Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Hukum Perseroan Terbatas Berbadan Hukum PT dan BUMN”
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Law
and Business. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Kelompok VI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG.................................................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................3
1.3. TUJUAN......................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1. PENGERTIAN PERSEROAN TERBATAS...............................................................................3
2.2. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DASAR HUKUM PT DI INDONESIA.........................3
2.3. CIRI – CIRI PERSEROAN TERBATAS....................................................................................3
2.4. SYARAT PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS..................................................................3
2.5. MODAL PERSEROAN TERBATAS.........................................................................................3
a. Macam-Macam Modal Perseroan Terbatas..................................................................................3
b. Larangan Pengeluaran Saham untuk Dimiliki Sendiri oleh Perseroan dan Kepemilikan Silang. .3
c. Penambahan Modal.....................................................................................................................3
d. Pengurangan Modal.....................................................................................................................3
2.6. BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)...........................................................................3
2.7. FUNGSI DAN PERANAN BUMN.............................................................................................3
2.8. BENTUK-BENTUK BUMN.......................................................................................................3
a. Badan Usaha Perseroan (Persero)................................................................................................3
b. Badan Usaha Umum (Perum)......................................................................................................3
2.9. MANFAAT BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN).......................................................3
Bab III.........................................................................................................................................................3
Penutup........................................................................................................................................................3
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................................3
3.2. Saran............................................................................................................................................3
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa suatu kegiatan usaha ditinjau dari segi
hukumnya ada dua, yaitu yang berbadan hukum dan yang tidak berbadan hukum seperti
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Sementara salah satu usaha yang berbentuk
badan hukum adalah Perseroan Terbatas atau PT.
Sebagai calon ekonom masa depan, dan sepatutnya bagi kita untuk mengetahui
sedikit banyaknya tentang PT dan BUMN. Di samping memenuhi kewajiban sebagai
mahasiswa tentunya dalam menyelesaikan materi Perseroan Terbatas untuk Mata Kuliah
Aspek Hukum Dalam Bisnis.
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui apakah pengertian dari perseroan terbatas.
2. Dapat mengetahui apa sejarah dan perkembangan dasar hukum pt di indonesia.
3. Dapat mengetahui ciri-ciri dari perseroan terbatas.
4. Dapat mengetahui syarat pendirian perseroan terbatas.
5. Dapat mengetahui apa sajakah modal perseroan terbatas.
6. Dapat mengetahui apakah pengertian badan usaha milik negara (bumn).
7. Dapat mengetahui apa saja fungsi dan peranan bumn.
8. Dapat mengetahui apa saja bentuk-bentuk bumn.
9. Dapat mengetahui apa saja manfaat badan usaha milik negara (bumn)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN PERSEROAN TERBATAS
Perseroan terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang
memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak
saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjual
belikan, perubahan kepemilikan perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu membubarkan
perusahaan. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi
pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat
memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham
mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila
utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak
menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat
keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen
yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan
terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan
yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa
menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Oleh karena permasalahan tersebut, maka dirancang suatu pranata hukum yang
disebut dengan «penundukan diri» dimana satu golongan penduduk tunduk pada hukum
dari golongan penduduk lain. Atas hal tersebut kemudian menjadi bebas untuk
mendirikan perseroan terbatas yang dahulu disebut dengan «Naamloze Vennotschap»
atau NV . Hal inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya perseroan terbatas di Indonesia.
Belanda yang waktu itu menjajah Indonesia menerapkan KUHD berdasarkan azas
konkordansi.
PT pertama kali diatur dalam Pasal 36 sampai dengan Pasal 56 KUHD yang berlaku
di Indonesia sejak tahun 1848 dan aturan tersebut sekaligus membuktikan bahwa bentuk
perseroan terbatas sudah lama dikenal di Indonesia. Pengaturan lain juga terdapat pada
Pasal 1233 sampai dengan Pasal 1356 dan Pasal 1618 sampai dengan Pasal 1652
KUHPerdata.
Pada masa orde baru, kemudian diterbitkan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1995
Tentang Perseroan Terbatas, yang menjadi lex specialis dari pengaturan perseroan dalam
KUHD dan KUHPerdata. Konsekuensinya, Pasal 36 sampai dengan Pasal 56 KUHD
yang menjadi dasar hukum NV tidak lagi menjadi dasar hukum PT. Meskipun demikian,
bagi PT yang telah disahkan sebelum berlakunya undangundang ini, sepanjang tidak
bertentangan dengan anggaran dasarnya, dapat tetap berlaku. Sementara itu, perusahaan
yang telah didirikan dan disahkan harus menyesuaikan diri dalam 2 tahun sejak tanggal
berlakunya undangundang ini. Selain itu, Ordonansi MAI 1939 juga tidak berlaku lagi,
perusahaan tersebut harus menyesuaikan diri dalam waktu 3 tahun.
1) Modal Dasar
Modal dasar (maatschappelijk kapitaal atau authorized capital atau nominal
capital) yaitu jumlah modal yang disebutkan dalam Anggaran Dasar (AD) PT.
Pasal 32 ayat (1) UU PT menyebutkan, modal dasar minimal Rp. 50.000.000
(lima puluh juta rupiah). Namun, kegiatan usaha tertentu dapat menentukan
jumlah minimum modal Persero yang lebih besar daripada ketentuan modal
dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Sebagai perbandingan, menurut
“the European Community Second Directive” ditetapkan bahwa modal
minimum perseroan publik yang terdaftar di masyarakat Eropa adalah 25.000
Ecu. Sedangkan Pasal 118 Companies Act 1985 menetapkan sedikitnya
£50.000 tidak harus disetor penuh, tetapi menurut Pasal 101 Companies Act
1985 untuk perseroan publik paling sedikit ¼ dari nilai nominal saham-saham.
1) Jika Persero didirikan dan atas saham-saham yang ditempatkan diambil sendiri
oleh Persero;
2) Persero mengadakan emisi (pengeluaran saham portepel), dari saham-saham
yang diemisikan itu dibeli sendiri oleh Persero.
Larangan tersebut di atas termasuk juga larangan kepemilikan saham silang (cross
holding) yang terjadi apabila perseroan memiliki saham yang dikeluarkan oleh
perseroan lain yang memiliki perseroan tersebut, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
c. Penambahan Modal
Ada 2 (dua) metode penambahan modal pada perusahaan yang berbadan hukum.
Pertama, penambahan modal dengan menggunakan metode go public dengan
menerbitkan saham ke publik. Secara teoritis tidak ada batasan untuk jumlah modal
yangakan ditambah melalui metode ini. Kedua, perusahaan yang berbadan hukum
dapat menggunakan metode menerbitkan surat utang untuk penambahan modal
perusahaan tersebut. Saham dan surat utang secara kolektif dapat disebut sebagai
sekuritas.
d. Pengurangan Modal
Perseroan dapat melakukan pengurangan modal (amortisasi). Modal yang
dikurangi itu dapat berupa modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor.
Menurut Rochmat Soemitro44, ada 3 (tiga) cara pengurangan modal. Pertama,
dengan cara pembelian kembali saham yang telah beredar dengan dibayarkan dari
uang kekayaan perseroan. Kedua, dengan membayar kembali uang saham yang telah
disetor atau dengan membebaskan harga saham yang masih terutang. Ketiga, melalui
penilaian kembali atas nominal saham yang ada, yaitu dengan memperkecil
afstempeling (pengecapan) atas saham yang telah ada atau mengganti saham
tersebut.
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan. Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya
terbagi dalam saham yang seluruhnya atau sedikitnya 51% (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar
keuntungan. Perusahaan Umum (PERUM) adalah BUMN yang seluruh modalnya
dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang ermutu tinggi dan sekaligus mengejar
keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Badan Usaha Milik Negara yang merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi
dalam perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi memiliki peranan penting
dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.
PT Pertamina,
PT Kimia Farma Tbk
PT Kereta Api Indonesia
PT Bank BNI Tbk
PT Jamsostek
PT Garuda Indonesia
PT Perubahan Pembangunan
PT Telekomunikasi Indonesia
PT Tambang Timah
Bab III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Dari paparan ataupun uraian diatas. Kami menyimpulkan bahwa Perseroan
terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang
memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya.
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan
3.2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
Daftar Pustaka
https://law.uii.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/V-01-No-03-hukum-perseroan-terbatas-dan-
perkembangannya-di-indonesia-teguh-pangestu-dan-nurul-aulia.pdf
https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/kamus/file/kamus-240.pdf