan disebut juga bahasa tubuh (body
language).

E. Komponen Komunikasi

Pada bagian ini Anda akan mempelajari komponen komunikasi yaitu hal-hal yang harus ada
agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell, komponen-komponen komunikasi
adalah sebagai berikutC atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain

b. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.

c. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. Dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran
nada/suara.

d. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.

e. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.

Komponen-komponen di atas harus ada dalam komunikasi agar komunikasi dapat berlangsung
dengan baik.

F. Proses Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan

Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai
dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses, sebuah kegiatan yang beralngsung
kontinu. Koseph De Vito (1996) mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Hal tersebut dimaksudkan
bahwa komunikasi merupakan suatu proses, di mana komponen – komponen saling terkait. Bahwa para
pelaku komunikasi beraksi dan beraksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan.Proses Komunikasi Dalam
Praktik Kebidanan dapat digambarkan sebagai berikut :

Komunikator Mengembangkan ide atau pikiran yang ingin disampaikan.Mengkode ide atau
pikiran dalam bentuk lambang verbal atau nonverbal Menyampaikan pesan melalui saluran komunikasi
dan menggunakan metode tertentu.Menunggu umpan balik dari komunikan untuk mengetahui
keberhasilan komunikasi.

7
Komunikan Menerima lambang – lambang yang disampaikan oleh komunikator.Membaca
atau menyandi lambang verbal atau nonverbal yang disampaikan oleh komunikator.Menggunakan pesan
yang telah disampaikan.Memberikan umpan balik kepada komunikator.

G. Model Komunikasi

Ada tiga macam model komunikasi yaitu komunikasi searah, komunikasi dua arah, dan komunikasi
berantai.

1. Komunikasi SearahKomunikasi dua arah

adalah model komunikasi dimana komunikatormengirimpesannya melalui saluran /media dan


diterima oleh komunikan, sedangkan komunikanmemberikan umpan balik (feed back).

2. Komunikasi Dua ArahKomunikasi dua arah

adalah model komunikasi dimana komunikator mengirim pesan(berita) dan diterima oleh
komunikan, setelah disimpulkan kemudian komunikanmengirimkan umpan balik kepada sumber
berita atau komunikator.

Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan

3. Komunikasi BerantaiKomunikasi
adalah model komunikasi dimana komunikan menerima pesan/berita darikomunikator
kemudian disalurkan kepada komunikan kedua, kemudian dari komunikankedua disampaikan kepada
komunikan ketiga, dan seterusnya

H. Faktor – Faktor Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan

Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi adalah sebagai berikut :


1) The Act (Perbuatan)
Pebuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang – lambang yang dapat dimenegrti
secara baik dan hubungan – hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada umumnya lambang –
lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan tertentu tanda – tanda lain dapat
pula dipergunakan.
2) The Scene (Adegan)
Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan hubungan dengan
lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang dilakuakn, simbol apa yang digunakan,

8
dan arti dari apa yang dikatakan. Dengan kata lain adegan adalah sesuatu yang akan
dikomunikasikan dengan melalui simbol apa, sesuatu itu dapat dikomunikasikan.
3) The Agent (Pelaku)
Individu – individu yang menagmbil bagian dalam hubungan komunikasi dinamakan pelaku
– pelaku komunikasi. Pengirim dan penerima yang terlibat dalam hubungan komunikasi ini, adalah
contoh dari pelaku – pelaku komunikasi tersebut. Dan peranannya sering kali saling menggantikan
dalam situasi komunikasi yang berkembang.
4) The Agency (Perantara)
Alat – alat yang dipergunakan dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya perantara.
Alat – alat itu selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka, juga alat komunikasi tertulis,
sepertisuatu perintah, memo, buletin, nota, surat tugas, dan sejenisnya.
5) The Purpose (Tujuan)

Menurut Grace dalam Thoha (1997), ada 4 macam tujuan yaitu :

Tujuan fungsional (the fungsional goals) adalah tujuan yang secara pokok bermanfaat untuk
mencapai tujuan – tujuan organisasi/lembaga.Tujuan manipulasi (the manipulative goals) adalah
tujuan yang dimaksudkan untuk menggerakkan orang – orang yang mau menerima ide -ide yang
disampaikan, yang sesuai ataupun tidak dengan nilai dan sikapnya.Tujuan keindahan (the aesthetics
goals) adalah tujuan untuk menciptakan tujuan – tujuan yang bersifat kreatif.

I. Bentuk Komunikasi

a) Komunikasi Massa
Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang meliputi surat
kabar,siaran radio dan televisi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada
komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media melakukan komunikasi
massa ini kebih sukar dibanding komunikasi antar pribadi

b) Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua orangatau
lebih secara tatap muka ( R. Wayne Pace, 1979 ). Sedangkan menurut Joseph A. Devitokomunikasi
interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara duaorang atau diantara
sekelompok kecil orang

– orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.

1. Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua yaitu:

9
a. Komunikasi diadik

yaitu komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka. Dapatdilakukan dalam bentuk
percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan bentuk percakapandialog dan wawancara.
Dialog dilakukan dalam situasi yang lebih intim, akrab, lebih personil,sedang wawancara lebih
serius.

b. Komunikasi triadik

yaitu adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga orangyakni seorang
komunikator dan dua orang komunikan. Komunikasi interpersonal berlangsungsecara dialogis
sehingga memungkinkan interkasi dan dianggap sebagai komunikasi yang palingampuh dalam
mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan, karena dilakukansecara tatap muka.

2. 3 perilaku dalam komunikasi interpersonal yaitu :


a. Perilaku sponta (spontaneus behavior)

adalah perilaku yang dilakukan berdasar desakanemosi dan dilakukan tanpa sensor serta
revisi secara kognisi.

b. Perilaku menurut kebiasaan ( script behaviour)

adalah perilaku berdasarkan kebiasaan kita.Perilaku itu khas dilakukan pada suatu keadaan
misal mengucapkan selamat pagi dll

c) Komunikasi intrapersonal ( diri sendiri )


Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalamdiri
komunikator sendiri. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerimapesan memberikan umpan
balik bagi dirinya sendiri Komunikasi intrapersonal bertujuanuntuk melakukan prediksi, evaluasi dan
penguatan/ pelemahan.
Sebagai contoh, pada saat kitaberkomunikasi dengan orang lain, timbul perbincangan dengan
diri kita untuk prediksibagaimana rasanya berkomunikasi dengan orang itu, akan nyamankah
berbincang dengannya?Sewaktu dan setelah berbincang dengan orang itu, kita kembali akan
mengevaluasi bagaimanaproses perbincangan tadi, nyamankah berbincang dengannya.

kita merasa nyaman dalamberkomunikasi dengan orang lain (komunikasi interpersonal) maka
prediksinya kita akanmengulang kembali berkomunikasi dengannya. Inilah yang disebut sebagai
proses penguatan.Namun akan terjadi proses pelemahan jika terjadi evaluasi negatif terhadap proses
komunikasidengan orang tersebut

Komunikasi intrapersonal yang melibatkan beberapa unsur atau elemen sebagaiberikut :

10
a. Sensasi, yaitu proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal maupun nonverbal). Pada saat
berada pada proses sensasi ini maka panca indera manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata dan
telinga.

b. Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap olehsensasi.
Pemberian makna ini melibatkan unsur subyektif. Contohnya, evaluasikomunikan terhadap proses
komunikasi, nyaman tidakkah proses komunikasi denganorang tersebut?

c. Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya dalam kognitif individu.Kemudian
informasi dan evaluasi komunikasi tersebut akan dikeluarkan atau diingat kembali pada suatu saat,
baik sadar maupun tidak sadar. Proses pengingatan kembaliini yang disebut sebagai recalling.

d. Berpikir, yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhikebutuhan atau
menyelesaikan masalah. Proses ini meliputi pengambilan keputusan,pemecahan masalah dan berfikir
kreatif. Setelah mendapatkan evaluasi terhadapproses komunikasi interpersonal maka ada antisipasi
terhadap proses komunikasiyang selanjutnya.

Contohnya, jika kita merasa tidak nyaman berkomunikasi dengandosen maka kita mempunyai
cara untuk antisipasi agar komunikasi di kemudian harimenjadi lancer

Contoh komunikasi intrapersonal yang terjadi dalam kehidupan sehari hari:

1.Berdoa bersyukur

2.Intropeksi diri dengan meninjau perbuatan kita

3.mengespresikan diri dengan apa yang sedang kita rasakan

4.menyalahkan diri sendiri

5.berbicara dalam hati komunikasi interpersonal Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi
yang berlangsung dalam situasi tatapmuka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi
maupun pada kerumunan orang.

Komunikasi Interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non
verbal.Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar individu
didalam kelompok kecil.Komunikasi interpersonal menurut para ahli

1.Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan olehsatu orang dan
penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang,dengan berbagai dampaknya dan
dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).

11
d) Komunikasi kelompok (Group comunikation)
Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara komunikator dengan sejumlah orangyang
jumlahanya lebih dari dua orang atau kelompok. Ada dua jenis bentuk komunikasikelompok, yaitu
komunikasi dalam kelompok kecil dan komunikasi dalam kelompok besar.Secara teoritis, dalam ilmu
komunikasi yang membedakan kelompok kecil atau kelompokbesar bukanlah jumlah anggota
kelompok secara matematis tetapi berdasarkan kualitasproses komunikasi (Tyastuti, Kusmiyati, &
Handayani, 2010).
Komunikasi dalam kelompok kecil (small group communication), yaitu komunikasidengan
tujuan untuk mencapai perubahan pengetahuan dari komunikan. Jenis komunikas ini berlangsung
secara dialogis (verbal) seperti ceramah,rapat, kuliah, diskusi, dll.
Komunikasi dalam kelompok besar (large group communication), yaitu komunikasidengan
tujuan untuk mengubah sikap dari komunikan. Umumnya komunikan bersifatheterogen, dari jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan, atau agama yang beragam. Contohnya:adalah orasi di suatu
tempat.Komunikator dalamsituasi ini disebut dengan orator.

Bentuk Komunikasi Kelompok Besar (Large Group Communication)

Ada dua tahap pendekatan komunikasi kelompok yaitu:

1.Tahap gagasan. Pada tahap ini komunikator dan komunikan saling mengemukakangagasan/ide
dalam memecahkanmasalah

2. Tahap emosional sosial. Tahapan ini merupakan tahapan saling menjaga rasakebersamaan dalam
membina persatuan dan menenggang rasa dalammenjagakeinginan bersama.

12
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah diatas dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah:
Komunikasi adalah perhubungan atau proses pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media
atau lambang-lambang apakah itu bahasa lisan, tulisan ataupun isyarat.

Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (peran, massage, ide, sikap, atau gagasan) dari
komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki komunikator. Jadi, proses penyampaian
informasi berdaya guna bagi komunikator maupun komunikan.

Dalam komunikasi terdapat tujuan, proses, faktor – faktor, jenis – jenis komunikasi yang dapat
menentukan tercapainya komunikasi yang baik.

2. Saran

Dengan terselesaikannya makalah tentang komunikasi ini maka sebaiknya komunikasi


dipergunakan dengan cara yang baik dan benar agar apa yang ingin disampaikan komunikator dan
komunikan terima sejalan dan bisa tercapai dengan benar.

13
DAFTAR PUSTAKA

K.M., Rochmah, 2002, Komunikasi & Konseling dalam Asuhan Kebidanan, Jakarta : EGC

Purwanto Heri, 1993, Komunikasi untuk Perawat, Jakarta : EGC

S Astrid, 1977, Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek, Bandung : Binacipta

Christina, dkk.,2003, Komunikasi kebidanan, Jakarta : EGC

14

Anda mungkin juga menyukai