Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

BENTUK BENTUK PERUSAHAAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum dan Bisnis

Dosen Pengampu:
Dr. Saut Maruli Tua Manik, SH
Disusun Oleh:
Ollivia Delisha
200301015

Program Studi S1 Akuntansi


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU

TAHUN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan merupakan tempat di mana terjadinya kegiatan produksi baik itu
barang ataupun jasa. Semua aspek pendukung kegiatan produksi seperti tenaga
kerja, modal, sumber daya alam, dan kewira usahaan akan saling berkumpul di
dalamnya dengan tujuan untuk memperoleh laba.

B. RumusanMasalah
 Apa yang dimaksud dengan perusahaan?
 Apa saja bentuk-bentuk perusahaan?
 Apa saja kekurangan dan kelebihan perusahaan?
 Apa saja contoh perusahaan tersebut?

C. TujuanPenulisan
 Untuk mengetahui tentang perngertian perusahaan
 Untuk mengetahui bentuk-bentuk perusahaan
 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari perusahaan
 Untuk mengetahui struktur organisasi perusahaan.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perusahaan

Tentang pengertian perusahaan ada 2 yang berbeda, pertama yaitu yang


membedakan pengertian “Perusahaan” dan “Badan Usaha” sedangkan yang kedua
tidak membedakan seperti tersebut. Bagi yang menganut aliran pertama, maka
pengertian Badan usaha adalah suatu organisasi yang mempergunakan faktor-
faktor produksi serta berusaha mencari laba. Sedangkan Perusahaan yaitu tempat
dimana faktor-faktor produksi tersebut dipadukan dengan apa yang dapat di
produksi untuk menghasilkan barang atau jasa.

Dengan membedakan pengertian badan usaha dan perusahaan, maka orang


beranggapan bahwa ada badan usaha tanpa perusahaan, ada perusahaan tanpa
badan usaha. Badan usaha tanpa perusahaan berarti hanya ada organisasi formil,
tetapi tidak melakukan kegiatan produksi yang produktif dan dengan demikian
usaha untuk mencari laba tidak dijalankan. Misalnya yaitu panti sosial,
perusahaan listrik Negara. Sebaliknya perusahaan tanpa badan usaha berarti ada
kegiatan produksi, tetapi tidak ada organisasi yang menentukan kebijakan dan
yang mengaturnya.1

Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk


menyediakan barang-barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif keuntungan.
Sebagai suatu lembaga, perusahaan merupakan suatu wadah yang terorganisir,
yang betul-betul didirikan dan diterima dalam tata kehidupan masyarakat. Karena
itu perusahaan merupakan lembaga sosial yang tidak ubahnya dengan lembaga-
lembaga sosial lainnya seperti pemerintah, pertanian, kehidupan keluarga dan
kegiatan-kegiatan perseorangan, golongan untuk mencapai tujuan yang sama.
Hanya saja ada perbedaan antara perusahaan dengan lembaga–lembaga sosial
lainnya. Perbedaan itu terletak pada organisasinya dan pada sistem penggunaan
sumber-sumber ekonominya. Yang semua itu diarahkan pada usaha untuk
memperoleh laba. Disamping itu ada juga tujuan lainnya seperti perkembangan,
1
Komarudin,”Ekonomi Perusahaan dan Manajemen”, dalam Wasis, Pengantar Ekonomi
Perusahaan (Bandung: Penerbit Alumni, 1986), hal. 4
servis, dan diterimanya lembaga tersebut dalam kehidupan masyarakat, apabila
tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat direalisir dalam jangka waktu
tertentu, maka capital yang telah ditanam oleh para pemilik perusahaan itu akan
ditarik atau diminta kembali dan perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan,
karena itu keuntungan merupakan dasar untuk hidupnya suatu perusahaan. Dalam
praktek tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan selalu memperoleh laba,
kecuali dengan manajemen yang baik. Dengan kata lain, perusahaan dapat
memperoleh keuntungan atau dapat juga menderita kerugian. Hal ini tidak berlaku
dalam lembaga-lembaga pemerintah atau lembaga-lembaga lainnya yang
operasinya ditujukan untuk kepentingan umum, bukan untuk memperoleh dana.2

2
Sukanto, dkk, Pengantar Ekonomi Perusahaan,( Yogyakart: BPFE, 1982), hal.6
B. Bentuk-Bentuk Perusahaan

Bentuk-bentuk perusahaan dibedakan menjadi 2, yaitu :


1. Berdasarkan Jumlah Pemiliknya, terdiri dari :
a. Perusahaan Perseorangan
b. Perusahaan Persekutuan

2. Berdasarkan Status Hukumnya, terdiri dari :


a. Perusahaan Berbadan Hukum
Perusahaan berbadan hukum merupakan sebuah objek hukum yang
mempunyai kepentingan terpisah dari kepentingan anggotanya, mempunyai
harta sendiri yang terpisah dengan harta anggotanya, punya tujuan yang
terpisah dari tujuan pribadi para anggotanya, dan tanggung jawab pemegang
saham terbatas kepada nilai saham yang diambilnya serta adanya organisasi
yang teratur. Yang termasuk perusahaan berbadan hukum seperti :
1. Perseroan terbatas (PT)
2. Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)
3. Perusahaan Umum (PERUM)
4. Perusahaan Jawatan (PERJAN)
5. Perusahaan Daerah (PD)
6. Yayasan
7. Koperasi

b. Perusahaan Bukan Berbadan Hukum


Perusahaan bukan berbadan hukum adalah dimana harta pribadi para sekutu
juga akan terpakai untuk memenuhi kewajiban perusahaan tersebut. Jadi
pencatatan harta kekayaan pribadi harus dilakukan, disamping pencatatan
kekayaan perusahaan.
Yang termasuk perusahan bukan berbadan hukum seperti :
1. Perusahaan Perdata
2. Firma (Fa)
3. Perusahaan Persekutuan (CV)

 Perusahaan Perseorangan (Sole Proprietorship)


Perusahaan perseorangan adalah suatu jenis yang dijalankan oleh satu orang
pemilik dan merupakan suatu jenis usaha yang paling sederhana dan tidak kom-
pleks. Perushaan perseorangan merupakan organisasi perusahaan yang terbanyak
jumlahnya dalam setiap perekonomian, tetapi sumbangannya kepada seluruh
produksi nasional tidaklah terlalu besar (jauh lebih kecil dari persoalan
perusahaan perseroan terbatas) karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan
secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula dengan
hasil produksi dan penjualannya. Perseorangan berarti suatu usaha yang
dijalankan oleh satu orang pemilik yang berarti setiap tindakan yang berhubungan
dengan perusahaan tersebut menjadi tindakan yang harus ditanggung jawabkan
kepada pemiliknya (dalam arti antara perseorangan dengan pemilik tanggung
jawabnya tidak dipisahkan).3

Kelebihan Perusahaan Perseorangan (Sole Proprietorship) :

a. Perseorangan tidak dikenakan pajak perusahaan seperti PT atau Partnership


(Firma).
b. Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemilik juga menjadi bagian
dari manajemen sehingga pengendalian internal tidak terlalu kompleks dan
mudah diawasi oleh pemilik langsung.
c. Biaya yang rendah dalam pengelolaan, karena kawaryawan yang bekerja di
dalam perseorangan adalah pemilik si usaha.
d. Tidak memulai proses administrasi hukum yang terlalu kompleks, biasanya
hanya sampai akte notaris, dan surat keterangan domisili dari kelurahan saja.
e. Tidak perlu melalui proses pembuatan SIUP, atau TDP ataupun hingga
membutuhkan surat keputusan dari Menkeh dan HAM.

3
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta:
WidyaUtama
f. Proses pembentukan yang sangat cepat.
g. Apabila dalam bisnis perseorangan terjadi kerugian maka kompensasi
kerugian dapat dimasukkan dalam perhitungan pajak penghasilan pemilik.

Kekurangan Perusahaan Perseorangan (Sole Proprietorship) :

Perseorangan dengan pemilik memiliki tanggung jawab yang sama atas


setiap tindakan yang dilakukan oleh persorangan tersebut. Jadi kalau ada tuntutan
hukum maka yang menanggung tuntutan tersebuta adalah si pemilik. Karena si
pemilik menjadi satu kesatuan dengan perseorangan maka, pemilik diwajibkan
memiliki NPWP dimana apabila ada penghasilan dari perseorangan (perusahaan)
maka pajak pengahsilan dari penghasilan tersebut ditanggung oleh si pemilik.

 Perusahaan Persekutuan

Merupakan suatu perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang pengusaha


yang bekerja sama dalam suatu persekutuan.

 Perusahaan Berbadan Hukum


1. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV),
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki sebagian sebanya ksaham yang
dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjual
belikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu
membubarkan perusahaan. Organisasi perusahaan seperti ini adalah organisasi
perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Di samping kemungkinan
memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan
perkongsiang adalah tanggung jawab bersama di dalamm enjalankan perusahaan.
Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan
mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan. Perseroan Terbatas merupakan
badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar.
Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga
memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu
saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai
tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki.

Kelebihan Perseroan Terbatas (PT) :

a. Kelangsungan usaha lebih terjamin karena pengelolaan perusahaan dipilih


sesuai kemampuan.
b. Dapat dicapai efisiensi dalam pimpinan perusahaan karena menempatkan
sesusai kemampuan.
c. Modal mudah diperoleh karena saham mudah di perjual belikan.
d. Pemilik perusahaan memiliki tanggung jawab terbatas.
e. Terjadi pemisahan antara pemilik dan pengelola usaha sehingga terlihat
tugas pokok dan fungus masing-masing.
f. Pemilik perusahaan mudah berganti tanpa membubarkan perusahaan.

Kekurangan Perseroan Terbatas (PT) :


Kerumitan perizinan dan organisasi untuk mendirikan sebuah PT tidaklah
mudah. Selain biayanya yang tidak sedikir, PT juga membutuhkan akte notaris
dan izin khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut,
biaya pengorganisasian akan keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan
kendala yang terjadi dalam tingkat personel. Hubungan antar perorangan juga
lebih formal dan berkesan kaku.4

Pendirian Perseroan Terbatas (PT) juga harus memenuhi syarat formal dan
material yang telah ditentukan. Syarat formalnya adalah sebagai berikut :
1. Modal Statuter, yaitu besarnya modal sesuai dengan yang telah dicantumkan
dalam akta pendirian.

4
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya
Utama
2. Modal yang ditetapkan, yaitu modal yang telah dimiliki oleh seseorang dan
berupa saham. Besarnya 20% dari modal statuter.
3. Modal yang disetor, yaitu 10% dari modal statuter haruslah disetor secara
tunai atau berupa barang yang senilai.
4. Modal portofolio, yaitu modal berupa saham yang masih berada dalam
perusahaan tersebut.

Dan karena kepemimpinan dalam Perseroan Terbatas (PT) dimiliki oleh


lebih dari satu orang, maka dalam PT ada pembagian hak suara. Bagi yang
memiliki saham dibawah 100 lembar, maka ia memmpunyai hak suara 1, jika
jumlah saham yang dimiliki lebih dari 300 lembar maka hak suaranya adalah 3,
dan jumlah hak suara paling banyak adalah 6.5

2. Perusahaan Terbatas Negara ( PERSERO)


Perseroan terbatas Negara yang sebelumnya adalah Perushaan Negara (PN).
Terjadinya karena PN mengadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada
pihak swasta. Misalnya PT (PERSERO) Aneka gas dan Indusrti.
Tujuan PERSERO adalah untuk mencari laba maksimum dengan
menggunakan faktor-faktor produksi secara efisien.

Menurut Instruksi Presiden RI no. 17 tahun 1967, disebutkan bahwa ciri-ciri


PERSERO adalah :

- Tujuan usaha adalah mencari Laba.


- Berstatus hukum perdata, berbentuk perseroan terbatas.
- Modal seluruhnya atau sebagiannya adalah milik Negara.
- Tidak memiliki fasilitas Negara.
- Karyawan berstatus sebagai karyawan perusahaan swasta biasa.
- Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham.

5
Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
Selanjutnya Peraturan pemerintah RI No.12 tahun 1969 menyatakan bahwa
Perusahan Negara dapat dialihkan menjadi PERSERO jika memenuhi syarat :

- Telah melakukan penyehatan rupa, sehingga perbandingan antara faktor-faktor


produksi menunjukkan perbandingan yang rasional.
- Telah menyusun Neraca dan perkiraan Rugi Laba sampai saat dijadikan
PERSERO, dengan ketentuan bahwa neraca likuiditasnya telah diperiksa oleh
Direktorat Akuntansi Negaradan disahkan oleh Menteri yang bersangkutan.
- Telah melunasi hutang-huntang kepada Kas Negara Umum.
- Ada harapan baik untuk mengembangkan usaha.6

3. Perusahaan Negara Umum (PERUM)


Perusahaan Negara Umum (PERUM) merupakan perusahaan yang
modalnya berasal dari Negara dan tidak terbagi atas saham. Perusahaan ini
didirikan tidak hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk kesejahteraan
masyarakat dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi. PERUM
dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab atas segala hubungan hukum
dengan pihak lain dan diatur menurut hukum perdata.

4. Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)


Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN) adalah perusahaan sebagai salah
satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari negara. Besarnya modal
Perusahaan Negara Jawatan ditetapkan melalui APBN. Tujuan dari PERJAN yaitu
untuk pelayanan kepada masyarakat atau untuk kesejahteraan umum.

Ciri-ciri PERJAN :

- Dapat memiliki fasilitas Negara, sebab merupakan bagian dari


jendral/direktorat
- Seluruh karyawanya berstatus pegawai negeri
- PERJAN mempunyai hubungan hukum publik, yaitu apabila terjadi
persengketaan maka PERJAN berkedudukan sebagai Pemerintah

6
Murti Sumarni dan John soeprihanti, Pengantar Bisnis,(Yogyakarta: Liberty, 2000)
5. Perusahaan Daerah (PD)
Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh
Pemerintah Daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekakayaan
Negara.
Tujuan Perusahaan Daerah adalah untuk pembangunan daerahnya.
Kepengurusan Perusahaan Daerah diserahkan kepada Gubernur/kepala daerah.

6. Yayasan
Tujuan yayasan adalah untuk usaha-usaha bersifat sosial, bukan untuk
mencari keuntungan. Kekayaan yayasan terpisah dengan kekayaan Negara.
Contoh yayasan adalah panti asuhan, rumah sakit, dan sebagainya.7

7. Koperasi
Koperasi ialah suatu organisasi bisnis yang dikelola oleh orang-orang atau
badan hukum dengan berlandaskan pada prinsip gerakan ekonomi rakyat dan asas
kekeluargaan agar dapat bekerja sama untuk menjalankan usahanya demi
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.8
Yang menjadi landasan koperasi menurut Undang-undang Pokok
Perkoperasian No. 12 tahun 1967 antara lain :
a) Landasan Idil
Landasan Idil koperasi adalah Pancasila. Setiap koperasi di Indonesia harus
bermoral Pancasila.
b) Landasan Struktural
Landasan ini yaitu UUD 1945. Koperasi harus berlandaskan UUD 1945 pasal
33 ayat 1 yang artinya yaitu koperasi adalah usaha bersama atas dasar
kekeluargaan dan gotong royong serta yang diutamakan adalah kepentingan
seluruh anggota (masyarakat).
c) Landasan Mental
Landasan mental koperasi adalah berupa setia kawan dan kesadaran pribadi.
Setia kawan yang dimaksud disini adalah sifat gotong royong, sedangkan

7
Murti Sumarni dan John soeprihanti, Pengantar Bisnis,(Yogyakarta: Liberty, 2000)
8
Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
kesadaran pribadi menggambarkan kepercayaan diri untuk menaikkan taraf
hidup dan kemakmuran para anggotanya.9

Prinsip Koperasi adalah :


a. Keanggotaannya bersifat sukarela
b. Pengelolaan manajemen koperasi dilakukan secara demokrasi
c. Hasil usahanya dibagikan secara adil sebanding dengan jasa masing-masing
anggota
d. Balas jasa yang diberikan terbatas terhadap modal
e. Mandiri dan seperti halnya Badan Usaha yang lain

Koperasi memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut :


a. Lebih mengutamakan keanggotaan dan sifat persamaan
b. Anggotanya bebas keluar masuk menjadi anggota
c. Menjalankan usaha demi kesejahteraan anggota
d. Didirikan secara tertulis dengan akta pendirian
e. Tanggung jawab usaha koperasi ditangan para pengurus
f. Para anggota turut bertanggung jawab atas hutang koperasi terhadap pihak
lain

Kelebihan Koperasi :

a. Pengelolaanya bertujuan untuk memupuk laba demi kepentingan


anggotanya
b. Koperasi dapat berperan sebagai konsumen maupun produsen
c. Koperasi berdasarkan kesukarelaan
d. Selalu mengutamakan kepentingan anggotanya

Kekurangan Koperasi :

a. Memiliki keterbatasan dibidang permodalan


b. Daya saing koperasi lemah dibandingkan dengan badan usaha lainnya
c. Tingkat kesadaran untuk berkoperasi para anggota masih rendah
9
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
Koperasi dibedakan menjadi beberapa kelompok :

- Koperasi Produksi, yaitu koperasi yang para anggotanya terdiri dari


produsen barang atau jasa yang nantinya akan dijual di koperasi tersebut.
- Koperasi Konsumsi, yaitu koperasi yang bergerak dalam penyediaan
kebutuhan pokok bagi para anggotanya.
- Koperasi Simpan Pinjam, yaitu koperasi yang bergerak dalam pengumpulan
dana dari anggotannya, dan menyalurkannya kepada anggota yang sedang
membutuhkan dana tersebut.
- Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang usaha
rangkap atau beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya.
Jadi, koperasi ini tidak hanya bergerak dalam satu bidang.10

Permodalan Koperasi :

Sistem kegiatan ekonomi koperasi berdasarkan ketersediaan modal yang ada


pada koperasi. Sumber modal tersebut harus self financing yaitu modal
bersumber dari modal anggota sendiri untuk menghidupi kegiatan koperasi dan
berkembang dalam persaingan ekonomi.

Modal dalam koperasi didapat dari beberapa sumber :

- Simpanan pokok yaitu merupakan sejumlah uang simpanan yang sama


besarnya pada setiap anggota, dan tidak boleh diambil selama masih
menjadi anggota koperasi.
- Simpanan wajib, sebagai modal pendukung (jumlah dan waktu penyetoran
ditentukan bersama).
- Simpanan suka rela dan modal cadangan berupa sisa hasil usaha yang
digunakan untuk menambah modal koperasi.

Modal luar baik dari dalam pemerintah maupun dari swasta semua modal
yang berasal dari pihak swasta nasional maupun asing tidak boleh mengikat
koperasi, penjualan saham, dan penanaman modal.
10
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta:
Liberty, 2003
Faktor yang terkait dengan kemajuan koperasi bisa berasal dari dalam ataupun
luar. Faktor-faktor tersebut antara lain:

- Tidak diterapkanya prinsip dasar dan azas koperasi


- Hubungan antara anggota dan koperasinya
- Kualitas anggota koperasinya
- Karakteristik pengurus dan manajer koperasi
- Organisasi, manajemen dan kelembagaan koperasi
- Pengaruh pemerintah yang dominan
- Faktor eksternal lain, dari luar pemerintah.11

 Perusahaan Bukan Berbadan Hukum

1. Perseketuan Perdata
Merupakan suatu perjanjian antara dua orang atau lebih untuk bersama-
sama mencari keuntungan yang akan di capai dengan jalan kedua pihak
menyetorkan kekayaan untuk usaha bersama. Tiap-tiap persekutan perdata
mewajibkan anggotanya unutk memasukkan harta kekayaan kedalam kas
persekutuan perdata yang mereka dirikan. Berupa uang, barang atau benda-benda
lain yang layak bagi pemasukan.

2. Firma (Fa)
Firma adalah suatu bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua
orang atau lebih dengan nama bersama, tanggung jawab setiap anggota tidak
terbatas, dan laba yang diperoleh akan dibagi secara bersama.

Ketentuan Firma :

- Setiap anggota berhak menjadi pemimpin


- Anggota tidak boleh memasukkan anggota lain tanpa persetujuan dari
anggota lain

11
Zulkarnain Lubis,Koperasi Untuk Ehonomi Rakyat,(Bandung: Cipta pustaka media
perintis,2008
- Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada orang lain, selama
anggota tersebut masih hidup
- Kekayaan pribadi menjadi jaminan hutang-hutang perusahaan

Kelebihan Firma :

- Kemampuan manajemen yang lebih besar, karena adanya pembagian kerja


diantara para anggota
- Pendirian firma relatif lerbih mudah, karna tidak memerluan aktea
pendirian
- Kebutuhan lebih mudah terpenuhi

Kekurangan Firma :

- Tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap hutang perusahaan,


kekayaan pribadi menjadi jaminannya
- Kerugian yang disebabkan oleh salah satu anggota Firma , ditanggung
bersama oleh anggota lain
- Keberlangsungan usaha tidak menentu, jika salah seorang anggotanya
membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, maka secara
otomatis menjadi bubar

3. Perseroan Komanditer (CV)


Perusahan komanditer adalah bentuk perjanjian kerja sama antara pihak
yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan bertanggung jawab penuh sampai
kekayaan pribadinya, dengan pihak yang memberikan pinjaman dan tidak
bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan
yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut

Kelebihan CV :

- Modal yang dikumpulkan relatif lebih besar


- Lebih mudah memperoleh kredit
- Kemampuan manajemen lebih baik
Kekurangan CV :

- Sebagian anggota sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas


- Sulit menarik uang kembali, terutama untuk sekutu aktif
- Kelangsungan hidup perusahaan tergantung sekutu aktif

Jenis-jenis keanggotaan CV :

1. Sekutu Pimpinan
Merupakan sekutu aktif dan duduk sebagai pengurus, biasanya modal yang
disetorkan lebih besar dari anggota yang lain. Mereka bertanggung jawab
tidak terbatas.
2. Sekutu Terbatas
Sekutu yang bertanggung jawab atas terbatas besar modal yang di
setorkan. Mereka tidak aktif dalam perusahaan.
3. Sekutu Diam
Sekutu yang tidak aktif di dalam cv, tetapi diketahui oleh umum bahwa
mereka adalah anggota cv.
4. Sekutu Rahasia
Aktif dalam cv, tetapi tidak diketahui umum bahwa mereka sebenarnya
anggota cv.
5. Sekutu Dormant
Sekutu yang tidak aktif dan tidak diketahui umum sebagai anggota cv.12

12
Suparyanto, Kewirausahaan, ( Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 112-114
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan adalah suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan

a) Elemen Struktur Organisasi

Ada 4 elemen dalam struktur organisasi, yaitu:

1. Adanya spesialisasi kerja


2. Adanya standarisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kerja
4. Besaran seluruh organisasi
Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam
mencapai tujuannya. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas karja yang
akan dibagi, dikelompokkan dan di koordinasikan secara formal.

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi

Ada 4 faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain:

1. Strategi Organisasi
Dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Struktur
organisasi harus sejalan dengan strategi organisasi, apabila terjadi
perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada struktur
organisasinya
2. Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan sekalanya menurut berbagai faktor,
diantaranya adalah dari jumlah penjualan,pangsa pasar, hingga jumlah
tenaga kerja. Organisasi berskala besar berarti organisasi tersebut mempuyai
cabang organisasi di daerah lain, sedangkan organisasi berskala kecil adalah
organisasi yang biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena
pangsa pasar yang mungkin masih sedikit. Organisasi kecil biasanya
memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana.
3. Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksud adalah terkait dengan cara bagaimana
suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan
penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
4. Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menurut organisasi juga untuk
menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh
organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya.

c) Fungsi struktur organisasi perusahaan


Adapun fungsi dari strutur organisasi perusahaan adalah :
1. Kejelasan tanggung jawab
Setiap anggota organisasi/perusahaan harus bertanggungjawab dengan
apa yang harus dilakukannya. Setiap anggota organisasi/perusahaan harus
bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan
wewenang.
2. Kejelasan kedudukan
Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organisasi mempermudah
dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan
penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan uraian tugas
Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu
pimpinan dalam pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan
dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan, karena uraian
yang jelas.
4. Kejelasan jalur hubungan antar sesama anggota organisasi /perusahaan
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan
atau pegawai dalam sebuah organisasi/perusahaan dibutuhkan kejelasan
hubungan yang tergambar struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan
akan semakin efektif dan saling menguntungkan.
d) Tugas dan wewenang struktur organisasi perusahaan

Beberapa contoh tugas dan wewenang dalam struktur organisasi, antara lain :

1. Dewan Komisaris

Sifatnya, bertanggung jawab dan mengawasi tugas dari Direktur Utama.

Tugasnya :

- Memberikan nasehat kepada direktur utama dalam melaksanakan


pengurusan perusahaan.
- Melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan tersebut,
bertindak sebagai wakil pemegang saham.
- Melakukan pelaksanaan dari setiap kebijakasanaan yang telah
digariskan atau dikeluarkan.

Wewenangnya :

- Dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-


tugas tertentu direktur, apabila direktu berhalangan dalam keadaan
tertentu.
- Menghadiri rapat direksi.
- Memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang
dibicarakan.
- Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan di
jalankan oleh direktur.

2. Direktur Utama

Sifatnya, bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Tugasnya :

- Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka


pendek & panjang.
- Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada rapat umum
pemegang saham (RUPS).
- Bertanggung jawab penuh atas tugasnya unutk kepentingan perseroan
dalam mencapai maksud dan tujuannya.

Wewenangnya :

- Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan.


- Menunjuk, mengangkat dan memberhentikan direktur.
- Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar
dan sifatnya penting.
- Menetapkan tujuan jngaka panajang.
- Mengambil keputusan dan strategi bagi perusahaan.

3. Internal auditor

Sifatnya, bertanggung jawab kepada direktur utama.

Tugasnya :

- Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal


- Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern & system
manajemen resiko sesuai kebijakan perusahaan.
- Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di
bidang keuangan, akuntansi, operasional, SDM, pemasaran, TI, dan
kegiatan lainnya.
- Membuat hasil audit dan menyampaikannya kepada dewan komisaris
dan dewan direktur.

Wewenangnya :

- Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait


tugas dan fungsinya.
- Melakukan komunikasi langsung dengan direksi, dewan komisaris,
dan komite audit beserta anggota-anggotanya.
4. Direktur administrasi dan keuangan

Sifatnya, bertanggung jawab kepada direktur utama

Tugasnya adalah :

- Melakukan penelitian dan analisa keuangan, termasuk masalah pajak.


- Melakukan verifikasi ualng atas semua bukti kas, penerimaan, dan
pengeluaran kas.
- Melakukan verifikasi atas buku penjualan tunai, faktur penjualan, dan
nota pembelian. Serta bukti barang dari perusahaan dan konsumen.

Wewenanganya adalah :

- Menandatangani seluruh dokumen yang berkaitan dengan administrasi


perusahaan.
- Membuat evaluasi kegiatan perusahaan bidang keuangan.13

13
Wasis, Pengantar Ekonomi Perusahaan, (Bandung: penerbit alumni, 1986), hal. 41-48
D. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu konsep bahwa organisasi,


khususnya perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya. Diantaranya adalah :

a) Tanggung jawab sosial perusahaan tehadap pemilik


- Perusahaan harus memenuhi kewajiban
- Memberikan laporan-laporan yang sekarang dan yang akan datang
- Penggunaan optimum fasilitas
- Perencanaan jangka panjang

b) Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap Karyawan


- Perlindungan terhadap kecelakaan karyawan
- Jaminan kerja
- Upah yang adil
- Mencukupi kehidupan sehari-hari sesuai dengan jabatan
- Pemberian informasi tentang perkembangan perusahan

c) Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat


- Menyediakan barang dan jasa dengan harga yang dapat dipertanggung
jawabkan
- Perbaikan barang-barang dan jasa yang memberikan keuntungan yang
lebih besar dan lebih bermanfaat
- Menaikkan tingkat hidup masyarakat14

14
Sukanto Reksohadiprodjo, Pengantar Ekonomi Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE, 1984), hal. 36
E. Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang


mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat.

Perusahaan meyakini bahwa prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang
beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan menaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.

Etika perusahaan terhadap konsumen ,antara lain :

- Memberikan produk dengan kualitas terbaik dan dengan tuntutan pelanggan.


- Memperlakukan setiap konsemen secara adil dalam memberikan pelayanan
yang baik dan dalam menangani ketidak puasan pelanggan.
- Menghormati kebudayaan pelanggan.

Etika perusahaan terhadap pekerja, antara lain :

- Memberikan pekerjaan dan kompensasi yang dapat turut memperbaiki


kesejahteraan pekerja.
- Menciptakan kondisi kerja yang menjamin kesehatan dan martabat pekerja.
- Berkomunikasi secara jujur dengan pekerja.
- Mengajak bermusyawarah jika terjadi konflik.

Etika perusahaan terhadap pemegang saham, antara lain :

- Menetapkan manajemen yang professional dalam rangka memperoleh


keuntungan yang layak.
- Memberikan informasi yang relevan.
- Menghemat, melindungi, dan menumbuhkan asset.

Etika perusahaan terhadap pesaing, antara lain :

- Mengembangkan pasar terbuka bagi perdagangan dan investasi.


- Saling menghormati sesama pesaing.
- Menghormati hak cipta dan hak paten.
- Menolak mencuri gagasan untuk inovasi maupun untuk penciptaan produk.

Etika perusahaan terhadap masyarakat, antara lain :

- Menghormati HAM.
- Mengakui dan menaati kewajiban kepada pemerintah dan masyarakat.
- Mendukung keanekaragaman dan keutuhan social.
- Menghormati keberadaan budaya lokal.15

15
Suparyanto,op.cit, hal. 221-224
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan diatas, Perusahaan adalah suatu unit kegiatan
produksi yang mengelolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang
dan jasa bagi masyarakat, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar
dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Pada perusahaan juga terdapat struktur organisasi yang merupakan susunan
dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu perusahaan.
Tujuan dari struktur organisasi tersebut melainkan untuk menggambarkan dengan
jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara satu dengan lainnya, serta bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi yang dibatasi.
Etika dalam berbisnis juga sangat diperlukan, sebab perusahaan yang
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan
kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan menaati peraturan
dan hukum yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Komarudin, Drs. (1972). Ekonomi Perusahaan dan Manajemen. Bandung:


Alumni.

Reksohadiprodjo, Sukanto, Heidjarachman, Irawan. 1982. Pengantar


Ekonomi perusahaan. Yogyakarta: BPFE

Evi Nor Afifah, Febriansyah Erry. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta :
Widyautama.

Swastha Basu. 2002. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.

Suparyanto.SE.MM, RW. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Lubis, Zulkarnain. 2008. Koperasi Untuk Ekonomi Rakyat. Bandung (Cipta


pustaka media perintis)

Anda mungkin juga menyukai