Kelompok 09 :
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kami limpahan rahmat, nikmat, serta kemudahan, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Komunikasi Pendidikan ini. Shalawat serta
salam marilah kita haturkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW dan
semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di akhirat kelak.
Tujuan penyusunan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Komunikasi Pendidikan juga sebagai penambah wawasan kita mengenai prinsip -
prinsip komunikasi dan aplikasinya dalam pendidikan atau pembelajaran dan kami
sangat berterima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumus Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan .................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
2.1 Pengertian Komunikasi........................................................................................2
2.2 Perinsip Dasar Komunikasi..................................................................................3
2.3 Prinsip Komunikasi Dan Aplikasi Dalam Pebelajaran........................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang
dengan orang lainDengan adanya komunikasimaka terjadilah hubungan sosial karena
bahwa manusia itu adalah sebagai makhluk sosial, diantara satu dengan yang lainnya
saling membutuhkansehingga terjadinya interaksi timbal balik.
Dalam perspektif agama, secara gampang manusia bisa menjawab bahwa Tuhan-
lah yang mengajari kita berkomunikasimenggunakan akal dan kemampuan bahasa yang
dianugerahkan-Nya kepada kitaSeperti dalam QS ArRahman ayat 1-4yang artinya;
"Tuhan yang Maha Pemurahyang telah mengajarkan Al-QuranDia menciptakan
manusiayang mengajarinya pandai berbicara".
Terbiasa berkomunikasi belum berarti sudah mampu memahami
komunikasiMemahami komunikasi khususnya komunikasi manusia berarti memahami
apa yang terjadi selama komunikasi berlangsungmengapa komunikasi terjadiakibat-
akibat apa yang terjadidan apa yang dapat diperbuat untuk memengaruhi dan
memaksimumkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.
Yang menjadi perhatian dalam makalah ini adalah bagaimana komunikasi
dibangun dengan prinsip-prinsip dan etika komunikasi yang baik". Dalam hubungan
seseorang dengan orang lain terjadi proses komunikasi diantaranyaTetapi ketika sedang
melakukan komunikasi terkadang tidak memperhatikan etika-etika komunikasi dengan
baikHal ini yang terkadang orang salah menafsirkan isi dari informasi yang diberikan atau
pun yang didengarkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Komunikasi?
2. Bagaimana Prinsip Dasar Komunikasi Pendidikan?
3. Bagaimana Prinsip Komunikasi dan Aplikasinya dalam Pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian komunikasi
2. Memahami bagaimana prinsip dasar komunikasi Pendidikan
3. Memahami bagaimana prinsip komunikasi dan aplikasinya dalam pendidikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
1
Ujang Mahadi, ‘Komunikasi Pendidikan (Urgensi Komunikasi Efektif Dalam Proses Pembelajaran)’, JOPPAS:
Journal of Public Policy and Administration Silampari, 2.2 (2021), 80–90
<https://doi.org/10.31539/joppa.v2i2.2385>.
2
Desi Damayani Pohan and Ulfi Sayyidatul Fitria, ‘Jenis Jenis Komunikasi’, Journal Educational Research and
Social Studies, 2 (2021), hal. 31.
2
yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian,
penerimaan dan pengolahan pesan.
3
persis sama. Beberapa hubungan hangat dan adakalanya dingin sama halnya dengan
cuaca.
Proses yang mendasar dalam komunikasi adalah penggunaan bersama atau
dengan kata lain ada yang member informasi (mengirim) dan ada yang menerima
informasi. Penggunaan bersama di sini tidak harus yang member dan yang menerima
harus saling berhadapan secara langsung akan tetapi bias melalui media lain, seperti
tulisan, isyarat, maupun yang berupa kode-kode tertentu yang bias dipahami.
Kesimpulannya, bahwa dalam proses komunikasi, pihak-pihak peserta dalam
komunikasi menciptakan pesan-pesan yang berupa informasi bisa berbentuk pola,
isyarat ataupun simbol, dengan harapan akan mengutarakan suatu makna tertentu bagi
peserta-peserta lain (penerima).
b. Komunikasi adalah Suatu Sistem
Unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi menunjukkan bahwa
komunikasi adalah sesuatu yang sistemis. Setiap unsur atau komponen komunikasi
memiliki tugasnya masing-masing, dan berhubungan satu sama lain untuk
menghasilkan suatu komunikasi. Bila terdapat gangguan pada satu komponen saja,
akan berpengaruh pada komunikasi secara keseluruhan. Dengan kata lain, semua
komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan untuk
menghasilkan komunikasi yang utuh.3
c. Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi
Yang dimaksud dengan istilah interaksi adalah saling bertukar komunikasi.
Misalnya seseorang berbicara kepada temannya mengenai sesuatu, kemudian
temannya yang mendengar memberikan reaksi atau komentar terhadap apa yang
sedang dibicarakannya itu. Begitu selanjutnya berlangsung, secara teratur ibarat orang
yang bermain lempar bola. Seorang melemparkan yang lainnya menagkap kemudian
yang menangkap melemparkan kembali kepada si pelempar pertama. Dalam
kehidupan sehari-hari komunikasi yang kita lakukan tidak seteratur itu prosesnya.
Banyak dalam percakapan tatap muka kita terlibat dalam proses pengiriman pesan
simultan tidak terpisah seperti contoh di atas. Dalam keadaan demikian komunikasi
tersebut bersifat transaksi. Misalnya dalam situasi pengajaran di kelas antara guru dan
murud seringkali memperlihatkan komunikasi interaksi ini. Sambil guru
menyampaikan informasi kepada murid atau sedang menjelaskan pengajran,
3
MI Kom - AY Surachman, S Sos, ‘Konsep Dasar Sistem Komunikasi’, 2019, 1–58.
4
muridpun menyampaikan pesan kepada guru dalam bermacam-macam bentuk. Jadi
komunikasi yang terjadi antara manusia dapat berupa interaksi dan transaksi.
d. Komunikasi Dapat Terjadi Disengaja Maupun Tidak Disengaja
Komunikasi dapat terjadi disengaja ataupun tidak disengaja. Terjadi disenagaj
apabila pesan yang mempunyai maksud tertntu dikirimkan kepada penerima yang
dituju, sedangkan situasi komuniaksi yang tidak sengaja dapat diterima oleh orang
lain dengan sengaja. 4Misalnya seorang pimpinan bermaksud mengadakan rapat
dengan kepala-kepala bagiannya. Apabila pimpinan tersebut mengirimkan pesan yang
berisi undangan rapat kepada kepalakepala bagiannya, maka itu dinamakan
komunikasi yang disengaja. Tetapi apabila pesan yang tidak sengaja dikirimkan atau
tidak dimaksudkan untuk orang tertentu untuk menerimanya maka itu dinamakan
komunikasi tidak disengaja.
Metode ceramah atau kuliah adalah sebuah cara pengajaran yang dilakukan oleh
guru secara monolog dan hubungan satu arah. Jika dicermati, metode ini memiliki
beberapa kelemahan.
1) Membuat siswa pasif, karena perhatian terpusat pada guru. Dalam hal ini, timbul
kesan siswa hanya sebagi objek yang selalu menggangap benar apa yang
disampaikanoleh guru. Padahal, posisi siswa tidak saja sebagai penerima
4
M Jufri, ‘Prinsip-Prinsip Komunikasi’, 2021, 1–25.
5
Linda Purnamasari, ‘Prinsip-Prinsip Komunikasi Pendidikan Yang Efektif Di Depan Umum Dalam Bahasa Inggris
Berbasis Kurikulum 2013’, Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan, 5.2 (2020), 90–93.
5
pelajaran,tapi juga sebagai subjek pengajaran. Sebagai subyek, siswa juga berhak
untuk aktif mencaripengetahuandan memperoleh sendiri pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan.
2) Mengandung unsur paksaan kepada siswa.posisi siswa saat guru ceramah hanya
melihat, mendengar, dan mencatat tanpa komentar berkaitan dengan informasi
penting dari guru. Padahal, tidak selalu yang disampaikan guru dapat diterima
mentah-mentah sepenuhnya, dalam diri para siswa terdapat mekanisme psikologis
yang memungkinkannya untuk menerima dan juga menolak, atau minimal
mempertanyakan apa yang disampaikan oleh guru. Inilah yang disebut sebagai
self-direction(kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri)
3) Menghambat daya kritis siswa karena segala informasi yang disampaiakn oleh
guru biasanya ditelan mentah-mentah tanpa dibedakan apakah informasi itu benar
atau salah, dipahami sepenuhnya atau tidak. Dengan demikian, sulit bagi siswa
untuk mengembangkan kreatifitas ranah ciptanya secara optimal. Selanjutnya,
penggguanaan metode ceramah secara apa adanya (tanpa modifikasi) untuk para
siswa sekolah dasar merupakan sebuah sikap yang tidak bijaksana, mengingat
masih sangat terbatasnya penguasaan anak-anak sekolah dasar akan bahasa
( termasuk istilah dan ungjapan khusus) yang digunakan guru atau yang ada dalam
teks rujukan guru.
6
Deddy Mulyana, Remaja Rosdakarya, and Rasul Saw, ‘Prinsip-Prinsip Komunikasi Dan Aplikasinya Dalam
Pembelajaran’, 1–12.
6
Jika dilihat dari teknik pelaksanaannya diskusi dapat digolongkan menjadi dua:
1) Debat
2) Diskusi
Dari sisi kelebihan metode diskusi membuat suasana kelas menjadi lebih
hidup, meningkatkan daya pikir dan kepribadian siswa seperti toleransi,
demokrasi, berpikir kritis, sistematis, dan objektif. Selain itu, metode diskusi juga
dapat membantu siswa mengambil keputusan yang lebih baik karena diskusi
bertujuan untuk menampung pendapat orang banyak. Dari sisi kelemahan, salah
satunya adalah sulit menduga hasilnya karena membutuhkan waktu yang panjang,
juga menjadikan sebagian siswa malas, minder, dan takut apabila kemampuan
siswa heterogen : ada siswa pandai, sedang, dan kurang.
BAB III
PENUTUP
7
Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy, Remaja Rosdakarya, and Rasul Saw, ‘Prinsip-Prinsip Komunikasi Dan
Aplikasinya Dalam Pembelajaran’, 1–12
Pohan, Desi Damayani, and Ulfi Sayyidatul Fitria, ‘Jenis Jenis Komunikasi’, Journal
Educational Research and Social Studies, 2 (2021), hal. 31