Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP KOMUNIKASI DAN APLIKASI DALAM


KESEHARIAN
Dosen pengampu : Ners. Husin, S. Kep.MPH

Disusun Oleh:

Eva Nour Fadhilah

134621220318

DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas Rahmat-Nya kepada kami.
Shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi besar kita yakni Nabi
Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderan seperti saat ini.
Saya sangat berharap semoga karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi kita semua. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar karya
ilmiah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan karya ilmiah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 19 Maret 2023

Eva Nour Fadhilah


134621220318

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan ..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5

A. Pengertian Komunikasi ................................................................................6


B. Konsep Komunikasi Dalam Aplikasi Keseharian ........................................9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 14

A. Kesimpulan ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gestur tubuh,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut dengan komunikasi nonverbal. Itu
artinya komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan terutama bagi manusia
yang merupakan makhluk sosial, dimana komunikasi merupakan kebutuhan
pokok untuk menjalani keseharian.
Komuikasi juga dapat diartikan suatu proses ketika seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Hal
ini menyatakan bahwa komunikasi harus dilakukan dengan lebih dari satu orang
sehingga menciptakan suatu hubungan timbal balik. Karena komunikasi
memerlukan interaksi yang berkesinambungan serta respon dari lawan bicara.
Komunikasi juga merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh manusia
dikarenakan setiap kegiatan yang dilakuakan oleh seseorang sedikit banyaknya
akan melibatkan unsur berkomunikasi, baik itu secara verbal maupun nonverbal.
Komunikasi juga dibedakan menjadi beberapa aspek, salah satu nya
menurut maksud dan tujuan komunikasi tersebut di laksanakan. Bahkan ada juga
yang membedakan komunikasi menurut ruang lingkup dan cara
penyampaiannya dari komunikator. Dari pembagian-pembagian tersebut maka
terbentuklah berbagai jenis komunikasi yang sering kita jumpai dalam
keseharian, bahkan tak jarang juga kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa saja model-model komunikasi?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi?
4. Apa yang dimaksud dengan konsep komunikasi dalam keseharian?
5. Apa hubungan komunikasi denga pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi.
2. Untuk mengetahui apa saja model dari komunikasi.

4
3. Untuk mengetahui faktor-faktor komunikasi.
4. Dapat mengetahui apa konsep komunikasi dalam aplikasi keseharian.
5. Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi dengan pendidikan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Beberapa ahli berpendapat mengenai pengertian komunikasi, menurut Anwar
Arifin, komunikasi merupakan jenis proses sosial yang erat kaitannya dengan
aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku. Skinner juga
berpendapat mengenai bagaimana komunikasi sebagai suatu perilaku lisan
maupun simbolik dimana pelaku berusaha memperoleh efek yang
diinginkan. Kemudian menurut Forsdale komunikasi adalah jenis proses
pembentukan, pemeliharaan serta pengubahan sesuatu dengan tujuan agar
sinyal yang telah dikirimkan berkesesuaian dengan aturan. Sedangkan menurut
Gode, komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk membuat sesuatu kemudian
ditujukkan kepada orang lain.
Komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communis yang berarti
'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat
sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu,
komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu
dengan yang lainnya. Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk
mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi
pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi
kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam
berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku
yang lebih rumit.
Dengan begitu komunikasi dapat didevinisikan sebagai suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat

6
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut dengan
komunikasi nonverbal.

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik. Komponen-komponen tersebut ialah;
1. Pengirim atau komunikator adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada
pihak lain.
2. Pesan adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
3. Saluran adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang
mengalirkan getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikan adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
5. Umpan balik adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
6. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana
komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol").

Model-model komunikasi
Ada tiga model komunikasi yang utama yaitu;
1. Model komunikasi linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren
Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of
Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses
linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin
mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana
informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah
konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
7
2. Model interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954
yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari
pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses
melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para
peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya
melalui pengambilan peran orang lain.
3. Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun
1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang
berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode
komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif:
pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak
dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi
bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita
berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain,
peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.

Faktor yang memengaruhi


Faktor yang memengaruhi komunikasi diantaranya:
1. Latar belakang budaya

Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara
komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.

2. Ikatan kelompok atau grup


Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat memengaruhi cara
mengamati pesan.

3. Harapan
8
Harapan memengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan
sesuai dengan yang diharapkan.
4. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.

Poin-poin penting untuk dipertimbangkan:

1. Mengembangkan kepekaan budaya.


2. Mengantisipasi makna yang akan diterima oleh penerima.
3. Kehati-hatian dalam menulis kode.
4. Menggunakan kata-kata, gambar, dan gerak tubuh.
5. Menghindari slang, idiom, pepatah daerah.
6. Transmisi selektif.
7. Membangun hubungan, saling bertatapan muka jika mungkin.
8. Hati-hati dalam menjabarkan isi kode dari tanggapan pihak lain.
9. Mendapatkan tanggapan dari beberapa pihak.
10. Meningkatkan kemampuan mendengar dan keterampilan dalam observasi.
11. Menindaklanjuti setiap tindakan.

B. Konsep Komunikasi Dalam Aplikasi Keseharian

Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia


tidak dapat menghindari berbagai macam bentuk komunikasi karena dengan
komunikasi manusia dapat membangun relasi yang dibutuhkannya sebagai
makhluk sosial. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang
ke orang lain dengan tujuan tertentu. Proses penyampaian pesan menggunakan
cara yang efektif akan dapat mudah dipahami oleh penerima pesan.
Penyampaian pesan ini dapat berupa isyarat, lisan, maupun tulisan. Dapat
dikatakan bahwa dalam berkomunikasi dibutuhkan kemampuan komunikasi
yang baik sehingga tujuan yang akan disampaikan dapat diterima dan dipahami
dengan baik oleh si penerima pesan. Salah satu aspek yang membutuhkan
9
kemampuan komunikasi yang baik adalah dalam bidang pendidikan atau dapat
disebut dengan komunikasi pendidikan.
Menurut Pawit (2010 : 02), komunikasi pendidikan adalah kegiatan
komunikasi yang dirancang secara khusus untuk tujuan meningkatkan nilai
tambah bagi pihak sasaran, yang sebenarnya dalam banyak hal adalah untuk
meningkatkan literasi pada banyak bidang yang bernuansa teknologi,
komunikasi, dan informasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi
yang telah mencakup segala macam aspek pendidikan. Salah satu aspek
pendidikan yang penting yaitu pendidikan komunikasi dan interaksi social itu
sendiri. Dengan adanya pendidikan komunikasi dan interaksi ini akan menjadi
pacuan serta landasan dalam pengaplikasiannya dalam keseharian.
Komunikasi dan pendidikan dalam banyak aspek mempunyai
persamaan, jika dilihat dari unsur-unsurnya, maupun proses kerjanya, meskipun
masih memiliki perbedaan terutama dalam segi pesan-pesan (materi) dan juga
tujuannya. Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar
seseorang dengan orang lain. dengan adanya komunikasi maka terjalinlah
hubungan sosial, serta adanya interaksi timbal balik. Setiap orang yang masih
hidup tentunya tidak terlepas dari komunikasi, komunikasi terjadi dalam setiap
kegiatan manusia. Komunikasi adalah suatu proses karena merupakan suatu
seri kegiatan yang terus menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir
dan selalu berubah-ubah. Komunikasi juga melibatkan suatu variasi saling
berhubungan yang kompleks yang tidak pernah ada duplikat dalam cara yang
persis sama yaitu: saling berhubungan di antara orang, lingkungan,
keterampilan, sikap, status, pengalaman, dan perasaan, semuanya menentukan
komunikasi yang terjadi pada suatu waktu tertentu.
Komunikasi pendidikan dapat memberikan kontribusi yang sangat
signifikan dalam memberikan penjelasan dan pemahaman atas materi
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Bahkan interaksi yang
dibangun dalam proses pembelajaran akan lebih dinamis dengan melibatkan
semua individu yang terlibat di dalamnya. Komunikasi dalam pendidikan
sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan dan tujuan yang akan
dicapai dalam pendidikan. Interaksi manusia dalam pendidikan tidak hanya
10
timbal balik dalam arti komunikasi dua arah melainkan harus lebih tinggi
mencapai tingkat manusiawi seperti saya atau siswa mendidik diri sendiri atas
dasar hubungan pribadi dengan pribadi antar individu dan hubungan
intrapersonal secara afektif antara saya dan diriku.
Harus disadari bahwa komunikasi dalam pendidikan merupakan elemen
dasar yang sangat penting kedudukan dan peranannya dalam mewujudkan
keberhasilan proses pendidikan yang dijalankan.Komunikasi dalam pendidikan
dapat mempengaruhi pencapaian mutu pendidikan. Proses belajar mengajar
tidak bisa dilepaskan dari komunikasi pendidikan, oleh karena itu, penting bagi
tenaga pendidik untuk terampil berkomunikasi serta memahami ilmu dan
prinsip-prinsip komunikasi efektif dalam pendidikan.

Komunikasi Efektif.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk
menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi.
Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami
pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih
jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih
menggunakan bahasa non verbal secara baik.
Komunikasi efektif sangat dibutuhkan dalam pendidikan agar
memberikan kejelasan dalam maksud dan tujuan yang diberikan oleh pengajar
kepada peserta didik, sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya kata-kata
dan penjelasan yang memiliki arti ganda, sulit di pahami ataupun arti yang
ambigu. Komunikasi yang efektif hanya dapat terjadi jika komunikator dan
komunikan memiliki persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Sebuah
komunikasi dikatakan efektif apabila:
1) Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang
dimaksud oleh pengirimnya.
2) Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima
dan ditindaklanjut dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.

3) Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya
11
dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi apabila suatu


pesan yang dikirimkan komunikator kepada penerima pesan (komunikan) dapat
diterima dengan baik atau sama dengan pesan yang dimaksudkan oleh pengirim
pesan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Pada saat menyampaikan pesan,
pengirim perlu memastikan apakah pesan yang disampaikan telah diterima
dengan baik oleh penerima pesan. Sementara penerima pesan perlu
berkonsentrasi agar pesan dapat diterima dengan baik dan memberikan umpan
balik (feedback) kepada pengirim. Umpan balik menjadi penting sebagai proses
klarifikasi untuk memastikan tidak terjadi salah interpretasi terhadap pesan
yang disampaikan.

Komunikasi Efektif dalam Proses Pembelajaran


Dalam proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif apabila
materi pelajaran yang disampaikan oleh komunikator (guru/dosen) dapat
diterima, bisa dicerna dan dipahami dengan baik serta adanya feedback dari
pihak komunikan (peserta didik). Agar komunikasi dalam proses pembelajaran
bisa efektif maka tenaga pengajar harus memiliki ilmu dan keterampilan
berkomunikasi yang baik, sehingga transformasi materi pendidikan berupa ilmu
pengetahuan dan teknologi dari tenaga pendidik kepada peserta didik dapat
efektif dan berhasil.
- Pernyataan Burhanuddin (2014) bahwa proses belajar hanya efektif jika
ada relasi dan komunikasi yang bermutu antara pendidik dan peserta didik
dan peserta didik dengan peserta didik.
- Menurut Majid (2013) komunikasi dikatakan efektif dalam pembelajaran
apabila terdapat aliran informasi dua arah antara pendidik dengan peserta
didik dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan
kedua pelaku komunikasi tersebut.

Proses belajar dan mengajar yang terjadi di kelas merupakan proses


12
komunikasi antara guru dan peserta didik. Komunikasi yang lancar mempunyai
andil yang cukup besar dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru. Sebagai sebuah proses transfer pengetahuan (transfer
of knowledge), proses pembelajaran pada kenyataannya tidak hanya tergantung
pada penguasaan materi pembelajaran oleh sang guru. Tetapi hal sesungguhnya
yang sangat berperan adalah bagaimana komunikasi pendidikan tersebut
dijalankan, bagaimana proses transfer pengetahuan dan keterampilan dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Oleh karena itulah, maka
kita perlu menyadari bahwa komunikasi atau bagaimana seorang guru
mengomunikasikan materi pembelajaran kepada peserta didik menjadi salah
satu kondisi yang sangat mendukung keberhasilan proses pembelajaran.
Semakin baik proses komunikasi, maka semakin baik peserta didik menerima
penyampaian materi tersebut dan selanjutnya pemahaman peserta didik akan
meningkat.
Agar proses komunikasi pembelajaran berjalan efektif, tenaga pendidik
perlu memahami karakteristik peserta didik, seperti: jalan pikirannya, hobinya,
keadaannya, suasana hatinya, atau budayanya. Dalam berkomunikasi, tenaga
pendidik harus bisa membangun kedekatan dan keakraban dengan murid atau
mahasiswa. Kedekatan akan menghilangkan “penyekat” dan membuat
komunikasi menjadi lancar dan mengalir dengan baik.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan


manusia dan tidak dapat dihindari, karena setiap kegiatan dan aktifits yang
dilakukan seseorang setiap harinya akan menimbulkan interaksi yang menuju
kepada komunikasi. Komunikasi juga menjadi faktor penting dalam hal
pendidikan yang mana tanpa komunikasi, pendidikan itu sendiri tidak dapat
berjalan dengan baik.
tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi menjadi sesuatu yang urgen
dalam dunia pendidikan. Komunikasi dalam pendidikan merupakan komunikasi
yang terjadi di dalam dunia pendidikan.Keberhasilan pendidikan banyak
ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan tenaga pendidik dalam
berkomunikasi yang efektif kepada peserta didiknya. Komunikasi yang efektif
mempunyai andil cukup besar dalam peningkatan kualitas dan keberhasilan
proses pembelajaran. Dengan komunikasi yang efektif, maka transfer ilmu dan
nilai bisa berjalan efektif pula, tetapi jika komunikasi tidak efektif, maka transfer
ilmu dan nilai pun tidak akan optimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rakha Fahreza. (2020, September 10). Komunikasi adalah Proses Penyampaian Makna

pada Orang Lain, Ini Tujuan dan Fungsinya

dari, K. (2004, March 8). menyampaikan informasi melalui pertukaran pikiran, pesan

atau informasi.

Pendahuluan, B., Latar, A., & Masalah, B. (n.d.).

2021. JOPPAS: Journal of Public Policy and Administration Silampari 2(2): 80-90

M. Pawit Yusuf. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Intruksional. Bandung:


Remaja Rosdakarya. 1990.

Effendy, O, J. (2004). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Larson, Mc. C. & K. (2016). Unsru-unsur Komunikasi Efektif. 2016/2/18/unsur-unsur-


komunikasi-efektif. [15/10/2019].

15
No Aspek Penilaian Skor Penilaian
3 2 1

1. Sistematik Laporan

2. Tata Tulis

3. Pendahuluan

4. Hasil Resum

5. Kesimpulan

6. Referensi

7. Ketepatan Waktu

JUMLAH SKOR

16
17

Anda mungkin juga menyukai