A. PENGERTIAN SWASTA
Swasta (bahasa Inggris: private sector) adalah salah satu bagian dalam ekonomi suatu negara
yang terdiri dari kegiatan di bidang badan usaha yang sebagian besar modalnya dikuasai oleh
pihak swasta dan tidak dikuasai oleh pemerintah. Sektor swasta terbagi dari individu (rumah
tangga) dan bisnis (badan usaha milik swasta). Organisasi nirlaba maupun laba dapat termasuk
swasta, antara lain perusahaan, korporasi, bank, dan organisasi non-pemerintah lainnya,
termasuk juga karyawan yang tidak bekerja untuk pemerintah. Dalam sektor ini, faktor-faktor
produksi dimiliki oleh individu atau pribadi.[1]
Individu atau kelompok individu mengendalikan bisnis dengan tujuan utama untuk mendapat
keuntungan. Dalam ilmu makroekonomi, sektor ini terbagi lagi menjadi dua, yakni sektor bisnis
dan sektor rumah tangga.
BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) itu adalah badan usaha yang tidak dimiliki oleh negara,
tetapi dimiliki oleh perorangan, kelompok orang, atau pihak swasta. Nah, badan ini memiliki
beberapa bentuk, kalau kamu tahu apa itu PT, CV, Firma, atau Badan Usaha Perseorangan, maka
itu adalah bentuk-bentuk BUMS.
Badan usaha perseorangan adalah suatu usaha yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh
seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap risiko dan kegiatan perusahaan.
Misalnya warung makan, warung klontong, dan masih banyak contoh lainnya.
FIRMA (FA)
Firma adalah persekutuan 2 orang atau lebih yang menjalankan sebuah badan
usaha dengan satu nama dan tujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan
tersebut. Tanggungan tiap orang bukan hanya sebatas modal yang disetor, tetapi seluruh
kekayaannya.
Sekutu Aktif adalah mereka yang menjalankan badan usaha dan bertanggung jawab
penuh atas segala utang piutang badan usaha. Semua kebijakan badan usaha
dijalankan oleh sekutu aktif
Sekutu Pasif adalah mereka yang menyerahkan modal saja. Tanggung jawab mereka
hanya sebatas modal yang diserahkan. Keuntungan yang diperoleh hanya sebanding
dengan modal yang disertakan.
Perseroan Terbatas/PT adalah badan usaha yang modalnya berupa saham-saham. Saham ini
adalah tanda penyertaan modal kepada PT. Para pemegang saham hanya bertanggung
jawab sebatas modal yang diserahkan.
Keuntungan yang didapat oleh pemegang saham disebut dengan dividen, besar
kecilnya tergantung dari laba perusahaan dan besaran saham yang dimiliki. PT merupakan
badan hukum sehingga memiliki kekayaan sendiri, sehingga hutang piutang PT tidak
ditanggung oleh pemilik saham.
Kekuasaan tertinggi dalam PT terletak pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), di sini
pengurus PT dapat diangkat dan diberhentikan.
PT Tertutup
Perseroan yang didirikan dengan tidak menjual sahamnya kepada masyarakat luas, yang berarti
tidak semua orang bisa ikut menanamkan modalnya.
PT Terbuka
Perusahan Swasta
Suatu perusahaan swasta atau perusahaan tertutup adalah sebuah perusahaan bisnis yang dimiliki
oleh organisasi non-pemerintah atau sekelompok kecil pemegang saham atau anggota-anggota
perusahaan yang tidak menawarkan atau memperdagangkan stok (saham) perusahaannya kepada
masyarakat umum melalui pasar saham, tetapi saham perusahaan ditawarkan, dimiliki dan
diperdagangkan atau dibursakan secara swasta. Istilah yang kurang ambigu untuk perusahaan
swasta adalah perusahaan tak tersebut dan perusahaan tak terdaftar.
Meski kurang mencuat daripada perusahaan umum, perusahaan swasta memiliki peran besar
dalam ekonomi dunia. Menurut Forbes, pada 2008, 441 perusahaan swasta terbesar di Amerika
Serikat menghasilkan pendapatan total sebesar $1,8 triliun dan mempekerjakan 6,2 juta orang.
Tahun 2005, 339 perusahaan dalam survei perusahaan swasta AS Forbes menjual barang dan
jasa senilai satu triliun dolar dan mempekerjakan 4 juta orang. Menurut Forbes, pada tahun 2004,
ada 305 perusahaan swasta AS yang berpendapatan sedikitnya $1 miliar.[1]
Koch Industries, Bechtel, Cargill, Chrysler, PricewaterhouseCoopers, Pilot Travel Centers, Ernst
& Young, Publix, Deloitte Touche Tohmatsu, Hearst Corporation, S. C. Johnson, dan Mars
termasuk di antara perusahaan-perusahaan swasta terbesar di Amerika Serikat. Credit Suisse
International (United Kingdom), IKEA, Jaguar Cars, J C Bamford Excavators (JCB), Land
Rover, LEGO, Bosch dan Victorinox adalah contoh-contoh perusahaan swasta terbesar di Eropa.
Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha yang pemilik sepenuhnya ditangan individu atau
swasta. Badan usaha ini ditujukan untuk mencari keuntungan, namun ada juga perusahaan swasta
yang tidak mencari keuntungan tapi lebih ke motif sosial, seperti rumah sakit, sekolah, akademi,
universitas, panti asuhan, dan lain – lain.
Bentuk badan usaha swasta dapat dibagi dalam beberapa macam yaitu Perusahaan Perseorangan,
Persekutuan dan Perseroan Terbatas. Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan
merupakan badan usaha yang kepemilikan dan pengelolaannya ditangani oleh satu orang. Dalam
sisi pengelolaannya, pengusaha memperoleh semua keuntungan perusahaan namun juga
menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
a. Mudah dibentuk dan dibubarkan, untuk mendirikan perusahaan perseorangan tidak perlu
perizinan yang rumit, hanya dituntut untuk Izin Gangguan (HO, atau Hinder Ordonasie)dan Izin
Usaha (SIUP)
a. Tanggung jawab tidak terbatas atas resiko kerugian, karena kekayaan/utang perusahaan sama
dengan kekayaan/utang pemilik.
b. Keterbatasan sumber daya modal
d. Keuntungan yang kecil, seorang pengusaha yang mendirikan perusahaan perseorangan akan
kehilangan kesempatan bisnis yang mendatangkan keuntungan yang lebih besar diluar bisnis
yang di jalankannya.
e. Pertumbuhan terbatas, apabila pemilik tidak memiliki kapasitas yang memadai lagi maka
bisnis kemungkinan akan macet dan tentunya akan memperlambat kemungkinan ekspansi usaha.
f. Kontinuitas kapasitas kerja karyawan terbatas, tidak jarang karyawan hanya bekerja sekedar
untuk mendapatkan ketrampilan serta rahasia teknis dari bisnis itu.
Persekutuan
Persekutuan adalah perusahaan yang memiliki dua pemodal atau lebih. Pembentukan pesekutuan
bisa berdasarkan kontrak tertulis atau kesepakatan yang legal. Persekutuan terdiri dari Firma dan
Persekutuan Komanditer/CV.
Kelebihan Persekutuan
c. Sumberdaya lebih besar karena modal dari masing – masing anggota dikumpulkan menjadi
satu untuk menambah skala usaha dan meningkatkan kemampuan finansial.
Semua jenis pemasukan dijadikan sebagai pendapatan pribadi tanpa dikenai pajak.
Kelemahan Persekutuan
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas ( PT ) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian untuk
menjalankan usaha yang modalnya terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya.
Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki
harta kekayaan sendiri. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut
dividen. Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang
diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan
untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan. Hasil RUPS
biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan. Bila pemegang
saham berhalangan hadir dalam RUPS , dia bisa melempar suara miliknya ke pemegang lain
yang disebut proxy. Isi RUPS adalah:
Kelebihan PT
b. Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi kekayaan pribadi
maupun kekayaan keluarga pemilik.
Kelemahan PT
f. Adanya inefisiensi kerja, tidak fleksibel dan tidak kompetitif karena ukuran yang besar.
h. Adanya kemungkinan akan muncul konflik antara pemegang saham dengan dewan direksi.
BUMS bersama BUMN dan koperasi, menjadi badan usaha yang bersama-sama membantu
meningkatkan perekonomian nasional di Indonesia. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
bersama Badan Usaha Milik Swasta (BUMN) dan koperasi bahu membahu dalam memajukan
perekonomian nasional. Pada BUMS, badan usaha ini murni didirikan untuk mendapatkan
keuntungan secara optimal.BUMS merupakan badan usaha yang sebagian besar modalnya
disokong oleh pihak swasta. BUMS turut mengembangkan usaha dan modalnya, serta memiliki
peran penting dalam membuka lapangan kerja bagi masyarakat luas. Meski demikian, ruang
lingkup bidang usaha yang bisa digarap BUMS terbatas. BUMS hanya mengelola bidang-bidang
usaha yang terkait sumber daya ekonomi, tetapi tidak vital dan strategis. Sumber daya strategis
yang menguasai hajat hidup orang banyak tetap berada di tangan negara untuk pengelolaannya.
Namun, cakupan bidang BUMS yang dapat digarap masih luas, seperti industri ekstraktif,
pertanian, perdagangan, dan jasa.Terdapat tiga jenis BUMN yang beroperasi di Indonesia, yaitu
perusahaan swasta nasional, perusahaan swasta asing, dan perusahaan swasta campuran.
Perusahaan swasta nasional didirikan dengan modal usaha dari masyarakat lokal dalam negeri.
Sementara perusahaan swasta asing, modal usahanya dari masyarakat luar negeri. Misalnya
perusahaan elektronik di Korea Selatan menginvestasikan modal beserta perusahaannya di
Indonesia. Lalu, pada perusahaan swasta campuran terjadi penggabungan modal usaha
pengusaha dalam negeri dan luar negeri yang bersama-sama membentuk korporasi perusahaan.
Di samping itu, menurut laman Rumah Belajar Kemendikbud, BUMS dapat dibedakan menjadi
perusahaan perseorangan, persekutuan, perseroan terbatas, dan koperasi. Perusahan perseorangan
adalah perusahaan yang modalnya dan kepemilikannya sepenuhnya dimiliki perseorangan.
Contohnya adalah pemilik Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM), seperti penjual kaki lima,
restoran, warnet, dan sebagainya. Persekutuan terdiri dari firma (Fa) dan persekutuan komanditer
(CV). Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan nama bersama.
Sementara CV merupakan badan usaha yang didirikan beberapa orang, lalu terbagi dalam sekutu
aktif dan pasif. Pada bentuk perseroan terbatas (PT), badan usaha didirikan dari beberapa orang.
Perusahaan ini memiliki badan hukum dan modalnya terdiri saham-saham. PT akan dikontrol
oleh pemilik saham yang nilainya paling besar.
Menurut laman Kemendikbud, BUMS memilik tujuan dan peranan penting dalam perekonomian
nasional. Oleh sebab itu, regulasi atau peraturan di Indonesia yang mendukung sektor swasta
diperlukan dalam memajukan perekonomian secara bersama-sama. Ada keuntungan imbal balik
yang diterima baik oleh negara maupun perusahaan swasta.
1. Meningkatkan penerimaan devisa negara ketika perusahaan swasta melakukan aktivitas ekspor
dan impor.
4. Ikut berperan dalam membantu pemerintah meningkatkan penerimaan negara melalui pajak di
berbagai jenisnya.
1. Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
dalam proses pembangunan sistem ekonomi di suatu negara dipengaruhi banyak faktor,
baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal, di antaranya adalah kondisi fisik,
lokasi geografi, jumlah, serta kualitas sumber daya alam dan manusia. Faktor-faktor eksternal di
antaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik dunia, serta
keamanan global. Nah, sistem ekonomi Pancasila dipilih untuk diterapkan di negara kita karena
di dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi. Lebih jelasnya, perhatikan komponen di bawah
ini:
Wujud dari penerapan ayat ini adalah digalakkannya program badan usaha koperasi dengan
tujuan salah satunya adalah untuk menyejahterakan anggota serta masyarakat.
Barang-barang yang dianggap sangat penting bagi eksistensi negara dan dibutuhkan
banyak orang tidak boleh diserahkan pada pihak swasta. Negara dapat membuat kebijakan,
mengurus, mengatur, mengelola, dan mengawasi produksi strategis tersebut. Jika kekayaan
tersebut dibiarkan begitu saja jatuh pada pihak yang salah maka kemakmuran masyarakat dalam
memanfaatkan kekayaan tersebut sulit terwujud.
Walau begitu, sistem ekonomi pancasila mengedepankan peran bersama dari pihak pemerintah
maupun swasta dalam mengelola perekonomian. Hal tersebut diwujudkan dalam pembagian
peran yang jelas antara badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik
Swasta. Pemerintah mengelola barang-barang yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,
sedangkan selebihnya diperkenankan dikelola swasta dengan pengawasan dari pemerintah.
Artinya jangan sampai terjadi eksploitasi yang berlebihan, agar generasi berikutnya dapat
memanfaatkan pula kekayaan alam yang ada dan juga tetap menjaga lingkungan. Indonesia
menerapkan sistem ekonomi pancasila yang tentunya didasarkan pada pancasila dan UUD 1945.
D. Penutup Menilik problem ekonomi yang sedang dihadapi Indonesia, maka perubahan
yang paling urgen yang harus segera dilakukan adalah perubahan sistem ekonomi yang
bersifat struktural, walaupun perubahan yang bersifat fungsional juga tidak boleh
dilupakan. Perubahan ekonomi secara struktural berarti mengganti sistem ekonominya,
dari sistem ekonomi yang bercorak kapitalistik menjadi sistem ekonomi yang baru.
Namun, perubahan sistem tersebut bukan berarti merubah sistem ekonominya menjadi
sosialis, sebab sistem ekonomi ini juga sudah terbukti gagal. Masih satu harapan lagi
yaitu perubahan menuju sistem ekonomi yang cocok dengan nilai-nilai luhur yang yang
dimiliki rakyat Indonesia yang berbudaya, adanya kebersamaan dan religius.
Kemerosotan Etika Pembangunan khususnya di bidang hukum dan bisnis modern
berkaitan erat dengan pemaksaan dipatuhinya aturan main global yang masih asing dan
sulit dipenuhi perusahaan-perusahaan nasional. Aturan main globalisasi dengan paham
Neoliberal yang garang terutama berasal dari ajaran “Konsensus Washington” telah
menyudutkan peranan negara-negara berkembang termasuk Indonesia. KKN (Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme) merupakan jalan pintas para pelaku bisnis untuk memenangkan
persaingan secara tidak bermoral yang merasuk pada birokrasi yang berciri semi-feodal.
Etika Ekonomi Rakyat yang jujur, demokratis, dan terbuka, yang menekankan pada
tindakan bersama (collective action) dan kerjasama (cooperation), merupakan kunci
penyehatan dan pemulihan ekonomi nnasional dari kondisi krisis yang berkepanjangan.
Inilah moral pembangunan nasional yang percaya pada kekuatan dan ketahanan ekonomi
bangsa sendiri.
Oleh karena itu salah satu solusi dalam mencari bentuk Sistem Ekonomi Nasional
Indonesia adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan yaitu ekonomi berasas kekeluargaan yang
demokratis dan bermoral dengan pemihakan pada sektor ekonomi rakyat. Pemihakan dan
perlindungan pada ekonomi rakyat merupakan strategi memampukan dan
memberdayakan pelaku-pelaku ekonomi rakyat yang sejak zaman penjajahan dan
setengah abad Indonesia Merdeka selalu dalam posisi tidak berdaya. Untuk itu prasyarat
sistem ekonomi nasional yang harus ada berkeadilan sosial adalah berdaulat di bidang
politik, mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS merupakan badan usaha yang didirikan pihak swasta dan
berorientasi pada profit atau keuntungan. BUMS berperan penting dalam perekonomian
Indonesia. BUMS biasanya bergerak di sektor ekonomi khususnya perdagangan, sektor industri,
transportasi, dan sektor lainnya.
Jenis BUMS Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),
BUMS di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu BUMS nasional dan BUMS
asing. Berikut penjelasannya: Badan Usaha Milik Swasta Nasional Badan usaha ini didirikan
oleh perusahaan swasta nasional di Indonesia. Badan usaha milik swasta nasional dibagi menjadi
beberapa jenis, yakni: Perusahaan perseorangan Sesuai dengan namanya, perusahaan ini
didirikan dan dimiliki oleh perseorangan. Tujuan utamanya untuk meraih keuntungan. Pemilik
bertanggung jawab secara penuh atas semua kegiatan ekonomi, termasuk risiko yang mungkin
ditimbulkan. Biasanya perusahaan perseorangan diterapkan untuk usaha kecil dan menangah.
Baca juga: BUMN: Pengertian, Tujuan, dan Perannya dalam Perekonomian Indonesia Firma
Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih. Tiap anggotanya memiliki
tanggung jawab yang sama dan tidak ada pemisahan antara harta perusahaan dengan harta
pribadi. Bentuk badan usaha ini memungkinkan tiap anggotanya menjadi pemilik. Biasanya
untuk pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah. Commanditer Vennostchaft (CV)
CV didirikan oleh beberapa orang yang terbagi dalam sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif
berarti pemilik memberi modal dan turut mengelola perusahaan. Sedangkan sekutu pasif berarti
pemilik memberi modal tanpa turut serta dalam pengelolaan perusahaan. Modal bisa didapatkan
lebih mudah saat mendirikan CV. Namun, adanya potensi kecurangan atau ketidakjujuran juga
tergolong tinggi. Perseroan Terbatas (PT) PT merupakan badan usaha yang modalnya didapat
dari saham. Tiap pemilik atau pendiri bisa memiliki satu atau lebih saham, bergantung pada nilai
modal yang diberikan. Dalam pendirian PT harus dilakukan dengan akta notaris serta izin dari
menteri kehakiman, sehingga secara langsung PT berbentuk badan hukum. Yayasan Yayasan
bukanlah badan usaha, sehingga tidak bertujuan untuk mencari profit atau keuntungan. Yayasan
juga didirikan dengan menggunakan akta notaris. Umumnya kegiatan utama dalam yayasan
adalah mengumpulkan donasi atau dana dari berbagai donatur. Dalam pendirian yayasan juga
menggunakan akta notaris. Badan Usaha Milik Swasta Asing Dalam mendirikan serta
menjalankan perusahaannya, badan usaha swasta asing di Indonesia mengacu pada Undang-
Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. Secara garis besar, badan usaha
swasta asing diperbolehkan menanam modal, namun harus disesuaikan dengan peraturan hukum
di Indonesia. Salah satu contohnya adalah penanaman modal pada bidang usaha dibatasi dan
tidak boleh masuk dalam bidang usaha yang berkaitan dengan kepentingan negara serta hidup
masyarakat Indonesia. Peran BUMS dalam perekonomian Indonesia Berikut penjelasan peran
BUMS dalam perekonomian Indonesia: Meningkatkan lapangan pekerjaan BUMS di Indonesia
berperan untuk meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan serta penyerapan tenaga kerja.
Hal ini dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran. Mengusahakan
serta meningkatkan produksi nasional BUMS dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan
produksi nasional, misalnya di bidang pangan. Produksi nasional tentunya harus ditingkatkan
agar seluruh masyarakat dapat hidup sejahtera dan makmur. Meningkatkan penerimaan devisa
negara Kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan BUMS dapat meningkatkan jumlah
penerimaan devisa negara. Meningkatkan penerimaan negara melalui pajak BUMS di Indonesia
dapat meningkatkan penerimaan pajak pemerintah. Karena dalam periode tertentu, BUMS
diharuskan membayar pajak sesuai nilai yang ditetapkan. Memproduksi kebutuhan masyarakat
BUMS dapat memproduksi barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi oleh BUMN. Sehingga
masyarakat tetap bisa mendapat barang yang diperlukan.
Peran swasta dalam perekonomian Indonesia adalah
Istilah BUMS sendiri memiliki pengertian sebagai badan usaha yang seluruh modal dan
pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat swasta. Peran BUMS diharapkan bisa membantu
pemerintah melakukan kegiatan produksi barang atau jasa serta distribusi yang tidak dapat
dilakukan oleh pemerintah, membantu pemerintah meningkatkan pendapatan nasional maupun
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Disamping itu, peran BUMS juga sebagai mitra BUMN dalam mengelola dan menjaga sumber
daya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, maupun sebagai agen pembangunan nasional dan
penyedia lapangan pekerjaan.
Pendirian BUMS diatur berdasarkan UUD 1945 pasal 33 bidang-bidang usaha yang diberikan
kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital, bertujuan
untuk mencari keuntungan seoptimal mungkin, untuk mengembangkan usaha, dan modalnya
serta membuka lapangan pekerjaan dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang
bany
Meski memiliki peran penting dalam perekonomian negara, BUMS nyatanya tak luput dari
kelebihan dan kelemahan. Apa saja? Di satu sisi, BUMS bisa dengan cepat mengambil
keputusan, cepat mendapatkan modal, membuka lapangan pekerjaan, maupun menyumbang
pendapatan nasional. Namun sayangnya, kelemahan dari BUMS ini sering silang pendapat
dengan kepentingan buruh, tidak peduli dengan lingkungan dan kesulitan mendapatkan
pinjaman.
Bentuk BUMS
BUMS yang modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pihak swasta ini memiliki 4 bentuk
utama yaitu, perusahaan perseorangan (PO), Firma (FA), Persekutuan Komanditer (CV), dan
Perseroaan Terbatas (PT).
Perusahaan Perseorangan (PO) adalah perusahaan yang dimiliki seorang individu saja. PO ini
merupakan perusahaan dengan tingkat kerahasiaan yang paling tinggi tetapi dengan
pengumpulan modal yang paling sulit.
Firma (FA) adalah badan usaha yang dibentuk oleh persekutuan dua orang atau lebih dengan
nama dan modal bersama. Setiap sekutu atau anggota mempunyai tanggung jawab yang sama
pada perusahaan.
Persekutuan Komanditer (CV) yaitu badan usaha yang didirikan atas persekutuan dua orang atau
lebih yang mana di dalamnya ada sekutu aktif dan sekutu pasif.
Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum usaha yang modalnya berasal dari penjualan
saham. PT mempunyai kemampuan mendapatkan modal dalam jumlah besar melalui penerbitan
saham.
untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja yang ada, mau tahu apa saja caranya? Yuk baca
penjelasannya di bawah ini.
Pada era globalisasi dan perdagangan bebas, tenaga kerja dari luar saingan dan ancaman yang di
anggap cukup penting oleh tenaga-tenaga kerja lokal. Namun di samping itu, sebenarnya
ada lho hal positifnya. Tenaga-tenaga kerja lokal kita bisa mencuri sebagian keterampilan dan
keahlian dari para pekerja luar, yang penting harus mempunyai daya saing tinggi agar tidak
terjadi yang sebaliknya.
Akan tetapi, di sisi lain, tenaga kerja Indonesia saat ini masih bisa dibilang kalah saing dengan
tenaga kerja dari luar negeri. Sebabnya banyak, mulai dari pendidikan dan pelatihan yang kurang
baik, tidak tersedianya lapangan kerja yang cukup, dan belum meratanya pembangunan. Semua
itulah yang menjadi faktor hambatan kualitas tenaga kerja Indonesia.
Fenomena tersebut sebenarnya bisa ditanggulangi secara bersama oleh pihak-pihak yang terlibat
dan bertanggungjawab. Beberapa pihak yang terlibat dan bertanggung jawab adalah:
Ada beberapa hal yang bisa pihak swasta lakukan untuk menyejahterakan dan meningkatkan
mutu tenaga kerjanya, hal ini perlu dilakukan untuk menciptakan perusahaan yang produktif dan
menghasilkan. Beberapa contoh yang dapat dilakukan dapat dilihat di bawah ini.
Hal ini diperlukan untuk memberikan pengenalan kepada orang dan khalayak luas, selain itu
dengan bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan menjadikan perusahaan sebuah tempat
latihan dapat menciptakan tenaga kerja yang siap pada waktunya.
Dengan adanya pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaannya, maka tenaga kerja akan semakin
mahir dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan dapat meningkatkan produksi.
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS merupakan badan usaha yang didirikan pihak swasta dan
berorientasi pada profit atau keuntungan.
BUMS berperan penting dalam perekonomian Indonesia. BUMS biasanya bergerak di sektor
ekonomi khususnya perdagangan, sektor industri, transportasi, dan sektor lainnya.
Jenis BUMS
Badan usaha ini didirikan oleh perusahaan swasta nasional di Indonesia. Badan usaha milik
swasta nasional dibagi menjadi beberapa jenis, yakni:
Perusahaan perseorangan
Sesuai dengan namanya, perusahaan ini didirikan dan dimiliki oleh perseorangan. Tujuan
utamanya untuk meraih keuntungan. Pemilik bertanggung jawab secara penuh atas semua
kegiatan ekonomi, termasuk risiko yang mungkin ditimbulkan. Biasanya perusahaan
perseorangan diterapkan untuk usaha kecil dan menangah.
Firma
Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih. Tiap anggotanya memiliki
tanggung jawab yang sama dan tidak ada pemisahan antara harta perusahaan dengan harta
pribadi. Bentuk badan usaha ini memungkinkan tiap anggotanya menjadi pemilik. Biasanya
untuk pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah.
PT merupakan badan usaha yang modalnya didapat dari saham. Tiap pemilik atau pendiri bisa
memiliki satu atau lebih saham, bergantung pada nilai modal yang diberikan. Dalam pendirian
PT harus dilakukan dengan akta notaris serta izin dari menteri kehakiman, sehingga secara
langsung PT berbentuk badan hukum.
Yayasan
Yayasan bukanlah badan usaha, sehingga tidak bertujuan untuk mencari profit atau keuntungan.
Yayasan juga didirikan dengan menggunakan akta notaris. Umumnya kegiatan utama dalam
yayasan adalah mengumpulkan donasi atau dana dari berbagai donatur. Dalam pendirian yayasan
juga menggunakan akta notaris.
Menurut laman Kemendikbud, BUMS memilik tujuan dan peranan penting dalam perekonomian
nasional. Oleh sebab itu, regulasi atau peraturan di Indonesia yang mendukung sektor swasta
diperlukan dalam memajukan perekonomian secara bersama-sama. Ada keuntungan imbal balik
yang diterima baik oleh negara maupun perusahaan swasta.
1. Meningkatkan penerimaan devisa negara ketika perusahaan swasta melakukan aktivitas ekspor
dan impor.
4. Ikut berperan dalam membantu pemerintah meningkatkan penerimaan negara melalui pajak di
berbagai jenisnya.
Tujuan BUMS adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin dalam mengembangkan usaha
dan modalnya serta membuka lapangan kerja. Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 pada badan
usaha milik swasta yang berbunyi bahwa bidang-bidang usaha yang diberikan kepada pihak
swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang
tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Badan Usaha Swasta (BUMS) dibedakan dua jenis
yaitu badan usaha swasta dalam negeri dan badan usaha swasta asing. Arti dari badan usaha
swasta dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak masyarakat dalam
negeri. Sedangkan arti dari badan usaha swasta asing adalah badan usaha yang modalnya miliki
oleh pihak masyarakat asing. Badan usaha swasta didirikan seseorang atau sekelompok orang
dengan tujuan murni untuk mencari keuntungan dan pengembangan modal. Tugas utama badan
usaha swasta adalah menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan masyarakat melalui
usaha komersial. Laba pada badan usaha swasta berfungsi sebagai sumber pemupukan modal
dan tidak boleh digunakan untuk penguasaan ekonomi oleh orang-seorang atau kelompok yang
merugikan komponen pemilik faktor produksi.
4. Meningkatkan penerimaan devisa negara dari perusahaan swasta yng melakukan kegiatan
ekpor dan impor.
1.Cepat dalam pengambilan keputusan karena pemilik modal juga kadang kala menjadi
pengelola
3.Memberi kontribusi dalam menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB)Sebagai penyedia barang
dan jasa
4.Cepat dalam mendapatkan modal karena dalam pengelola umumnya juga pemilik Banyak
menampung tenaga kerja
2.Merupakan lembaga yang memberikan layananan dengan menyediakan berbagai barang dan
jasa yang di butuhkan masyarakat dan negara
4.Merupakan salah satu sumber pendapatan negara, melalui pajak perseroan yang di bayar
4.PT Holcim
7.PT djarum
Peran swasta juga sangat penting didalam kehidupan masyarakat. Berikut dibawah ini contoh
peran swasta dalam kehidupan masyarakat sebagai berikut :
Adapun strategi yang pertama adalah meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya. Hal ini perlu segera dilakukan karena masalah
minimnya koordinasi menjadi salah satu kendala yang kerap terjadi dalam proses pembangunan.
Pemerintah pusat harus menjembatani permasalahan koordinasi ini agar pembangunan
infrastruktur dapat berjalan dengan baik.
Ketiga, memberikan kemudahan dalam regulasi terkait pembebasan lahan dan perizinan. Selama
ini, masalah terbatasnya lahan dan pembebasan lahan menjadi faktor penghambat utama dalam
pembangunan infrastruktur. Selain itu, perlu adanya upaya pemerintah melakukan sosialisasi
kepada masyarakat untuk mendukung pengadaan tanah yang digunakan untuk pembangunan
infrastruktur. Dalam hal perizinan, masalah yang dihadapi adalah lamanya proses perizinan.
Karenanya, pemerintah juga perlu meringkas atau memotong proses perizinan tersebut sehingga
lebih efektif dan efisien. Saat ini pemerintah sudah mulai memangkas regulasi perizinan dan
birokrasi panjang tersebut. Hal ini perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan kembali oleh
pemerintah untuk menarik minat swasta.
Keempat, memberikan insentif fiskal. Insentif fiskal memiliki daya tarik tersendiri bagi swasta
untuk berinvestasi. Hendaknya insentif fiskal yang diberikan oleh pemerintah kepada swasta,
lebih terukur dan berkualitas. Insentif fiskal yang diberikan kepada swasta antara lain dapat
berupa keringanan pajak dan bea masuk serta kepabeanan lainnya.
Mengingat masalah terbesar dalam pembangunan infrastruktur adalah pengadaan lahan, maka
dari beberapa strategi yang sudah dikemukakan, strategi kemudahan dalam regulasi terkait
pembebasan lahan harus segera dilakukan dalam jangka pendek. Pemerintah harus cepat
menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan, karena jika terus menghambat maka
pembangunan infrastruktur juga tidak akan berjalan. Masalah pengadaan lahan juga menjadi isu
yang krusial karena menyangkut lahan 22 masyarakat. Pemerintah hendaknya juga berhati-hati
dalam membuat aturan atau kebijakan dalam pengadaan lahan agar masyarakat juga tidak merasa
dirugikan dengan adanya pembangunan infrastruktur.
Infrastruktur merupakan faktor penting dalam aktivitas perekonomian yang dapat mengurangi
efek jarak antardaerah, integrasi pasar nasional dan biaya rendah. Selain itu, infrastruktur juga
memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan pendapatan
dan kemiskinan. Terkait hal tersebut, dibutuhkan dana yang sangat besar untuk membiayai
pembangunan infrastruktur yang menyeluruh dan berkesinambungan. Namun, kemampuan
pemerintah untuk menyediakan dana pembiayaan infrastruktur tidak cukup besar. Oleh karena
itu, masih dibutuhkan peran swasta untuk menutup financial gap tersebut melalui berbagai skema
Kemitraan Pemerintah dengan Swasta (KPS) atau Public Private Partnership (PPP) serta Kerja
Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menurut Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib, selain dapat
mengisi financial gap, peran swasta juga memiliki berbagai keuntungan seperti dapat mendorong
lebih tingginya quality of service proyek yang dihasilkan, dapat diterapkannya prinsip efisiensi
sesuai value for money, dan lebih efektifnya tata kelola proyek infrastruktur terkait performance
accountability . Di Indonesia, keterlibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur masih
rendah. Berdasarkan data Private Participation Infrastructure (PPI) oleh World Bank, keterlibatan
perusahaan swasta nasional Indonesia di bidang infrastruktur baru sebesar 2%. Jauh sekali jika
dibandingkan dengan Filipina yang 44% proyek infrastrukturnya melibatkan swasta.
Pembangunan infrastruktur saat ini sudah berjalan selama 3 20 tahun. Sampai pertengahan tahun
2017, setidaknya 13% proyek infrastruktur telah selesai. Dari total 225 yang ditargetkan selesai
pada tahun 2019, tercatat 30 proyek selesai. Progres paling maju adalah pembangunan
bendungan yang mencapai 49,2%. Selanjutnya diikuti dengan pembangunan bandara (33,3%),
infrastruktur listrik (31%), pembangunan jalan tol (26,8%), pelabuhan (18,3%), dan jalur kereta
api (15%). Proyek yang belum selesai masih berada pada proses konstruksi dan proses lelang.
Selain itu, ada juga yang masih dalam tahap persiapan awal.
Selanjutnya, proyek juga terkendala dengan adanya masalah pengadaan lahan yang berakibat
pada tertundanya pencapaian financial close untuk proyek KPBU. Selain itu, dari sisi pendanaan
sering muncul masalah terkait tidak tersedianya dukungan fiskal dari pemerintah akibat
ketidaksesuaian pembagian risiko antara pemerintah dan badan usaha. Selain dukungan fiskal,
keterbatasan jaminan pemerintah yang dapat diberikan pada proyek infrastruktur juga
menurunkan minat investasi di Indonesia.
2. Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan efisiensi pelayanan melalui persaingan yang sehat;
Dengan melihat keuntungan yang diperoleh tersebut, maka pemerintah perlu menciptakan
kondisi yang kondusif bagi pihak swasta sebagai investor, agar mereka bersedia untuk bekerja
sama dengan pemerintah dalam membangun infrastruktur. Langkah awal yang harus dilakukan
dalam merancang konsesi adalah menentukan struktur, hak dan kewajiban para pihak. Satu hal
yang cukup penting dalam proses ini adalah memastikan terdapat persaingan di dalamnya,
artinya menciptakan struktur pasar yang berpihak pada persaingan.
Komponen lain dari perancangan adalah jangka waktu perjanjian konsesi. Terdapat beberapa
konsekuensi dari penentuan jangka waktu perjanjian, perjanjian dengan jangka waktu yang lama
akan menciptakan insentif yang layak bagi pihak swasta untuk melakukan investasi termasuk
investasi dalam perawatan pada saat perjanjian konsesi tersebut berlangsung. Sementara
perjanjian dengan jangka waktu yang pendek akan semakin memperburuk masalah terkait
dengan kurangnya insentif bagi pihak swasta untuk melakukan investasi saat kerjasama tersebut
akan berakhir, itu sebabnya pihak swasta biasanya 2 Ibid., hlm. 21. 3 Ibid., hlm. 35. menaikkan
biaya penawaran. Sisi positif dari kontrak jangka pendek pada KPS adalah dimungkinkannya
tender yang kompetitif, namun konsesi jangka pendek dapat juga mengindikasikan bahwa
terdapat ketidakpastian pada masa depan pasar.
Proses pemilihan calon pemegang konsesi merupakan tahapan paling penting dimana dalam
tahap inilah seharusnya persaingan itu terjadi. Proses lelang/ tender merupakan cara paling
efektif untuk menentukan pemegang konsesi, biasanya diawali dengan melakukan pengumuman
yang tersebar luas ke seluruh kalangan atau melalui surat kabar nasional. Permasalahan yang
sering muncul adalah ketika pihak incumbent memiliki keuntungan dengan akses informasi yang
lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang baru. Masalah ini dapat diatasi melalui panitia
yang menyediakan informasi yang baik dan berimbang kepada seluruh penawar. Metode
alternatif yang dapat digunakan selain menggunakan metode lelang adalah metode negosiasi dan
beauty contests.
Selain itu, terdapat pula resiko praktek monopoli dari pemegang konsesi yang dapat dicegah
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Struktur kontrak yang memungkinkan terciptanya persaingan dengan menyediakan banyak
alternatif penyedia layanan/jasa sehingga dapat mengurangi posisi tawar dari pemegang konsesi;
2. Menghindari penggunaan kriteria tender yang dapat diubah, seperti penetapan tarif atau subjek
yang dapat dimanipulasi seperti technical proposal;
3. Adanya performance bonds dalam kontrak sehingga pemegang konsesi yang gagal
menjalankan kewajibannya akan memberikan ganti rugi;
4. Hak dari pemerintah sebagai pemberi konsesi untuk mengambil alih operasional dari
pemegang konsesi apabila tidak dapat menjalankan pelayanannya sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dalam kontrak; dan
Keterlibatan pihak swasta yang mampu menyediakan keuangan dan tenaga ahli setidaknya
membantu fungsi pemerintah sebagai motor pelaksana pembangunan. Selain itu melalui PPP
juga menciptakan sistem pemerintahan yang bersih karena dalam hal ini pemerintah juga bisa
melaksanakan fungsi kontrol terhadap sektor swasta yang terlibat. 4 Sri Hartini, Hj. Setiajeng
Kadarsih, Tedi Sudrajad, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hlm.
3. 5 Sastra Djatmika Marsono, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Djambatan, Jakarta, 1979,
hlm. 40. Namun perlu diingat, hubungan yang terjalin antara pemerintah dan sektor swasta
haruslah memiliki hubungan yang saling menguntungkan dan harus diikat dalam suatu kontrak
untuk jangka waktu tertentu. Disinilah peran dan fungsi pemerintah untuk mengontrol
pelaksanaan pembangunan diperlukan. Sebagaimana kita sadari bahwa sudah jelas dengan
adanya keterlibatan pihak swasta adalah untuk meraih keuntungan sebagai konsekuensi dalam
pembangunan. Namun keuntungan yang didapat oleh pihak swasta ini sudah seharusnya tidak
merugikan pembangunan. Oleh karena itu perlunya adanya pengawasan dari pemerintah dan
pembatasan waktu.
Proses kerjasama yang terjalin antara pemerintah dan pihak swasta dapat dilakukan dalam
beberapa cara yaitu melalui service contract, management contract, lease contract, concession,
BOT (Build Operation Transfer), Joint Venture Agreement, dan Community Based Provision.
Namun dalam proses kerjasama yang dilakukan ini terdapat beberapa keunggulan dan
kelemahannya.
Service contract merupakan kerjasama pemerintah dengan pihak swasta untuk melaksanakan
tugas-tugas tertentu dalam jangka waktu satu sampai dengan tiga tahun. Pihak swasta memiliki
posisi sebagai pemilik asset dan penanggung jawab risiko keuangan secara penuh. Di dalam
proses ini tidak terlalu membutuhkan komitmen politik, biaya recovery, regulasi dan informasi
dasar. Sementara kapasitas pemerintah pun dikategorikan sedang (tidak memerlukan skill
khusus). Contohnya pengumpulan dan pembuangan sampah, pengerukan kali, penarikan dan
pengumpulan tagihan air, perawatan pipa air, kesemuanya ini dapat dimitrakan kepada pihak
swasta.
Selanjutnya adalah management contract. Kerjasama ini tidak jauh berbeda dengan service
contract. Namun yang membedakannya adalah kerjasama ini dilakukan pada tingkatan
operasional manajemen dan maintenance dengan jangka waktu tiga sampai dengan delapan
tahun. Posisi pihak swasta adalah sebagai pemilik asset, investor, dan bertanggung jawab atas
risiko finansial dalam batasan minimal. Di dalam proses seleksi hanya ada satu kali kompetisi
dan tidak ada pembaharuan perjanjian. Keunggulan dari management contract adanya
keterlibatan pihak swasta yang lebih kuat. Namun kelemahannya manajemen tidak memiliki
pengawasan yang kuat secara menyeluruh (meliputi keuangan, kebijakan pegawai,dan
sebagainya). Contohnya tidak jauh berbeda dengan service contract seperti pengelolaan fasilitas
umum (rumah sakit, sekolah, tempat parkir).8 6 Ibid., hlm. 41. 7 Said Zainal Abidin, Kebijakan
Publik, Yayasan Pancur Siwah, Jakarta, 2004, hlm. 20 8 M. Solly Lubis, Kebijakan Publik,
Mandar Maju, Bandung, 2007, hlm. 9.
Lease contract yaitu kerjasama pemerintah yang pihak swasta dalam jangka waktu sepuluh
sampai dengan lima belas tahun dimana tanggung jawab manajemen, operasional dan
pembaharuan kontrak lebih spesifik. Pemilik modal adalah sektor publik (pemerintah) namun
pihak swasta turut menanggung risiko keuangan (risiko menengah). Kelemahannya akan
menimbulkan potensi konflik antara pihak swasta sebagai operator pelaksana dan sektor publik
(pemerintah) sebagai pemilik modal. Contohnya pengelolaan taman hiburan, bandara, dan
armada bis, dan sebagainya.
2. Supplier induced demand Provider pelayanan kesehatan bersifat dominan dalam memenuhi
kebutuhan konsumen. Provider menyarankan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang harus
dikonsumsi. Misalkan : jenis obat, berapa dosis yang harus diminum, dll.
3. Kejadian penyakit/masalah kesehatan tidak terduga Konsumen tidak bisa menduga kejadian
penyakit/masalah kesehatan. Dan mereka mengkonsumsi pelayanan kesehatan karena terpaksa
untuk mengatasi penyakitnya/masalah kesehatan. Oleh karena itu harus ada perencanaan dari
segi biaya untuk mengatasi masalah tersebut, misalnya melalui asuransi kesehatan.
5. Ekternalitas Yaitu dampak positif/negatif yang diakibatkan oleh perbuatan orang lain. Misal :
pemberian imunisasi bagi seseorang untuk mencegah penyakit menular akan memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitarnya., tetapi polusi memberikan dampak negatif bagi masyarakat
sekitar. Pemerintah perlu menjamin programprogram yang mempunyai eksternalitas tinggi,
dimana manfaat sosialnya lebih tinggi dibanding manfaat individunya.
6. Non competitive Dalam kesehatan kompetisi dalam iklan secara iklan dianggap tidak patut.
Akibatnya konsumen yang ‘ignorance’ tidak memperoleh informasi tentang beda kualitas
pelayanan dan beda tarif (harga) dari berbagai alternatif pelayanan kesehatan.
7. Non Profit motive Idealnya mencari untung/laba bukan merupakan tujuan utama bagi
pelayanan kesehatan (seperti RS swasta), namun fungsi sosial yang harus diutamakan. Dalam
prakteknya, memaksimumkan laba yang biasanya harus mengendalikan tarif dan 2 jumlah
produksi sulit dilakukan oleh pelayanan kesehatan. Kunjungan pasien (cerminan morbiditas)
sulit diprediksi dan dikendalikan sementara tarif tidak bisa leluasa dinaikkan.
8. Bersifat padat karya dan ada kesulitan untuk memasukinya Sangat banyak profesi kesehatan
yang terlibat dalam industri pelayanan kesehatan, banyak profesi spesialis yang tidak bisa
digantikan fungsinya misalnya : dokter, perawat, bidan, dll. Pola tenaga yang padat karya dan
terspesialisasi, membuat pelayanan kesehatan menjadi kompleks dan rumit mengelolanya.
Definisi Swasta
Semua organisasi dan individu yang dalam melaksanakan kegiatannya tidak langsung
dikendalikan oleh pemerintah. Ini termasuk perusahaan swasta dan individu yang mencari
untung (for profit) serta organisasi swasta yang tidak mencari untung (not for profit) ….(WHO,
Mexico,1991).
Jenis Swasta
a. For profit
- RS
- Puskesmas
- Pustu
- Program Kesmas
Swasta :
Pelaksana/Biaya : Swasta
Swasta :
- Praktek swasta
Keterlibatan Swasta Jeffers,1990 ada 17 kriteria swasta, namun 7 yang utama adalah :
1. Pemerataan (equity)
2. 2. Efisiensi operasional
3. 3. Efisiensi alokatif
6. Kelayakan administrasi
Swastanisasi/Privatisasi
Adalah strategi atau kebijakan pemerintah untuk mengalihkan pelaksanaan upaya dan pelayanan
Fakta : dana yang bersumber dari masyarakat dan swsta, jumlahnya cukup besar 35-65%.
Dana yang besar ini diharapkan akan bisa membantu memikul tanggung jawab sosial secara
Kesuksesan sektor swasta dalam memabntu memobilisasi dana tergantung pada kondisi :
Dengan berkembangnya swasta, tenaga tramnpil yang jumlahnya terbatas di sektor pemerintah
akan berkurang (brain drain)
b. Intervensi pemerintah
Tidak adanya intersevnsi menyebabkan terjadinya kenaikan total biaya kesehatan, akan tetapi
volume pelayanan masih tetap atau bahkan berkurang
2.
a. Mekanisme harga di pasar memerlukan informasi biaya produksi secara tepat dan cepat. Di
negara maju, kebanyakan informasi ini sudah tersedia, tetapi di sebagian negara berkembang,
informasi ini masih sangat terbatas.
b. Persyaratan tersedianya supplier dalam jumlah banyak dan dapat masuk dan keluar dengan
mudah. Dalam kenyataannya, sulit untuk masuk dan keluar dari sistem di sektor kesehatan.
Sehingga yang terjadi bukan free competition tapi oligopoli, bahkan monopoli di daerah tertentu.
c. Consumer choice. Kondisi pasar sempurna memungkinkan lonsumen untuk memilih yang
terbaik dari banyaknya layanan kesehatan, sekaligus untuk mengetahui kualitas barang yang
dibelinya. Untuk itu konsumen harus mengetahui variasi harga dan kualitas barang yang tersedia
di pasar. Tetapi karena salah satu ciri sektor kesehatan adalah consumer ignorance, maka
permintaan yang terjadi adalah permintaan yang diwakilkan oleh provider, sehingga terjadi
mekanisme pasar tidak sempurna.
supply sehingga membentuk pareto optimum (dimana keuntungan yang diperoleh pihak tertentu
adalah kerugian piha
pemerataan sulit terjadi bila peranan swasta dominan.
3.
Fakta : kualitas sektor pemerintah sangat rendah. KELuhan terdapat dalam layanan
kesehatan, layanan penunjang medis, layanan administrasi, layanan transportasi, dan layanan
Berkualitas :
a.Kualitas dari aspek medis harus adekuat (tidak lebih dan tidak kurang) Sementara
peran swasta for profit ada kecenderungan untuk memberi layanan berlebihan (untuk
pembayaran fee for service) atau kurang untuk kapitasi.
b. Kualitas dari aspek non medis (convenience dan amenities) Meliputi : waktu tunggu,
administrasi, kebersihan, keramahan, kenyamanan. Swasta lebih mudah menyesuaikan
kualitas pelayanan.
c. Kualitas dari Aspek Aksesibilitas For profit : target pada pangsa pasar dengan
kemampuan tinggi Not for profit : untuk sosial/ekonomi rendah/miskin.
Peran Pemerintah
Tidak dapat dihindari peranan sektor swasta akan bertambah besar, karena :
Peran swasta yang bagaimana yang cocok dengan norma, tujuan pembangunan kesehatan yang
telah ditetapkan ?
a. Pasar Bebas (free competition dan consumer choice tidak berfungsi dalam mekanisme pasar,
sehingga terjadi hidden monopoly)
b. Re-regulasi (menjaga agar tujuan nasional, nilai dan norma pembangunan kesehatan tidak
dilanggar oleh pelaku-pelaku pembangunan kesehatanl
b. Pengaturan agar subsidi pemerintah tidak ditujukan untuk sektor swsta for profit. Bentuk
subisdi tersamar dapat terjadi dalam penempatan tenaga pemerintah di sektor swasta
d. Peraturan Certificate of Needs untuk alat-alat canggih dan mahal. Menurut PPEKI, alat
canggih pemanfaatannya hanya diperbolehkan sebanyak 35%.
2. Pengaturan Peran Swasta dalam UU Kesehatan Karena peran swasta akan besar di masa
datang, maka kedudukannya perlu diperkuat dengan UU
4. Sistem Pembiayaan Walaupun sebagian besar pembiayaan kesehatan dibiayai oleh masyarakat
tetapi posisi masyarakat sangat lemah dan tidak terorganisir dalam satu himpunan kekuatan.
Dengan berkembangnya asuransi, diharapkan provider dapat mengikuti standar pelayanan. Peran
pemerintah : mengawai dan menegur adanya inefisiensi, inequity dan pelayanan yang tidak
berkualitas.
Masyarakat dan sektor swasta mempunyai peran penting dalam usaha peningkatan SDM
pendidikan di Indonesia.
Masyarakat
Masyarakat melakukan peran sebagai Peer Guidance yang berarti fungsi sosial untuk peduli
sesama. Oleh karena itu, masyarakat dengan berbagai kompleksitasnya dapat memberikan
kontribusi dengan berbagai kesanggupan atau potensi yang dimilikinya. Di dalam masyarakat
terdapat beberapa komponen yaitu : tokoh masyarakat, masyarakat dengan berbagai profesinya,
lembaga swadaya masyarakat, dan lain-lain. Semuanya itu harus melakukan fungsinya
pemberdayaan sosial agar dapat memajukan masyarakat dengan tingkat pendidikan yang baik.
Tingkat pendidikan masyarakat diharapkan dapat tuntas 9 tahun menuju pola pendidikan 12
tahun. Hal ini senada dengan kebutuhan pasar dan daya saing Internasional dengan berbagai
keunggulannya.
Keterlibatan pihak swasta dalam pemberdayaan komunitas adalah sangat penting karena
diharapkan pihak swasta dapat membantu memberikan sarana dan jalan untuk memajukan
potensi suatu komunitas. Karena tujuan dari pemberdayaan konunitas ini adalah memberikan
bekal dan pengehuan, tentang potensi local dan kemungkinan pengembangannya. Contohnya
dalam pemberdayaan komunitas pengrajin, pihak swasta diharapkan dapat membantu
pengembangan kualitas dan pemasaran produknya, seperti mempertimbangkan kemungkinan
melakukan ekspor barang kerajinan mereka. Dengan demikian diharapkan komunitas tersebut
akan belajar bagaimana melakukan pengembangan kualitas barang san pemasaran, yang kelak
akan menjadi modal kemandirian.
Tujuan dari pemberdayaan komunitas ialah untuk membetuk individu dan masyarakat yang
mandiri. Kemandirian ini meliputi kemandirian berpikir, memutuskan apa yang hendak mereka
lakukan, serta kemandirian dalam bertindak.
Tidak hanya untuk kemandirian, pemberdayaan ini pun bertujuan untuk meningkatkan standar
hidup masyarakat dan memberi kesadaran akan kebebasan setiap orang, juga rasa kepercayaan
diri.
Pemberdayaan ini berorientasi pada komunitas yang kurang atau tidak berdaya. Namun,
pemberdayaan bisa juga dilakukan untuk komunitas yang sudah berdaya dengan tujuan untuk
mengantisipasi terjadinya ancaman dan hambatan yang bisa mengubah komunitas tersebut.
Agar pemberdayaan bisa berjalan lancar, perlu ada prinsip-prinsip dalam proses
pelaksanaannnya. Berikut ini prinsip-prinsip pemberdayaan menurut Totok Mardikanto.
Mengerjakan: kegiatan pemberdayaan harus selalu melibatkan masyarakat untuk mengerjakan
sesuatu.
Aktor pemberdayaan komunitas sendiri terdiri atas pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Masyarakat merupakan subjek dan objek dari pelaksanaan program pendidikan. Oleh karena itu,
masyarakat Indonesia harus melakukan pemberdayaan masyarakat untuk membantu pelaksanaan
pelayanan pendidikan untuk semua. Masyarakat harus menjadi agent of change untuk
pembangunan masyarakat social. Semua lapisan komponen masyarakat harus diberdayakan dari
yang muda sampai lanjut usia. Iklim
Sektor Swasta
Peran strategis Sektor Swasta juga sangat membantu percepatan penuntasan wajib belajar 9
tahun. Sektor Swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Program Corporate Social Responsibility ini sangat berpengaruh posisitf untuk menyedarkan dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang ada. Pada tahun 2007,
Kementerin Negara Badan Usaha Milik Negara mengeluarkan kebijakan positif dengan adanya
Kepmeneg BUMN Nomor S-203 yang menyatakan intinya Menggerakkan Sektor swasta untuk
mengeluarkan sebesar 1-4 % keuntungannya kepada masyarakat melalui program PKBL
(Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Kebijakan ini tentunya sangat membantu untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan community development di bidang
pendidikan. Keterlibatan sektor swasta ini akan menjadi pola integrated terhadap sistem
kerjasama masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta. Sektor swasta memegang peranan yang
sangat penting untuk membantu program pendidikan, baik pendidikan formal, non formal, dan
informal. Peran sektor swasta harus dikolaborasikan dengan peran masyarakat dan pemerintah.
Masyarakat harus mampu menjadi motor penggerak dalam pelaksanaan program pendidikan.
Pemerataan pendidikan harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan education mapping
terhadap kebutuhan anak yang belum mendapatkan layanan pendidikan. Banyak program
corporate social responsibility merupakan program pengabdian dan sosial yang dilaksanakan
secara komprehensif terhadap kebutuhan masyarakat. Beberapa program best practice dalam
bidang pendidikan yang dilaksanakan oleh sektor swasta yaitu program pendidikan oleh PT.
Pembangunan Jaya Ancol,Tbk, PT. Telkom peduli pendidikan, Bank Mandiri peduli pendidikan,
Bank Raykat Indonesia peduli pendidikan, Indosat, Pro XL, dan lain-lain. Oleh karena itu, sektor
swasta harus menjadi bagian yang utuh dari pengembangan program sosial kemasyarakatan.
Refrensi
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/pegawainndkngolake.pdf
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-X-4-II-P3DI-Februari-2018-
219.pdf
http://eprints.dinus.ac.id/6212/1/III_INDUSTRI_YANKES.pdf