Disusun oleh :
“Kelompok 2”
PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat mengerjakan Karya Tulis Ilmiah tentang mata
kuliah Auditing III yang membahas materi tentang Komunikasi dalam audit. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, kepada seluruh
keluarganya, sahabatnya dan kita selaku umatnya.
Sebelumnya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dr. H.M. Nursito.
SE., M.Si., AK., CA selaku dosen yang telah memberikan dorongan dan bimbingan kepada
kami. Kemudian kami mengucapkan terimakasih juga kepada orang tua, teman-teman dan
seluruh pihak yang telah membantu sehingga semuanya berjalan tanpa kendala.
Harapan kami semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi bahan pertimbangan,
bahan pembelajaran dan memberikan motivasi yang dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu
kami mengharapkan sumbangan pikiran, pendapat serta saran-saran yang berguna demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum kita membahasan lebih lanjut, kita harus paham terlebih dahulu
mengenai apa itu komunikasi. Menurut Mulyana (2008:41) Istilah komunikasi atau dalam
bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari
kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi,
kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka
komunikasi akn terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mngenai apa yang
dipercakapkan.
PEMBAHASAN
2.1. Komunikasi
Menurut Mulyana (2008:41) Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris
communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau
dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka
komunikasi akn terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mngenai apa
yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum
tentu menimbulkan kesamaan makna.
Dengan lain perkataan, mengeti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang
dibwakan oleh bahasa itu. Komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan
makna antara dua pihak yang terlibat,dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi
tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif,
yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain. Untuk memahami pengertian komunikasi
sehigga dapat dilancarkan secara efektf, para peminat komunkasi sering kali mengutip
paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and
Function of Communiction in Society, Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik
untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says
What in Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Lasswell diatas
menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan
yang diajukan iu, yakni :
• Komunikator (communicator, source, sender)
• Pesan (Message)
• Media (channel, media)
• Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient)
• Effect (effect, influence)
Menurut McQuail (dalam Sasa Djuarsa 2001:39), secara umum kegiatan/ proses
komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut :