Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “bentuk hukum dalam kepemilikan usaha’’.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka kami mengucapkan terima kasih kepada:
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Magelang, 30 september
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
3
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen adalah suatu proses atau rangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang searah tujuan-tujuan organisasional.
Manajemen merupakan suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh
garis(line)mengarah kepada proses perencanaan, perorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian, yang mana empat proses tersebut saling mempunyai fungsi
masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
4
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui bentuk kepemilikan bisnis diindonesia.
2. Untuk mengetahui dengan perusahaan Badan usaha perseorangan.
3. Untuk mengetahui Persekutuan firma.
4. Untuk mengetahui Persekutuan Komanditer.
5. Untuk mengetahui Perseroan Terbatas (PT).
6. Untuk mengetahui Koperasi.
7. Untuk mengetahui Yayasan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Bentuk usaha atau bentuk kepemilikan bisnis ada yang dikatakan berbentuk
badan hukum dan tidak berbadan hokum.
6
bagaimana cara mendirikannya. Hanya saja perlu izin khusus untuk usaha – usaha
tertentu pada daerah – daerah tertentu. Seperti untuk mendirikan usaha bengkel,
pertokoan, usaha bioskop dan sebagainya.
Apabila pemilik perusahaan perseorangan seperti toko, percetakan dan
sebagainya ingin mendapat tambahan modal berupa pinjaman dari bank, maka
diperlukan berbagai surat untuk melengkapi permohonan pinjaman seperti sertifikat
tanah, Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMBA), Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Perdagangan Provinsi, TDP (Tanda
Daftar Perusahaan) yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Perdagangan
Kabupaten/Kotamadya setempat.
Kebaikan usaha perseorangan :
1. Seluruh laba menjadi miliknya
2. Kepuasan pribadi
3. Kebebasan dan fleksibilitas
4. Lebih mudah memperoleh kredit
5. Kerahasiaan terjamin
Keburukan usaha perseorangan :
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
2. Sumber keuangan terbatas
3. Kesulitan dalam manajemen
4. Kelangsungan usaha kurang terjamin
5. Kurangnya kesempatan bagi para karyawan
2.3 Firma
Di dalam kitab Undang – undang Perdata, firma didefinisikan sebagai usaha
untuk memasukan sesuatu dalam persekutuan dengan tujuan untuk membagi –
membagi hasil yang didapatkan dari persekutuan itu. Firma didirikan dengan akte
notaris, yang didaftarkan pada panitera pengadilan setempat dan diumumkan dalam
Berita Negara. Kepemimpinan Firma dilaksanakan oleh para pemilik dan mereka
bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta bendanya terhadap hutang – hutang
perusahaan.
7
Permodalan berasal dari pemilik dengan suatu jumlah yang diatur bersama dan
kemungkinan ada yang hanya memasukkan keahlian ke dalam Firma. Pembagian
laba kalau tidak ditetapkan di dalam akte, maka laba dibagi menurut pembagian
modal yang dimasukkan. Untuk anggota yang hanya memasukkan keahlian, maka
bagian labanya sama dengan anggota yang menyetor modal yang paling kecil.
Dalam persekutuan ini terdapat dua orang atau lebih orang bekerja sama di
bawah satu nama untuk menjalankan perusahaan. Firma artinya nama bersama,
misalnya dipakai nama salah seorang anggota, atau singkatan dari nama bersama.
Kebaikan Firma:
1. Prosedur pendirian relatif mudah
2. Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal
yang dimiliki beberapa orang
3. Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga
keputusan – keputusan menjadi lebih baik
Kelemahan Firma:
1. Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota
firma
2. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang
anggota keluar, maka firma pun bubar
8
bertanggung jawab hanya terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan
dalam perusahaan tersebut
Peserta Komanditer tidak boleh menjalankan pekerjaan kepengurusan. Jika dia
turut dalam kepengurusan, maka dia akan bertanggung jawab dengan seluruh
hartanya. CV ini didirikan dengan akte notaris, dan didaftarkan pada Pengadilan
Negeri setemmpat.
9
Kehakiman Yang termasuk dalam kelompok perusahaan berbadan hukum adalah
Perseoran Terbatas, Koperasi, Yayasan dan BUMN.
10
Komisarisadalah organ PT yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan atau khusus serta memberikan nasehat kepada sireksi dalam
menjalankan perseroan.
B. Kekayaan sendiri
Persero memiliki kekayaan sendiri berupa modal yang disetor para pemegang
sahamnya dan terbagi dalam 3 kelompok modal yaitu Modal Dasar, Modal
Ditempatkan dan Modal Disetor.
Modal Dasar merupakan jumlah keseluruhan modal dalam bentuk saham dari
suatu perseroan terbatas. Menurut Pasal 26 UU No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas (UU PT), jumlah modal dasar suatu perseroan minimal Rp. 25.000.000,-
kecuali untuk usaha-usaha tertentu yang mensyaratkan modal dasar di atas Rp.
25.000.000,- contoh pendirian usaha bank.
Modal yang ditempatkan, merupakan sejumlah modal tertentu yang disanggupi
oleh para pendiri perseroan terbatas untuk disetorkan ke dalam perseroan, minimal
25 % dari seluruh jumlah modal dasar.
Modal yang disetor, merupakan modal yang telah disetor oleh para pendiri PT,
minimum sebesar 50% dari modal yang ditempatkan atau 12,5% dari modal dasar
peseroan.
Sebuah PT adalah merupakan badan hukum, yang bisa bertindak sendiri. Para
persero tidak bisa dituntu atas hutang – hutang PT, karena tanggung jawab mereka
terbatas sampai sebesar saham yang dimilikinya. Yang bisa dituntut adalah PT itu
sendiri, yang diwakili oleh Direksi. Dan Direksi ini tidak lebih hanya sebagai
pemimpin. Direksi hanya bertanggung jawab atas hal tindakan menjalankan tugas
yang diberikan padanya. Dan tentu saja dia harus bertanggung jawab jika terjadi
penyelewengan di dalam PT. Lebih lanjut dapat dikemukakan kewajiban –
kewajiban Direksi antara lain :
1. Melaksanakan pimpinan perusahaan
2. Penanggung jawab ke dalam maupun ke luar pengadilan
3. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila ia bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya
11
4. Membuat dan memelihara daftar pemegang saham, risalah RUPS, risalah
rapat direksi dan menyelenggarakan pembukuan perseroan
5. Melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamnya beserta
keluarganya pada perseroan tersebut serta perseroan lainnya
2. Pemberhentian Direksi
Direksi dapat sewaktu – waktu diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS,
dengan menyebutkan alasannya, setelah yang bersangkutan diberi kesempatan
membela diri dalam RUPS. Dapat pula Direksi diberhentikan sementara oleh RUPS
atau oleh Komisaris, dan harus diberitahukan secara tertulis kepada yang
bersangkutan. Tiga puluh hari setelah pemberhentian maka harus diadakan RUPS
dan Direksi tersebut diberika kesempatan membela diri. Apabila dalam tempo 30
hari setelah pemberhentian sementara, belum juga diadakan RUPS, maka
pemberhentian tersebut BATAL.
Kewajiban dari komisaris adalah :
1. Melaksanakan pengawasan kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan
perseroan
2. Memberi nasehat kepada Direksi
3. Menjalankan tugas untuk kepentingan perseroan
4. Komisaris wajib melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan
sahamnya atau keluarganya pada perseroan tersebut dan perseroan lain
5. Atas persetujuan RUPS, komisaris dapat melakukan tindakan
kepengurusan perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu
tertentu.
3. Macam – macam bentuk Perseroan Terbatas
1. PT Tertutup, didirikan oleh beberapa orang. Sahamnya tidak dijualbelikan
kepada orang lain tapi hanya terbatas pada beberapa orang pada lingkungan
tertentu saja.
2. PT Terbuka, PT ini sahamnya terbuka untuk semua orang, siapa saja yang
ingin membelli, mislanya PT yang sudah Go Public, sahamnya
diperjualbelikan di pasar bursa efek
12
3. PT Perseorangan, adalah suatu PT yang seluruh sahamnya jatuh di tangan
satu orang, sehingga hanya ada seorang pemegang saham
4. PT Kosong, adalah suatu PT yang sudah tidak jalan lagi. Akan tetapi PT itu
masih ada, dalam arti belum dibubarkan. PT ini dapat dibeli oleh seseorang
dengan keuntungan tidak perlu lagi mengurus pembukaan PT baru, dan
mungkin PT tersebut masih mempunyai nama baik di masyarakat.
Kebaikan Perseroan Terbatas
1. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
2. Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan resiko bagi
kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
3. Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah.
4. Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga
memungkinkan perluasan usaha.
5. Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien
Kelemahan Perseroan Terbatas:
1. Biaya pendiriannya relatif mahal
2. Rahasia tidak terjamin
3. Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham
2.6 Koperasi
Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan
kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Usaha Koperasi ini disusun oleh anggota dan untuk anggota. Pimpinan
dalam koperasi disebutu pengurus dipilih oleh anggota dalam masa jabatan tertentu.
Dikatakan bahwa koperasi tumbuh dari golongan lemah, berguna memenuhi
kebtuhan bersama. Usaha Koperasi lebih banyak bersifat social menolong anggota
dari pada motif yang mencari untung sebesar- besarnya.
Sekarang ini motif koperasi mulai bergeser dari usaha- usaha yang
mementingkan sosial belaka, ke koperasi sebagai unit ekonomi, yang harus
memperhitungkan rugi dan laba. Koperasi sebagai salah satu bentuk usaha harus
13
bisa mencari laba, jika koperasinya ingin maju. Tanpa ada laba, maka koperasi tidak
akan pernah maju, sebab tidak akan ada gairah anggota, jika koperasinya selalu
menderita kerugian.
Modal Koperasi terdiri dari :
1. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib,
sumbangan suka rela, hibah dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.
2. Modal Pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau
anggotanya, bank,penerbitan obligasi atau surat utang lainnya, sumber lain
yang sah.
Tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan berlandaskan
Pancasila dan UUD’45.
Prinsip Koperasi:
1. Keanggotaan bersifat suka rela
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan
besarnya jasa masing – masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Keanggotaan koperasi bersifat murni, pribadi dan tidak dapat dialihkan
14
Cara Mendirikan Koperasi:Menurut Pasal 6– Pasal 14 UU no. 25 tahun 1992
adalah sebagai berikut:
1. Rapat pembentukan koperasi
Sekurang-kurangnya 20 orang pendiri mengadakan rapat pembentukan
koperasi, kemudian dibuatkan berita acara yang berisikan hasil kesepakatan,
jumlah anggota dan nama mereka yang diberi kuasa untuk menandatangani
akta pendirian.
2. Surat Permohonan Pengesahan kepada Departemen Koperasi
Pengesahan dan pendaftaran akta pendirian, diberikan paling lama 3 bulan
setelah diterimanya permintaan pengesahan. Tanggal pengesahan akta
pendirian berlaku sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi dan resmi sebagai
badan hukum.
3. Pengiriman akta pendirian kepada pendiri
4. Pengumuman dalam Berita Negara
A. Pengelompokan Koperasi
Menurut bidang usahanya:
1. Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari
produsen penghasil barang / jasa. Koperasi ini mengusahakan kemudahan
bagi para anggotanya dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti
menyediakan bahan baku, bahan pembantu, serta perlengkapan produksi
lainnya dan juga penyaluran hasil produksi kepada konsumen.
2. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan
kebutuhan pokok bagi anggotanya.
15
1. Primer Koperasi adalah koperasi sebagai satuan terkecil dengan wilayah
yang kecil pula dan melibatkan secara langsung orang-orang sebagai
anggotanya.
2. Pusat Koperasi adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah koperasi-
koperasi primer, sedikitnya lima.Gabungan Koperasi adalah koperasi yang
dibentuk secara bersama sama oleh pusat koperasi (paling sedikit tiga puluh
pusat koperasi)
3. Induk Koperasi adalah koperasi yang dibentuk secara bersama-sama oleh
gabungan koperasi (paling sedikit tiga gabungan koperasi).
Pihak yang terlibat dalam Koperasi:
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT), yang merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi dan diadakan paling sedikit sekali dalam satu
tahun. RAT menetapkan sebagai berikut:
Anggaran Dasar
Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
Pemilihan, pengangkatan pemberhentian pengurus dan pengawas.
Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
serta pengesahan laporan keuangan. Pengesahan pertanggung jawaban
pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
2. Pengurus adalah orang-orang yang secara aktif bertugas dalam
pengelolaan koperasi dan memiliki jabatan paling lama 5 tahun. Sebagai
imbalannya, pengurus menerima uang jasa / honorarium.
3. Pengawas / Dewan Komisaris yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi
dalam RAT. Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakandan pengelolaan koperasi serta membuat laporan
tertulis tentang hasil pengawasannya.
B. Pembubaran Koperasi
Menurut Pasal 46 UU no. 25 Tahun 1992, pembubaran koperasi dapat dilakukan
berdasarkan :
a. Keputusan Rapat Anggota atau
16
b. Keputusan pemerintah bila:
• Terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi
ketentuan UU no. 25 tahun 1992
• Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan.
• Kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan.
2.7 Yayasan
Yayasan dikatakan merupakan suatu badan hukum, karena harta yayasan
merupakan harta terpisah dari harta-harta pengurus-pengurusnya. Menurut
peradilan dan hukum, yayasan adalah suatu badan hukum, yang bisa bertindak atas
nama sendiri.
Badan hukum artinya suatu organisasi yang memiliki harta terpisah dari harta
para pemilik. Jika terjadi kepailitan maka harta pemilik tidak turut menanggung
resiko, misalnya bentuk usaha PT, Koperasi Yayasan. Sedangkan organisasi yang
tidak berbadan hukum, harta pemilik dan harta organisasi tidak terpisah secara jelas
seperti pada usaha perseorangan.
Pada umumnya yayasan ini bergerak dengan tujuan social seperti Yayasan
Rumah Sakit Islam, Yayasan Yatim Piatu, dan sebagainya. Guna mencapai
tujuannya, yayasan berusaha mengumpulkan uang atau barang-barang lainnya dari
sumbangan-sumbangan, wakaf dan sebagainya. Dalam mengumpulkan dana ini
kadang-kadang yayasan mendirikan usaha-usaha tertentu dibawah koordinasi
yayasan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Penulis menyadari banyak nya kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca baik secara
lisan maupun tulisan guna untuk lebih baik kedepannya supaya tidak
mengecewakan pembaca saat membacanya
18
DAFTAR PUSTAKA
https://agustinahreni.blogspot.com/2013/03/bentuk-hukum-dan-kepemilikan-
bisnis.html
https://www.academia.edu/32438608/BENTUK_HUKUM_DAN_KEPEMILI
KAN_BISNIS
19