BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah AspekHukumDalamEkonomi
Dosen Pengampuh:
Dr. Rosdalina, S.Ag, M.Hum
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Brayen Mohammad Laiya (15.4.1.0 )
Deisykairupan (15.4.1.009)
Prodi EkonomiSyariah A
Semester V
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO
2017
1
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam suatu bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis (pelaku
bisnis) tersebut, yaitu manusia sebagai pemilik, manager, pekerja, dan konsumen.
Masyarakat memerlukan kehadiran bisnis disamping untuk menyediakan barang dan
jasa, juga sebagai tempat untuk mencari pekerjaan.
Dari uraian diatas perlu diketahui betapa berpengaruhnya dunia usaha dalam
suatu perekonomian, untuk lebih memahami tentang hal tersebut maka penulis
tertarik untuk mengambil judul “BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN”.
B. RUMUSAN MASALAH
2
II. PEMBAHSAN
Perusahaan perseorangan adalah suatu jenis usaha yang dijalankan oleh satu
orang pemilik dan merupakan suatu jenis usaha yang paling sederhana dan tidak
kompleks. Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak
jumlahnya dalam setiap peekonomian. Tetapi sumbangannya kepada seluruh produksi
nasional tidaklah terlalu besar (jauh lebih kecil dari persoalan perusahaan perseroan
terbatas) karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu
modalnya tidak begitu besar dan begitu pula dengan hasil produksi dan
penjualannya. Perseorangan berarti suatu usaha yang dijalankan oleh satu orang
pemilik yang berarti setiap tindakan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut
menjadi tindakan yang harus ditanggung jawabkan kepada pemiliknya (dalam arti
antara perseorangan dengan pemilik tanggung jawabnya tidak dipisahkan).1
Kelebihan :
1
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:
Widya Utama
3
b. Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemilik juga menjadi bagian dari
manajemen sehingga pengendalian internal tidak terlalu kompleks dan mudah diawasi
oleh pemilik langsung.
Kekurangan :
a. Seperti yang saya telah sebutkan di atas, bahwa perseorangan dengan pemilik
memiliki tanggung jawab yang sama atas setiap tindakan yang dilakukan oleh
perseorangan tersebut. Jadi kalau ada tuntuan hukum maka yang menanggung tuntuan
tersebut adalah si pemilik.
2
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:
Widya Utama
4
2. Perusahaan Perkongsian atau Firma
Kelebihan :
b. Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta
Pendirian.
Kekurangan :
3
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya Utama
4
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:
Widya Utama
5
a. Tanggungjawab pemilik tidak terbatas.
3. Perseroan Terbatas
5
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:
Widya Utama
6
Kelebihan :
e. Terjadi pemisahan antara pemilik dan pengelola usaha sehingga terlihat tugas
pokok dan fungsi masing-masing.
Kekurangan :
4. Persekutuan Komanditer
6
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya
Utama
7
akta dan harus didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum
(sama dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.7
Kelebihan :
a. Pendiriannya mudah.
b. Bisa memenuhi kebutuhan modal lebih besar dan relatif mudah, yaitu dengan
cara menyerahkan sekutu komanditer.
Kekurangan:
b. Untuk persekutuan campuran, yang persero aktifnya lebih dari seorang terjadi
kemungkinan perselisihan.
7
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta:Liberty
8
e. Kesulitan kembali untuk menarik modal yang telah disetor terutama sekutu
komplementer.8
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa
perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa
bagi masyarakat.Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya
oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri Negara BUMN.9
8
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta:Liberty
9
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta:Liberty
9
4. Perseroan ini memiliki syarat tersendiri agar bisa didirikan, antara lain
5. Sudah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan antara
faktor-faktor produksi berbanding rasional.
6. Sudah menyusun neraca dan perkiraan rugi/laba sampai saat didirikannya
perseroa
7. Sudah melunasi semua hutangnya kepada kas Negara.
8. Ada harapan untuk mengembangkan usaha.10
b. Perusahaan Negara Umum
10
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta:Liberty
11
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta:Liberty
10
3. Secara finansial, memiliki nama dan kekayaan sendiri agar dapat berdiri
sendiri.
4. Bergerak dibidang produksi atau jasa yang bersifat vital (menyangkut hajat
hidup orang banyak).
5. Modalnya meliputi kekeyaan Negara yang dipisah-pisahkan dan tidak terbagi-
bagi atas saham-saham.
6. Setiap tahunnya harus menyusun laporan tahunan yang memuat neraca dan
laporan rugi-laba untuk disampaikan kepada pihak yang berkepentingan.12
Contoh perusahaan yang termasuk BUMN ialah Pengadaian, Telkom, PLN, PT. KA,
dll.
Jenis-Jenis BUMN
12
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta:Liberty
11
6. Badan Usaha Milik Daerah
Badan usaha milik daerah adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
peraturan daerah atau perusahaan yang dimiliki Daerah Tingkat II (Kabupaten), dan
Daerah Tingkat I (Provinsi). Modalnya berasala dari APBD tingkat II dan I.Sesuai
dengan perkembangan otonomi daerah. keuntungan yang diperoleh masuk dalam
pendapatan asli daerah, bukan kepala daerah. Tujuan Pendirian BUMD yaitu
memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas negara,
mengejar dan mencari keuntungan, pemenuhan hajat hidup orang banyak, dan
perintis kegiatan-kegiatan usaha serta memberikan bantuan dan perlindungan pada
usaha kecil dan lemah.14
7. Koperasi
13
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta:Liberty
14
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta:Liberty
15
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
12
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi
dan peran koperasi sebagai berikut:
8. Yayasan
16
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
13
Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober
2004.17
1. Firma
Firma merupakan suatu badan usaha yang dapat dikatakan sebagai sebuah
persekutuan karena dijalankan oleh beberapa orang namun dengan menggunakan satu
nama sehingga hasil keuntungan yang diperoleh nanti dibagikan ke semua
anggotanya. Tanggung jawab yang dimiliki setiap anggota firma pun tidak terbatas
sehingga resiko atau kerugian pun akan ditanggung bersama-sama. Setiap anggota
dalam persekutuan firma pun berhak bertindak atas nama firma. Firma memiliki
ketentuan tersendiri yang diatur dalam undang-undang yaitu:
17
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
18
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
14
3. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota
tersebut masih hidup.
4. Tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi para anggota dengan kekayaan
perusahaan karena apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutupi
hutang perusahaan, maka kekayaan para anggotanya yang menjadi jaminan.
5. Apabila ada sekutu yang tidak memasukkan modal tetapi hanya memberi
pikiran ataupun tenaga, maka akan mendapatkan laba dengan perolehan yang
sama dengan anggota firma yang memberikan modal terkecil.19
19
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
15
1. Karena tanggung jawab setiap anggota yang tidak terbatas terhadap seluruh
hutang perusahaan, maka kekayaan pribadi para anggota Firma akan menjadi
jaminannya.
2. Apabila terjadi kerugian yang disebabkan salah satu anggota Firma, maka
semua anggota harus menanggungnya.
3. Kelangsungan dari perusahaan tidak menentu, karena apabila salah satu
anggota mengundurkan diri atau membatalkan perjanjian, secara otomatis
Firma pun dinyatakan bubar.
4. Karena kepemimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang, tidak menutup
kemungkinan bisa terjadi perselisihan antar anggota.20
2. Perseroan Komanditer (CV)
20
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
21
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
16
b. Sekutu pasif/Sekutu Komanditer
22
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
17
3. Perseroan Terbatas
23
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
24
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
18
d. Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien terutama soal
kepemimpinan perusahaan tersebut.25
Namun, selain kelebihan tentu setiap perusahaan memiliki kekurangan sendiri, yaitu:
a. Pemungutan pajak untuk Perseroan Terbatas relatif besar.
b. Rahasia tidak terjamin aman karena kepemilikan saham dipegang oleh lebih
dari satu orang.
c. Biaya pendirian Perseroan Terbatas relatif mahal.
d. Kurangnya perhatian pemegang saham terhadap perusahaan karena mereka
merasa tanggung jawab mereka terbatas.
Selain itu, pendirian Perseroan Terbatas (PT) juga harus memenuhi syarat formal dan
material yang telah ditentukan. Syarat formalnya adalah sebagai berikut:
1. Modal Statuter
Besarnya modal sesuai dengan yang telah dicantumkan dalam akta pendirian.
2. Modal yang ditetapkan
Modal yang telah dimiliki oleh seseorang dan berupa saham. Besarnya minimal 20%
dari modal statuter.
3. Modal yang disetor
10% dari modal statute haruslah disetor secara tunai atau berupa barang yang senilai.
4. Modal Portofolio
Modal yang berupa saham yang masih berada dalam perusahaan tersebut.
Dan karena kepemimpinan dalam Perseroan Terbatas (PT) dimiliki oleh lebih
dari satu orang, maka dalam PT ada pembagian hak suara. Bagi yang memiliki saham
dibawah 100 lembar, maka ia mempunyai hak suara 1, jika jumlah saham yang
25
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
19
dimiliki lebih dari 300 lembar maka hak suaranya adalah 3, dan jumlah hak suara
paling banyak adalah 6.26
5. Koperasi
Koperasi ialah suatu organisasi bisnis yang dikelola oleh orang-orang atau
badan hukum dengan berlandaskan pada prinsip gerakan ekonomi rakyat dan asas
kekeluargaan agar dapat bekerjasama untuk menjalankan usahanya demi
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.27
a) Landasan Iidil
Landasan iidil koperasi adalah Pancasila. Setiap koperasi di Indonesia harus
bermoral Pancasila, segala tindakan dan usahanya harus berpedoman kepada
Pancasila.
b) Landasan Struktual
Landasan ini yaitu UUD 1945. Koperasi harus berlandaskan UUD 1945 pasal
33 ayat 1 yang intinya yaitu koperasi adalah usaha bersama atas dasar
kekeluargaan dan gotong royong serta yang diutamakan adalah kepentingan
seluruh anggota (masyarakat).
c) Landasan Mental
Landasan mental koperasi adalah berupa setia kawan dan kesadaran pribadi.
Setia kawan yang dimaksud disini adalah sifat gotong royong, sedangkan
26
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
27
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
20
kesadaran pribadi menggambarkan kepercayaan diri untuk menaikkan taraf
hidup dan kemakmuran para anggotanya.28
Sedangkan Prinsip Koperasi adalah:
a. Keanggotaannya bersifat sukarela.
b. Pengelolaan manajemen koperasi dilakukan secara demokrasi.
c. Hasil usahanya dibagikan secara adil sebanding dengan jasa masing-masing
anggota
d. Balas jasa yang diberikan terbatas terhadap modal.
e. MandiriDan seperti halnya Badan Usaha yang lain.
Koperasi pun memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut:
a) Lebih mengutamakan keanggotaan dan sifat persamaan.
b) Anggotanya bebas keluar masuk menjadi anggota.
c) Menjalankan usaha demi kesejahteraan anggota
d) Didirikan secara tertulis dengan akte pendirian.
e) Tanggung jawab usaha koperasi ditangan para pengurus.
f) Para anggota turut bertanggung jawab atas hutang koperasi terhadap pihak
lain.
Koperasi pun memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a. Pengelolaannya bertujuan untuk memupuk laba demi kepentingan
anggotanya.
b. Koperasi dapat berperan sebagai konsumen maupun produsen.
c. Koperasi berdasarkan kesukarelaan.
d. Selalu mengutamakan kepentingan anggotanya.29
28
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
29
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
21
Namun dibalik kelebihannya, koperasi juga masih memiliki kekurangan seperti
halnya dibawah ini:
a. Memiliki keterbatasan di bidang permodalan.
b. Daya saing koperasi lemah dibandingkan dengan badan usaha lainnya.
c. Tingkat kesadaran untuk berkoperasi pada anggota masih rendah.
Pemerintah sekalipun turut berperan dalam mengembangkan koperasi, perannya
yaitu:
1. Meciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong
pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi.
2. Memberikan bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada koperasi.
Koperasi dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain:
Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen
(penghasil) barang atau jasa yang nantinya akan dijual di koperasi tersebut.
Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan
pokok bagi para anggotanya.
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam pengumpulan dana
dari para anggotanya, dan menyalurkannya kepada anggota yang sedang
membutuhkan dana tersebut.
22
Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang usaha rangkap atau
beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya. Jadi, koperasi ini tidak
hanya bergerak dalam satu bidang.30
C. LEMBAGA KEUANGAN
30
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
31
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
23
nilai kurs dalam negeri dalam hal ini kurs mata uang dari suatu negara, menjaga
kestabilan bisnis perbankan dan juga sistem perekonomian negara secara menyeluruh
sehingga bank sentral menjadi lembaga yang penting dari suatu negara.32
b. Bank Umum
c. BPR
32
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
33
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
24
Pasar Modal pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari
dana (emiten) dengan para penanam modal (Investor). Dalam pasar modal yang
diperjualbelikan adalah efek-efek seperti saham dan obligasi (modal jangka panjang)
Pasar uang (money Market) sama halnya dengan pasar modal, yaitu pasar
tempat memperoleh dana dan investasi dana. Hanya bedanya modal yang ditawarkan
dipasar uang adalah berjangka waktu pendek. Dipasar ini transaksi lebih banyak
dilakukan dengan mengunakakn media elektronika, sehingan nasabah tidak perlu
datang secara langsung.
4. Pengadaian
5. Leasing
34
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
25
kebutuhan ini pembayaranya dapat ditutupi oleh perusahaan lasing. Pembayaran oleh
nasabah diangsur sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
6. Asuransi
7. Anjak Piutang
8. Modal Ventura
9. Dana Pensiun
Dana Pensiun merupakan perusahaan yang kegiatanya mengelola dana
pensiun suatu perusahaan pemberi kerja arau perusahaan itu sendiri.
35
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
26
3. Kerjasama, Penggabungan dan Ekspansi
a. Pengertian Penggabungan
b. Bentuk-bentuk Penggabungan
a. Penggabungan Vertikal-Integral: Suatu bentuk penggabungan antara antara
perusahaan yang dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda,
misalnya: perusahaan penghasil bahan baku bergabung dengan produsen
pengolah bahan baku, disebut integerasi ke hulu/penggabungan vertikal dan
kebalikannya disebut integerasi ke hilir/penggabungan integral.
b. Penggabungan Horisontal-Paralelis: Bentuk penggabungan antara dua atau
lebih perusahaan yang bekerja pada jalur/tingkata yang sama, misalnya dalam
pengolahan bahan baku, dengan tujuan menekan persaingan.
c. Sindikat: Bentuk perjanjian dengan kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan suatu proyek.
d. Concern: Suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal
maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding.
e. Joint Venture: Perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara
beberapa perusahaan yang berdiri sendiri.
f. Trade Association: Persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang
perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggota dan bukan
mencari laba.
g. Kartel: Bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan
jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi perjanjian.
27
h. Gentlemen’s Agreement: Persetujuan beberapa produsen dalam daerah
penjualan dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka.36
c. Pengkhususan Perusahaan
36
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
37
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
28
perusahaan lain. Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi perusahaan
anak dan kebijakan perusahaan anak akan ditentukan
oleh Holding (Induk).Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya
penggabungan secara vertikal maupun horisontal.38
c) Karteladalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang
dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi
persaingan.
d) Sindikasi adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi
untuk memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi
penjualan. Ada juga sindikasi perbankan (beberapa bank bersindikasi untuk
membiayai suatu proyek yang besar).
e) Concernadalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal
maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding.Concern dapat muncul
sebagai akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara
horisontal ataupun vertikal melalui pendirian perusahaan baru. Dengan concern,
penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk perusahaan
yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan
beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
f) Joint VentureMerupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama
antara beberapa perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan
perusahaan joint venture ini adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati layanan
yangfriendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan
38
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
29
layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas
pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana
seluruh pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh
salah satu operator yang masuk dalam grup Bridge.
g) Trade Associationyaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang
perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan
mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi
Industri Rekaman Indonesia).
h) Gentlement’s AgreementPersetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan
dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka.39
e. Cara-Cara Penggabungan atau Penyatuan Usaha
1. Consolidation/KonsolidasiAdalah penggabungan beberapa perusahaan yang
semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu perusahaan baru dan perusahaan
lama ditutup.
2. Merger dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau
beberapa PT lainnya. PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya
menjadi modal PT yang mengambil alih. Para pemegang saham PT yang
dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang mengambil alih.
3. Aliansi Strategi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam
rangka menyatukan keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi
tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap berdiri sendiri-
sendiri.Contoh: PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi
strategi dengan PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk
39
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
30
membangun konstruksi.Telkomsel melakukan aliansi strategis dengan enam
operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi kesepakatan pembentukan
perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge).
4. Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan
lain dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan
perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi
seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan. Akuisisi sering
digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan
produk akan diserap oleh pasar. Contoh: Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza
Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.40
40
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
31
III. PENUTUP
Kesimpulan
Kelebihan :
e. Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta
Pendirian.
Kekurangan :
41
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:
Widya Utama
32
e. Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama
anggota lainnya.
c) Persekutuan komanditer
f) Koprasi
g) Yayasan
33
DAFTAR PUSTAKA
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:
Widya Utama
34