Anda di halaman 1dari 6

1.

Menurut Molengraaff, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus,
bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan, dengan cara memperdagangkan atau menyerahkan
barang atau mengadakan perjanjian perdagangan. Rumusan yang dikemukakan Molengraaff meliputi jenis
usaha tapi tidak meliputi perusahaan sebagai badan usaha. Sedangkan menurut Polak, suatu usaha dapat
dimasukkan dalam pengertian perusahaan harus mengadakan pembukuan, yaitu perhitungan mengenai laba
dan rugi.
unsur-unsur perusahaan adalah sbb:
- Badan usaha. Perusahaan memiliki bentuk tertentu, baik yang berupa badan hukum maupun yang bukan
badan hukum. Contohnya Perusahaan dagang dan Perseroan terbatas.
- Kegiatan dalam bidang perekonomian. Meliputi bidang perindustrian, perdagangan, perjasaan dan
pembiayaan.
- Terus menerus. Artinya adalah kegiatan usaha dilakukan sebagai mata pencaharian, tidak insidental dan
bukan pekerjaan sambilan.
- Bersifat tetap. Maksudnya adalah kegiatan usaha yang dilaksanakan tidak berubah atau berganti dalam
waktu singkat, tetapi untuk jangka waktu yang lama.
- Terang-terangan. Berarti kegiatan usaha ditujukan kepada dan diketahui oleh umum, bebas
berhubungan dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan UU.
- Keuntungan. Berarti tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan.
- Pembukuan. Maksudnya adalah perusahaan wajib untuk menyelenggarakan pencatatan mengenai
kewajiban dan hak yang berkaitan dengan kegiatan usahanya.

2. JENIS-JENIS PERUSAHAAN BESERTA KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA

1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat
badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa
adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis
serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi
sederhana. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan
lain sebagainya.
Kelebihan :
Perseorangan tidak dikenakan pajak perusahaan.
Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemilik juga menjadi bagian dari manajemen sehingga pengendalian
internal tidak terlalu kompleks dan mudah diawasi oleh pemilik langsung.
Biaya yang rendah dalam pengelolaan, karena karyawan yang bekerja didalam perseorangan adalah si pemilik usaha.
Tidak memalui proses administrasi hukum yang terlalu kompleks, biasanya hanya sampai akte notaris, dan surat
keterangan domisili dari kelurahan saja. tidak perlu melalui proses pembuatan SIUP, atau TDP ataupun hingga
membutuhkan surat keputusan dari Menkeh dan HAM.
Proses pembentukan yang sangat cepat.
Apabila dalam bisnis perseorangan terjadi kerugian maka kompensasi kerugian dapat dimasukan dalam perhitungan
pajak penghasilan pemilik.
Kekurangan :
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Artinya seluruh kekayaan pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap
seluruh utang perusahaan.
Sumber keuangan terbatas. Karena pemiliknya hanya satu orang, maka usaha-usaha yang dilakukan untuk
memperoleh sumber dana hanya bergantung pada kemampuannya.
Kesulitan dalam manajemen. Semua kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, pengaturan karyawan
dan sebagainya dipegang oleh seorang pimpinan. Ini lebih sulit apabila manajemen dipegang oleh beberapa orang.
Kelangsungan usaha kurang terjamin. Kematian pimpinan atau pemilik, bangkrut, atau sebab-sebab lain dapat
menyebabkan usaha ini berhenti kegiatannya.
2. Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang
tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
Kelebihan :
Karena jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan usaha perseorangan, badan usaha firma lebih mudah
untuk memperluas usahanya.
Kemampuan manajemen badan usaha firma lebih besar karena adanya permbagian kerja di antara para anggota.
Semua keputusannya diambil bersama-sama.
Badan usaha firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya relatif lebih mudah.
Kekurangan :
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.
Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama maka secara otomatis
badan usaha firma menjadi bubar sehingga kelangsungan perusahaan tidak menentu.
Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian tersebut juga ditanggung oleh anggota yang lain.
3. Perusahaan Komanditer / Commanditaire Vennotschaap / CV
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.
Kelebihan :
Pendiriannya relative mudah.
Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak.
Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar.
Manajemen dapat didiversifikasikan.
Kesempatan untuk berkembang lebih besar.
Kekurangan :
Tanggung jawab tidak terbatas.
Kelangsungan hidup tidak terjamin.
Sukar untuk menarik kembali investasinya.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, yang
terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban para pendiri maupun pemilik. Berbeda dengan bentuk badan usaha
lainnnya, PT mempunyai kelangsungan hidup yang panjang, karena perseroan ini akan tetap berjalan meskipun
pendiri atau pemiliknya meninggal dunia.
Kelebihan :
Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika
anda termasuk pemegang saham dan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawab sebesar
modal yang anda setorkan. Tidak lebih.
Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung pada pemilik.
Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain.
Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham
baru.
Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal secara lebih efisien.
Kekurangan :
PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yang terkena pajak. Dividen atau laba bersih
yang dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan. Tentunya dari
pemegang saham yang bersangkutan.
Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya.
Dalam pendiriannya, PT memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
Biaya pembentukannya relatif tinggi.
Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur perusahaan. Hal ini disebabkan karena
segala aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba perusahaan
5. Perseroan Terbatas Negara (Persero)
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. tujuan didirikannya Persero yang
pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum
Kelebihannya adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya
berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham–saham.
Kekurangannya adalah Tidak memperoleh fasilitas Negara dan Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta

6. Perusahaan Daerah (PD)


Kelebihannyanya adalah keuntungan perusahaan untuk pembangunan daerah dan kekayaan perusahaan dipisahkan
dari kekayaan negara
Kekurangannya adalah Pengelolaan BUMD sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan daerah.
Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMD.
Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.

7. Perusahaan Negara Umum (Perum)


Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented.
Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun
perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual
sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.
Kelebihann
Seluruh keuntungan perum menjadi keuntungan Negara.
Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.
Kekurangan
Perum juga memiliki Kekurangan-Kekurangan adalah :
Pengelolaan perum sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara.
Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan perum.
Pengelolaan perum secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.
8. Perusahaan Negara Jawatan (perjan)
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini
berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi.
kelebihan perjan ialah modalnya terjamin yaitu dari negara. Tidak mencari keuntungan (profit) karena
mengutamakan pelayanan pada masyarakat, sehingga perjan tidak terpengaruh.
Kekurangannya adalah sebagai suatu perusahaan kurang mandiri termasuk dalam pengembangannya.

9. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan
kelebihan
Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota. Misalnya koperasi pertanian mendirikan
pabik pengilingan padi.
Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan dasar sukarela.
Mengutamakan kepentingan Anggota.
Kekurangan
Keterbatasan dibidang permodalan.
Daya saing lemah.
Rendahnya kesaran berkoperasi pada anggota.
Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
3.
No Kriteria Perusahaan Perseorangan Persekutuan perdata
Pembanding
1 Definisi bentuk perusahaan, dimana pemilik suatu perjanjian dengan mana dua
adalah perseorangan yang orang atau lebih mengikatkan diri
melakukan perusahaan untuk untuk memasukkan sesuatu dalam
mendapat laba. Modal perusahaan persekutuan dengan maksud untuk
perseorangan berasal dari membagi keuntungan yang terjadi
perseorangan, yaitu dari pemilik karenanya
perusaahaan itu sendiri.
Tanggung jawab perusahaan perorangan adalah tidak terbatas. Artinya bahwa orang tersebut (pemilik)
bertanggung jawab terhadap kewajiban atau utang-utangnya dengan mengorbankan modal yang
dimasalahkannya kedalam perusahaan tersebut dan dengan seluruh hartanya kekayaan milik pribadinya.
Sedangkan persekutuan perdata adalah maka setiap sekutu berhak untuk bertindak atas nama persekutuan
dan mengikat para sekutu terhadap pihak ketiga dan pihak ketiga terhadap sekutu, dengan catatan diberikan
hak khusus bagi sekutu yang tidak setuju untuk dilaksanakannya perbuatan hukum tersebut untuk
mengajukan keberatan pada waktu yang telah ditentukan sehingga terbebas dari tanggung jawab atas
tindakan tersebut.
4. Pembagian tugas para pihak dalam persekutuan komanditer

 Sekutu Pasif bertugas :

1. Wajib menyerahkan uang, benda ataupun tenaga kepada persekutuan sebagaimana yang telah
disanggupkan;
2. Berhak menerima keuntungan;
3. Tanggung jawab terbatas pada jumlah pemasukan yang telah disanggupkan; dan

4. Tidak boleh campur tangan dalam tugas sekutu aktif (Pasal 20 Kitab Undang-undang Hukum Dagang),
bila dilanggar maka tanggung jawabnya menjadi tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan
(tanggung jawab sekutu aktif) berdasarkan pasal 21 Kitab Undang-undang Hukum Dagang.

 Sekutu Aktif bertugas :

1. Mengurus CV;
2. Berhubungan hukum dengan pihak ketiga; dan
3. Bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan

Tanggung jawab sekutu

Tanggung jawab antara sekutu komditer dengan sekutu komplementer berbeda satu sama lain, yakni:
a. Sekutu biasa/sekutu aktif/sekutu kerja/sekutu komplementer/sekutu pemelihara/pengurus (pasal 18 KUHD)
tanggung jawabnya berupa tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan
b. Sekutu komanditer/sekutu diam/sekutu pasif/sleeping partner (pasal 20 ayat 3 KUHD) tanggung
jawabnya hanya sebatas modal yang disetorkan. Namun jika sekutu tersebut melakukan pengurusan
persekutuan sehingga berakibat kerugian maka sekutu tersebut akan dianggap sebagai sekutu komplamenter
sehingga bertanggung jawab pribadi untuk keseluruhan. Hal tersebut diatru dalam pasal 20 ayat 2 dan pasal 21
KUHD.
Jadi, apabila CV tersebut mengalami kerugian atau bangkrut, pertanggungjawaban tidak terbatas dan juga
direktur yang seharusnya menjalankan pengurusan (sekutu aktif) secara tanggung renteng. Hal ini karena nama
para direktur CV tersebut tercantum sebagai sekutu pengurus dalam Anggaran Dasar. Selain itu, ikut
bertanggung jawab karena terhadap Anda berlaku Pasal 21 KUHD karena pengurusan yang dilakukan.

5. Yayasan adalah suatu badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dalam mencapai tujuan tertentu
di bidang sosial, kemaanusiaan dan keagamaan dan tidak berbasis anggota (Pasal 1 UU Yayasan).
Dalam UU Yayasan, menentukan bahwa organ yayasan terdiri atas pembina, pengurus dan pengawasnya. Hal ini
jelas ditegaskan pada Pasal 2 UU Yayasan yang menyebutkan bahwa organ yayasan terdiri atas pembina,
pengurus dan pengawasannya.
a. PEMBINA YAYASAN, organ pembina yayasan diciptakan sebagai pengganti dari pendiri. Kewenangan:
1) Keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
2) Pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas;
3) Penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan;
4) Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan;
5) Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan
b. Pengurus yayasan adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan
Kewenangan pengurus meliputi :
1) Melaksanakan kepengurusan yayasan
2) Mewakili yayasan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
3) Mengangkat dan memberhentikan pelaksanaan kegiatan yayasan.
4) Bersama – sama dengan anggota pengawas mengangkat anggota pembina jika
yayasan tidak lagi mempunyai pembina
5) Mengajukan perpanjangan jangka waktu pendirian, jika yayasan didirikan untuk
jangka waktu tertentu
6) Menandatangani laporan tahunan bersama – sama dengan pengawas.
7) Mengusulkan kepada pembina tentang perlunya penggabungan
8) Bertindak selaku likuidator jika tidak ditunjuk likuidator
c. Pengawas yayasan adalah organ dari masing masing yayasan
kewenangan Pengawas adalah:
1) Pengawas berhak melakukan pemeriksaan dokumen-dokumen, keuangan,
pembukuan yayasan. Oleh karena itu selayaknya ditunjuk orang yang memiliki
keahlian dan pengalaman yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, sehingga
dapat mengawasi pelaksanaan tata kelola yayasan yang baik.
2) Pengawas berhak Mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh
Pengurus.
3) Pengawas dapat memberhentikan sementara anggota Pengurus dengan
menyebutkan alasannya.
4) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling lambat 7
(tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberhentian sementara, wajib dilaporkan
secara tertulis kepada Pembina.

Anda mungkin juga menyukai