Anda di halaman 1dari 6

HANDOUT

EKONOMI BISNIS

BENTUK – BENTUK BADAN USAHA

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
CABANG KABUPATEN TRENGGALEK
SMK PGRI Ir. SUTAMI PANGGUL
Jl. Raya Panggul No. 98 Panggul Kab. Trenggalek
Provinsi Jawa Timur
1. Pengertian Badan Usaha
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis dan ekonomiis yang bertujaun mencari laba
atau keuntungan. Badan usaha sering kali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, badan usaha adalah lembaga, sementara perusahaan
adalah tempat dimana badan usaha itu mengelola faktor-faktor  produksi.

2. Bentuk-bentuk Badan Usaha


a) Badan Usaha Berdasarkan Kepemilikan Modal
1) Badan Usaha Milik Perseorangan
Adalah badan usaha yang modal maupun kegiatan operasionalnya ditangani oleh satu orang.
Ciri-cirinya :
a. Dimiliki oleh perseorangan
b. Pengelolaaannya terbatas atau sederhana
c. Modal tidak terlalu besar
d. Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pemilik
Kelebihan badan usaha perseorangan :
 Mudah untuk memulai
 Modal dan biaya tergolong rendah
 Bebas dalam pengelolaan
Kekurangan badan usaha perseorangan :
 Kemampuan perusahaan terbatas
 Tenaga kerja dan manajemen terbatas
 Kebutuhan modal yang dapat terpenuhi juga kecil

2) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh pemerintah. Ada 3
bentuk badan usaha milik pemerintah :
1. Perjan (Perusahaan Jawatan Negara)
Adalah perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Tugas utama dari
Perjan adalah melayani masyarakat. Namun karena fokus melayani masyarakat dan
kurangnya pemasukan maka bentuk badan usaha ini tidak diterapkan lagi. Contoh : PJKA
yang sekarang menjadi PT. KAI
2. Perum (Perusahaan Umum)
Diibaratkan perubahan dari Perjan, namun lebih berorientasi pada profit atau keuntungan,
walaupun dalam prakteknya masih rugi, sehingga pemerintah menggantinya dengan
badan usaha persero.
3. Persero
Adalah salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh negara untuk melayani
masyarakat luas dan berorientasi pada keuntungan.
Ciri-ciri Persero :
o Tujuan utamanya mencari laba
o Modal berupa saham saham
o Pelayanan pada masyrakat luas
Contoh Persero : PT.KAI, PT.Telkom, PT.PLN, PT.POS Indonesia, PT. Pertamina

3) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Badan usaha milik daerah adalah badan usaha yang modalnya sebagian atau seluruhnya
milik pemerintah daerah dengan tujuan memberikan layanan kepada masyarakat setempat.
Contoh : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Perusahaan Daerah Pasar (PD Pasar), PT
Bank Jateng. PT. Bank DKI.
Pendirian badan usaha milik daerah bertujuan untuk :
1) Melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut,
2) Memperoleh keuntungan yang akan digunakan untuk pembangunan di daerahnya.

4) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Adalah Badan usaha yang dimiliki atau dimodali oleh seseorang atau kelompok orang.
Dimana bidang usahanya yang diberikan kepada BUMS adalah bidang usaha yang tidak
vital atau tidak menguasai hajat hidup orang banyak. (Sesuai ps 33 UUD 1945). Berdasarkan
badan hukumnya, BUMS dibedakan menjadi :
a) Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap
anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firman berasal dari anggota
pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan
sesuai akta sewaktu pendiriannya.
Ciri-ciri Firma :
 Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
 Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
 Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Kelebihan :
 Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang
akan mendirikan firma.
 Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah tanda
tangan
 Modal lebih cepat cair
 Lebih mudah berkembang
Kekurangan :
 Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
 Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal
dunia atau mengundurkan diri
 Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
 Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu

b) CV ( commanditaire vennootschap ) atau Persekutuan Komanditer


Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV meruapakan perusahaan
persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling percaya. Sehingga CV merupakan
salah satu bentuk usaha yang dipilih para pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha
namun modal minim.
Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu
lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal. Dan tanggung jawab
sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang diberikan. Sehingga ada 2
jenis sekutu :
 Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
 Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas
modal yang ditanam.
Ciri – ciri CV :
 Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero aktif, dan
satunya lagi sebagai persero pasif
 Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan
bertanggung jawab penuh atas segala resiko.
 Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.
Kelebihan :
 Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut
dalam berbagai kegiatan.
 CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.
 Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.
 CV lebih fleksibel
 Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak
penghasilan
Kekurangan :
 Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke
Departmen Kehakiman.
 Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa
proyek besar

c) PT ( Perseroan Terbatas )
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha karena badan
hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya, seperti luasnya badan usaha yang bisa
dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab yang dimiliki
terbatas hanya pada modal yang disetorkan.
Ciri – ciri PT :
 Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
 Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
 Usia PT tidak terbatas.
 Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
 Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
 Mudah mencari karyawan
 Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
 Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
Kelebihan PT :
 Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
 Mudah memperoleh tambahan modal.
 Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
 Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.
Kekurangan PT :
 Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
 Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
 Biaya pembentukan PT relatif tinggi.

5) Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan tidak mencari
untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Ciri – ciri Yayasan :
 Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba,
religi, sosial dan kemanusiaan.
 Didirikan dengan akta notaris.
 Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ
untuk merealisasikan tujuan Yayasan.
 Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan
dengan hukum, likuidasi dan pailit.
Kelebihan Yayasan :
 Non profit dan rela membantu masyarakat
Kekurangan Yayasan :
 Terbatasnya dana

b) Badan Usaha Berdasarkan Kegiatan Operasinya


1) Badan usaha agraris; badan usaha yang di dalam kegiatan usahanya menjalankan budidaya
hewan dan tumbuhan.
2) Badan usaha ekstraktif; badan usaha yang dalam kegiatan usahanya mengeksplorasi apa
yang sudah di sediakan langsung oleh alam. Misalnya pertambangan, pembuatan garam dan
penebangan kayu
3) Badan usaha jasa; badan usaha yang dalam kegiatan usahanya bergerak dalam bidang
jasa,atau memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat. Misalnya : jasa angkutan dan
jasa telekomunikasi.
4) Badan usaha perdagangan; badan usaha yang dalam kegiatan usahanya melakukan
pembelian barang untuk di jual kembali guna memperoleh suatu keuntungan
5) Badan usaha industry; badan usaha yang dalam kegiatannya melakukan pengolahan
barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

c) Badan Usaha Berdasarkan Kriteria Aset Dan Omzet


1) Usaha Mikro
Pengertian usaha mikro diartikan sebagai usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan
maupun badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro.
Usaha yang termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih
mencapai Rp 50.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil
penjualan usaha mikro setiap tahunnnya paling banyak Rp 300.000.000,-
2) Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang independen atau berdiri sendiri
baik yang dimiliki perorangan atau kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari
perusahaan utama. Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah.
Usaha yang masuk kriteria usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih Rp
50.000.000,- dengan maksimal yang dibutuhkannya mencapai Rp 500.000.000,-. Hasil
penjualan bisnis setiap tahunnya antara Rp 300.000.000,- sampai paling banyak Rp
2,5.000.000.000,-.
3) Usaha Menengah
Pengertian usaha menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif dan bukan merupakan
cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat serta menjadi bagian secara langsung maupun
tak langsung terhadap usaha kecil atau usaha besar dengan total kekayan bersihnya sesuai
yang sudah diatur dengan peraturan perundang-undangan.
Usaha menengah sering dikategorikan sebagai bisnis besar dengan kriteria kekayaan bersih
yang dimiliki oleh pemilik usaha mencapai lebih dari Rp. 500.000.000,- hingga
Rp.10.000.000.000,- dn tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan
tahunan mencapai Rp.2,5 Milyar sampai dengan Rp.50 Milyar

Anda mungkin juga menyukai