Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HUKUM PERUSAHAAN DAN BENTUK - BENTUK


PERUSAHAAN

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Vannesa Rinola : 18622273


Indah Handika Nur hidayah : 19622142
Mugiatni : 19622273
Raja Della Putri Shinta : 19622163
Ricky Hardiansyah : 19622165

Dosen Pengampu : Bapak Agustinus Sihombing, SH., MH

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Aspek
Hukum dalam bisnis “ Bentuk dan Hukum perusahaan”

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
selaku penulis makalah ini mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tanjungpinang, 19 Oktober 2021

Kelompok 1

i
ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
2.1 Hukum Perusahaan..............................................................................................2
2.1.1 Unsur – Unsur Perusahaan......................................................................4
2.1.2 Ruang Lingkup Hukum Perusahaan........................................................6
2.2 Bentuk Hukum Perusahaan.............................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................10
3.1 Kesimpulan........................................................................................................10
3.2 Saran..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum/ usaha tertentu
agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya.
Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala
tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Karena badan hukum perusahaan
memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas pelanggaran hukum
akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan memiliki rambu - rambu
yang harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan akan
memenuhi kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan
perusahaan, baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.

Dilihat dari sudut pandang terminologi bahasa, tampak bahwa kata “badan
usaha” terdiri dari dua suku kata, yakni “ badan dan usaha”. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) di jelaskan, badan mempunyai makna bervariasi,
antara lain: badan bisa diartikan sekumpulan orang yang merupakan suatu
kesatuan untuk mengerjakan sesuatu. Kata usaha juga mempunyai makna
bervariasi, antara lain: usaha bisa diartikan kegiatan di bidang perdagangan
(dengan maksud mencari untung); perdagangan; perusahaan. Seorang pedagang
adalah orang yang melakukan perbuatan dalam rangka perusahaan, ia adalah
seorang pengusaha atau usahawan.

Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi
yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan
tujuan untuk mencari laba. Adapun factor - faktor yang mempengaruhi berdirinya
suatu badan usaha antara lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya
pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis
kemiskinan. Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi
terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat
majunya perekonomian Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Hukum Perundang-undangan yang mengatur Hukum perusahaan?


2. Apa saja unsur-unsur yang menjadi pokok penting dalam hukum perusahaan ?
3. Bagaimana bentuk hukum perusahaan diindonesia ?
4. Jenis usaha bagaimana yang terdapat didalamalam perusahaan badan hukum ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui sebagaimana pentingnya sistem perundang-undangan


dalam mengatur bentuk hukum perusahaan.
2. Untuk mencari kesimpulan pada ruang lingkup hukum perusahaan yang ada
diindonesia.
3. Serta subjek apa yang dapat dilakukan untuk pelaku usaha perseorangan atau
badan usaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hukum Perusahaan

Hukum yang dapat mengatur tentang seluk beluk dalam bentuk hukum dalam
bidang bisnis yaitu Hukum perusahaan. Hukum Perusahaan sendiri merupakan
pengkhususan dari beberapa bab dalam KUH Perdata dan KUHD (Kodifikasi)
ditambah dengan peraturan perundangan lain yang mengatur tentang perusahaan
(hukum tertulis yang belum dikodifikasi). Sesuai dengan perkembangan dunia
perdagangan dewasa ini, maka sebagian dari hukum perusahaan merupakan
peraturan-peraturan hukum yang masih baru. Apabila hukum dagang (KUHD)
merupakan hukum khusus (lex specialis) terhadap hukum perdata (KUH Perdata)
yang bersifat lex generalis, demikian pula hukum perusahaan merupakan hukum
khusus terhadap hukum dagang.

Menurut rumusan Pasal 1 huruf (b) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982


tentang Wajib Daftar Perusahaan, dikemukakan bahwa: “Perusahaan adalah setiap
bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-
menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara
Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba”.

Rumusan tentang perusahaan dijabarkan dalam penjelasan undang-undang


(Memorie van Toelichting, MvT) dan pendapat para ahli hukum yang diantaranya
sebagai berikut :

1. Dalam penjelasan pembentuk undang-undang (MvT) disebutkan perusahaan


adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara tidak terputus-putus,
terang-terangan, dalam kedudukan tertentu mencari laba.

3
2. Molengraaff mengemukakan perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang
dilakukan secara terus menerus bertindak keluar mendapatkan penghasilan,
memperdagangkan barang, menyerahkan barang, mengadakan perjanjian
perdagangan.
3. Polak mengemukakan perusahaan mempunyai 2 (dua) ciri, yakni mengadakan
perhitungan laba-rugi dan melakukan pembukuan.

Definisi menurut undang-undang ini lebih sempurna apabila dibandingkan


dengan definisi menurut Molengraaff dan Polak karena dengan adanya bentuk usaha
(badan usaha) yang menjalankan jenis usaha (kegiatan dalam bidang perekonomian),
unsur-unsur lain juga terpenuhi. Berdasarkan undang-undang yang berlaku, walaupun
kegiatan dalam bidang ekonomi dilakukan terus-menerus dan terang-terangan
terhadap pihak ketiga dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba jika tidak
mempunyai bentuk usaha (badan usaha) itu bukan perusahaan, melainkan hanya
pekerjaan.

Berdasarkan ketentuan pasal tersebut, maka dalam definisi perusahaan terdapat 2


(dua) unsur pokok yaitu :

1. Bentuk usaha yang berupa organisasi atau badan usaha yang didirikan,
bekerja, dan berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia.
2. Jenis usaha yang berupa kegiatan dalam bidang perekonomian (perindustrian,
perdagangan, perjasaan, pembiayaan) dijalankanoleh badan usaha secara terus
menerus untuk memperoleh keuntungan

Dalam hal ini, Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang
Dokumen Perusahaan ditentukan bahwa: “ Perusahaan adalah setiap bentuk usaha
yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan memperoleh
keiantungan dan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun
badan usaha yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum, yang
didirikan dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia”.

4
Perusahaan merupakan bentuk usaha yang menjalankan usaha baik
menghasilkan barang maupun jasa yang dapat digunakan masyarakat atau perusahaan
lain dengan menyalurkannya melalui beberapa cara yang salah satunya melalui
kegiatan jual beli. Istilah lain di samping istilah perusahaan yaitu pelaku usaha.
Pelaku usaha adalah subjek yang melakukan kegiatan usaha atau melakukan kegiatan
ekonomi.15 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
dalam Pasal 1 Angka 1 mendefiniskan pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan
atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersamasama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

2.1.1 Unsur – Unsur Perusahaan

Berdasarkan definisi-definisi perusahaan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat


dikatakan yang menjadi unsur-unsur perusahaan yaitu :

1. Badan usaha

Badan usaha yang menjalankan kegiatan perekonomian itu mempunyai bentuk


hukum tertentu, seperti Perusahaan Dagang (PD), Firma (Fa), Persekutuan
Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan
Perseroan (Persero) dan Koperasi. Hal ini dapat diketahui melalui akta pendirian
perusahaan yang dibuat di muka notaris, kecuali koperasi yang akta pendiriannya
dibuat oleh para pendiri dan disahkan oleh pejabat koperasi.

A. Kegiatan dalam bidang perekonomian

Kegiatan ini meliputi bidang perindustrian, perdagangan, perjasaan, pembiayaan yang


dapat dirinci sebagai berikut :

a) Perindustrian meliputi kegiatan, antara lain eksplorasi dan pengeboran


minyak, penangkapan ikan, usaha perkayuan, barang kerajinan, makanan
dalam kaleng, obat-obatan, kendaraan bermotor, rekaman dan perfilman, serta
percetakan dan penerbitan.

5
b) Perdagangan meliputi kegiatan, antara lain jual beli ekspor impor, bursa efek,
restoran, toko swalayan, valuta asing, dan sewa menyewa.
c) Perjasaan meliputi kegiatan, antara lain transportasi, perbankan, perbengkelan,
jahit busana, konsultasi, dan kecantikan.

2. Terus menerus

Kegiatan dalam bidang perekonomian itu dilakukan secara terus menerus, artinya
sebagai mata pencaharian, tidak insidental, dan bukan pekerjaan sambilan.

3. Bersifat tetap

Bersifat tetap artinya kegiatan itu tidak berubah atau berganti dalam waktu singkat,
tetapi untuk jangka waktu yang lama. Jangka waktu tersebut ditentukan dalam akta
pendirian perusahaan atau surat ijin usaha, misalnya 5 (lima) tahun, 10 (sepuluh)
tahun, atau 20 (dua puluh) tahun.

4. Terang-terangan

Terang-terangan artinya ditujukan kepada dan diketahui oleh umum, bebas


berhubungan dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan
undang-undang. Bentuk terang-terangan ini dapat diketahui dari akta pendirian
perusahaan, nama dan merek perusahaan, surat izin usaha, surat izin tempat usaha,
dan akta pendaftaran perusahaan.

5. Keuntungan dan atau laba

Isitilah keuntungan atau laba adalah istilah ekonomi yang menunjukkan nilai lebih
(hasil) yang diperoleh dari modal yang diusahakan (capital gain). Setiap kegiatan
menjalankan perusahaan tentu menggiinakan modal, dengan modal perusahaan
diharapkan keuntungan dan atau laba dapat diperoleh karena tujuan utama dari
perusahaan adalah memperoleh keuntungan.

6. Pembukuan

Menurut ketentuan Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang
Dokumen Perusahaan ditentukan, setiap perusahaan wajib membuat catatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam
Pasal 5 ditentukan, catatan terdiri dari dari neraca tahunan, perhitungan laba rugi
tahunan, rekening, jurnal transaksi harian, atau setiap tulisan yang berisi keterangan
mengenai kewajiban dan hak-hak lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha suatu
perusahaan.

6
7
2.1.2 Ruang Lingkup Hukum Perusahaan

Dengan mengacu kepada undang-undang wajib daftar perusahaan, maka


perusahaan didefinisikan sebagai ”setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis
usaha yang bersifat tetap, terus-menerus, dan didirikan, bekerja serta berkedudukan
dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau
laba”. Bertitik tolak dari definisi tersebut, maka lingkup pembahasan hukum
perusahaan meliputi 2 (dua) hal pokok, yaitu bentuk usaha dan jenis usaha.
Keseluruhan aturan hukum yang mengatur tentang bentuk usaha dan jenis usagha
disebut hukum perusahaan.

1. Bentuk Usaha

Bentuk Usaha adalah organisasi usaha atau badan usaha yang menjadi wadah
penggerak setiap jenis usaha, yang disebut bentuk hukum perusahaan. Dalam bahasa
Inggris bentuk usaha atau bentuk hukum perusahaan disebut company atau
corporation. Bentuk hukum perusahaan diatur/diakui oleh undang-undang, baik yang
bersifat perseorangan, persekutuan atau badan hukum. Bentuk hukum perusahaan
perseorangan misalnya Perusahaan Otobis (PO) dan Perusahaan dagang (PD). Bentuk
hukum perusahaan belum ada pengaturan dalam undang-undang, tetapi berkembang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengusaha, dalam parktiknya dibuat tertulis di
muka notaris.

Bentuk hukum perusahaan persekutuan dan badan hukum sudah diatur dengan
undang-undang, Firma (Fa) dan Persekutuan Komanditer (CV) diatur dalam KUHD,
Perseroan Terbatas diatur dalam undang-undang No. 40 tahun 2007, Koperasi diatur
dalam UU No. 25 tahun 1992, Perusahaan Umum dan Perusahaan Perseroan diatur
dalam UU No. 9 tahun 1969, Firma (Fa) dan Persekutuan Komanditer (CV) adalah
bukan badan hukum, sedangkan Perseroan Terbatas, Koperasi, Perusahaan Umum
(Perum) dan Perusahaan Perseroan (Persero) adalah Badan Hukum. Perseroan
Terbatas dan Koperasi adalah Badan Usaha Milik Swasta sedangkan Perusahaan
Umum (Perum) dan Perusahaan Perseroan (Persero) adalah Badan Usaha Milik
Negara.

8
2. Jenis Usaha

Jenis Usaha adalah berbagai macam usaha di bidang perekonomian yang


meliputi bidang perindustrian, bidang perdagangan, bidang jasa dan bidang keuangan
(pembiayaan). Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam
bidang perekonomian, yang dilakukan oleh setiap pengusaha dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan atau laba. Sedangkan yang dimaksud dengan pengusaha
adalah setiap orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang menjalankan
suatu jenis perusahaan. Dengan demikian, suatu kegiatan dapat disebut usaha dalam
arti hukum perusahaan apabila memenuhi unsur-unsur berikut ini :

a) dalam bidang perekonomian;


b) dilakukan oleh pengusaha;
c) tujuan memperoleh keuntungan atau laba.

Jika kegiatan itu bukan dilakukan oleh pengusaha, melainkan oleh pekerja, maka
kegiatan itu disebut pekerjaan, bukan usaha.

2.2 Bentuk Hukum Perusahaan

Pelaku usaha dalam pengertiannya meliputi perusahaan, Badan Usaha Milik


Negara, koperasi, importir, pedagang, distributor dan lain-lain. Dari pengertian di atas
mengandung makna bahwa yang termasuk pelaku usaha tidak hanya produsen
pabrikan yang menghasilkan barang dan/atau jasa, tetapi juga para rekanan, termasuk
para agen, distributor, serta jaringan-jaringan yang melaksanakan fungsi
pendistribusian dan pemasaran barang dan/atau jasa kepada masyarakat luas selaku
pemakai dan/atau pengguna barang dan/atau jasa. Berdasarkan bentuknya, dapat
ditentukan ada 3 (tiga) jenis bentuk perusahaan, yaitu perusahaan perseorangan,
perusahaan bukan badan hukum, dan perusahaan badan hukum:

1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan swasta yang didirikan dan
dimiliki oleh pengusaha perseorangan. Perusahaan perseorangan dapat mempunyai
bentuk hukum menurut bidang usahanya, yaitu perusahaan perindustrian,
perusahaan perdagangan, dan perusahaan perjasaan.

9
2. Perusahaan bukan badan hukum
Perusahaan bukan badan hukum adalah perusahaan swasta yang didirikan dan
dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara kerja sama. Bentuk perusahaan ini
merupakan perusahaan persekutuan yang dapat menjalankan usaha dalam bidang
perekonomian, yaitu bidang perindustrian, perdagangan, dan perjasaan. Bentuk
hukumnya yaitu firma dan persekutuan komanditer (CV).

3. Perusahaan badan hukum


Perusahaan badan hukum terdiri atas perusahaan swasta yang didirikan dan
dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara kerja sama dan perusahaan negara
yang didirikan dan dimiliki oleh negara. Perusahaan badan hukum dapat
menjalankan usaha dalam semua bidang perekonomian, yaitu perindustrian,
perdagangan, perjasaan, dan pembiayaan. Bentuk hukumnya yaitu perseroan
terbatas (PT) dan koperasi yang dimiliki oleh pengusaha swasta, sedangkan
perusahaan umum (perum) dan perusahaan perseroan (persero) yang dimiliki oleh
negara sebagai berikut :

A. Perseoran Terbatas

Badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan


perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU ini, serta
peraturan pelaksanaannya. Unsur – unsurnya adalah ; Badan hukum, Merupakan
persekutuan modal, Didirikan berdasarkan perjanjian, Melakukan kegiatan usaha,
Modal dasar, dan Memenuhi persyaratan UU. (Pasal 1, butir 1 UU No.40 Thn 2007).

Perusahaan Persero/Perseroan memiliki maksud dan tujuan sebagai wadah yang


menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing ketat, baik di
pasar dalam negara ataupun internasional Memupuk keuntungan guna meningkatkan
nilai perusahaan Persero adalah perseroan terbatas yang 51% sahamnya atau lebih
dimiliki oleh negara. (Pasal 4 ayat 1 PP No.12 Thn 1998).

B. Koperasi

Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar/berasas kekeluargaan. Koperasi dari segi Ekonomi
adalah perkumpulan yang memiliki ciri – ciri khusus, dan apabila Anggaran Dasar
perkumpulan yg memiliki ciri – ciri khusus tersebut disahkan dan didaftarkan oleh

10
Pejabat Koperasi setempat menurut ketentuan UU perkoperasian maka perkumpulan
tersebut merupakan Koperasi dari segi Hukum. (Pasal 1, angka 1 UU No.25 Thn
1992).

C. Perusahaan Umum ( Perum )

Perum Maksud dan tujuan Perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan
untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi
dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Perum adalah suatu badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan
tidak terbagi atas saham. (Pasal 2 ayat 1 PP No.13 Thn 1998).

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jenis usaha yang berupa kegiatan dalam bidang perekonomian (perindustrian,
perdagangan, perjasaan, pembiayaan) dijalankanoleh badan usaha secara terus
menerus untuk memperoleh keuntungan Dalam hal ini, Pasal 1 angka (1) Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan ditentukan bahwa: “
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan
terus menerus dengan memperoleh keiantungan dan atau laba, baik yang
diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan
hukum maupun bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam
wilayah Negara Republik Indonesia”.

Pelaku usaha adalah subjek yang melakukan kegiatan usaha atau melakukan kegiatan
ekonomi. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
dalam Pasal 1 Angka 1 mendefiniskan pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan
atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersamasama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

Perusahaan badan hukum terdiri atas perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki
oleh beberapa orang pengusaha secara kerja sama dan perusahaan negara yang
didirikan dan dimiliki oleh negara.

3.2 Saran
Badan usaha terdiri atas beberapa jenis, sehingga sangat penting bagi kita untuk
mengetahui teori - teori tentang masing -masing badan usaha baik itu mengenai
kekurangan ataupun kelebihannya. Dalam mendirikan badan usaha harus sesuai
dengan prosedur agar nanti nya dalam menggeluti dunia perekonomian tidak
mengalami kerugian.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://rosita.staff.uns.ac.id/2010/07/23/definisi-dan-ruang-lingkup-hukum-
perusahaan/

https://pdfcoffee.com/makalah-hukum-perusahaan-sisca-pdf-free.html

13

Anda mungkin juga menyukai