MANAJEMEN AGRIBISNIS
Disusun Oleh :
KELAS B 2021
FAKULTAS EKONOMI
Usaha perseorangan adalah salah satu badan usaha yang hanya dimiliki oleh seorang
individu saja. Jenis usaha perseorangan ini memiliki sistem informasi manajemen yang bebas
dan tidak ada intervensi atau campur tangan dari pihak lain secara langsung, contohnya
pemerintah. Jenis usaha perseorangan biasanya dapat berskala besar dan skala kecil, misalnya
badan usaha berskala kecil (UMK) dan Badan Milik Swasta (BUMS) yang berskala besar.
1. Tidak Dikenakan Pajak, Jenis usaha perseorangan tidak dikenakan pajak layaknya
perusahaan besar lainnya seperti PT atau Partnership (Firma). Hal ini karena jenis usaha
perseorangan biasanya dikelola dengan omset yang tidak terlalu banyak.
2. Pemilik Masuk Dalam Bagian Manajemen Usaha, Sang pemilik akan terlibat aktif
dalam usaha baik yang sifatnya urusan besar sampai urusan terkecil sekalipun. Sang
pemilik memiliki peran yang penting dalam manajemen usahanya.
4. Proses Administrasi Hukum Tidak Rumit, Saat menjalankan jenis usaha perseorangan
tidak perlu melalui proses administrasi hukum yang berlaku secara kompleks. Biasanya
urusan administrasi hanya sampai akta notaris dan surat keterangan domisili dari
kelurahan saja.
5. Proses Pembentukan yang sangat Cepat, Biasanya jenis usaha perseorangan tidak
memerlukan banyak hal yang perlu disiapkan untuk melakukannya. Mulai dari promosi,
penyediaan produk, dan administrasi berjalan dengan sederhana.
6. Bebas Mengambil Sebuah Keputusan, Karena sang pemilik memegang penuh kendali
perusahaan, jenis usaha perseorangan lebih fleksibel dalam hal mengambilkan keputusan.
Hal ini karena sang pemilik bisa melakukannya sendiri tanpa intervensi pihak lain.
7. Seluruh Jumlah Laba dapat Menjadi Sang Pemilik Tanpa Dibagi-bagi oleh Pihak
Lain, Sang pemilik jenis usaha perseorangan dapat menerima 100% laba yang dihasilkan
bisnisnya.
Kekurangan Perusahaan Perorangan
1. Tanggung Jawab Pemilik Tidak Terbatas, Apabila terjadi sebuah kerugian atau
masalah lain yang menimpa bisnis tersebut, maka semua itu harus
dipertanggungjawabkan sendiri oleh sang pemilik.
2. Sumber Modal yang Terbatas, Modal yang sedikit dari satu orang akan menjadi
sumber pendanaan yang terbatas. Biasanya karena masalah dana ini lah sebuah usaha
akan kurang berkembang.
4. Kelangsungan Usaha Kurang Terjamin, Proses administrasi yang sederhana juga dapat
menjadi masalah terutama kurang menjamin jalannya usaha.
Persekutuan adalah perhimpunan dua orang atau lebih sebagai pemilik bisnis. Tidak ada
batas jumlah orang yang dapat bergabung dalam persekutuan. Akan tetapi perlu diingat, jika
terlalu banyak orang yang turut serta dalam perusahaan, maka pengelolaan bisnis akan semakin
sulit. Terlepas dari kenyataan bahwa persekutuan melibatkan lebih dari satu orang, persekutan
sama halnya dengan perusahaan perorangan.
Pada dasarnya, persekutuan terbagi menjadi dua, yakni: (a) Persekutuan firma, dan (b)
Persekutuan komanditer.
a. Persekutuan Firma
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan di bawah nama
bersama. Persekutuan ini didirikan tanpa mengeluarkan saham. Pada pendirian firma, para
anggota sekutu harus: (1) Memberikan atau menyerahkan seluruh atau sebagian kekayaannya
untuk usaha tersebut dan hal ini harus dicantumkan dalam akta pendirian. Para sekutu secara
bersama-sama membuat akta pendirian dari badan usaha tersebut di depan notaris, didaftarkan di
pengadilan dan diumumkan di berita negara. (2) Mempunyai tanggung jawab penuh termasuk
kekayaan pribadinya terhadap semua perjanjian yang dilakukan firma. (3) Mempunyai kuasa
penuh bertindak atas nama firma sehingga unsur saling percaya diperlukan.
b. Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer dalam bahasa Belanda disebut Comanditer Venootschap (CV) juga
merupakan perluasan bentuk badan usaha perorangan, dimana semua bentuk perjanjian kerja
sama untuk berusaha diantara mereka yang bersedia menjalankan, memimpin, dan bertanggung
jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan yang memberikan pinjaman, tetapi tidak
bersedia memimpin perusahaan dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang
diikutsertakan dalam perusahaan tersebut
1. Sekutu pasif tidak ikut mengelola CV dan hanya mempercayakan modalnya kepada
sekutu aktif
Perseroan Terbatas (PT) (dalam bahasa belanda Naomloze Vennootschap (NV) adalah
sekumpulan dari orang-orang yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk berusaha dan atau
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Modal usaha dari PT terdiri dari saham-saham dari para
pemegang saham. Jadi kekayaan PT terpisah dari kekayaan pribadi para pemiliknya. Pada
likuidasi dan jika ternyata perusahaan tersebut masih mempunyai utang atau kewajiban yang
harus dibayar maka para pemegang saham bertanggung jawab terhadap segala kerugian sebatas
jumlah saham yang dimiliki.
Kelebihan Perseroan Agribisnis
2. Lebih mudah untuk melakukan perluasan usaha, didukung oleh modal yang kuat
5. Manajemen perusahaan dapat dilakukan dengan lebih baik berdasarkan visi dan misi
perusahaan yang jelas
1. Jual beli saham secara bebas dapat menimbulkan spekulasi. Pada kondisi harga saham
jatuh, PT yang besar pun bisa terancam bangkrut
2. Rahasia perusahaan kurang terjamin karena seluruh kegiatan perusahaan harus dilaporkan
kepada pemilik modal/saham
3. Para pemegang saham kurang peduli terhadap kondisi perusahaan karena lebih
mengutamakan perolehan dividen
7. Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat karena elibatkan banyak kegiatan dalam
perusahaan
2. Anggota koperasi berperan sebagai produsen dan konsumen, Anggota dalam koperasi
harus berperan secara ganda agar koperasi berjalan dengan baik dan lancar. Anggota
harus rajin melakukan peminjaman kepada koperasi dan harus aktif dalam penyimpanan
dana koperasi.
3. Dasar sukarela dan terbuka, Maksudnya adalah orang yang masuk menjadi anggota
koperasi atau terhimpun dalam anggota koperasi atas dasar sukarela atau keinginannya
sendiri untuk memperbaiki taraf hidupnya bukan paksaan dari orang lain. Dan koperasi
juga terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan koperasi.
4. Prinsip pengelolaan dalam koperasi bertujuan untuk menumpuk laba guna kepentingan
anggota, Maksudnya yaitu sisa hasil usaha atau laba yang dihasilkan oleh koperasi akan
dibagikan kepada anggota-anggotanya. Misalnya koperasi pertanian mendirikan usaha
penggilingan padi.
5. Badan usaha yang sesuai dengan sikap bangsa Indonesia, Orang Indonesia memiliki sikap
kekeluargaan serta gotong royong antar anggota masyarakat. Maka dari itu koperasi
sangat cocok diterapkan di Indonesia.
7. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, Setiap anggota koperasi memiliki hak
suara yang sama dan tidak adanya diskriminasi sesuai dengan besarnya modal yag
dimiliki.
9. Besarnya simpanan wajib dan simpanan pokok tidak memberatkan anggota, Besarnya
simpanan wajib dan pokok tidak memberatkan anggotanya, karena sesuai dengan
kemampuan anggota-anggotanya.
10. Meningkatkan kesejahteraan anggota bukan untuk mencari keuntungan, Koperasi
memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggota-anggotanya sehingga tidak ada maksud
dari koperasi tersebut untuk memperoleh keuntungan dari anggotanya.
2. Memiliki daya saing yang lemah, Jika koperasi dibandingkan dengan badan usaha besar
lainnya, maka koperasi jauh lebih kecil dibandingkan badan usaha tersebut.
3. Terbatasnya modal dan sulit untuk mendapatkan modal, Koperasi yang baru berdiri maka
memiliki modal yang terbatas dan sulit untuk mendapatkan modal yang banyak.