Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH HUKUM BISNIS

“ PERUSAHAAN”

Disusun Guna untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Bisnis


Dosen Pengampu : Dr. Ir. Tri Jaewa SE., AK.,MM

Disusun Oleh :

Anggota kelompok 3

1. Elsa Adinda Candra Dewi (2103101067)


2. Afrilia Margareta Puspitarini (2103101068)
3. Selly Endah Tri Puspita (2103101074)
4. Mayang Yekti Untari (2103101075)
5. Mustikasari (2103101077)

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUNTANSI

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahanNya Makalah ini dapat kami selesaikan
sesuai yang diharapkan.

Makalah ini merupakan makalah Hukum Bisnis yang membahas materi


tentang PERUSAHAAN. Secara khusus pembahasan dalam makalah ini
diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti
dan di pahamioleh para pembacanya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum
Bisnis sekaligus m dapat memperdalam materi tentang PERUSAHAAN
dengan di bimbing oleh dosen Hukum Bisnis itu Bapak Dr.Ir.Tri Jarwa
SE.,MA.,AK

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Terima kasih atas semuanya. Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang
masih dalam proses pembelajaran, dalam penyusunan makalah masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif. semoga makalah yang sederhana ini,
dapat memberi pengetahuan serta ilmu sebagai pembelajaran bagi para
pembacanya

Madiun, 28 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 5
D. Manfaat ............................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................. 6

A. Pengertian Perusahaan ....................................................................................................... 6


B. Dokumen Perusahaan.......................................................................................................... 6
1) Dokumen Keuangan………………….. ............................................................................... 7
2) Dokumen Lainnya………………………………....................................................................... 7
C. Pembubaran Perusahaan .....................................................................................................10
1) Pengertian…………………………………. ............................................................................. 10
2) Dasar Hukum………………………………… ...........................................................................11
3) Prosedur pembubaran perusahaan ............................................................................12
D. Bentuk – Bentuk Perusahaan................................................................................................13
1) Perusahaan Perseorangan ……………………………………....................................................13
2) Persekutuan Perdata………………………………..................................................................13
3) Persekutuan Firma………………………………………………………………………………………………….13
4) Persekutuan Komanditer…………………………………………………………………………………………13
BAB III PENUTUP .........................................................................................................................17

A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka .....................................................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah perusahaan mulai dikenal pada saat disusunnya Rancangan Wetboek van
Koophandel
(Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) yang kemudian berlaku di Netherland
(Belanda) sejak tahun1838. Menurut Pemerintah Belanda, yang pada waktu
membacakanmemorie van toelichting (memori penjelasan) Rencana Undang-
UndangWetboek van Koophandel di muka parlemen, yang disebutdengan
perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara tidak terputus-
putus, denganterang-terangan, dan dalam kedudukan tertentu untuk mencari
laba (bagi diri sendiri).Secara umum,perusahaan didefinisikan sebagai suatu
organisasi produksi yang menggunakandan mengkoordinir sumber-sumber
ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yangmenguntungkan.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat dilihat adanya lima unsur penting
dalamsebuah perusahaan,yaitu organisasi,produksi,sumber ekonomi,kebutuhan
dan cara yangmenguntungkan.Adapun jenis-jenis perusahaan :
1. Usaha Perseorangan
2. Firma (Fa)
3. Perseroan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Perseroan Terbatas Negara (Persero)
6. Perusahaan Daerah (PD)
7. Perusahaan Negara Umum (PERUM)
8. Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)
9. Koperasi
10. Yayasan.
Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengkaji lebih dalam tentang
pengertian serta kelebihandan kekurangan yang dimiliki oleh Usaha
Perseorangan dan Firma (Fa).

4
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan Perusahaan, Perusahaan perseorangan dan Firma?
2.Apa saja yang membedakan antara perusahaan perseorangan dengan firma?3.
3.Apa Kelebihan dan kekurangan dari masing- masing bentuk usaha tersebut?

C.TUJUAN PENULISAN
Tujuan makalah ini,yaitu antara lain :
1. Mengetauhi pengertian perusahaan ,dokumen perusahaan,Pembubaran
perusahaan dan
bentuk – bentuk perusahaan
2. Menambah wawasan dan pengetauan bagi para pembacanya
3. Mengetauhi ciri - ciri perusahaan perseorangan
4. Mengetauhi kelebihan dan kekurangan perusahaan

D.MANFAAT
Melalui makalah ini diharapkan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
baik bagi penulis maupun bagi pembacanya. Adapun manfaat dari makalah ini
antara lain :
1. Bagi penulis, dengan adanya penyusunan makalah ini diharapkan dapat
memperluas pengetuan dan wawasan penulis tentang perusahaan dalam
bentuk perseorangan dan perusahaan dalam bentuk firma
2. Bagi pembaca, diharapkan dapat menambah informasi tentang
perusahaan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERUSAHAAN

Menurut Prof. Mr. W.L.P.A. Molengraff, pengertian perusahaan dari sudut


pandang ekonomi adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-
menerus, bertindak keluaruntuk mendapatkan penghasilan dengan cara
memperniagakan barang-barang, menyerahkan barang-barang atau pengadakan
perjanjian-perjanjian perdagangan.Menurut Mr. M. Polak, perusahaan ada
apabila diperlukan adanya perhitungan-perhitungantentang laba-rugi yang dapat
diperkirakan dan segala sesuatu itu dicatat dalam pembukuan.Abdul Kadir
Muhammad dalam bukunya Pengantar Hukum Perusahaan
Indonesiamenyatakan bahwa berdasarkan tinjauan hukum, istilah perusahaan
mengacu pada badan hukumdan perbuatan badan usaha dalam menjalankan
usahanya.Lebih lanjut, perusahaan adalah tempatterjadinya kegiatan produksi
dan berkumpulnya semua fartor produksi.Sementara itu, dalam hukum positif
Indonesia, UU Nomor 3 Tahun 1982 tentang WajibDaftar Perusahaan Pasal 1
huruf b, dirumuskan bahwa perusahaan adalah setiap bentuk usahayang
menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan terus-menerus dan yang
didirikan, bekerjaserta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia
untuk tujuan memperolehkeuntungan atau laba.
B. DOKUMEN PERUSAHAAN
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap
dan terus- menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik
yang diselenggarakan oleh orang-perseorangan maupun badan usaha yang
berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan
berkedudukan dalam wilayah Indonesia. Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang-
Undang Dokumen Perusahaan, yang dimaksud dengan dokumen perusahaan
adalah data, catatan, dan/atau keterangan yang dibuat dan/atau diterima oleh
perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas
atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat,
dibaca, atau didengar (“Dokumen Perusahaan”)Dokumen perusahaan terdiri
dari dokumen keuangan dan dokumen lainnya. Dokumen keuangan terdiri dari
catatan, bukti pembukuan, dan data pendukung administrasi keuangan, yang
merupakan bukti adanya hak dan kewajiban serta kegiatan usaha suatu

6
perusahaan. Dokumen lainnya terdiri dari data atau setiap tulisan yang berisi
keterangan yang mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait
langsung dengan dokumen keuangan.
 Jenis jenis Dokumen perusahaan
A. Dokumen Keuangan:
1. Catatan
- Neraca Tahunan Tahunan salah satu bentuk catatan yang
menggambarkan posisi kekayaan, utang, dan modal pada akhir tahun
buku yang merupakan pertanggungjawaban keuangan
- Perhitungan Perhitungan Laba Rugi Tahunan adalah income
statement yaitu rangkuman hasil operasional, berupa pendapatan dan
biaya selama periode akuntansi.
- Rekening Rekening salah satu bentuk catatan yang dibuat perusahaan
untuk menampung transaksi yang sejenis yang digunakan sebagai
dasar penyusunan laporan keuangan, dan dapat juga disebut buku
besar atau perkiraan
- Jurnal Transaksi Transaksi Harian salah satu bentuk catatan yang
menggambarkan adanya transaksi yang dapat berupa buku harian atau
catatan harian atau tulisan lainnya.
- Tulisan Tulisan yang berisi hak dan kewajiban kewajiban serta hal -
hal lain yang lain yang berkaitan berkaitan dengan kegiatan kegiatan
usaha suatu perusahaan perusahaan.
2. Bukti Pembukuan Pembukuan
- terdiri dari warkat-warkat yang digunakan sebagai dasar pembukuan
yang mempengaruhi perubahan kekayaan, utang, dan modal. „
Warkat adalah dokumen tertulis yang bentuk dan penggunaannya
ditetapkan menurut aturan tertentu dan merupakan bukti transaksi,
misalnya cek, bilyet giro, surat perintah membayar, dsb Contohnya :
cek,bilyet giro,
3. Data Pendukung Pendukung Administrasi Administrasi Keuangan, yang
merupakan merupakan bukti adanya hak dan kewajiban kewajiban serta
kegiatan kegiatan usaha suatu perusahaan
Data pendukung adminitrasi terdiri dari :
- Data pendukung yang merupakan bagian dari bukti pembukuan (Surat
Perintah Kerja, Perjanjian/Kontrak).
- Data pendukung yang tidak merupakan bagian bukti pembukuan
(rekening harian, dsb)
B. Dokumen Lainnya Lainnya:
data atau setiap tulisan yang berisi keterangan yang mempunyai nilai
guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait langsung dengan dokumen
keuangan.
data perusahaan lainya:

7
Yang termasuk termasuk dokumen dokumen lainnya lainnya: Risalah
Risalah RUPS, akta pendirian pendirian perusahaan perusahaan, akta
otentik otentik lain yang lain yang mengandung mengandung
kepentingan kepentingan hukum tertentu tertentu, NPWP. , NPWP. „
Akta otentik otentik lain Æ Surat Izin Usaha Perdagangan Perdagangan
Perusahaan (SIUP), Perusahaan (SIUP), Surat Tanda daftar perusahaan
dan lainya
 Sifat Rahasia Pembukuan
Tidak setiap orang dapat melihat melihat atau memeriksa memeriksa
pembukuan pembukuan suatu perusahaan perusahaan tanpa dasar hukum
yang kuat. „ Hanya neraca dan perhitungan perhitungan laba rugi yang
dipublikasikan dipublikasikan pada 2 (dua) surat kabar harian setelah
setelah mendapatkan mendapatkan pengesahan pengesahan RUPS.

 Penerobosan Kerahasiaan
- Representasi adalah tindakan menghadirkan atau merepresentasikan
sesuatu baik orang, peristiwa, maupun objek lewat sesuatu yang lain
diluar dirinya, biasanya berupa tanda atau simbol.
- Komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang berusaha untuk
memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan
pesan kepada orang lain

 Kewajiban Perusahaan
- Wajib agar setiap saat dapat diketahui keadaan kekayaan, utang,
modal, hak dan kewajiban perusahaan melindungi perusahaan,
pemerintah, pihak ketiga.
- Kewajiban bersifat keperdataan, sehingga risiko yang muncul
menjadi tanggung jawab perusahaan.
- Perusahaan wajib membuat catatan sesuai dengan kebutuhan.
- Catatan dibuat dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan
mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia.
- Catatan yang berbentuk neraca tahunan, perhitungan laba rugi
tahunan, atau tulisan lain yang menggambarkan neraca dan laba rugi,
wajib dibuat diatas kertas dan wajib ditandatangani oleh pemimpin
perusahaan atau pejabat yang ditunjuk di lingkungan perusahaan yang
bersangkutan. „ wajib dibuat paling lambat 6 (enam) bulan terhitung
sejak akhir tahun buku perusahaan yang bersangkutan.

 Penyimpanan Dokumen Perusahaan


Catatan bukti pembukuan data pendukung yang merupakan bagian dari
bukti pembukuan wajib disimpan selama 10 tahun terhitung sejak akhir
tahun buku perusahaan yang bersangkutan. Data pendukung yang bukan
bagian dari bukti pembukuan wajib disimpan sesuai dengan kebutuhan

8
perusahaan (dibuat jadwal retensi yang ditetapkan dengan keputusan
pimpinan perusahaan).Dokumen lainnya wajib disimpan sesuai dengan
nilai guna dokumen (dibuat jadwal retensi yang ditetapkan dengan
keputusan pimpinan perusahaan).Sekalipun Sekalipun dokumen
dokumen telah melewati melewati masa wajib simpan, maka dokumen
dokumen tersebut tersebut tetap dapat digunakan digunakan sebagai
sebagai alat bukti sesuai dengan ketentuan ketentuan mengenai mengenai
daluwarsa daluwarsa suatu tuntutan tuntut

 Pengalihan Bentuk Dokumen Perusahaan


Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam mikrofilm atau media
lainnya.
- Mikrofilm merupakan film yang memuat rekaman bahan tertulis,
tercetak, dan tergambar dalam ukuran yang sangat kecil
- Media lainny merupakan alat penyimpan informasi yang bukan kertas
dan mempunyai tingkat pengamanan yang dapat menjamin keaslian
dokumen yang dialihkan atau ditransformasikan (Compact Disk Read
Only Memory, Write Once Read Many, dsb)
Dalam mengalihkan dokumen perusahaan pimpinan perusahaan wajib
mempertimbangkan kegunaan naskah asli dokumen yang perlu tetap
disimpan karena mengandung nilai tertentu demi kepentingan
perusahaan atau kepentingan nasional. Dalam hal dokumen perusahaan
yang dialihkan ke dalam mikrofilm atau media lainnya adalah naskah
asli yang mempunyai kekuatan pembuktian otentik dan masih
mengandung kepentingan hukum tertentu, pimpinan perusahaan wajib
tetap menyimpan naskah asli tersebut.

 Legalisasi Legalisasi Pengalihan Pengalihan Bentuk


Legalisasi merupakan tindakan pengesahan isi dokumen perusahaan
yang dialihkan atau ditransformasikan ke dalam mikrofilm atau media
lain yang menerangkan atau menyatakan bahwa isi dokumen perusahaan
yang terkandung di dalam mikrofilm atau media lain tersebut sesuai
dengan naskah aslinya. „ Legalisasi sifatnya wajib.Legalisasi dilakukan
dilakukan oleh pemimpin pemimpin perusahaan perusahaan atau pejabat
pejabat yang ditunjuk ditunjuk di lingkungan lingkungan perusahaan
perusahaan dengan disertai disertai berita acara. Dokumen Dokumen
perusahaan perusahaan yang telah dialihkan dialihkan ke mikrofilm
mikrofilm atau media lainnya lainnya dan atau hasil cetaknya cetaknya
merupakan merupakan alat bukti yang sah. „ Apabila Apabila dianggap
dianggap perlu, hasil cetak dapat dilegalisasi dilegalisasi (pembubuhan
pembubuhan tanda tangan dan pernyataan pernyataan bahwa hasil cetak
sesuai dengan aslinya aslinya) misalnya karena ada permintaan
permintaan dari polisi, jaksa atau hakim.

9
 Pemindahan Pemindahan Dokumen
Pemindahan dokumen perusahaan dari unit pengolahan ke unit kearsipan
di lingkungan perusahaan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan
pimpinan perusahaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan yang bersangkutan. Dokumen perusahaan tertentu
yang mempunyai nilai guna bagi kepentingan nasional wajib diserahkan
kepada Arsip Nasional Republik Indonesia berdasarkan keputusan
pimpinan perusahaan.

 Pemusnahan Pemusnahan Dokumen Dokumen Perusahaan Pemusnahan


catatan, bukti pembukuan dan data pendukung administrasi keuangan
dilaksanakan berdasarkan keputusan pemimpin perusahaan. Pemusnahan
data pendukung administrasi keuangan dan dokumen lainnya
dilaksanakan berdasarkan jadwal retensi. Pemusnahan dokumen
perusahaan harus disertai dengan berita acara yang dilampiri daftar
pertelaan.Tanggung Tanggung Jawab atas Pemusnahan
Pemusnahan.Pemimpin perusahaan perusahaan yang bertanggung
bertanggung jawab atas pemusnahan pemusnahan dokumen dokumen
perusahaan perusahaan atau pejabat pejabat yang ditunjuk ditunjuk,
bertanggung bertanggung jawab atas KERUGIAN PERUSAHAAN
KERUGIAN PERUSAHAAN dan PIHAK KETIGA, PIHAK KETIGA,
dalam hal:pemusnahan dokumen perusahaan dilakukan sebelum habis
jangka waktu wajib simpan. pemusnahan dokumen perusahaan
dilakukan, sedangkan diketahui atau patut diketahui bahwa dokumen
perusahaan tersebut masih tetap harus disimpan, karena mempunyai nilai
guna baik yang berkaitan dengan kekayaan, hak, dan kewajiban
perusahaan maupun kepentingan lainnya

C.PEMBUBARAN PERUSAHAAN

 Pengertian
Dalam beberapa kasus, penutupan perusahaan (PT) adalah keputusan
akhir dalam menangani situasi yang rumit. Walaupun Indonesia
merupakan tempat yang kondusif untuk melakukan investasi dan
mendirikan perusahaan. Di beberapa sektor seperti pemasaran, sumber
daya, dan bisnis investasi, beberapa perusahaan dapat kurang beruntung
dalam menghasilkan profit yang menguntungkan dan menjalankan
bisnisnya dengan lancar di Indonesia.
Penutupan atau pembubaran perusahaan adalah suatu proses menghapus
keberadaan status hukum perusahaan sebagai badan hukum. Dengan

10
pembubaran perusahaan ini berarti berakhir seluruh aktivitas dan
keberadaan perusahaan di dalam hukum.
Namun, perlu diingat, hilangnya status badan hukum perseroan baru
diakui sampai selesainya proses likuidasi dan diterimanya
pertanggungjawaban likuidator oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) atau pengadilan (Pasal 143 ayat 1 (satu) UU PT).
a) Dasar Hukum
Di Indonesia, semuanya dari pendirian hingga penutupan perusahaan
harus diselesaikan secara hukum. Pemerintah telah mengatur pembubaran
PT atau mengakhiri perusahaan dalam aturan berikut ini:
Undang-Undang No.40 / 2007 (UU PT) bagian 142 tentang pengakhiran
kegiatan, likuidasi dan berakhirnya status perusahaan sebagai badan
hukum.
Sesuai dengan UU No.40/2007 yang telah diubah dengan UU Cipta
Kerja, Pembubaran PT dapat terjadi karena:
 Keputusan RUPS
Yang berwenang memutuskan pembubaran perseroan adalah RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham) sesuai dengan Pasal 142 ayat 1 huruf
(a). Selain direksi dan dewan komisari, RUPS merupakan organ
perseroan.
 Jangka waktu perseroan berakhir
Batasan jangka waktu berdirinya perseroan dapat ditetapkan melalui
Anggaran Dasar (AD) Perseroan, misalnya 20 tahu, 50 tahun, atau tidak
ditentukan batasnya. Jadi, apabila jangka waktu habis, pembubaran
perseroan langsung terjadi dengan sendirinya karena hukum. Namun,
apabila perusahaan masih ingin berdiri, maka pihak perusahaan dapat
memperpanjang waktu izin dan jangka waktu perseroan.
 Berdasarkan penetapan pengadilan
Permohonan penetapan pembubaran PT ke pengadilan bisa diajukan oleh
pihak yang mempunyai legal standing atau alas hak, tidak hanya
pemegang saham, dewan komisaris dan direksi. Contohnya adalah
kejaksaan dapat mengajukan permohonan penetapan pembubaran ke
pengadilan apabila perusahaan melakukan perbuatan yang melanggar
undang-undang.
 Harta pailit Perseroan tidak cukup membayar biaya kepailitan
Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak
cukup untuk membayar biaya kepailitan.

11
Sesuai dengan UU PT Pasal 142 ayat (1), tidak cukupnya harta pailit
untuk melakukan pembayaran biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator,
dapat berimbas pada pencabutan putusan pernyataan kepailitan atas usul
Hakim Pengawas. Jika hal ini terjadi, maka pembubaran PT dapat terjadi.
 Harta pailit Perseroan berada dalam keadaan insolvensi
Harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan
insolvensi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
Setelah jatuhnya putusan pailit, maka harta pailit berada dalam keadaan
insolvensi. Sejak saat itu, maka mengakibatkan pembubaran perseroan,
sesuai dengan UU PT Pasal 142 ayat (1) huruf e.
 Dicabutnya Perizinan Berusaha Perseroan
Dengan dicabutnya izin usaha perseroan, maka mengakibatkan
pembubaran PT bila izin yang dicabut merupakan izin satu-satunya yang
dimiliki PT. Kemudian, PT tidak dapat melakukan aktivitas bisnisnya.
Namun, apabila izin usaha tersebut, bukan izin satu-satunya, maka tidak
terjadi pembubaran PT. Hal ini sesuai dengan UU PT Pasal 142 ayat (1)
huruf f.

b) Prosedur Pembubaran Perusahaan


Saat proses membubarkan PT, perseroan tidak dapat melakukan
perbuatan hukum, selain proses likuidasi. Untuk proses likuidasi
perusahaan, berikut ini tahapannya:
1. Melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan materi
acara pembubaran PT dan penunjukkan likuidator untuk menjalankan
proses likuidasi.
2. Pemberitahuan pembubaran PT kepada kreditor dan pihak terkait
lainnya.
3. Penyelesaian inventaris dan harta kekayaan.
4. Likuidator menyampaikan pertanggungjawabannya kepada RUPS.
5. Likuidator melakukan pengumuman pembubaran PT dalam surat
kabar serta memberitahukan kepada menteri mengenai pembubaran.
6. Menteri menghapus nama PT dari daftar Perseroan.
7. Menteri mengumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI).

12
D.BENTUK – BENTUK PERUSAHAAN
1. Perusahaan Perseorangan
Adalah jenis perusahaan yang modalnya dimiliki oleh satu orang
pengusaha.
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Modal dimiliki satu orang
b. Didirikan atas kehendak seorang pengusaha
c. Keahlian, teknologi, dan manajemen dikelola oleh satu orang saja
d. Resiko dan keuntungan ditanggung sendiri
e. Bukan perusahaan badan hokum dan tidak termasuk dalam perusahaan
persekutuan.
2. Persekutuan Perdata (Maatschap)
Adalah jenis perusahaan yang berdiri dari perjanjian antara dua orang atau
lebih untuk mengikatkan diri dan memasukkan sesuatu untuk membagi
keuntungan bersama.
Persekutuan Perdata memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Pendiriannya berdasarkan perjanjian para pihak yang terkait (Pasal
1320 KUH Perdata)
b. Pembagian keuntungan dilakukan menurut asas “keseimbangan
pemasukan”
c. Pengelolaan dijalankan oleh pengurus yang telah ditetapkan
persekutuan
d. Resiko serta keuntungan dibagi berdasarkan masing-masing sekutu
3. Persekutuan Firma (Fa)
Adalah jenis perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih untuk
menjalankan perusahaan di bawah satu nama yang sama.
Persekutuan Firma memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Memiliki Jangka waktu yang terbatas
b. Memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
c. Kekayaan merupakan miliki bersama
d. Laba/rugi dibagi berdasarkan partisipasi anggota
4. Persekutuan Komanditer (CV)
Adalah jenis perusahaan yang terdiri dati dua orang atau lebih, dimana
anggotanya memiliki tingkat keterlibatan yang berbeda.

13
Persekutuan Komanditer memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Didirikan oleh dua orang atau lebih
b. Terdiri dari dua sekutu, yaitu sekutu aktif (pengelola perusahaan) dan
sekutu pasif (penanam modal)
c. Hanya boleh didirikan oleh Warga Negara Indonesia
d. Modal pendirian tidak ada batasan

5. Yayasan
Adalah jenis perusahaan yang bergerak di bidang social, kemanusiaan, dan
keagamaan.
Yayasan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Yayasan didirikan berdasarkan tujuan di bidang tertentu
b. Yayasan didirikan berdasarkan akta notaris
c. Yayasan memiliki kedudukan mandiri
d. Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan

6. Koperasi
Adalah jenis perusahaan yang didirikan oleh anggotanya sendiri di mana
seluruh anggota memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengelola
perusahaan.
Koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota
b. Keanggotaan atas kesadaran anggotanya dan tanpa paksaan
c. Dijalankan oleh anggota dan untuk anggota
d. Kerugian dan keuntungan dibagi bersama

7. Perusahaan Negara
Adalah jenis perusahaan yang modalnya dimiliki oleh Negara, baik
sepenuhnya, sebagian besar, maupun sebagian kecil.
Perusahaan Negara memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Kegiatan operasional diawasi, dikontrol, dan diawasi oleh Negara
b. Melayani kepentingan umum dan pelayanan public
c. Merupakan sumber pendapatan Negara
d. Saham bisa dimiliki oleh masyarakat luas
e. Resiko kegiatan usaha ditanggung pemerintah

14
Adapun pengertian perusahaan yang dikutip oleh Cindawati, dari Prof.
Molengraaff, “bahwa perusahaan ialah keseluruhan perbuatan yang dilakukan
secara terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan penghasilan, dengan
cara memperniagakan barangbarang, atau mengadakan perjanjian-perjanjian
perdagangan.” Cindawati sendiri berpendapat bahwa perusahaan adalah
keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara tidak terputus-putus, dengan
terangterangan, dalam kedudukan tertentu dan untuk mencari laba.2 Adapun
pengertian perusahaan yang dikutip oleh Zainal Asikin yang merujuk dari
Ensiklopedia Bebas Wikipedia, bahwa perusahaan adalah tempat terjadinya
kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi, perusahaan ada
yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak dan bagi perusahaan yang
terdapftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya
dan badan usaha itu adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di
pemerintah secara resmi. Adapun pengertian pengusaha yang tercantum dalam
UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (5) ialah:
a) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu
perusahaan milik sendiri
b) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri
sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya
c) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia
mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang
berkedudukan di luar wilayah Indonesia. Oleh karena itu, bahwa sesuatu dapat
disebut sebagai perusahaan apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:5 (a)
Bentuk usaha, baik yang dijalankan secara orang perseorangan atau badan usaha
(b) Melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dan
(c) Tujuannya adalah untuk mencari keuntungan
TUJUAN PERUSAHAAN
Adapun tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan
kebutuhan dari konsumen dengan nilai-nilai tertentu. Tujuan perusahaan dapat
digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:10 1. Tujuan Pelayanan Primer Tujuan
primer adalah dalam pembuatanbarang dan jasa yang dijual untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. 2. Tujuan Pelayanan Kolateral Tujuan kolateral terbagi
dua, pribadi dan social. Tujuan kolateral pribadi adalah nilai-nilai yang ingin
dicapai oleh individu atau kelompok dalam perusahaan. Tujuan kolateral social
adalah nilai-nilai ekonomi yang lebih luas atau umum yang diperlukan bagi
kesejahteraan masyarakat dan yang dapat secara langsung dihasilkan dari
kegiatan perusahaan. 3. Tujuan Pelayanan Sekunder Tujuan pelayanan ini
15
merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
primer. Namun secara umum, dapat berupa:
a) Mencapai keuntungan maksimal
b) Mempertahankan kelangsungan hidup
c) Mengejar pertumbuhan
d) Menampung tenaga kerja
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahawa perusahaan bertujuan untuk
melakukan pelayanan untuk masyarakat selaku konsumen, yang dengan hal itu
akan mengakibatkan timbulnya keuntungan bagi perusahaan yang telah
melakukan distribusi atas prodak barang ataupun jasa dari perusahaannya

16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apapun
dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk
tujuan memperoleh keuntungan. Pengusaha adalah setiap orang atau badan
hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan. Perusahaan adalah setiap
bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus
dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Perusahaan
diselenggarakan oleh perseorangan, badan hukum ataupun bukan badan
hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah Indonesia.
Perusahaan memiliki beberapa dokumen yang merupakan catatan
atau keterangan yang dibuat oleh perusahaan untuk menunjukkan
perkembangan perusahaan. Dokumen perusahaan terdiri dari dokumen
keuangan dan dokumen lainnya yang terdiri dari data-data yang memiliki
nilai guna bagi perusahaan.
Di Indonesia, perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan juga ada
yang tidak terdaftar. Terdapat beberapa jenis perusahaan yang banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perusahaan perseorangan,
persekutuan perdata,persekutuan firma, yayasan, koperasi, dan
perusahaan negara.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Maka dari itu, untuk ke depannya penulis akan menyusun
makalah dengan lebih fokus dan lebih baik dengan sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan setiap kalimatnya. Kritik dan saran yang
membangun dari pembaca akan sangat dibutuhkan dan membantu
penulis dalam menyusun makalah. Diharapkan denga adanya makalah
ini dapat membantu pembaca mengetahui detail perusahaan.

17
DAFTAR PUSTAKA
https://rosita.staff.uns.ac.id/2010/07/23/definisi-dan-ruang-lingkup-hukum-
perusahaan/
https://money.kompas.com/read/2022/02/09/143852226/pengertian-dan-jenis-
jenis-perusahaan-berdasarkan-bentuk-badan-usaha?page=all
https://www.google.com/amp/s/greenpermit.id/2021/11/22/syarat-pembubaran-
pt-dan-prosedur-lengkapnya/amp/
https://www.google.com/amp/s/greenpermit.id/2021/11/22/syarat-pembubaran-
pt-dan-prosedur-lengkapnya/amp/
ipusnas/hukum bisnis untuk perusahaan (edisi kelima) Dr. Abdul R. Salman,
S.H., M.M.

18

Anda mungkin juga menyukai