Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN BISNIS

PERTEMUAN 3
“PERUSAHAAN PERSEORANGAN, FIRMA, DAN CV”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3
NI KADEK NIA YUNITA DEWI 2302622010367 02
NI WAYAN SULATRI 2302622010368 03
NI PUTU TWENTINA KUSUMA DEWI 2302622010371 06

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
GIANYAR
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
BAB II ISI............................................................................................................2
2.1 Definisi dan Bentuk Perusahaan............................................................2
2.2 Perusahaan Berbentuk Perusahaan Perseorangan..............................2
2.3 Perusahaan Berbentuk Perusahaan Firma...........................................4
2.4 Perusahaan Berbentuk Perusahaan CV................................................5
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Bekalang


Dalam mendirikan suatu usaha atau bisnis, seorang pengusaha harus
menentukan bentuk kepemilikan bisnis. Pilihan dari bentuk kepemilikan bisnis
tertentu dapat mengakibatkan berbagai karakteristik yang mempengaruhi nilai
perusahaan.
Di Indonesia, terdapat berbagai macam jenis usaha atau bisnis yang terbentuk
dalam jenis badan usaha yang berbeda-beda. Dalam menentukan perusahaan pula,
tentu harus mengetahui dengan jelas apa saja yang perlu disiapkan. Demikian juga
diperlukan agar lebih dulu memahami tentang apa saja kelebihan dan kekurangan
pada masing-masing perusahaan yang ada. Tujuannya ialah agar sebagai pelaku
usaha dapat mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi, baik berupa
oportunitas yang dapat diperoleh maupun risiko dan tantangan yang harus
dihadapi. Oportunitas dan risiko serta tantangan dalam suatu kegiatan usaha,
sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab pelaku usaha untuk mengelolanya
dengan baik, ini pula yang menjadi dasar pentingnya mengenal bentuk perusahaan
yang akan dijalankan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari Perusahaan dan apa saja bentuknya?
2. Apa definisi dari Perusahaan yang berbentuk Perusahaan Perseorangan?
3. Apa definisi dari Perusahaan yang berbentuk Perusahaan Firma?
4. Apa definisi dari Perusahaan yang berbentuk Perusahaan CV?

iii
BAB II
ISI
2.1 Definisi dan Bentuk Perusahaan
Menurut M. Fuad, dkk dalam buku Pengantar Bisnis, pengertian perusahaan
adalah entitas yang didirikan dengan tujuan memproduksi barang atau jasa untuk

memenuhi kebutuhan pasar. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri


dari orang-orang, sumber daya, dan sistem yang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Selain memperoleh keuntungan, perusahaan juga
bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, menciptakan lapangan
kerja, memberikan produk atau jasa berkualitas, berkontribusi pada pembangunan
ekonomi, dan memperluas pangsa pasar. Perusahaan beroperasi dalam berbagai
sektor dan industri, seperti manufaktur, teknologi, perdagangan, jasa keuangan,
kesehatan, pendidikan, dan banyak lagi. Dalam menjalankan aktivitasnya,
perusahaan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari berbagai departemen dan
fungsi, seperti manajemen, keuangan, pemasaran, produksi, sumber daya manusia,
dan lain-lain. Jenis-jenis Perusahaan berdasarkan bentuk kepemilikannya, yaitu:
1. Perusahaan Perseorangan
2. Perusahaan Firma
3. Perusahaan CV
4. Perusahaan PT
5. BUMN dan BUMD
6. Koperasi

2.2 Perusahaan Berbentuk Perusahaan Perseorangan


Perusahaan perseorangan merupakan salah satu bentuk Perusahaan yang
banyak sekali digunakan di Indonesia. Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan
usaha yang kecil, atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan bisnis. Bisnis ini
dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang atau individu yang bertanggung
jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas bisnis. Konsekuensi dari hal itu
semua adalah bahwa pengusaha perseorangan harus mau bekerja keras dan setiap
saat. Kondisi ini mendorong pula mereka harus secara terus menerus memonitor
operasional bisnisnya.

iv
Berikut ini adalah ciri-ciri, kelebihan, kekurangan serta contoh usaha dari
Perusahaan Perseorangan, yaitu:
a. Ciri-Ciri Perusahaan Perseorangan
1. Dimiliki oleh perseorangan (individu atau perusahaan keluarga).
2. Permodalan perusahaan perseorangan biasanya lebih kecil.
3. Sistem pengelolaannya sederhana.
4. Kelangsungan usaha bergantung pada para pemiliknya.
5. Nilai penjualan dan nilai tambahnya dibuat relatif kecil.
6. Tidak perlu ada akta pendirian.
7. Tidak ada aturan yang mengatur secara khusus mengenai perusahaan
perseorangan, namun hanya membutuhkan izin permohonan usaha dari
Dinas Perdagangan setempat.
8. Pengusaha memiliki sendiri seluruh kekayaan atau aset perusahaan dan
bertanggung jawab sendiri pula atas seluruh utang Perusahaan.

b. Kelebihan Perusahaan Perseorangan


1. Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat
secara cepat dilakukan.
2. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
sepenuhnnya.
3. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin.
4. Organisasi Perusahaan yang sederhana.

c. Kelemahan Perusahaan Perseorangan


1. Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas, akibatnya tidak ada
pemisahan antara harta perusahaan dengan harta pribadi.
2. Sumber keuangan perusahaan sangat terbatas, sebab usaha-usaha untuk
memperoleh sumber dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik
perusahaan saja.
3. Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin sebab jika pemilik
meninggal atau karena dipenjara maka perusahaan akan berhenti pula
aktivitasnya.
4. Pengelolaan manajemennya lebih kompleks karena semua aktivitas
dilakukan sendiri oleh pemiliknya.

v
d. Contoh Perusahaan Perseorangan
1. Usaha Pertanian, seperti budidaya tanaman hias, usaha tanaman
hidroponik, jual beli bibit tanaman online, jual alat pertanian, usaha
tanaman rempah, jual sayur dan buah organik.
2. Usaha Perdagangan, seperti usaha konter hp, toko baju, usaha warung
kecil, toko-toko kelontong, tukang bakso keliling, dan pedagang asongan.
3. Usaha Jasa, seperti jasa foto atau fotografer, salon, les privat, penerjemah,
laundry, jasa cuci kendaraan.
4. Industri Kecil, seperti kerajinan tanah liat, kerajinan kayu, anyaman,
souvenir pernikahan.

2.3 Perusahaan Berbentuk Perusahaan Firma


Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing- masing
anggota Firma tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha
tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula jika menderita kerugian, akan
dipikul bersama- sama.
Berikut ini adalah ciri-ciri, kelebihan, kekurangan serta contoh usaha dari
Perusahaan Firma, yaitu:

a. Ciri-Ciri Perusahaan Firma


1. Anggota Firma umumnya sudah saling akrab dan mengenal satu sama lain
sehingga sudah saling mempercayai.
2. Perjanjian Firma dapat dilakukan & dipercayakan kepada notaris ataupun
di bawah tangan.
3. Menggunakan satu nama bersama dalam kegiatan usaha.
4. Jika terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
5. Setiap anggota Firma mendapatkan tanggung jawab dan hak untuk
menjadi pemimpin.

vi
6. Sebagai anggota Firma tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa
seizin anggota yang lainnya.
7. Keanggotaan Firma berlaku seumur hidup.
8. Anggota firma memiliki hak untuk membubarkan firma.
9. Penambahan modal dari kredit usaha lebih mudah.

b. Kelebihan Perusahaan Firma


1. Jumlah modalnya relative lebih besar dari usaha perseorangan sehingga
lebih mudah memperluas usahanya.
2. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan financial
yang lebih besar.
3. Kemampuan manajemenya lebih besar, karena adanya pembagian kerja
diantara para anggota.

c. Kelemahan Perusahaan Firma


1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang
perusahaan, kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutang firma.
2. Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota harus ditanggung
bersama oleh anggota yang lain.
3. Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah seorang anggota
mambatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama maka secara
otomatis firma menjadi bubar.

d. Contoh Perusahaan Firma


1. Firma Dagang (Trading Partnership), seperti Nike, Diadora, Puma, Vans,
Converse, Crocs, dan lain sebagainya.
2. Firma Jasa (Service Partnership), seperti Firma Hukum, Firma Akuntansi,
dan Konsultan Bisnis dan Manajemen.
3. Firma Umum (General Partnership)
4. Firma Terbatas (Limited Partnership)

2.4 Perusahaan Berbentuk Perusahaan CV

vii
Kata CV berasal dari Bahasa Belanda “Commanditer Vennootschap” atau
yang berarti Perusahaan Komanditer adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama
atau Persekutuan untuk berusaha antara orang-orang atau sekutu yang bersedia
memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan
pribadinya dengan orang-orang atau sekutu yang memberikan pinjaman atau
modal dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas
pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah jenis-jenis keanggotaan, ciri-ciri, kelebihan, kekurangan
serta contoh usaha dari Perusahaan Komanditer (CV), yaitu:

a. Keanggotaan dalam Perusahaan Komanditer (CV)


1. Sekutu Diam (Silent Partner)
Adalah sekutu yang tidak ikut aktif dalam kegiatan perusahaan, tetapi
diketahui oleh umum bahwa mereka termasuk anggota CV.
2. Sekutu Pimpinan (General Partner)
Yaitu anggota yang aktif dalam kepengurusan CV, turut memimpin
perusahaan dan bertanggung jawab secara tidak terbatas terhadap utang-
utang perusahaan.
3. Sekutu Rahasia (Secret Partner)
Yaitu anggota yang aktif dalam perusahaan tetapi tidak diketahui oleh
umum bahwa mereka termasuk anggota CV.
4. Sekutu Dorman (Dormant Partner)
Yaitu sekutu yang tidak aktif dalam perusahaan dan tidak diketahui umum
sebagai anggota.
5. Sekutu Senior dan Yunior (Senior and Yunior Partner)
Yaitu keanggotaan perusahaan yang didasarkan pada lamanya investasi
atau lamanya mereka bekerja dalam perusahaan.

b. Ciri-Ciri Perusahaan Komanditer (CV)


1. Memiliki pendiri dua orang atau lebih.
2. Terdiri dari dua sekutu, yakni sekutu aktif yang mengelola Perusahaan
(sekutu komplementer) dan sekutu pasif yang menamkan modal (sekutu
komanditer).

viii
3. Hanya boleh didirikan oleh warga negara Indonesia (WNI), sementara
warga negara asing tidak diperkenan mendirikan CV.
4. Modal pendiriannya tidak ada batasan minimal.
5. Syarat pendiriannya cenderung lebih mudah.
6. Diakui secara legal
7. Mudah untuk melakukan kerja sama dengan Lembaga-lembaga resmi.

c. Kelebihan Perusahaan Komanditer (CV)


1. Pendiriannya relative mudah.
2. Kemampuan manajemennya lebih besar.
3. Mudah memperoleh kredit.
4. Modal yang dikumpulkan lebih besar.

d. Kelemahan Perusahaan Komanditer (CV)


1. Kelangsungan hidupnya tidak menentu, karena kemajuan dan kemunduran
CV bergantung pada sekutu aktif atau komplementer.
2. Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan.
3. Tanggung jawab yang tidak berimbang, karena sebagian sekutu
mempunyai tangggung jawab tidak terbatas atau lebih besar dari sekutu
lainnya.

e. Contoh Perusahaan Komanditer (CV)


1. Makanan, seperti CV Catur Pangan Indonesia, CV Saffa Jaya, CV Sumber
Karya, CV Catering Ibu Surabaya.
2. Fabrikasi Mesin, seperti CV Bintang Permata, CV JMIP, CV Industri
Kreatif Madiun.
3. Pertanian, seperti CV Sadewa Agri Jaya, CV Ivong Farm, CV Agrindo
Farm and Food, CV Bumi Makmur.
4. IT, seperti CV Bahtera Buana, CV Global Solusindo Teknologi, CV
Adisatya IT Consultant.
5. Perdagangan, seperti CV Galuh Candra Kirana, CV Malino Trading, CV
Unicorn, CV Snandung Ibu Pertiwi.

ix
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Perusahaan


adalah entitas yang didirikan dengan tujuan memproduksi barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan pasar serta meraih keuntungan. Jenis-jenis Perusahaan
berdasarkan bentuk kepemilikannya dapat dibagi menjadi Perusahaan Perseorangan,
Firma, CV, PT, BUMN dan BUMD serta Koperasi. Perusahaan Perseorangan adalah
jenis Perusahaan yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang atau individu
yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas bisnis. Contoh
Usaha Perseorangan yaitu les privat, laundry, usaha warung kecil, tukang bakso
keliling dan pedagang asongan. Perusahaan Firma merupakan suatu persekutuan
antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dimana tanggung jawab masing-
masing anggota Firma tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha
tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula jika menderita kerugian, akan
dipikul bersama- sama. Contoh Firma yaitu Firma Hukum dan Firma Akuntansi.
Perusahaan Komanditer (CV) adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama atau
Persekutuan yang terjadi antara dua sekutu, yakni sekutu aktif yang mengelola
Perusahaan (sekutu komplementer) dan sekutu pasif yang menamkan modal (sekutu
komanditer). Contoh CV yaitu CV Catur Pangan Indonesia, CV Sumber Karya dan
CV Global Solusindo Teknologi.

x
DAFTAR PUSTAKA

Harjadi, Dikdik dan Dewi Fatmasari. 2015. PENGANTAR Bisnis Teori dan Konsep.
Kuningan: UNIKU Press.

Kumparan, Pengertian dan Istilah. 2023. Pengertian Perusahaan, Jenis-jenis, dan


Contohnya. Diakses pada 4 Maret 2024. https://kumparan.com/pengertian-dan-
istilah/pengertian-perusahaan-jenis-jenis-dan-contohnya-20jTnEn6pf6/full

Tiah, Putri. 2022. Perusahaan Perseorangan: Pengertian, Jenis, Ciri, Kekurangan dan
Kelebihan. Diakses pada 4 Maret 2024. Perusahaan Perseorangan: Pengertian,
Jenis, Ciri, Kekurangan dan Kelebihan (detik.com)

Hendrik. Pengertian Firma: Ciri-ciri, Jenis, dan Langkah-langkah Pendirian Firma.


Diakses pada 4 Maret 2024. https://www.gramedia.com/literasi/firma/

Rosyda. Pengertian CV (Persekutuan Komanditer): Jenis, Tujuan, Ciri dan


Contohnya. Diakses pada 4 Maret 2024. Pengertian CV (Persekutuan
Komanditer): Jenis, Tujuan, Ciri dan Contohnya - Gramedia Literasi

xi

Anda mungkin juga menyukai