Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN OBSERVASI

Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum


“Pendirian Firma”

Disusun oleh :
Azka Andika Aziz 201910110311246
Arifia Dean Nadira 201910110311478

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan
Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum ini dengan baik. Laporan ini berisi
tentang uraian hasil riset mengenai Pendirian firma di Law Firm & Legal
Consultant Ardiansyah Asmara Dina, S.H & Partner.
Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan pihak
diantaranya: Law Firm & Legal Consultant Ardiansyah Asmara Dina, S.H &
Partner. Tidak lepas dari bantuan berbagai pihak dan bimbingan dari Ibu Nur
Amalina Putri Adytia S.H. selaku Instruktur Mata Kuliah PLKH 1 kami. Oleh
karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang
telah diberikan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan
praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Akhir kata Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk
kelompok kami khususnya, dan mahasiswa lainnya umumnya. Penyusun
menyampaikan seluruh rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyedikan informasi sehingga penyusun dapat membuat
laporan praktikum ini dengan baik. Semoga Allah SWT membalas jasa dan budi
baik semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan
praktikum ini. Terimakasih.

Sidoarjo, 9 April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................


KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ..................................................................
b. Tujuan ..........................................................
c. Manfaat ..........................................................
BAB II PAPARAN DATA
BAB III ANALISIS
BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan .......................................................................
b. Saran .............................................................................
BAB V LAMPIRAN
a. Foto Observasi ................................................................
b. Salinan Surat Pengantar ...............................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum perusahaan artinya tempat terjadinya kegiatan produksi dan
berkumpulnya semua faktor produksi untuk digunakan dan dikoordinir demi
memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Berdasarkan definisi
diatas maka dapat dilihat adanya lima unsur penting dalam sebuah perusahaan,
yaitu organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan dan cara yang
menguntungkan. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula
yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai
badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan
tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi.

Adapun perusahaan itu sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

- Perusahaan Perseorangan atau disebut juga Perusahaan Individu adalah


badan usaha yang kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat
membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tertentu.
Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk
mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil,
terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja/buruh yang
sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Perusahaan
Perseorangan dapat berbentuk Perusahaan Dagang/Jasa (Toko Swalayan,
Biro Konsultan) dan Perusahaan Industri. Contoh perusahaan
perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang
asongan, dan lain sebagainya.

- Perusahaan Persekutuan Badan Hukum yang dapat berbentuk Perseroan


Terbatas (PT), Koperasi, dan BUMN. Perseroan terbatas adalah organisasi
bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua
orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa
melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di
4
dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat
menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan.
Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal
minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.

- Perusahaan Persekutuan bukan Badan Hukum atau disebut juga


Perusahaan persekutuan yang artinya badan usaha yang dimiliki oleh dua
orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai
tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah
Perusahaan Dagang/Usaha Dagang, Industri Rumah (home industri), dan
Perseroan (Firma dan CV). Untuk mendirikan badan usaha persekutuan
membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.

Banyak sekali bentuk-bentuk perusahaan yang dapat kita lihat dari penjelasan
diatas. Tapi yang akan kita bahas sekarang yaitu mengenai Firma yang
merupakan salah satu contoh dari Badan Persekutuan bukan Berbadan Hukum.
Kita tahu sekarang ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang menggunakan
bentuk Firma ini. Bahkan Firma bukanlah suatu istilah yang asing lagi untuk kita
dengar dan akan terus berkembang di masa sekarang ini. Firma itu sendiri telah
dibuat hukum nya (peraturannya) dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) oleh pemerintah. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui
lebih dalam lagi apa itu Firma sehingga kita dapat mempertimbangkan bentuk
usaha apa yang ingin kita gunakan jika kita ingin membuka suatu usaha

5
B. Tujuan
Tujuan dalam pembahasan laporan ini, yang berjudul “Firma” berdasarkan
rumusan masalah di atas, adalah untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan
permasalahan yang diajukan antara lain:
a. Untuk mengetahui latar belakang firma
b. Untuk mengetahui dibidang apa firma bergerak beserta alasannya
c. Untuk mengetahui proses pendirian Firma beserta sekutunya.
d. Untuk mengetahui permasalahan yang ditemukan terkait firma

C. Manfaat
a. Fakultas Hukum
Terkait dengan firma dimulai dari pendirian, perubahan hingga
pembubaran. Hal ini tidak lain karena adanya harapan setelah mahasiswa
lulus dan menjadi sarjana hukum, mereka akan kompeten dalam bidang
tersebut, sekaligus mendorong jiwa kewirausahaan (entrepreneurship)
yang dapat membuka lapangan pekerjaan.
b. Mahasiswa
- Mahasiswa akan lebih mudah berkembang, karena dipegang lebih dari satu
orang, sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan
untuk kemajuan usaha.
- Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan
yang berat. Sehingga sangat memudahkan mahasiswa untuk membangun
suatu usaha
c. Instansi objek observasi
Manfaat bagi instansi adalah akan lebih berpengalaman dalam menerima
wawancara dari setiap orang maupun kelompok, dan lebih terlihat
professional karena bisa menyempatkan waktu bersama orang/kelompok
wawancara
d. Secara Teoritis
Secara toeritis, pembahasan terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan
6
akan mamperkenalkan tentang Firma serta menimbulkan pemahaman dan
pandangan baru mengenai Firma.
e. Secara Praktis
Secara praktis, penyusun laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
pemahaman yang lebih mendalam bagi para pembaca sehingga akan lebih
mengetahui bagaimana menjalankan suatu badan usaha yang ingin di bentuk.

BAB II
PAPARAN DATA
Setelah Penyusun melakukan penelitian di Law Firm & Legal Consultant
Ardiansyah Asmara Dina, SH & Partners dengan metode wawancara, observasi
dan dokumentasi, dapat dipaparkan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Ardiansyah Asmar Dina adalah alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Masuk Tahun 2009, dan lulus tahun 2014. Gelar S1, Pendidikan PKPA Tahun
2016, Pak Ardiansyah Asmara Dina ternyata juga sangat aktif di organisasi dan
menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum di
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Firma Ardiansyah Asmara Dina, S.H & Partners berdiri sejak 2017 setelah Pak
Ardiansyah mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat. Firma Ardiansyah
Asmara Dina, S.H & Partners berdiri pada saat itu menggunakan aturan lama yang
mana untuk mendirikan sebuah firma, notaris sebagai pejabat yang berwenang
cukup membuat akta pendiriannya kemudian didaftarkan di Pengadilan Negeri
Sidoarjo sesuai dengan ketentuan dari Pasal 22 dan 23 KUHD.
3. Narasumber mengatakan mengapa narasumber tidak bekerja sendiri, karena
narasumber memiliki banyak rekan advokat dan narasumber sendiri adalah salah
satu angota PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia). Narasumber
bekerjasama dengan 2 orang lainnya, Yaitu: Pak Sutikno dan Pak Yusron. Dibalik
kesuksesan dari Pak Ardiansyah Asmara Dina dan Partners ialah bahwa Pak
Ardianysah ternyata juga menjalin kerjasama terhadap kantor firma-firma hukum
lainnya. Alasan dari pak ardiansyah dan partner membangun firma ialah antara
lain karena menjalin kerjasama dengan advokat-advokat lainnya, melihat banyak
7
permasalahan hukum yang terjadi di masyarakat dan firma bersifat fleksibel dan
sederhana, fleksibel dan sederhana yang dimaksud adalah firma tersebut sewaktu-
waktu bisa dibubarkan.
4. Pak Ardiansyah Asmara Dina menjelaskan bahwa firma yang dijalankan saat
ini adalah firma yang bergerak dibidang hukum, lebih tepatnya menjual jasa. Jasa
profesi. Tetapi dalam wawancara tersebut pak ardiansyah dan partners sering
mangatasi masalah pertanahan, korupsi. Namun Pak Ardiansyah sendiri tidak
mengatasi masalah narkoba dan pelecehan seksual.
5. Pak Ardiansyah mengatakan karena kebanyakan firma hukum itu tidak
berbadan hukum secara legal didepan Notaris, memang tidak didaftarkan di
notaris. Secara ketentuan di Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 16-32 terkait
tentang firma, pembuatan firma harus dibuat dihadapan notaris. Kemudian
didaftarkan dipengadilan negeri. Tujuan seperti itu agar proses pembubaran firma
agar lebih mudah dilakukan. Dan kendala dalam menjalankan firma adalah
ditengah perjalanan pasti akan ada perbedaan pendapat dan pandangan dalam
menjalankan suatu firma. Namun Pak Ardiansyah mengatakan hal tersebut tidak
dianggap sebagai kendala, karena itu suatu hal yang normal.

BAB III
ANALISIS
Berdasarkan dari hasil observasi mengenai pendirian firma Law Firm &
Legal Consultant Ardiansyah Asmara Dina, SH & Partners ini didirikan oleh Pak
Ardiansyah Asmara Dina yang bekerjasama dengan 2 rekan lainnya, yaitu: Pak
Sutikno dan Pak Yusron. Sebagaimana firma ini berdiri pada tahun 2017 setelah
Pak Ardiansyah mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat dan secara resmi
didaftarkan dipengadilan negeri berdasarkan dari akta notaris. Mengenai alasan
dari pendirian Law Firm & Legal Consultant Ardiansyah Asmara Dina, SH &
Partners yaitu karena melihat banyaknya permasalahan hukum yang terjadi di
masyarakat sehingga dapat mewujudkan suatu lembaga bantuan hukum. Firma
disini mempunyai sifat yang fleksibel dan sederhana, fleksibel dan sederhana yang
dimaksud ialah firma ini sewaktu-waktu dapat dibubarkan.
8
Secara umum firma diatur dalam pasal 16-35 KUHD. Dasar hukum
mengenai firma ini selain dapat ditemukan di dalam KUHD dapat ditemukan
dalam KUHPer yakni dalam pasal 1618-1652 KUHPer. Mengenai pemberlakuan
ketentuan KUHPer sebagai sumber hukum firma ini ditekankan pada pasal 15
KUHD yang berbunyi : Persekutuan-persekutuan yang termasuk dalam pada title
ini diatur dalam perjanjian para pihak oleh kitab undang-undang ini serta oleh
hukum perdata. Sehingga dapat diketahui bahwa selain KUHD sebagai sumber
hukum bagi firma, terdapat pula KUHPer. Kemudian KUHPer disini berlaku
sebagai aturan umum sedangkan KUHD berlaku sebagai aturan yang khusus.
Selanjutnya, dasar hukum mengenai teknis pendirian firma yang
digunakan oleh Law Firm & Legal Consultant Ardiansyah Asmara Dina, SH &
Partners menggunakan aturan lama yang mana untuk mendirikan sebuah firma,
notaris sebagai pejabat yang berwenang cukup membuat akta pendiriannya
kemudian didaftarkan di Pengadilan Negeri setempat sesuai dengan ketentuan dari
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dalam Pasal 22 dan 23.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa Firma
merupakan sebuah bentuk badan usaha untuk menjalankan usaha antara dua orang
atau lebih dengan memakai nama bersama atau satu nama yang digunakan
bersama untuk memperluas usahanya. Unsure-unsur yang berkaitan dengan
Persekutuan Firma itu sendiri adalah: Persekutuan Perdata (pasal 1618 BW),
Menjalankan Perusahaan (pasal 16 KUHD), Dengan nama bersama atau Firma
(pasal 26 KUHD) dan Tanggung jawab sekutu bersifat pribadi untuk keseluruhan
(pasal 18 KUHD).
Berdasarkan pengertian Firma itu sendiri, dapat disimpulkan bahwa ciri-
ciri Persekutuan Firma itu anggotanya biasanya sudah saling mengenal dan saling
percaya, memakai nama bersama untuk membentuk usahanya, tanggung jawab
dan resikonya ditanggung bersama, setiap anggotanya punya hak untuk
9
memimpin bahkan membubarkan. Semua mengenai Firma itu sudah diatur dalam
KUHD dalam Pasal 16-35. Persekutuan Firma dapat bubar karena berakhirnya
jangka waktu yang telah di tetapkan dalam akta pendirian, bisa pula akibat
pengunduran diri/pemberhentian sekutu dan bisa juga karena terjadi bangkrut.
Baldatun Tayyibatun Wa Rabbun Ghafur.

B. Saran
Menyadari bahwa penyusun jauh dari kata sempurna dan laporan ini tidak
akan jadi tanpa adanya bantuan dari narasumber, sumber referensi, dan teman-
teman. Penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam
penyusunan laporan ini. Maka dari itu, saya mengharapkan adanya kritik
membangun untuk melengkapi laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat dan
digunakan sebaik-baiknya.

BAB V
LAMPIRAN
A. FOTO OBSERVASI

10
B. SALINAN SURAT PENGANTAR

11

Anda mungkin juga menyukai