Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cahya Aji Buana

NIM : 114108029
Dosen : Dr. Suraya, Msi,MM
1. Siapakah saja Tokoh dalam Film Tersebut ?
Jawab :
Ada 9 tokoh dalam 4 segmen film yang berbeda
Rumah perkara : Yatna (Teuku Rifnu Wikana) Pak Lurah, Jaya (Icang S.
Tisnamiharja), seorang kontraktor. Ella (Ranggani Puspandya), janda yang tidak
rela tanahnya dibeli
Aku Padamu : Vano (Nicholas Saputra) dan Laras (Revalina S Termat) ingin menikah
di luar sepengetahuan keluarganya
Selamat siang, Risa! : Arwoko (Tora Sudiro) berusaha hidup dan kerja secara jujur,
walau teman-teman sejawatnya banyak melakukan korupsi
Jangan Bilang siapa2 : Ola (Siska Selvi Dawsen) membeli buku pada Eci (Nasha
Abigail) dengan harga yang cukup mahal. Gita (Alexandra Natasha) pun jadi
penasaran, kenapa harga buku yang dijual Eci lebih mahal dari pada yang dijual di toko
buku.
2. Menurut Anda, Nilai-nilai apa yang baik dan yang buruk dalam film tersebut ?
Jawab :
Nilai Baik :
Arwoko mempunyai sifat yang jujur dan bisa memegang amanah walaupun dia
mendapatkan masalah yaitu anak laki-lakinya sakit. Akan tetapi dia tidak melakukan
korupsi.
Laras, ingin menikah di luar sepengatahuan keluarganya, walaupun bapaknya
korupsi dia punya pendirian untuk tidak melakukan korupsi dan dia Menyadari
dimana masalalu yang mengajarkan dia untuk memulai sesuatu hal dari yang kecil
pun harus dengan kejujuran, karena dirimu yang sekarang adalah cerminan
kehidupanmu nanti.
Nilai Buruk :
Pak lurah yang mengungkapkan janji akan melindungi dan menjaga keamanan
desanya dan janji itu disertai sumpah DEMI ALLAH , dan ternyata setelah dia
terpilih menjadi kepala desa dia ingkar janji, dan tidak ada satupun janji yang dia
tepati, yang ada seluruh masyarakat di desa itu terusir dan tersingkir karena desa
itu akan dibuat sebuah pabrik atau perumahan yang baru.
Kontraktor yang serakah, yaitu main bakar rumah orang saja, harusnya dia bisa
berbicara baik-baik kepada janda tersebut dan memberikan tempat tinggal yang
baru ke orang-orang yang rumahnya digusur, akan tetapi malah dibakar begitu saja.
Dan pada akhirnya pak lurah menyesal akan sikapnya tersebut dalam membantu

Nama : Cahya Aji Buana


NIM : 114108029
Dosen : Dr. Suraya, Msi,MM
kontraktor serakah, dan anak lurah itu ikut kebakar, dan si pak lurah akhirnya
terkena karma dari sumpahnya dalam menjadi kepala desa tersebut
Anak remaja yang sering melakukan tindakan berbohong dan mencoba korupsi di
usia dinibahwa seseorang bisa melakukan korupsi karena terbiasa dalam kehidupan
sehari-harinya dia sering diajarkan seperti itu , dari ayah yang sering berkorupsi di
kantor, maupun ibu yang sering berbohong dan meminta uang belanja yang lebih.
Kemudian anak tersebut meminta uang untuk membayar keperluan sekolah namun
dia berbohong dan meminta nya lebih dari seorang guru yang memakai uang untuk
memberikan nilai tambahan kepada anak tersebut. Anak ini sudah terbiasa dengan
berbohong, oleh karena itu menurut dia berbohong itu adalah hal biasa, padahal
sebenarnya sifat seperti itu sangat tidak baik bagi dirinya sendiri, bayangkan jika
orang tua kita sudah susah payah dalam mencari uang untuk menafkahi keluarga
dan anak-anaknya, akan tetapi si anak ini menipu orang tuanya sendiri, bayangkan
berapa besar dosa yang dia dapat. Dan berapa besar perjuangan orang tua yang
sudah susah payah mencari uang untuk menafkahinya. Mungkin dia belum
merasakan bagaimana susahnya perjuangan mencari uang. Hal seperti ini banyak
ditemukan di zaman sekarang. Karena bisa dibilang generasi anak muda sekarang
ini kurang mendidik. Atau kurang berpendidikan.
3. Siapa tokoh yang menurut Anda paling bijak ?
Jawab : Arwoko(Tora sudiro)
Jadi Arwoko ini salah satu tokoh yang berada di segmen film Selamat siang Risa,
Mengisahkan satu keluarga kecil yang sederhana tapi bahagia , yang dimana di dalam
satu keluaga itu diajarkan arti hidup sederhana , jujur , dan bertanggung jawab
walaupun bisa dibilang kehidupan mereka sangat jauh dari kata cukup.
seorang ayah yang hanya bekerja sebagai staf penjaga gudang beras yang tak pernah
naik pangkat karena dia tak menggunakan cara curang dan seorang ibu yang hanya
seorang penjahit yang memiliki satu putri yang cantik dan satu putra yang tampan ,
walaupun keluarga itu mengalami kesulitan uang yang sangat menyusahkan mereka ,
namun mereka tetap pada pendirian mereka , Suatu saat anak laki-laki mereka sakit
dan mereka tak mempunyai uang sama sekali untuk membayar perawatan dirumah
sakit, akan tetapi mereka mencoba untuk meminta tolong kepada tetangga namun tak
ada seorangpun yang bisa menolong mereka .
Pada suatu saat, datang seorang juragan beras ke rumah mereka, dan dia meminta
tolong kepada Arwoko untuk meminjam gudang beras yang dipegang oleh Arwoko untuk
menimbun beras, dan sebagai imbalannya, Juragan beras tersebut akan memberikan
Arwoko uang yang sangat amat banyak, namun dengan berat hati dan dengan tegas,
Arwoko menolak tawaran itu, karena dia merasa bertanggung jawab untuk menjaga
gudang itu, dia tidak hanya memikirkan kepentingan dia sendiri walaupun dia
mengetahui keluarga nya sangat membutuhkan uang itu disinilah, mengapa saya bisa
menyimpulkan Tokoh yang menurut saya paling bijak, Karena dilihat dari kronologi
masalah Arwoko tersebut, dia masih bisa memegang amanahnya untuk menjaga

Nama : Cahya Aji Buana


NIM : 114108029
Dosen : Dr. Suraya, Msi,MM
gudang tersebut, walaupun dia mempunyai masalah keluarga yaitu anak laki-lakinya
sakit. akan tetapi dia tidak egois, dan tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, akan tetapi
dia memikirkan juga dampak negatif yang terjadi bila dia menerima tawaran tersebut,
dan dia tidak mau menyusahkan atau mengecewakan kepercayaan orang lain.
4. Apa hikmah yang dapat Anda petik dari film tersebut?
Jawab :
Kesimpulan dari empat segmen film diatas adalah sesuatu itu harus dimulai dari hal yang
kecil dan ditanamkan dari dini, yaitu nilai-nilai kejujuran, kemandirian, dan kesederhanaan
yang akan membuat seseorang itu terbiasa dan akan terhindar dari perbuatan korupsi.
Laras (Revalina S Termat) Menyadari dimana masalalu yang mengajarkan dia untuk
memulai sesuatu hal dari yang kecil pun harus dengan kejujuran, karena dirimu yang
sekarang adalah cerminan kehidupanmu nanti. Sama hal-nya seperti menyontek disekolah,
jika terbiasa menyontek terus, maka sifat jelek itu secara tidak langsung akan tertanam
didalam diri anda. Dan anda cenderung akan menyontek atau tidak pernah belajar sendiri,
sehingga sewaktu besar nanti sudah terbiasa dengan sifat tersebut, maka hal seperti ini
lebih baik dihindari sejak dini, karena jika tidak, maka dirimu sendiri yang rugi.
Keluarga pun sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter seorang anak apabila anak
itu menjadi seseorang yang sangat baik dan jujur dan bertanggung jawab. karena dia
terbiasa di keluarga nya dia diajarkan seperti itu, begitupun sebalknya, seorang anak akan
terbiasa berbohong , mencontek, karena dia terbiasa melihat orang tua nya seperti itu. Atau
bisa jadi orang tuanya tidak seperti itu, akan tetapi si anak tersebut kurang diperhatikan dan
diajarkan atau ditanamkan nilai-nilai dan moral yang baik. Sehingga anak itu tidak terdidik.
Pembentukan karakter sejak dini mencegah generasi yang akan datang dari sifat korupsi
dan sifat anarkis , kejujuran adalah sesuatu yang sangat mahal harga nya, dan tidak ternilai
harganya. kejujuran akan selalu indah pada waktunya nanti, walaupun di zaman sekarang
kejujuran sangat susah kita dapat namun mencobalah untuk jujur terhadap diri sendiri dan
mencoba untuk mengamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari itulah hal yang sangat
terpuji .

Anda mungkin juga menyukai