“PERUSAHAAN PERSEORANGAN”
DOSEN PENGAMPU :
JASMAN NAZAR,SH.MH
Kelompok 2 :
ARIF FADHLURRAHMAN (21150080)
ANGGA ARNIYA PUTRA (21150086)
AFIFAH FAUZZIYYAH (21150087)
VIOLETA INTAN CHANDANY (21150089)
RUDI EFENDI (22150193)
A. PENGERTIAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan perseorangan merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali dipakai di Indonesia. Perusahaan perseorangan adalah suatu bisnis
yang dimiliki oleh pemilik tunggal. Perusahaan perseorangan merupakan bentuk usaha tanpa ada pembedaan pemilikan antara hak milik
pribadi dan perusahaan. Perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk yang dinilai oleh seseorang dan ia bertanggung jawan sepenuhnya
terhadap semua risiko dan kegiatan perusahaan.Dengan tidak adanya pemisahan pemilikan antara hak milik pribadi dengan milik perusahaan,
maka harta benda pribadi juga merupakan kekayaan perusahaan, yang setiap saat harus menanggung utang-utang perusahaan.
Terdapat beberapa pengertian usaha perseorangan dari para ahli, antara lain:
a. Murti Sumarai dan Jhon Suprianto
• Menurut ahli ini, perusahaan perseorangan merupakan suatu badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh individu, yang
tanggungjawab dan resiko atas aktivitasnya ditanggung oleh orang tersebut.
•
a. Baswatta
• Menurut Baswatta, perusahaan perseorangan adalah usaha yang dipertanggungjawabkan langsung oleh seseorang terhadap segala kegiatan
dan resiko perusahaan.
a. Hatta
• Ahli ini menyatakan bahwa perusahaan perseorangan adalah suatu usaha yang dimiliki dan dikelola langsung oleh pemiliknya. Beberapa
pendapat ahli diatas mengungkakan definisi usaha perseorangan yang hampir sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha
perseorangan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh hanya satu orang yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Perbedaanya
dengan badan usaha berbadan hukum yang utama adalah usaha perseorangan ini hanya dijalankan oleh satu orang saja dan juga dengan
sumbermodalnya. Dalam usaha perseorangan ini, peraturan tidak membatasi tindakan pemilik usaha. Dapat dikatakan juga bahwa jenis
usaha ini merupakan bentuk yang paling sederhana.
B. CIRI DAN SIFAT PERUSAHAAN PERSEORANGAN
1. Relatif Mudah untuk Didirikan
Pendirian perusahaan perseorangan hanya dilakukan oleh satu orang pengusah dengan modal berupa kekayaan pribadi. Risiko
pendirian perusahaan perseorangan sepenuhnya ditanggung oelh pengusaha tunggal. Pendirian perusahaan perseorangan
digunakan untuk kegiatan usaha kecil. Selain itu, jenis perusahaan perseorangan didirikan sebagai langkah permulaan dalam
mengadakan kegiatan usaha.
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang dikelola dan diawasi oleh satu orang,dimana segala resiko
ditanggung secara pribadi pula atau perorangan. Perusahaanperseorangan merupakan bentuk peralihan antara bentuk partnership
dan padat pula dimungkinkan sebagai one mancorporation.Yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Didirikan dan dimiliki oleh 1 (satu) orang. Pendiri adalah Warga Negara Indonesia. Perusahaan perorangan dapat didirikan
tanpa Akta Pendirian atau dengan Akta Pendirian yang dibuat dihadapan Notaris.
2. Segalaresikodari perusahaaninitermasuk kerugiandengan pihak ketiga yang harus ditanggung sendiri oleh pemiliknya termasuk
dengan harta pribadinya.
3. Begitu juga dengan keuntungan dari usaha ini semua menjadi milik pribadi.
4. Harta kekayaan perusahaan ini tidak terpisahkan dengan harta pribadi pemiliknya.
5. Biasanya usahanya ini berbentuk Toko, PD atau UD.
6. Perusahaan ini dipimpin dan dikelola oleh 1 (satu) orang.
7. Pemilik perusahaan mudah untuk menambah atau mengurangi modal.
8. Banyak digunakan untuk kegiatan usaha Perdagangan atau jasa bengkel/perbaikan/services.
• SYARAT MENDIRIKAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN
yang di dalamnya terdapat:
1. Keadaan kekayaan perusahaan.
2. Segala sesuatu berkenaan dengan kebutuhan perusahaan.
3. Aneka perjanjian kerja.
4. Aneka surat baik yang keluar maupun masuk.
5. Laporan perperiodik.
6. Arsip
Perorangan tidak dikenakan pajak perusahaan seperti halnya PT atau Partnership (Firma).
Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemilik juga menjadi bagian dari manajemen sehingga pengendalian internal tidak terlalu kompleks
dan mudah diawasi oleh pemilik langsung.
Biaya yang rendah dalam pengelolaan, karena karyawan yang bekerja didalam perorangan adalah si pemilik usaha.
Tidak melalui proses administrasi hukum yang terlalu kompleks, biasanya hanya sampai akte notaris, dan surat keterangan domisili dari
kelurahan saja. tidak perlu melalui proses pembuatan SIUP, atau TDP ataupun hingga membutuhkan surat keputusan dari Menkeh dan HAM.
Proses pembentukan usaha yang sangat cepat.
Apabila dalam bisnis perorangan terjadi kerugian maka kompensasi kerugian dapat dimasukan dalam perhitungan pajak penghasilan pemilik.
Seluruh laba menjadi miliknya. Bentuk perusahaan perorangan memungkinkan pemilik menerima 100% laba yang dihasilkan perusahaan.
Kepuasan Pribadi. Prinsip satu pimpinan merupakan alasan yang baik untuk mengambil keputusan.
Kebebasan dan Fleksibilitas. Pemilik perusahaan perorangan tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dalam mengambil keputusan
Sifat Kerahasiaan. Tidak perlu dibuat laporan keuangan atau informasi yang berhubungan dengan masalah keuangan perusahaan. Dengan demikian
masalah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaing.
Peraturan minim. Jika pada persekutuan dengan firma, komanditer, PT, terdapat banyak peraturan-peraturan pemerintah yang harus dituruti maka
perusahaan perorangan hanya sedikit peraturan yang dikenakan.
Dorongan perusahaan. Pengusaha perusahaan perorangan selalu berusaha sekuat tenaga agar perusahaannya mendapatkan keuntungan tanpa
memperhatikan lamanya waktu bekerja dalam perusahaan.
Lebih mudah memperoleh kredit. Perusahaan perseorangan lebih mudah mendapatkan kredit karena tanggung jawab atau jaminannya tidak terbatas
pada modal usaha sendiri saja tetapi juga kekayaan pribadi dari pemilik maka resiko kreditnya lebih kecil.
a. Kekurangan
• Pengusaha perseorangan bertanggung jawab atas semua kerugian. Sama seperti pada saat terjadi keuntungan pengusaha perseorangan tidak harus
membagi labanya, mereka juga tidak bisa membagi kerugiannya kepada pihak lain. Karena anda seorang pengusaha perseorangan, maka tidak ada
pemilik lain yang bersedia menolong atau menutup kerugian
• Tanggung jawab tidak terbatas: Arti dari pernyataan itu adalah tidak ada batas utang yang menjadi tanggung jawab pemilik.
• Dana terbatas: Karena hanya seorang pengusaha perseorangan, maka dana yang ditanamkan lebih kecil dibandingkan bisnis lain.
• Keterampilan terbatas: Pengusaha perseorangan mempunyai keterampilan terbatas dan mungkin tidak dapat mengendalikan semua bagian perusahaan.
• Perasaan terisolasi dalam menjalankan perusahaan perseorangan anda akan merasa terisolasi saat berpikir untuk memecahakan suatu masalah,karena
tidak ada yang membantu anda dalam memecahkan suatu masalah.
• Keterbatasan akses ke modal modal merupakan sumber daya untuk suatu perusahaan dapat tumbuh dan berkembang,oleh karena itu banyak pemilik
bisnis perusahaan perseorangan menggunakan harta pribadi untuk memperoleh pinjaman, jika pemilik gagal melunasi pinjaman, maka harta pribadi
anda akan langsung disita untuk melunasi pinjaman tersebut.
E. CARA MENINGKATKAN KEUNTUNGAN DALAM PERUSAHAAN PERSEORANGAN
• jangan selalu memandang bisnis itu identik dengan uang atau keuntungan usaha yang besar.
• dengan kondisi yang masih “terlalu dini” dalam bisnis barunya, order dengan jumlah keuntungan usaha yang kecil tadi bisa ia
jadikan buat pengalaman atau curiculum vitae.
• anda harus tahu bahwa salah satu kebiasaan dari smart konsumen adalah “tidak membeli dalam jumlah besar” di awal
pembelian.
Memang pada awalnya, keuntungan usaha sedikit, Tapi setelah itu, kita bisa menggunakan 2 cara untuk meningkatkan keuntungan
usaha. Caranya dengan :
1. Up Sell
2. Cros Sell
“Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil tersebut dapat berupa barang ataupun jasa. Selain itu
produksi juga merupakan Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.”
“Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah,
energy, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut” “Produktivitas adalah rasio output dan input suatu proses produksi dalam periode tertentu. Input
terdiri dari manajemen, tenaga kerja, biaya produksi, dan peralatan serta waktu. Output meliputi produksi, produk penjualan, pendapatan, pangsa pasar, dan kerusakan
produk. Dalam perspektif normatif, pengertian produktivitas adalah kalau hari ini karyawan lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari sekarang.
a. Hal-hal yang mempengaruhi produksi dan produktivitas
1. Sistem kerja
• Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus dikelola yang sering disebut sebagai faktor – faktor produksi yaitu :
• Material atau bahan
• Mesin atau peralatan
• Manusia atau karyawan
• Modal atau uang
• Manajemen yang akan memfungsionalisasikan keempat faktor yang lain.
• b. bertitik tolak dari tanggung jawab ini maka ukuran kinerja suatu sistem operasi dapat diukur dari :
1. Ongkos Produksi
2. Kualitas Produk Jasa.
G. JENIS PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan Perseorangan Berlisensi
Perusahaan perseorangan berlisensi merupakan jenis perusahaan perseorangan yang memiliki izin dari pihak berwenang untuk
bisa beroperasi.
Perusahaan Perseorangan Tanpa Izin
Perusahaan perseorangan tanpa izin adalah jenis perusahaan perseorangan yang tidak atau belum mempunyai izin dari pihak
berwenang.
Contohnya: kios pinggir jalan, pedagang kaki lima dan sebagainya.
H. Permasalahan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan perseorangan, di antaranya adalah:
2. Industri Kecil
Contoh perusahaan perseorangan yang bisa kamu jadikan sebagai ide bisnis, antara lain:
Kerajinan Tanah Liat
Kerajinan Kayu
Industri Rumah Tangga
Anyaman
Mainan
Souvenir Pernikahan
3. Usaha Perdagangan
2. JURNAL
- Makalah Perusahaan Perseorangan Aspek Hukum Dalam Bisnis Universitas TulungAgung 2019
- Faktor-fsktor ysng mempengaruhi nilai perusahaan Selvi Sembiring, Universitas Trisakti Vol. 21 No.1a-2
- Jurnal Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Vol. 3, Nomor 1, April 2013
- Hukum Dagang Business Law, Andri Budi Santoso
- Studi perbandingan Perusahaan Perseorangan dan Koperasi, Andi Rahmat Heriawan, Fakultas Hukum UI, Vol. 4, No. 4
November 2020