Disusun Oleh:
134621220318
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas Rahmat-Nya kepada kami.
Shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi besar kita yakni Nabi
Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderan seperti saat ini.
Saya sangat berharap semoga karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi kita semua. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar karya
ilmiah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan karya ilmiah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gestur tubuh,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut dengan komunikasi nonverbal. Itu
artinya komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan terutama bagi manusia
yang merupakan makhluk sosial, dimana komunikasi merupakan kebutuhan
pokok untuk menjalani keseharian.
Komuikasi juga dapat diartikan suatu proses ketika seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Hal
ini menyatakan bahwa komunikasi harus dilakukan dengan lebih dari satu orang
sehingga menciptakan suatu hubungan timbal balik. Karena komunikasi
memerlukan interaksi yang berkesinambungan serta respon dari lawan bicara.
Komunikasi juga merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh manusia
dikarenakan setiap kegiatan yang dilakuakan oleh seseorang sedikit banyaknya
akan melibatkan unsur berkomunikasi, baik itu secara verbal maupun nonverbal.
Komunikasi juga dibedakan menjadi beberapa aspek, salah satu nya
menurut maksud dan tujuan komunikasi tersebut di laksanakan. Bahkan ada juga
yang membedakan komunikasi menurut ruang lingkup dan cara
penyampaiannya dari komunikator. Dari pembagian-pembagian tersebut maka
terbentuklah berbagai jenis komunikasi yang sering kita jumpai dalam
keseharian, bahkan tak jarang juga kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa saja model-model komunikasi?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi?
4. Apa yang dimaksud dengan konsep komunikasi dalam keseharian?
5. Apa hubungan komunikasi denga pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi.
2. Untuk mengetahui apa saja model dari komunikasi.
4
3. Untuk mengetahui faktor-faktor komunikasi.
4. Dapat mengetahui apa konsep komunikasi dalam aplikasi keseharian.
5. Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi dengan pendidikan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Beberapa ahli berpendapat mengenai pengertian komunikasi, menurut Anwar
Arifin, komunikasi merupakan jenis proses sosial yang erat kaitannya dengan
aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku. Skinner juga
berpendapat mengenai bagaimana komunikasi sebagai suatu perilaku lisan
maupun simbolik dimana pelaku berusaha memperoleh efek yang
diinginkan. Kemudian menurut Forsdale komunikasi adalah jenis proses
pembentukan, pemeliharaan serta pengubahan sesuatu dengan tujuan agar
sinyal yang telah dikirimkan berkesesuaian dengan aturan. Sedangkan menurut
Gode, komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk membuat sesuatu kemudian
ditujukkan kepada orang lain.
Komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communis yang berarti
'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat
sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu,
komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu
dengan yang lainnya. Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk
mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi
pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi
kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam
berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku
yang lebih rumit.
Dengan begitu komunikasi dapat didevinisikan sebagai suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
6
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut dengan
komunikasi nonverbal.
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik. Komponen-komponen tersebut ialah;
1. Pengirim atau komunikator adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada
pihak lain.
2. Pesan adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
3. Saluran adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang
mengalirkan getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikan adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
5. Umpan balik adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
6. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana
komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol").
Model-model komunikasi
Ada tiga model komunikasi yang utama yaitu;
1. Model komunikasi linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren
Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of
Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses
linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin
mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana
informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah
konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
7
2. Model interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954
yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari
pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses
melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para
peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya
melalui pengambilan peran orang lain.
3. Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun
1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang
berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode
komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif:
pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak
dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi
bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita
berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain,
peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara
komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
3. Harapan
8
Harapan memengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan
sesuai dengan yang diharapkan.
4. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
Komunikasi Efektif.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk
menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi.
Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami
pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih
jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih
menggunakan bahasa non verbal secara baik.
Komunikasi efektif sangat dibutuhkan dalam pendidikan agar
memberikan kejelasan dalam maksud dan tujuan yang diberikan oleh pengajar
kepada peserta didik, sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya kata-kata
dan penjelasan yang memiliki arti ganda, sulit di pahami ataupun arti yang
ambigu. Komunikasi yang efektif hanya dapat terjadi jika komunikator dan
komunikan memiliki persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Sebuah
komunikasi dikatakan efektif apabila:
1) Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang
dimaksud oleh pengirimnya.
2) Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima
dan ditindaklanjut dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3) Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya
11
dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Rakha Fahreza. (2020, September 10). Komunikasi adalah Proses Penyampaian Makna
dari, K. (2004, March 8). menyampaikan informasi melalui pertukaran pikiran, pesan
atau informasi.
2021. JOPPAS: Journal of Public Policy and Administration Silampari 2(2): 80-90
15
No Aspek Penilaian Skor Penilaian
3 2 1
1. Sistematik Laporan
2. Tata Tulis
3. Pendahuluan
4. Hasil Resum
5. Kesimpulan
6. Referensi
7. Ketepatan Waktu
JUMLAH SKOR
16
17