Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MERINTIS USAHA BARU & MODEL PENGEMBANGANNYA

NAMA KELOMPOK 5:

• AVIFA APRILIA (2017031119)

• IMELDA L S MATULESSY (2017031039)

• SILVIA ROSALINA (2017031120)

• VELLINDA SARI (2017031098)

HARI KULIAH : KAMIS

PUKUL : 17.00-18.40

NAMA DOSEN : NOVIHERNI, S.E., M.M

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN ADMINISTRASI INDONESIA

JAKARTA, 2019/2020
BADAN USAHA PERORANGAN
A. Pengertian
Perusahaan perseorangan merupakan bisnis yang dipunyai oleh pemilik
tunggal dan sedangkan seorang pengusaha perseorangan ialah pemilik dari
perusahaaan perseorangan tersebut. Dilihat dari segi pemodalan seseorang
yang mempunyai suatu perusahaan atau perusahaan perseorangan bisa
dengan mudah mendapatkan sebuah pinjaman dari para kreditor sebagai
operasional perusahaan, namun tidak sama dengan pinjaman itu dengan
bukti kepemilikan lain dari seseorang itu sendiri. Akibatnya ada utang
pemilik yang harus bertanggung jawab secara langsung dalam pelunasan
utang itu, serta jika ada hal yang tidak kita sangka-sangka seperti
keuntungan, maka perusahaan tidak perlu membaginya kepada kreditor.

B. Ciri – ciri Perusahaan Perseorangan


 Dimiliki perseorangan (individu atau perusahaan keluarga)
 Pengelolaannya sederhana
 Modalnya relative tidak terlalu besar
 Kelangsungan usahanya tergantung pada para pemiliknya
 Nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan relative kecil

C. Kelemahan dan Kelebihan Perusahaan Perseorangan


 Kelebihan perusahaan perseorangan:
1. Perseorangan tidak dikenakan pajak perusahaan seperti halnya PT
atau Partnership (Firma).
2. Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemilik juga menjadi
bagian dari manajemen sehingga pengendalian internal tidak
terlalu kompleks dan mudah diawasi oleh pemilik langsung.
3. Biaya yang rendah dalam pengelolaan, karena karyawan yang
bekerja didalam perseorangan adalah si pemilik usaha.
4. Apabila dalam bisnis perseorangan terjadi kerugian maka
kompensasi kerugian dapat dimasukan dalam perhitungan pajak
penghasilan pemilik.
5. Seluruh laba menjadi miliknya. Bentuk perusahaan perseorangan
memungkinkan pemilik menerima 100% laba yang dihasilkan
perusahaan.

 Kelemahan perusahaan perseorangan:


1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Artinya seluruh kekayaan
pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh utang
perusahaan.
2. Sumber keuangan terbatas. Karena pemiliknya hanya satu orang,
maka usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana
hanya bergantung pada kemampuannya.
3. Kesulitan dalam manajemen. Semua kegiatan seperti pembelian,
penjualan, pembelanjaan, pengaturan karyawan dan sebagainya
dipegang oleh seorang pimpinan. Ini lebih sulit apabila manajemen
dipegang oleh beberapa orang.

D. Contoh Badan Usaha Perseorangan


Semisal, sebuah perusahaan perseorangan mempunyai usaha kecil (UKM)
seperti laundry, bengkel, rumah makan, salon kecantikan, persewaan
komputer serta internet dll.

BADAN USAHA KEMITRAAN/ PERSEKUTUAN


1. Pengertian
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan
usaha. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin
khusus pada instansi pemerintah yang terkait.

2. Ciri – ciri Perusahaan Persekutuan:


 Dijalankan dengan hak kepemilikan bersama
 Memiliki jangka waktu tertentu
 Jika salah satu pemilik menarik modal atau meninggal maka
perusahaan dapat dibubarkan
 Tanggung jawab tidak terbatas
 Tanggung jawab seseorang dalam perusahaan tidak tergantung
pada besarnya modal yang Ia tanam
 Memiliki suatu bagian atau hak di dalam persekutuan
 Anggota yang menanamkan modalnya berarti telah menyerahkan
haknya untuk mencapai tujuan perusahaan
 Besaran jumlah keuntungan masing-masing anggota tergantung
kesepakatan

3. Kelebihan dan Kelemahan Perusahaan Persekutuan


 Kelebihan:
o Modal dan kerugian ditanggung bersama
o Tercipta spesialisasi
 Kelemahan:
o Tanggung jawab terbatas
o Laba dibagi sesuai dengan jumlah pemilik
o Pengendalian perusahaan juga terbagi di antara pemilik

4. Bentuk-bentuk Perusahaan Persekutuan


a) Perusahaan Persekutuan Bukan Berbadan Hukum
 Firma
Firma adalah bentuk usaha yang didirikan beberapa orang,
menggunakan nama bersama atau satu nama yang
digunakan bersama. Didirikan dengan akta otentik yang
dibuat di hadapan Notaris dan didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri setempat serta diumumkan dalam Berita
Negara. Firma bukalah badan hukum sehingga akta
pendiriannya tidak memerlukan pengesahan dari
Departemen Kehakiman RI. Pendirian, pengaturan dan
pembubaran Firma diatur di dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD).

 Persekutuan Komanditer/ CV
Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire
Vennotschaap adalah suatu bentuk badan usaha yang
didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang
berbeda-beda di antara anggotanya. Para anggota
persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal
perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai
tanda keikutsertaan.
b) Perusahaan Persekutuan Berbadan Hukum
 Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat adalah
organisasi usaha yang memiliki badan hukum resmi yang
dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab
yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan
harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di
dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin
perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar
pemilik modal untuk menjadi pimpinan.

 Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan
kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan(UU no. 25 tahun 1992).

 Yayasan
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan
yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan
tertentu di bidang sosial, pendidikan, keagamaan, dan
kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.

 BUMN
BUMN atau Badan Usaha Milik Negara ialah badan usaha
yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki
oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha
tersebut adalah pegawai negeri.

PERSEROAN (PT)
A. Penjelasan atau definisi Perseroan (PT)
PT adalah singkatan dari Perseroan Terbatas yaitu suatu bentuk perusahaan yang
dimana modalnya terbagi atas saham-saham, dan tanggung jawab dari para
pemegang saham Perseroan Terbatas berdasarkan pada jumlah saham yang dia
miliki. Adapun alat-alat atau perlengkapan dari organisasi Perseroan terbatas,
yang diantaranya seperti Direksi, Kominsaris dan Rapat umum para pemegang
saham.
B. Kelebihan dan Kelemahan dari Perseroan (PT)
Kelebihan dari PT diantaranya sebagai berikut ini:

 Masa hidup perusahaan dapat terjamin secara kontinyu.


 Para pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas.
 Terdapat pemisah antara pemilik perusahaan dengan pengurus perusahaan.
 Modal perusahaan mudah didapatkan dari obligasi dan penjualan saham
perusahaan.
 Tidak terlalu sulit dalam mengadakan pengalihan pemiliknya, dan lain-
lain.
Kekurangan dari PT diantaranya sebagai berikut ini:

 Cukup sulit untuk melakukan penorganisasian.


 Biaya atau dana organisasi cukup besar.
 Untuk mendirikan Perseroan Terbatas cukup sulit.
 Terdapat pembatasan hukum dan bidang usaha.
 Adanya pemisah antara pemilikan dan pengendalian, dan lain-lain.

C. Ciri-ciri Perseroan (PT)


Adapun beberapa ciri dari PT, yang diantaranya sebagai berikut ini:
1. Tujuannya untuk mencari keuntungan.
2. Memiliki fungsi komersial dan juga fungsi ekonomi.
3. Modalnya berasal dari saham-saham dan obligasi.
4. Tidak mendapatkan fasilitas dari Negara.
5. Perusahaan dipimpin oleh Direksi.
6. Kekuasaan tertinggi terdapat pada RUPS atau Rapat Umum Pemegang
Saham.
7. Karyawan perusahaanya berstatus sebagai pegawai perusahaan swasta.
8. Hubungan usahanya diatur di dalam hukum perdata, dan lain-lain.

D. Pembagian Perseroan (PT)


1. PT Terbuka
PT terbuka adalah suatu perseroan terbatas yang dapat menjual sahamnya
kepada umum atau masyarakat melalui pasar modal. Jadi saham Perseroan
terbatas ini sahamnya dapat ditawarkan kepada masyarakat umum dan
dijualnya melalui Bursa Saham.
2. PT Tertutup
PT Tertutup adalah perseroan terbatas yang dimana modalnya berasal dari
orang-orang tertentu, seperti misalnya pemegang saham dari perusahaan
tersebut hanya dari keluarga dan kerabat ataupun dari kalangan tertentu
dan tidak menjualnya kepada masyarakat umum.
3. PT Kosong
PT Kosong adalah perseroan terbatas yang telah memiliki izin untuk
melakukan usaha maupun izin lainnya akan tetapi tidak ada kegiatan.

E. Jenis-jenis Perseroan (PT) yang ada di Indonesia


1. PT Terbuka
PT terbuka adalah suatu jenis Perseroan terbatas yang dimana sahamnya
boleh dibeli atau dimiliki oleh umum. Biasanya saham Perseroan terbatas
jenis ini kepemilikannya atas unjuk bukan atas nama, jadi tidak sulit untuk
menjual dan membeli sahamnya.
2. PT Tertutup
PT Tertutup adalah suatu jenis Perseroan Terbatas yang dimana sahamnya
hanya dapat dimiliki oleh orang-orang atau kalangan tertentu saja dan
tidak menjualnya kepada masyarakat umum. Biasanya jenis dari Perseroan
Terbatas ini hanya dimiliki oleh keluarga ataupun kalangan tertentu.
3. PT Domestik
PT domestik adalah suatu jenis Perseroan Terbatas yang berdiri sekaligus
menjalankan kegiatannya di dalam negeri dan harus mematuhi aturan-
aturan yang berlaku di wilayah negara RI.
4. PT Perseorangan
PT perseorangan adalah suatu jenis Perseroan Terbatas yang sahamnya
sudah dikeluarkan hanya dimiliki oleh satu orang saja. Orang yang
memiliki saham tersebut juga sebagai direktur di perusahaan. Jadi orang
tersebut akan memiliki kekuasaan yang tunggal, maksudnya menguasai
wewenang direktur sekaligus Rapat Umum Pemegang Saham.
5. PT Asing
Perseroan Terbatas atau PT asing adalah suatu jenis perseroan terbatas
yang didirikan di luar negri atau negara lain dengan mematuhi peraturan
yang berlaku di negara tersebut. Namun jika ada orang asing yang
mendirikan Perseroan Terbatas di wilayan negara RI maka perusahaan
atau pemodal asing tersebut tentunya harus mematuhi bentuk PT sesuai
aturan yang berlaku dan juga harus mematuhi peraturan atau hukum yang
berlaku di negara RI.
6. PT Umum atau PT Publik
PT Umum atau PT Publik adalah suatu jenis Perseroan Terbatas yang
kepemilikan sahamnya bebas dapat dimiliki oleh siapa saja dan juga dapat
terdaftar di bursa efek.

WARALABA (FRANCHISING)
Waralaba adalah suatu cara melakukan kerjasama di bidang bisnis antara 2 (dua)
atau lebih perusahaan, di mana 1 (satu) pihak akan bertindak sebagai franchisor
dan pihak lain sebagai franchisee, dimana di dalamnya diatur bahwa pihak
franchisor sebagai pemilik suatu merek dari know-how terkenal, memberikan hak
kepada franchisee untuk melakukan kegiatan bisnis dari/atas suatu produk barang
atau jasa berdasar dan sesuai dengan rencana komersil yang telah dipersiapkan,
diuji keberhasilannya dan diperbaharui dari waktu ke waktu, baik atas dasar
hubungan yang eksklusif ataupun noneksklusif, dan sebaliknya suatu imbalan
tertentu akan dibayarkan kepada franchisor sehubungan dengan hal tersebut
(Munir Fuady, 2001:339).
Menurut Turf D. Brown dalam buku Handbook of Retailing yang terdapat dalam
buku yang berjudul Franchise Pola Bisnis Spektakuler dalam Perspektif Hukum
dan Ekonomi (Lindaty P Sewu, 2004:16) bisnis usaha waralaba terbagi menjadi 3
(tiga) jenis, yaitu:
A. Waralaba Pekerjaan
Pada bentuk ini Penerima Waralaba (Franchisee) menjalankan usaha waralaba
pekerjaan sebenarnya membeli dukungan untuk usahanya sendiri. Bentuk ini
tidak memerlukan modal yang besar karena tidak menggunakan tempat dan
perlengkapan. Dalam hal ini usaha yang ditawarkan adalah usaha di bidang
jasa
B. Waralaba Usaha
Bentuk usaha waralaba ini adalah berupa toko eceran yang menyediakan
barang dan jasa, atau restoran fast food. Waralaba ini memerlukan modal yang
besar karena memerlukan tempat dan perlengkapan.
C. Waralaba Investasi Pembeda waralaba investasi dengan yang lain adalah
besarnya usaha, khususnya besarnya investasi yang dibutuhkan.

Bentuk seperti ini biasanya adalah waralaba yang bergerak di bidang perhotelan.
Di Indonesia terdapat beragam jenis franchise yang dilihat dari sektor usaha.
Jenis-jenis tersebut antara lain:
1. Makanan dan Minutan
2. Ritel (non food & food)
3. Salon Rambut dan Kecantikan
4. Binatu/Jasa Perbaikan
5. Training/Jasa Konsultasi
6. Fitnes & Perawatan Jasmani (Body Care)
7. Printing/Photo Furnitur
8. Real Estate/Car Rental
9. Indomaret Emir M Noor dalam hal ini termasuk dalam jenis waralaba usaha
dengan sektor usaha pada ritel (non food & food).

Jenis- Jenis Waralaba beserta Contohnya

Di Indonesia juga terdapat usaha waralaba misalnya seperti usaha makanan,


pendidikan, kesehatan dan jasa lainnya. Umumnya terbagi menjadi 2 jenis yaitu
sebagai berikut:
1. Waralaba Menurut Kriteria atau Produk yang Ditawarkan
a) Waralaba produk
Produk yang ditawarkan adalah berupa barang misalnya
makanan. Contoh dari jenis usaha waralaba produk antara  lain adalah
seperti Mc Donald, KFC, Kebab Turki, dan lain-lain.
b) Waralaba jasa
Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan adalah produk yang berwujud
layanan jasa, misalnya seperti pendidikan, studio photo atau jasa sewa
video, dan jasa agen perjalanan atau travel.Contoh dari jenis usaha
waralaba jasa antara lain adalah seperti bimbingan belajar hafara dan
aliago travel.
c) Waralaba gabungan
Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan adalah produk yang digabungkan
atau dengan kata lain produk yang ditawarkan adalah barang dan jasa.
2. Waralaba Menurut Asalnya

a) Waralaba berasal dari luar negeri

Waralaba jenis ini lebih cenderung disukai oleh masyarakat, alasannya


adalah sistem yang berlaku lebih jelas, merek-merek perusahaan sudah
diterima oleh orang-orang di penjuru dunia, selain itu dinilai lebih
bergengsi.

b) Waralaba berasal dari dalam negeri


Waralaba jenis ini termasuk dalam salah satu pilihan investasi bagi orang-
orang yang ingin menjadi pengusaha dengan cepat namun orang tersebut
tidak memiliki pengetahuan cukup mengenai awal dari kelanjutan usaha
oleh pemilik waralaba. Contoh : Restoran cepat saji
3. Waralaba Menurut IFA
Dalam International Franchise Assocoation (IFA) terdapat empat jenis
waralaba yang umumnya digunakan di Amerika Serikat yaitu sebagai berikut:
1) Product Franchise
Dalam jenis waralaba ini umumnya produsen memiliki hak
dalam mengontrol secara penuh mengenai detail yang mendistribusikan
produknya. Didalam perjanjian atau kontrak yang telah disepakatai oleh
kedua belah pihak, berisi persutujuan bahwa produsen memperbolehkan
pemilik toko untuk dapat menggunakan merek dan hak ciptanya.Pemilik
toko memiliki kewajiban yaitu membayar dengan sejumlah uang agar
dapat memperoleh hak tersebut, atau dengan kata lain adalah agar dapat
membili sejumlah produk yang menjadi kualifikasi waralaba.
Contoh dari jenis waralaba  ini yaitu seperti sebuah toko computer dan
pemilik toko tersebut menjual printer merek HP, dari hasil penjualan
tersebut  biasanya produsen juga akan memperoleh keuntungan yang lebih
besar dibandingkan dengan penjualnya.

2) Manufacturing Franchise

Pada jenis waralaba Manufacturing Franchise, setiap badan usaha yang


memproduksi produk akan diberikan hak, untuk kemudian menjualnya
kepada masyarakat dengan syarat yaitu menggunakan merek dagang dan
merek waralaba. Biasanya jenis waralaba ini ditemukan dalam industri
makanan dan minuman.

Contohnya adalah apabila seseorang ingin membuka sebuah pabrik Coca


Cola. Dalam melakukannya adalah hanya perlu mendapatkan hak dari
perusahaan Coke untuk dapat menggunakan namanya dan hak ciptanya.

3) Business Opportunity Ventures


Waralaba jenis Business Opportunity Ventures mewajibkan kepada
pemilik bisnis agar membeli dan mendistribusikan produk-produk dari
suatu perusahaan tertentu. Selain itu perusahaan tersebut harus
menyediakan pelanggan dan rekening bagi pemilik bisnis. Pada
praktiknya, pemilik bisnis diharuskan membayar biaya atau prestasi
sebagai kompensasinya sebagai bukti timbal balik. Contohnya adalah
pengusaha mesin-mesin penjualan otomatis atau distributorship.

4) Business Format Franchising


Business format franchising merupakan jenis waralaba yang termasuk
waralaba yang terkenal dalam pelaksanaannya. Jadi setiap perusahaan
mempunyai metode dalam hal pemberian pilihan berupa bisnis kepada
pemilik bisnis dengan menggunakan nama dan merek dagang dari
perusahaan.Biasanya perusahaan akan meyediakan
beberapa bantuan kepada pemilik bisnis denan membayar biaya atau
royalty. Namun terkadang perusahaan juga mewajibkan pemilik bisnis
agar membeli persediaan dari perusahaan.
Dalam waralaba jenis ini akan memberlakukan intergrasi bisnis yang lebih
menyeluruh dan lengkap. Dalam mendistribusikan produk dan jasa
franchisor dilakukan oleh pihak franchisee dibawah hak cipta pihak
franchisor sekaligus penerapan format dan prosedur yang telah
diberlakukan oleh pihak franchisor dalam bisnis tertentu.

Berikut ini merupakan syarat dan ketentuan dalam menjalankan bisnis yang
tercantum dalam sebuah perjanjian yang mengikat secara hukum yaitu:
 Nama franchisor
 Produk dan jasa
 Prosedur
 Panduan dan Standard Operation Procedure (SOP)
 Sistem pemasaran
 Fasilitas pendukung

Waralaba jenis business format franchising merupakan jenis waralaba yang paling
popular dan selalu menjadi rekomendasi dalam sebuah penawaran waralaba.

Contoh perusahaan yang menggunakan waralaba jenis business format


franchising yaitu sepertu MC Donald’s, Starbucks Coffe, Dunkin’ Donuts, dan
KFC.

Keuntungan Bisnis Waralaba

Semua jenis bisnis pasti punya kelebihan masing-masing, begitu juga halnya
dengan bisnis franchise. Berikut ini adalah kelebihan bisnis waralaba:

1. Manajemen bisnis telah terbangun

Usaha waralaba yang punya reputasi bagus biasanya telah memiliki


manajemen bisnis yang bisa memberikan keuntungan kepada para mitra
mereka. Ide bisnis, nama brand, dan sistem manajemen bisnis waralaba
tersebut sudah teruji dan tinggal diimplementasikan pada lokasi baru.

2. Brand sudah dikenal masyarakat

Brand yang sudah dikenal masyarakat akan membuat proses pemasaran


bisnis waralaba menjadi lebih mudah, apalagi bila produk yang dijual
adalah produk yang dibutuhkan dan disukai oleh masyarakat.

3. Kemudahan dalam manajemen finansial

Kebanyakan investor lebih suka memberikan modal pada sebuah bisnis


yang terbukti kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran.
Bergabung dengan usaha waralaba memberikan keuntungan karena sistem
manajemen finansial telah ditetapkan oleh pewaralaba. Para mitra
waralaba tidak perlu pusing lagi mengenai hal ini seperti halnya terjadi
pada bisnis yang baru dimulai

4. Kerjasama usaha telah terbangun

Mereka yang membeli franchise sebuah brand akan mendapatkan


keuntungan lain, yaitu kerjasama bisnis yang telah terbangun dengan baik
sebelumnya. Beberapa contoh keuntungannya adalah dalam hal pemasok
bahan baku untuk produk yang dijual, agensi periklanan dan pemasaran.

5. Dukungan dan keamanan yang lebih kuat

Biasanya para pemilik waralaba memberikan pelatihan khusus kepada


para mitra mereka sebelum beroperasi. Pelatihan ini mencakup
manajemen finansial, strategi pemasaran, cara periklanan, cara
menjalankan usaha, dan lain-lain. Pelatihan tersebut biasanya sudah
termasuk dalam pembelian paket waralaba, sehingga para mitra akan
dimudahkan dalam menjalankan bisnis mereka sesuai standar yang baik.

6. Keuntungan bisnis waralaba lebih besar?

Jika dibilang usaha waralaba menguntungkan, tentu saja menguntungkan.


Namun jika kita beranggapan bahwa keuntungan dari bisnis waralaba ini
akan lebih besar bila brand waralabanya terkenal, ini belum tentu. Dengan
sistem waralaba biasanya ada potongan fee, dimana keuntungan mitra
sebagian kecil akan menjadi hak si pemilik waralaba.

Kekurangan Bisnis Waralaba

Semua jenis bisnis pasti ada kekurangan dan tantangan tersendiri, demikian juga
dengan usaha waralaba. Sebagian besar mitra waralaba tidak masalah dengan
kekurangan ini, namun tidak sedikit juga calon mitra yang memutuskan untuk
mengundurkan diri.  Berikut ini adalah kekurangan bisnis waralaba:
1. Mitra waralaba kurang memiliki kendali

Mitra waralaba biasanya tidak punya kendali penuh pada bisnis waralaba
yang dia beli, karena semua sistem sudah ditentukan sebelumnya oleh si
pemilik waralaba. Ketika mitra ingin melakukan inovasi atau perubahan,
hal tersebut terbentur dengan ketentuan dan perturan yang sudah
disepakati sejak awal. Dengan adanya hambatan ini, ide-ide Anda sebagai
mitra waralaba tidak bisa diaplikasikan pada bisnis Anda

2. Mitra waralaba terikat dengan pemasok

Biasanya para pengusaha akan mencari pemasok (supplier) yang


menawarkan harga yang lebih kecil. Hal ini tidak bisa Anda lakukan bila
Anda sudah membeli usaha franchise. Bila pemilik waralaba telah
menentukan supplier sejak awal, maka mitra waralaba tidak bisa membeli
atau memilih supplier lain yang lebih murah.

3. Terpengaruh pada reputasi waralaba lain

Ini adalah salah satu kekurangan terbesar dari usaha waralaba. Ketika
reputasi waralaba lain (untuk brand yang sama) tercemar karena kesalahan
mereka sendiri, maka bisnis Anda juga akan ikut terimbas. Terkadang bisa
terjadi penurunan omset yang signifikan pada seluruh cabang waralaba
bila hal ini terjadi pada salah satu mitra.

4. Adanya biaya waralaba

Hampir semua usaha waralaba menerapkan sistem fee kepada mitra


mereka. Pemiliki franchise akan mengajukan biaya awal untuk membeli
waralaba miliknya. Selain itu, ada juga biaya berkelanjutan yang
dibebankan kepada para mitra, biasanya itu untuk pelatihan dan dukungan
kepada pembeli waralaba.

5. Pemotongan keuntungan
Selain biaya waralaba, mitra waralaba juga harus membayar royalti
kepada franchisor, yaitu pemotongan dari sejumlah keuntungan yang
Anda dapatkan. Jika ternyata keuntungan Anda hanya sedikit, maka
keuntungan tersebut tetap dipotong untuk menutupi biaya royalti.

MEMBELI PERUSAHAAN YANG SUDAH ADA


A. Pengertian
Apakah yang dimaksud dengan Buying atau Membeli perusahaan orang lain?,
yang dimaksud dengan Buying Yaitu 'Membeli perusahaan yang telah ada atau
yang telah berdiri beberapa tahun yang lalu. dalam membeli perusahaan yang
telah ada dirintis oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha
yang sudah ada. Beberapa alasan seorang wirausaha lebih memilih membeli
perusahaan yang sudah ada dibanding mendirikan sebuah perusahaan baru.
Alasan membeli perusahaan yang sudah ada :
 Resikonya lebih rendah.
 Lebih mudah dalam memasuki dunia usaha karena tidak perlu merintis
semuanya dari awal.
 Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar.
Permasalahan Buying yang sering dialami dalam perusahaan yaitu:
 Masalah eksternal, dimana masalah eksternalnya berupa masalah
Lingkungan, lingkungan sekitar perusahaan yang tidak mungkin
mendukung kegiatan perusahaan tersebut.
 Sedangkan Masalah internal yaitu masalah di dalam perusahaan itu sendiri
(masalah karyawannya, manajemen perusahaan, dan lain sebagainya).

B. Aspek yang perlu dipertimbangkan seseorang dalam atau sebelum


melakukan Buying
- Pengalaman apa yang telah kita miliki untuk mengoperasikan perusahaan
tersebut?
- Mengapa perusahaan tersebut berhasil tetapi kritis?
- Di mana lokasi perusahaan tersebut, apakah lokasinya mengizinkan atau
tidak.?
- Apakah membeli perusahaan tersebut akan lebih menguntungkan
ketimbang merintis sendiri usaha baru?

C. Langkah-langkah atau sistem yang harus diterapkan setelah


memutuskan untuk melakukan Buying
- Yakinlah bahwa anda tidak akan merintis usaha baru (memulai dari awal).
- Tentukan jenis perusahaan yang diinginkan dan apakah anda mampu
mengelolanya.
- Pertimbangkan gaya hidup yang anda inginkan.
- Pertimbangkan usaha yang diinginkan.
- Pertimbangkan kembali gaya hidup.

D. Kelebihan dan Kekurangan Membeli perusahaan yang sudah ada


Kelebihan dari membeli perusahaan yang sudah ada :
1. Kemungkinan sukses, membeli perusahaan yang sudah berkembang akan
meningkatkan kemungkinan untuk sukses dalam membuka usaha.
2. Lokasi sudah cocok, perusahaan yang sudah ada atau perusahaan yang
sudah berdiri tentunya sudah berada pada posisi/ lokasi yang baik.
3. Karyawan dan pemasok biasanya sudah mantap, biasanya perusahaan
yang sudah berdiri tentunya memiliki karyawan yang berpengalaman yang
dapat membantu pemilik baru dalam merintis usahanya, dan karyawan
yang berpengalaman juga dapat membantu perusahaan terus menghasilkan
uang (penghasilan) walaupun pemiliknya masih dalam proses
pembelajaran di dalam perusahaannya.
4. Sudah siap beroperasi; perusahan yang sudah ada pastinya sudah siap
beroperasi, jadi kita tidak perlu melakukan proses usaha (perusahaan)
tersebut dari awal (nol).
Kekurangan dari membeli perusahaan yang sudah ada :
1. Perusahaan yang dijual biasanya lemah.
2. Peralatan dan fasilitas mungkin tidak efisien.
3. Harga perusahaan mungkin terlalu Mahal.
4. Perubahan dan inovasi sulit ditemukan.

PROFIL USAHA KECIL dan MODEL PENGEMBANGANNYA


Usaha kecil (UK) merupakan sebutan yang diringkas dari usaha skala
kecil (USK) sebagai terjemahan dari istilah Small Scale Enterprise (SSE) yang
mempunyai banyak pengertian, baik dal makna konsep teoretis, mampu sebagai
konsep strategis kebijakan pembangunan.
Usaha kecil (UK) sebagai konsep mengacu kepada dua aspek pertama, 
Aspek perusahaan, yang melakukan aktivitas produktif, mengombinasi faktor-
faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa, memasarkan dan mencetak
keuntungan. Kedua, Aspek pengusahaan yaitu: orang dibalik usaha/perusahaan
yang biasanya adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari
perusahaannya.
Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada fokus
permasalahan masing-masing.
1.  Menurut UU no.9/1995 Pasal 5 tentang usaha kecil, menyebutkan :
a). Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- tidak termasuk
tanah dan tempat usaha, atau
b). Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,
2. Menurut BPS (1988) usaha kecil memiliki tenaga kerja 5 s/d 19 orang yang
termasuk pekerja kasar, pekerja pemilik dan pekerja keluarga. Perusahaan yang
memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang diklasifikasikan sebagai industri rumah
tangga.
3. Menurut Stanley dan Morse industri yang menyerap tenaga kerja 1-9 orang
termasuk industri kerajinan rumah tangga, Industri kecil menyerap tenaga kerja
10-49 orang, industri sedang menyerap 50–99 orang dan industri besar menyerap
tenaga kerja 100 orang atau lebih
Sedangkan menurut Komisi Perkemba-ngan Ekonomi mengemukakan kriteria
usaha kecil sbb:

a. Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik


b. Modal disediakan oleh pemilik
c. Daerah operasi bersifat lokal
d. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil.

Selain meiliki ciri-ciri diatas usaha kecil memiliki kekuatan dan kelemahan.

a. Kekuatan usaha kecil adalah :

1. memiliki kebebasan untuk bertindak


2. Fleksibel
3. Tidak mudah goncang
b. Kelemahan Usaha Kecil
1. aspek kelemahan struktural adalah kelemahan usaha kecil dalam manajemen,
organisasi, teknologi, sumber daya dan pasar.
2. Kelemahan kultural adalah kelemahan dalam budaya perusahaan yang kurang
menceminkan perusahaan sebagai Corporate culture.
Kelemahan kultural mengakibatkan kelemahan struktural.Kelemahan kultural
mengakibatkan kurangnya akses informasi dan lemahnya berbagai persyaratan
lain guna memperoleh akses permodalan, pemasaran dan bahan baku.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/badan-usaha-perseorangan
http://portalukm.com/siklus-usaha/persiapan/bentuk-badan-usaha/badan-usaha-
persekutuan/bumn/
http://www.pengertianku.net/2015/12/pengertian-pt-atau-perseroan-terbatas-dan-
ciri-cirinya.html
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8810/5/BAB%20II.pdf
https://www.maxmanroe.com/kelebihan-dan-kekurangan-bisnis-waralaba.html
https://www.akuntansilengkap.com/bisnis/lengkap-jenis-dan-contoh-usaha-
waralaba/
http://pengertiandefenisi.blogspot.com/2017/05/devinisi-dari-buying-atau-
membeli.html
http://riizkyandiika.blogspot.com/2013/10/usaha-kecil-dan-
pengembangannya.html
https://www.academia.edu/9279043/Profil_Usaha_Kecil_dan_Perkembangannya

Anda mungkin juga menyukai