Anda di halaman 1dari 13

Nama Kelompok:

1. ADILAH ZAHRAINI (2205160478)


2. SUCI MAILA ANDANI (2205160468)
3. ASRI ADE RIANI (2205160480)
4. YOLA ISELLA (2205160444)
5. FARHAN NUR REZI (2205160443)
6.FAIRUZ ZAHRAN (2205160435)
Break Even Point

Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di
dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata
lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila
perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup
untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Cara menghitung Break Even Point

Perhitungan untuk menentukan luas operasi pada tingkat break even


point dapat dilakukan dengan menggunakan suatu rumus tertentu, tetapi
untuk menggambarkan tingkat volume dengan laba maka diperlukan
grafik atau bagan break even point. Secara matematik tingkat break even
point dapat ditentukan dengan berbagai rumus.

BEP = Total Fixed Cost / (Harga perunit – Variabel Cost Perunit)


Keterangan :
– Fixed cost : biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa
dipengaruhi unit yang diproduksi.

– Variable cost : biaya variabel yang besar nilainya tergantung pada


benyak sedikit jumlah barang yng diproduksi.
Memahami fungsi total pendapatan (TR)

Revenue adalah hal pertama yang masuk dalam laporan keuangan. Penjelasan tentang revenue masuk
dalam pemasukan yang didapatkan dari hasil penjualan perusahaan.

Revenue adalah pendapatan dari operasional perusahaan. Revenue juga dapat diartikan sebagai
pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui aktivitas utamanya.Revenue disebut juga sebagai hak
kekayaan sementara yang masuk dalam perhitungan laba. Penghitungan revenue
Perbedaan revenue dengan income
Income adalah profit. Income disebut sebagai laba yang diperoleh perusahaan. Revenue merujuk kepada
pendapatan yang diterima, sementara income mengacu kepada laba bersih.Income sering kali disebut
sebagai laba bersihPenghitungan income juga mempertimbangkan pemasukan lainnya yang didapat
perusahaan. Misalnya investasi, pendapatan dari penjualan aset, dan lain-lain. Dapat dianggap
penghitungan income lebih rumit daripada revenue.
3 cara menghitung revenue:
1. Total Revenue (TR)
Rumus yang pertama ini adalah rumus yang paling mendasar. Jumlah revenue ini menjadi dasar rumus perhitungan revenue
kedua dan ketiga.

Total Revenue = Harga Jual per Unit x Jumlah Produksi

2. Average Revenue (AR)


Rumus ini bertujuan mengetahui pendapatan rata-rata. Rumusnya yaitu total revenue dibagi dengan jumlah produk terjual.

Average Revenue = Total Revenue : Jumlah Produk Terjual

3. Marginal Revenue (MR)


Rumus yang ketiga yaitu untuk mengetahui marginal revenue atau pendapatan marginal. Yang dimaksud dengan pendapatan
marginal adalah pendapatan ekstra yang diperoleh dari setiap unit barang terjual.

Marginal Revenue = Tambahan Total Revenue : Tambahan Jumlah Produk Terjual


Rumus Menghitung Income
Seperti disinggung di atas, ada perbedaan dalam menghitung income. Income sendiri dibedakan
menjadi laba kotor dan laba bersih. Berikut penjelasannya.

1. Laba Kotor
Laba kotor dihitung dengan laba bruto dibagi total pendapatan. Berikut rumusnya.

Laba Kotor = Laba Bruto : Total Pendapatan

2. Laba Bersih
Laba bersih dihitung dengan total laba bersih dibagi dengan total pendapatan. Berikut rumusnya.
Biaya total (total cost) adalah biaya yang dipergunakan untuk membayar semua faktor produksi yang digunakan dalam produksi
barang dan jasa. Pada pembahasan produksi dalam jangka pendek (teori perilaku produsen), kita menjelaskan bahwa faktor
produksi (input) yang digunakan dikategorikan dalam 2 jenis yaitu input tetap dan input variabel. Penggunaan input tetap dalam
produksi membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap. Sedangkan penggunaan input variabel, maka perusahaan harus
mengeluarkan biaya variabel.

Biaya variabel total adalah jumlah keseluruhan biaya yang diperlukan yang dimana biaya tersebut menyesuaikan dengan tingkat
output yang ingin dihasilkan dalam produksi jangka pendek. Sedangkan biaya tetap adalah semua biaya yang tidak bergantung
pada tingkat output yang dihasilkan perusahaan.

Source: Add your references here.


Konsep biaya total bila digambarkan dalam bentuk kurva dapat diperlihatkan sebagai berikut:

Pada kurva biaya tota (total cost) diatas, kita dapat memahami beberapa
hal. Perhatikanlah kurva biaya tetap total (TFC). Kurva TFC berbentuk
garis horizontal karena merupakan biaya tetap. Tidak peduli berapapun
jumlah output yang dihasilkan karena bersifat biaya tetap maka biayanya
sama untuk semua tingkatan output yang dihasilkan.
Pada kurva biaya variabel total (TVC) kita melihat kurva TVC yang
terus mengalami kenaikan. Artinya kurva TVC menggambarkan biaya
variabel total yang terus meningkat seiring pertambahan jumlah output
yang dihasilkan. Biaya variabel ini akan menyesuaikan dengan biaya
yang diperlukan untuk penggunaan input variabel.
Menentukan keseimbangan pendapatan nasiona (Equilibrium National Income)

Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional Dalam analisis pendapatan nasional 4 sektor,


keseimbangan pendapatan nasional terjadi pada saat Y = C + I + G + X - M. Keseimbangan pendapatan
nasional juga terjadi pada saat S + T + M = I + G + X. Dalam perhitungan keseimbangan pendapatan
nasional ada perbedaan. Apabila pajak pada perhitungan adalah lumpsum dan impor adalah eksogen,
maka akan berbeda dengan apabila pajak bersifat proporsional dan impor adalah endogen.

Fungsi impor endogen adalah fungsi impor yang dipengaruhi oleh pendapatan.
Contoh soal 1
Perusahaan Sinar Mas adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan oven. Akuntan manajer dari perusahaan dibebankan tugas
untuk dapat menghitung jumlah oven yang harus dijual supaya bisa mengimbangi biaya operasional yang telah tercatat sebanyak 70 juta. Sedangkan
laba bersih yang telah dikehendaki dari awal untuk perusahaan sebanyak 30 juta.

Sedangkan diketahui

Total biaya tetap = 70.000.000


Biaya variabel per unit = 30.000
Harga jual per unit = 70.000
Laba yang diinginkan = 30.000.000

Ditanya :
BEP dan Margin Produksi

Jawab :
BEP dalam unit = Biaya Tetap Produksi : Margin Kontribusi per unit

= 70.000.000 : (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)


= 70.000.000 : (70.000 – 30.000)
=70.000.000 : 40.000
= 1750 unit

Berdasarkan dari data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk tidak merugi maka perusahaan Sinar Mas harus bisa menjual oven dengan sebanyak
2000 unit. Namun jumlah yang tersebut merupakan jumlah minimal supaya bisa impas, namun belum untuk menghasilkan laba. Selanjutnya, tugas
akuntan ialah mengubah data tersebut menjadi mata uang,

BEP dalam rupiah = Harga jual per unit x BEP unit


=70.000 x 1.750 unit
= 122.500.000

Pemilik bisnis harus memahami Break Even Point (BEP) untuk bisa menetapkan target minimal dari penjualan harian atau untuk penjualan bulanan.
Penetapan target yang tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada. Untuk mengetahui titik impas, maka pemilik bisnis sendiri harus
paham target dari penjualan yang harus dicapai dalam siklus ini. Dengan demikian, pemilik bisnis mampu mengantisipasi kemungkinan untung dan
juga rugi.
Contoh soal 2
Sebuah perusahaan memiliki data sebagai berikut:

Kapasitas normal 200.000 unit

Biaya tetap Rp 12.000.000,00

Biaya variabel Rp 135,00 per unit

Harga jual Rp 225,00 per unit

Diminta:

Membuat BEP dalam nominal rupiah, unit, dan persentase terhadap kapasitas!
Margin of safety ratio jika operasi kapasitas normal!
Berapa BEP apabila harga jual jika telah turun Rp 25,00!
Berapa penjualan yang harus dilakukan untuk mendapat laba : Rp 3.000.000,00 dengan berdasarkan data a dan data c!
BEP dalam rupiah jika biaya turun Rp. 2.000.000!
Jawab :

Break Event Point = biaya tetap 1-(VC/Harga jual) = Rp.12.000.0001-135225 = Rp.12.000.0000.4 = Rp. 30.000.000
Untuk Unit = Rp. 30.000.000/225 = 133.330 unit

Untuk presentase = 133.330 unit/200.000 unit x 100% = 66.6%

Presentase margin of saley = 100%-66.6% = 33.3%


Jika di nyatakan dalam rupiah = 33.3%(200.000 x Rp. 225) = Rp. 15.000.000

BEP Biaya secara tetap1-(VC/Harga jual) = Rp.12.000.0001-(135200) = Rp.12.000.0000.325 = Rp.37.000.000


Jumlah unit yang dibutuhkan (Rp. 12.000.000 + Rp. 3.000.000)/0.4 = Rp. 37.500.000
Jumlah Unit (Rp. 12.000.000 + Rp. 3.000.000)/0.325 = Rp. 46.100.000
Contoh soal 3
Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Gemilang” memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti berikut
ini:

Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp140 juta yaitu terdiri dari:

Biaya Gaji Pegawai + Pemilik : Rp75.000.000


Biaya Penyusutan Mobil : Rp1.500.000
Biaya Asuransi Kesehatan : Rp15.000.000
Biaya Sewa Gedung Kantor : Rp18.500.000
Biaya Sewa Pabrik : Rp30.000.000
Biaya Variable per Unit Rp75.000.00 yaitu terdiri dari :

Biaya Bahan Baku : Rp35.000


Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp25.000
Biaya Lain : Rp.15.000
Harga Jual per Unit Rp95.000

Anda mungkin juga menyukai