Anda di halaman 1dari 6

HANDOUT

EKONOMI
POKOK MASALAH BISNIS
EKONOMI DAN ALTERNATIF SOLUSINYA

BIAYA PRODUKSI

OLEH :
NELVY WARSI ENGGAL LESTARI, S.Pd

SMKS PGRI IR. SUTAMI PANGGUL


JL. RAYA PANGGUL NO. 98
PANGGUL - TRENGGALEK
2020

1
PENDAHULUAN
Pada pertemuan sebelumnya sudah kalian pelajari mengenai permintaan dan
penawaran. Kali ini, pembahasan mengenai biaya produksi. Apa itu biaya produksi
dan unsur-unsurnya? Apa saja jenis biaya produksi? Bagaimana menghitung laba?
Itu akan dibahas dalam modul ini. Selamat membaca!

KEGIATAN BELAJAR
Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan langkah-langkah perhitungan biaya produksi dan keuntungan (teori
biaya)
4.5 Menghitung biaya produksi dan keuntungan dalam kegiatan usaha

Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar


Pengetahuan
3.5.1 Menjelaskan pengertian biaya produksi dan unsur-unsurnya
3.5.2 Menjelaskan jenis-jenis biaya produksi
3.5.3 Menjelaskan cara menghitung biaya produksi
3.5.4 Menjelaskan cara menghitung keuntungan
Keterampilan
4.5.1 Menghitung biaya produksi dalam kegiatan usaha
4.5.2 Menghitung keuntungan dalam kegiatan usaha

Tujuan Pembelajaran
Setelah menggali informasi dan berdiskusi siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian biaya produksi dan unsur-unsurnya
2. Menguraikan jenis-jenis biaya produksi
3. Menjelaskan cara menghitung biaya produksi
4. Menjelaskan cara menghitung keuntungan
5. Menghitung biaya produksi dalam kegiatan usaha
6. Menghitung keuntungan dalam kegiatan usaha

2
MATERI BELAJAR
a. Pengertian biaya produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi, 1995:14) dalam
kompasiana.com
Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa (Hansen dan Mowen, 2002:24) dalam kompasiana.com
b. Unsur Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bahan Baku Langsung (Direct Material)
Semua bahan baku yang secara fisik bisa diidentifikasi sebagai bagian dari
barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi itu dengan cara yang
sederhana dan ekonomis.
2. Tenaga kerja langsung (Direct Labour) 
Tenaga kerja yang mengubah bahan baku langsung menjadi produk jadi dan
dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.
3. Overhead pabrik (Factory Overhead) 
Terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke
output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua biaya manufaktur
kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :
1. Biaya bahan baku tidak langsung
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung 
3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap 
4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin 
5. Biaya listrik dan air pabrik 
6. Biaya asuransi pabrik 
7. Operasi lain-lain

c. Jenis biaya produksi

a. Biaya variabel
Biaya variabel (Variabel cost/VC) adalah biaya yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan kuantitas atau jumlah produksi
yang dihasilkan. Semakin besar kuantitas produksi semakin besar pula
biaya variabel yang dikeluarkan dan sebaliknya. Contoh biaya

3
variabel diantaranya biaya bahan mentah, bahan pembantu dan upah
karyawan. Jumlah seluruh biaya-biaya variabel ini selanjutnya disebut
biaya variabek total (Total Variabel Cost). Total Variabel Cost (TVC)
adalah jumlah seluruh biaya yang berubah-ubah menurut tinggi
rendahnya output yang diproduksi. TVC dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:

TVC= Biaya Variabel per Unit (VC) x Kuantitas (Q)

Contoh soal 6.1

Toko Sentral Mainan menghasilkan playstation


rakitan dalam setahun sebanyak 12 unit dengan biaya
variabel per unit Rp. 700.000,00. berapakah biaya
variabel total yang harus ditanggung toko ini?
Diketahui:
VC = Rp. 700.000,00
Q = 12 unit
TVC = Rp. 700.000,00 x 12 unit = Rp. 8.400.000
Jadi, biaya variabel yang harus ditanggung Toko
Sentra mainan sebesar Rp. 8.400.000

TVC
Biaya

0
kuantitas

Peraga 6.1 Kurva biaya variabel total

b. Biaya tetap
Biaya tetap (Fixed Cost/FC) adalah biaya yang jumlahnya tidak
tergantung pada kuantitas produksi. Sedikit atau banyak yang dihasilkan,
biaya tetap tidak mengalami perubahan. Dalam arti lain biaya tetap dalam
periode tertentu jumlahnya tetap tidak tergantung jumlah produksi.
Sifat biaya tetap sampai atau batas produksi tertentu atau dalam jangka
pendek, dan berubah jika batas itu dilewati. Contohnya, biaya gaji
pimpinan, biaya sewa tempat perusahaan, dan penyusutan aktiva tetap.
Jumlah seluruh biaya ini selanjutnya disebut biaya tetap total (total fixed
cost). Total Fixed Cost (TFC) adalah jumlah seluruh biaya tetap yang
dikeluarkan selama periode waktu tertentu.
Contoh soal 6.2

4
Toko Sentral Mainan menghasilkan playstation
rakitan dalam setahun sebanyak 12 unit dengan biaya
tetap Rp. 500.000. berapakah biaya tetap total yang
dikeluarkan Toko Sentral Mainan jika produksi
kurang dari 12 unit?
Jawab:
Rp 500.000,00 karena berapa pun jumlah produksi,
biaya tetap tidak berubah

Biaya

TFC

0
kuantitas

Peraga 6.1 Kurva biaya tetap total


c. Biaya Total
Biaya Total (Total Cost/TC) adalah jumlah keseluruhan biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap
dan biaya variabel. Besaran biaya total (TC) dapat dihitung dengan
rumus berikut:

TC = FC + VC atau TC = TFC + TVC

Contoh 6.3

Toko Sentral Mainan menghasilkan playstation rakitan


dalam setahun sebanyak 12 unit dengan biaya tetap
total Rp. 500.000 dan biaya variabel total Rp.
8.400.000 berapakah biaya total yang ditanggung
Toko Sentral Mainan?
Diketahui:
FC = Rp 500.000,00 TVC = Rp. 8.400.000
Jawab:
TC = 500.000 + 8.400.000 = 8.900.000
Jadi Biaya total yang harus ditanggung Toko Sentral
sebesar Rp. 8.900.000

d. Menghitung laba perusahaan


Setiap perusahaan menginginkan laba dari kegiatan usahanya. Laba
tersebut dimanfaatkan untuk memajukan perusahaan dan kesejahteraan
karyawan.
Dalam menjalankan usahanya perusahaan akan mengalami tiga
kemungkinan yang terjadi, yaitu
1. Memperoleh laba bila penerimaan lebih besar dari biaya produksi

5
2. Mengalami kerugian bila penerimaan lebih kecil dari biaya produksi
3. Mengalami titik impas bila penerimaan sama besarnya dengan biaya
produksi
Ketiga kemungkinan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

L/R = TR - TC

Keterangan:
L/R adalah laba atau rugi
TR (Total Revenue) = P (Price/harga) x Q (Quantity/banyaknya)
TC (Total Cost) adalah biaya total
Hasilnya jika (+) maka laba, (-) maka Rugi, 0 maka impas
Contoh 6.3

Toko Sentral Mainan menghasilkan playstation rakitan dalam setahun


sebanyak 12 unit dengan biaya tetap total Rp. 500.000 dan biaya variabel per
unit Rp. 700.000. jika di pasar harga playstation Rp 600.000 apa yang terjadi?
Diketahui:
TFC = Rp. 500.000
VC = Rp. 700.000
P = Rp 600.000
Q = 12 unit
Jawab:
TVC = VC x Q = 700.000 x 12 = Rp 8.400.000
TC = TFC +TVC = Rp. 500.000 + Rp 8.400.000 = Rp 8.900.000
TR = P x Q = Rp 600.000 x 12 = Rp 7.200.000
L = TR – TC = 7.200.000 - 8.900.000 = - 1.700.000
Jika L negatif maka Toko Sentral mainan mengalami kerugian sebesar Rp.
1.700.000

Agar perhitungan lebih lengkap kita akan coba melakukan perhitungan


laba/rugi perusahaan dengan menyimak tabel pada peraga 6.4 berikut ini:
Tabel penerimaan total, Biaya total dan laba/rugi

Kondisi Penerimaan Biaya Total Laba/Rugi/


Total (TR) (TC) Impas
1 7.200.000 8.900.000 - 1.700.000
2 7.800.000 9.100.000 - 1.300.000
3 8.500.000 9.400.000 - 900.000
4 9.900.000 9.900.000 0
5 11.200.000 10.400.000 800.000
6 11.800.000 10.700.000 1.100.000
7 12.500.000 10.900.000 1.600.000

Anda mungkin juga menyukai