mereka dirikan, besarnya modal tiap sekutu, dll. Selanjutnya akte tersebut harus
didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan mengumumkan di dalam
BNRI.
Yang harus didaftarkan ialah akte pendiriannya atau sebuah ikhtisar resmi dari akte
itu. Ikhtisar resmi tersebut memuat hal sebagi berikut:
Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat kediaman para firmant (sekutu)
Penunjukan tentang firma yaitu nama bersama dengan keterangan apakah
persekutuan itu adalah umum atau terbatas untuk menjalankan sebuah
cabang perusahaan.
Penunjukan para firmant yang tidak dikuasakan menandatangani bagi
persekutuan.
Saat mulainya dan akan berakhirnya persekutuan.
Ikhtisar resmi dari akte pendirian itu sebagaimana sudah dikatakan harus
diumumkan di dalam BNRI. Jika kedua tersebut diabaikan (tidak mendaftarkan dan
mengumumkan), maka ini berarti bahwa persekutuan bekerja dalam segala
lapangan, persekutuan didirikan untuk waktu yang tidak terbatas dan tiap sekutu
berhak menandatangani dan berbuat perbuatan hukum bagi persekutuannya.
Uraian lainnya yang menarik adalah masalah yang menyangkut pembagian laba
dalam suatu firma. Uraian ini didasarkan pada peraturan hukum yang masih berlaku
saat ini. Cara pembagian itu adalah sebagai berikut:
Contoh:
Persero yang terdiri dari tuan x, tuan y dan nona z telah mendirikan suatu firma
yang mereka namakan firma xyz & CO. Gambaran sebagian dari neraca firma itu
sebagai berikut:
Tuan x memasukkan modalnya sebanyak Rp. 400.000, Tuan y memasukkan modalnya sebanyak Rp. 200.000, Nona z memasukkan tenaga dan kecakapannya
Pada tutup buku, firma itu berhasil memperoleh laba sejumlah 1.600.000,-.
Pembagian keuntungan menurut undang-undang 2:1:1. dengan mengindahkan
peraturan itu maka pembagian laba tuan x,y ,dan nona z, untuk tahun buku itu
adalah sebagai berikut:
Tuan X menerima dari Rp. 1.600.000,- = Rp. 800.000,Tuan Y menerima dari Rp. 1.600.000,- = Rp. 400.000,Nona Z menerima dari Rp. 1.600.000,- = Rp. 400.000,- +
Jumlah seluruh laba = Rp. 1.600.000,2. Ciri ciri bentuk badan usaha firma
a) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
b) Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah
tangan.
c) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d) Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
3. Kebaikan-kebaikan Firma
a) Jumlah modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga lebih
mudah untuk memperluas usahanya.