NIM : 201910110311478
Kelas : HAPID I
1. Bagan/Alur Tipikor
Penyidikan Penyidikan dalam kasus ini dilakukan bulan Juli 2005, setelah
peyidikan dirasa cukup maka dilanjutkan ke penuntutan
Penuntutan Penuntutan dilakukan oleh Jaksa penuntut Umum pada
kejaksaan ( Pasal 1 Ke 8 Kuhap) atau pada KPK Pasal 6 UU
KPK), Penuntutan dalam kasus posisi ini terjadi pada tanggal
10 September 2005 dan menuntut dengan Pasal
- Pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31
Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP
- Pasal 3 jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun
1999 sebagaimana diubah dengan Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo
pasal 64 ayat (1) KUHP.
Pemeriksaan Pengadilan
1. 26 januari 2006 pembacaan surat tuntutan oleh jaksa
penuntut umum
2. 20 februari 2006 pembacaan putusan
3. Akta permohonan kasasi dari Penuntutan Umum
dalam Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 2
Maret 2006
4. Pelaksanaan Pidana/Eksekusi pada tanggal 13
September 2007
5. Pelaksanaan Pidana Badan : Tanggal 14 september
2007 dan Pidana penjara menjatuhkan, menetapkan
dan menghukum para terdakwa
2. Surat Dakwaan
SURAT DAKWAAN
No. Reg. Prk.: 03/PDM/JAK-SEL/Ep3/2005
Terdakwa I :
Nama lengkap : DWARD CORNELIS WILLIAM NELOE
Umur : 36 tahun
Tempat lahir : Manado
Agama : Katolik
Kebangsaan : Indonesia
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero)
Tempat tinggal : Jl. Tanjung III Nomor 28 RT 1 RW 02, Kecamatan
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12530
Pendidikan : Sarjana Strata 1
Terdakwa II :
Nama lengkap : I WAYAN PUGEG
Umur : 35 tahun
Tempat lahir : Bali
Agama : Hindu
Kebangsaan : Indonesia
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tempat tinggal : Jl. Tanjung III Nomor 50 RT 1 RW 02, Kecamatan
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12530
Pendidikan : Sarjana Strata 1
Terdakwa III :
Nama lengkap : M. SHOLEH TASRIPAN, SE, MM.
Umur : 34 tahun
Tempat lahir : Jakarta Selatan
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : EVP Coordinator Corporate & Governement PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk
Tempat tinggal : Jl. Tanjung III Nomor 50 RT 1 RW 02, Kecamatan
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12530
Pendidikan : Sarjana Strata 2
b. Penahanan Terdakwa I
- Ditahan penyidik : 14-07-2005 s/d 27-07-2005
- Ditahan jaksa : 27-09-2005 s/d Sekarang
Penahanan Terdakwa II
- Ditahan penyidik : 12-07-2005 s/d 24-07-2005
- Ditahan jaksa : 23-09-2005 s/d 01-10-2005
Penahanan Terdakwa III
- Ditahan penyidik : 01-08-2005 s/d 20-08-2005
- Ditahan jaksa : 27-09-2005 s/d Sekarang
c. Dakwaan :
Bahwa para terdakwa, Terdakwa I. EDWARD CORNELIS WILLIAM NELOE, terdakwa II. I
WAYAN PUGEG dan terdakwa III. memutuskan kredit dan telah menyetujui/ memproses
surat No. 001/CGN/X/2002 perihal permohonan fasilitas kredit PT. Cipta Graha Nusantara
sebesar US$ 18.500.000.00 (delapan belas juta dolar Amerika) dengan pemberian kredit
Bridging Loan sejumlah Rp. 160.000.000.000,- (seratu enam puluh milyar) yang tertuang
dalam Nota Analisa Kredit Bridging Loan No. CGR.CRM/314/2002 tanggal 23 Oktober 2002
kepada Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha.
- Berawal dari datangnya Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara
kepada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bertempat di Jalan Gatot Subroto Kav. 36-
38 Jakarta Selatan, setidak-tidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan, atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Jakarta Selatan masih
berwenang memeriksa dan mengadili, berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHP. untuk
mengajukan Permohonan fasilitas Bridging kepada para terdakwa yang terkandung dalam
Nota Analisa Kredit Bridging Loan No. CGR.CRM/314/2002 tanggal 23 Oktober 2002.
- Kemudian Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara menemui terdakwa
II dan terdakwa III yaitu I WAYAN PUGEG selaku Direktur Risk Management PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk dan M. SHOLEH TASRIPAN, SE, MM., selaku EVP
Coordinator Corporate & Governement PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mana
merupakan rekan kantornya, untuk Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha
Nusantara menunjukkan surat Permohonan fasilitas Bridging kepada para terdakwa I dan
terdakwa II yang terkandung dalam Nota Analisa Kredit Bridging Loan No.
CGR.CRM/314/2002 tanggal 23 Oktober 2002.
- Kemudian terdakwa II dan terdakwa III melihat surat Permohonan fasilitas Bridging
tersebut dan menyuruh Edyson untuk menunggu terlebih dahulu karena terdakwa II dan
terdakwa III ingin membicarakan dahulu terkait hal ini. Setelah terdakwa II dan terdakwa
III membicarakan surat Permohonan Fasilitas Bridging, terdakwa II dan terdakwa III
menemui terdakwa I di ruang kerja terdakwa I. Kemudian terdakwa II dan Terdakwa III
membicarakan hal ini dengan terdakwa I untuk memutus kredit dan menyetujui untuk
memberikan kredit Bridging Loan kepada PT Cipta Graha Nusantara.
- Kemudian terdakwa II dan terdakwa III kembali menemui Edyson selaku Direktur Utama
PT. Cipta Graha untuk memutus kredit dan memberikan kredit Bridging Loan kepada PT
Cipta Graha Nusantara sejumlah Rp. 160.000.000.000,- (seratus enam puluh milyar
rupiah).
- Bahwa para terdakwa selaku pemutus kredit telah menyetujui untuk memberikan kredit
Bridging Loan kepada PT Cipta Graha Nusantara sejumlah Rp. 160.000.000.000,-
(seratus enam puluh milyar rupiah) dengan tidak memenuhi norma-norma umum
perbankan dan tidak sesuai dengan asas-asas perkreditan yang sehat sebagaimana diatur
dalam artikel 520 Kebijakan 520 kebijakan pekreditan Bank Mandiri (KPBM) tahun
2000 karena fasilitas Bridging Loan dan Pembiayaan secara refinancing sebagaimana
hasil Nota Analisa Kredit No. CGR.CRM/314/2002 tanggal 23 Oktober 2002 atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Oktober 2002, di Jalan Gatot Subroto
Kav. 36-38 Jakarta Selatan, setidak-tidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan masih berwenang memeriksa dan mengadili, yang tanpa ijin dari yang
berwenang, para tekdawa terbukti bersalah melakukan, menyuruh melakukan atau turut
melakukan perbuatan dengan melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain, atau suatu badan, yang secara langsung atau tidak langsung dapat
merugikan keuangan negara dan atau perekonomian negara, atau diketahui atau patut
disangka olehnya bahwa perbuatan terdakwa dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian Negara.
- Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang-undang Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo
pasal 64 ayat (1) KUHP. dan Pasal 3 jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat
(1) KUHP.
Kepada Yth,
Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Jaksa Penuntut Yang Kami Hormati
Yang terhormat para hadirin dan pengunjung sidang.
Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah kami untuk terlebih dahulu memanjatkan
kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kekuatan lahir dan batin tehadap kita seluruhnya
untuk bersama-sama hadir dalam persidangan yang mulia ini, baik hal itu dari pihak majelis
hakim, Penuntut Umum maupun pihak terdakwa beserta penasehat hukumnya.
Berikutnya perkenankanlah saya dari lubuk hati yang paling dalam sebagai penasehat
hukum dan pendamping terdakwa untuk secara khusus menyampaikan ucapan terimakasih yang
tiada terhingga terhadap MAJELIS HAKIM PEMERIKSA PERKARA ini, dalam hal ucapan
terimakasih yang tiaa terhingga patut disampaikan karena :
1. majelis hakim dengan cermat dalam memimpin pemeriksaan dalam persidangan ini baik
terhadap para saksi maupun terhadap terdakwanya.
2. Majelis hakim telah berkenan menimbang, memberi arahan dan nasehat hukum yang sangat
berharga bagi terdakwa khusunya dan masyarakat umumnya.
Bahwa selanjutnya ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya juga tiada lupa kami
sampaikan atas kesempatanya yang diberikan oleh majelis hakim kepada kami selaku penasehat
hukum terdakwa untuk menyampaikan naskah pembelaan ini baik kepentingan terdakwa yang
awam hukum ini.
Bahwa ibaratnya kata pepatah "TIADA GADING YANG TAK RETAK" yang
mempunyai makna dan arti bahwa kiranya wajar apabila seseorang yang namanya sekedar
manusia semata wayang ini dalam karya dan menjalankan kegiatannya selalu ada kekurangan
atau celahnya.
Bahwa pepatah diatas erat hubunganya dengan naskah pembelaan terdakwa sekarang ini yang
tiada luput pula dari kekurangan-kekurangan atau celanya.
Bahwa akan tetapi penuh dengan optimial saya agar kita yang terlibat dalam pemeriksaan
persidangan ini mendapatkan asas kemanfaatan bersama, sehingga nantinya putusan yang akan
dijatuhkan kepada Dward Cornelis William Nelof, I Wayan Pugeg, dan M.Sholeh Tasripan, S.E.
MM., dari sisi penuntutanya oleh jaksa/penuntut umum, dan ataupun utamanya bermanfaat bagi
kekuatan para terdakwa khususnya, dan masyarakat pada umunya.
Bapak/ibu Majelis hakim dan saudara jaksa/penuntut umum yang saya hormati.
Bahwa setelah membaca dan mempelajari surat tuntutan jaksa/penuntut umum No.
13/PDM/JAK-SEL/Epk/8/2005, tertanggal 23 Oktober 2005 kami team penasehat hukum para
terdakwa mengajkan pembelaan ini dengan menyampaikan/membeberkan fakta-fakta yang
sebenarnya yang telah dikemukakan dalam persidangan :
Terdakwa I :
Nama lengkap : DWARD CORNELIS WILLIAM NELOE
Umur : 36 tahun
Tempat lahir : Manado
Agama : Katolik
Kebangsaan : Indonesia
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero)
Tempat tinggal : Jl. Tanjung III Nomor 28 RT 1 RW 02, Kecamatan
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12530
Pendidikan : Sarjana Strata 1
Terdakwa II :
Nama lengkap : I WAYAN PUGEG
Umur : 35 tahun
Tempat lahir : Bali
Agama : Hindu
Kebangsaan : Indonesia
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tempat tinggal : Jl. Tanjung III Nomor 50 RT 1 RW 02, Kecamatan
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12530
Pendidikan : Sarjana Strata 1
Terdakwa III :
Nama lengkap : M. SHOLEH TASRIPAN, SE, MM.
Umur : 34 tahun
Tempat lahir : Jakarta Selatan
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : EVP Coordinator Corporate & Governement PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk
Tempat tinggal : Jl. Tanjung III Nomor 50 RT 1 RW 02, Kecamatan
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12530
Pendidikan : Sarjana Strata 2
Dengan ini perkenankan saya selaku Penasihat Hukum dalam perkara ini menjalankan
hak kami untuk menyampaikan pembelaan (Pledoi) atas Surat Tuntutan (Requisitoir) Sdr.
Jaksa Penuntut Umum.
Bahwa Para Terdakwa telah didakwa oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam surat
dakwaannya dengan dakwaan Kesatu melanggar pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal 64 ayat (1) KUHP.
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Terhormat;
Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati;
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kekuatan fisik dan mental kepada kita semua, hingga pada akhirnya saya selaku
Penasihat Hukum dari Para Terdakwa dapat menyusun dan membacakan Pledoi ini.
Selanjutnya, saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Majelis Hakim yang telah
memberikan kesempatan kepada saya selaku Penasihat Hukum Terdakwa untuk menyampaikan
Nota Pembelaan (pledoi) atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum sebelumnya.
Bahwa keadilan adalah salah satu kebutuhan yang terbesar bagi kehidupan manusia
disamping adanya kepastian didalam proses penegakan hukum sehingga tanpa adanya rasa
keadilan maka nilai-nilai kemanusiaan akan menjadi hilang.
Kami merasa bahwa Majelis Hakim yang telah bertindak adil dan bijaksana terhadap
semua pihak dalam persidangan ini, karena kami telah diberi kesempatan yang sama, baik
kepada penuntut umum yang membuktikan dakwaan hingga kepada sebuah tuntutan maupun
kepada terdakwa dan penasehat hukum untuk menyanggah apa yang didakwakan oleh penuntut
umum sampai kepada nota pembelaan, kami merasa model peradilan seperti inilah yang
dikehendaki oleh system peradilan di Indonesia dan sangan sesuai dengan hukum acara yang
berlaku seperti yang diatur dalam undang-undang nomor 1 tahun 1946 tentang kitab undang-
undang hukum acara pidana.
1. Setiap
2. Secara melawan hukum
3. Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau memperkaya suatu korporasi
4. Dapat merugikan perekonomian negara
5. Penyalahgunaan wewenang, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan
Tibalah kita menilai terhadap hal-hal yang terungkap dan terbukti dimuka persidangan ini, disatu
pihak dalam relefansinya dengan dakwaan dan tuntutan jaksa/penuntut umum. Dipihak lain
dalam rangka penerapan hukumnya terhadap para terdakwa.
Bahwa para terdakwa secara yuridis formil, belum dapat dikatakan melakukan perbuatan
Pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi jo Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat
(1) ke-1 jo pasal 64 ayat (1) KUHP dan Pasal 3 jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun
1999 sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1)
KUHP, :
Bahwa dengan demikian ternyata para terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan telah
melanggar Pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Perubahan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal 64 ayat (1) KUHP dan Pasal 3 jo pasal 18 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64
ayat (1), seperti apa yang telah disampaikan dakwaan maupun tuntutan Penuntut Umum.
Hormat Saya,
Penasehat Hukum Para Terdakwa
Dakwaan oleh Jaksa Pada tanggal 21 April 2021 Juliari didakwa melanggar Pasal 12 huruf a
Penuntut Umum atau Pasal 11 Undang-Undang (UU) RI Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tipikor Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Juncto
Pasal 64 ayat (1) KUHP karena menerima suap Rp32,4 miliar terkait
kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19.
Eksepsi (nota Pada tanggal 21 April 2021 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
keberatan) oleh (Tipikor) Jakarta Pusat, Juliari (terdakwa) tidak mengajukan eksepsi
terdakwa/penasehat (nota keberatan) karena terdakwa sudah menyerahkan menyerahkan
Hukum sepenuhnya kepada penasihat hokum.
Tanggapan atas Tidak ada, karena terdakwa tidak mengajukan eksepsi
Eksepsi oleh Jaksa
Penuntut Umum
Pembuktian Pada Bulan Juli 2021 Terdakwa kasus korupsi Bansos COVID-19
(keterangan saksi Juliari Batubara mengikuti sidang secara virtual untuk perihal
diperlihatkan bukti- pembuktian dengan keterangan dari para saksi diperlihatkan bukti-bukti
bukti dan surat lainnya dan surat lainnya
Tuntutan oleh Jaksa Pada tanggal 28 Juli 2021 Jaksa Penuntut Umum, memberikan tuntutan
Penuntut Umum hukuman 11 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan,
dengan pidana tambahan uang pengganti Rp 14,5 miliar. Kemudian
mencabut hak politi Juliari selama 4 tahun. Hal ini mengacu dengan
Pasal 12 huruf b Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi,
Pledoi (nota Pada tanggal 9 Agustus 2021 dilakukannya sidang untuk nota
pembelaan) oleh pembelaan terkait tuntutan pidana pengganti Rp. 14. 597 Miliar dan
terdakwa/penasehat nota pembelaan terkait asumsi para saksi
Hukum
Putusan Hakim Pada 23 Agustus 2021, Juliari memperoleh putusan dari hakim untuk
dihukum penjara selama 12 tahun dan denda sebesar Rp 500 juta, serta
pidana pengganti sejumlah Rp14,5 miliar. Karena terbukti i melanggar
Pasal 12 huruf b Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 Pidana Korupsi jo Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP
Bagan/Alur Tipikor Kasus Posisi Ketiga “Narkotika”
Alur Penganan Penggunaan Narkotika Tertangkap Tangan Oleh Polri- BNN (UU NO..35 Tahun
2009, PP NO 25 Tahun 2011)