1. Karena konsep present value merupakan konsep yang menerangkan bahwa uang
saat ini bernilai lebih dari jumlah uang yang sama dimasa depan, dan untuk
membantu mengambil keputusan besaran investasi di masa depan. Serta,
mengetahui future value yang bisa menghindari nilai kerugian investasi. Dengan
demikian, present value dan future value berperan seperti mesin waktu yang
membantu investasi kita.
Cara memperoleh Nilai Sekarang:
Rumus PV adalah:
PV = FV/(1+r)n
TR = TC
Titik impas ini akan menjadi acuan penjualan minimal. Disini perusahaan tidak
mendapatkan keuntungan namun tidak juga rugi. Penjualan yang terjadi melebihi
titik impas akan mendapatkan laba. Bila perusahaan mengetahui penjualan
maksimal yang dapat dilakukan, dan penjualan tersebut diatas titik impas, maka
perusahaan akan menjual pada kuantitas maksimum agar keuntungan yang
diperoleh maksimal.
b. Pendekatan biaya rata – rata
melihat keuntungan dari perhitungan laba per unit. Pendekatan rata-rata ini melihat
laba dari selisih harga penjualan dengan biaya produksi rata-rata perunit.
Perbedaan antara harga jual dan biaya rata-rata per unit barang ini akan menjadi
keuntungan yang diperoleh per unit barang. Sedangkan untuk laba total akan
diperoleh dari laba per unit barang dikalikan dengan jumlah barang yang dijual.
Sehingga dapat dirumuskan:
π = (P – AC) Q
Dari sisi rata-rata bahwa laba terjadi ketika harga penjualan lebih tinggi dari biaya
rata-rata. Sedangkan titik impas akan terjadi saat harga jual barang sama dengan
biaya rata-rata. Bila biaya rata-rata lebih tinggi dibanding harga jual, maka
produsen tidak mau untuk berproduksi. Dengan demikian, untuk mendapatkan
laba maksimum maka harus melakukan strategi penjualan maksimum yang dapat
dilakukan. Dengan melakukan penjualan maksimum maka akan diperoleh laba
maksimum.
c. Pendekatan biaya marginal
Pendekatan marginal dilakukan dengan membandingkan penerimaan marginal
(MR) dengan biaya marginal (MC). Laba maksimum akan tercapai pada saat:
MR = MC
Laba maksimum tercapai pada kondisi biaya marginal sama dengan penerimaan
marginal. Hal ini dapat dibuktikan secara verbal, matematis bahkan grafis.
5. Seorang Produsen selalu berusaha di daerah produksi yang rasional, karena ada
beberapa daerah produksi yang kita ketahui di antaranya :
1. Daerah dengan EP > 1 sampai EP = 1. Daerah ini dinamakan daerah tidak rasional
(irrational stage of production) dan ditandai sebagai Daerah I dari produksi. Pada
daerah ini belum akan tercapai keuntungan maksimum, sehingga keuntungan
masih dapat diperbesar dengan penambahan input.
2. Daerah dengan EP = 1 sampai EP = 0. Daerah ini dinamakan daerah rasional
(rational stage of production) dan ditandai sebagai Daerah II dari produksi. Pada
daerah ini akan dicapai keuntungan maksimum.
3. Daerah dengan EP = 0 sampai EP < 0. Daerah ini juga dinamakan daerah tidak
rasional dan ditandai sebagai Daerah III . Pada daerah ini penambahan input justru
akan mengurangi keuntungan.
Daerah-daerah produksi tersebut dapat ditunjukkan secara grafis seperti berikut:
c. Tabel TR Maksimal.
Jadi TR maksimal sebesar 6.327
Dengan nilai :
Kuantitas (Q) = 9
Harga (P) = 703
7. Diketahui
TFC = $600.000
AVC = 10 + 0,02Q
Q = Output (Unit)
AVC = Biaya Variabel Rata-rata ($/unit)
1. Biaya Total atau TC = TFC + TVC (Q = 3.000)
TC = 600.000 + TVC => TVC = AVC x Q
TVC = (10 + 0,02Q) x Q
TVC = 10Q + 0,02Q²
TVC = 10(3.000) + 0,02(3.000)²
TVC = 30.000 + 180.000
TVC = 210.000
TC = 600.000 + 210.000
TC = 810.000
2. Peningkatan Produksi dari 3000 unit menjadi 5000 unit :TC = TFC + TVC (Q = 5.000)
TC = 600.000 + TVC => TVC = AVC x Q
TVC = (10 + 0,02Q) x Q
TVC = 10Q + 0,02Q²
TVC = 10(5.000) + 0,02(5.000)²
TVC = 50.000 + 500.000
TVC = 550.000
TC = 600.000 + 550.000
TC = 1.150.000
ATC = TC/Q
= 1.150.000/5.000
= 230 ($/unit)