Anda di halaman 1dari 12

lOMoARcPSD|9217639

Akmen BAB 4 - Summary Akuntansi Manajemen

Akuntansi Manajemen (Universitas Airlangga)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)
lOMoARcPSD|9217639

COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS : A MANAGERIAL PLANNING TOOL

BREAKEVEN POINT IN UNITS AND IN SALES DOLLARS


Analisis cost-volume-profit (CVP) mengestimasi bagaimana perubahan pada biaya
variabel dan biaya tetap, volume penjualan, dan harga, berdampak pada keuntungan
perusahaan. Perusahaan menggunakan analisis CVP untuk mendapatkan informasi penting
seperti breakeven point. Breakeven point adalah titik di mana total pendapatan samadengan
total biaya. Analisis CVP membantu manajer memecahkan masalah dan menemukan
solusinya melalui :
- Berapa unit yang harus terjual di breakeven
- Hasil ketika mengurangi biaya tetap pada titik breakeven
- Hasil ketika menaikkan harga untuk laba.
a. Menggunakan Operating Income pada Cost-Volume-Profit Analysis.
Operating Income = Total Revenue – Total expense
Laporan laba rugi (income statement) didasarkan pada pemisahan biaya tetap
dan biaya variabel, yang disebut contribution margin income statement.
Contribution margin income statement membantu para manajer mengetahui
jumlah yang terkandung dalam pendapatan dari penjualan yang semakin besar atau
semakin rendah. Dengan memisahkan biaya tetap, manajer dapat dengan mudah
menghitung pendapatan dari kuantitas penjualan yang bermacam-macam.
Langkah-langkah contribution margin income statement :
1. Menghitung total biaya variabel per unit
2. Menghitung total biaya tetap dalam satu tahun
3. Membuat contribution margin income statement seperti ini

b. Breakeven Point in Units


Breakeven point in units membantu manajer mengetahui berapa banyak unit
yang harus terjual untuk menutup semua biaya. Unit yang terjual diatas breakeven
akan menghasilkan laba.
Langkah-langkah :
1. Menghitung banyaknya unit yang harus terjual di titik breakeven.
Breakeven units = Total fixed Cost
Price – Variable cost/unit
2. Mencari contribution margin.
c. Breakeven Point in Sales Dollars
Sales Revenue = Price x Units sold

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)


lOMoARcPSD|9217639

Breakeven point in sales dollars memudahkan para manajer mengetahui


dengan cepat bagaimana terkaitnya penjualan menggunakan data pendapatan
penjualan. Langkah-langkah :
1. Menghitung contribution margin ratio.
Contribution margin per unit = Price – Variable cost/unit
Contribution margin ratio = contribution margin per unit / price
2. Menghitung breakeven point in sales dollars
Breakeven sales dollars = total fixed cost
Contribution margin ratio
3. Membuat margin income statement.
JUMLAH UNIT DAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI TARGET PENDAPATAN
Kebanyakan perusahaan lebih memilih untuk memperoleh pendapatan operasi lebih besar dari
$0. Analisi CVP (Cost-Volume-Profit) memberikan kita cara untuk menentukan berapa jumlah
unit yang harus dijual, atau berapa jumlah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan, untuk
mendapatkan target pendapatan tertentu.

Mencapai Target Pendapatan Melalui Jumlah Unit yang Dijual


Terdapat dua cara un tuk mendapatkan target pendapatan melalui jumlah unit yang dijual,
yaitu:
1. Operating income equation

Total
Number of Units ¿ Earn Target Income=¿Cost +Target Income ¿
Price−Variable Cost per Unit

2. Basic break-even equation

Target Income
Units for Income= + Break−Even Volume
Unit Contribution Margin

Dan untuk mengetahui perubahan dalam penerimaan operasi (dengan asumsi biaya tetap
tidak berubah), yang dikarenakan perubahan jumlah unit yang dijual dapat didapat dengan
cara menggunakan rumus:
Change∈Operating Income=Unit Contribution Income x Change∈Units Sold

Mencapai Target Pendapatan Melalui Pendapatan Penjualan

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)


lOMoARcPSD|9217639

Untuk mengetahui jumlah pendapatan yang harus dihasilkan untuk mecapai target pendapatan
dapat diperoleh menggunakan rumus:
Total
Sales Dollars ¿ EarnTarget Income=¿ Cost +Target Income ¿
Contribution Margin Ratio
GRAFIK HUBUNGAN COST-VOLUME-PROFIT
Representasi grafis dari hubungan CVP dapat membantu manajer melihat dengan jelas
perbedaan antara biaya variabel dan pendapatan. Dapat juga membantu mereka memahami
dengan cepat apa dampak kenaikan atau penurunan penjualan pada titik impas. Ada dua grafik
dasar, yaitu grafik profit-volume dan grafik cost-volume-profit.
Grafik Profit-Volume
Grafik ini secara visual menggambarkan hubungan antara keuntungan (pendapatan
operasional) dan unit terjual.
Operating Income = (Price x Units) – (Unit Variable Cost x Units) – Total Fixed Cost
Dalam grafik ini, operating income adalah variabel tidak bebas dan unit adalah
variabel bebas. Biasanya, nilai variabel bebas diukur sepanjang sumbu horizontal (x) dan nilai
variabel tidak bebas diukur sepnjang sumbu vertikal (y).
Contoh: Asumsikan Tyson Company memproduksi produk tunggal dengan:
 Total fixed cost $100
 Variable cost per unit $5
 Selling price per unit $10
Operating Income = ($10 x Units) – ($5 x Units) – $100
= ($5 x Units) – $100
Hubungan ini dapat digambarkan dengan merencanakan unit sepanjang sumbu
horizontal dan operating income (loss) sepanjang sumbu vertikal. Dua poin dibutuhkan untuk
menggambar persamaan linear. Dua poin yang biasanya dipilih adalah yang sesuai dengan
jumlah unit terjual nol dan keuntuntungan nol. Ketika unit terjualnya 0, Tyson mengalami
operating loss $100 (atau operating income –$100). Titik sesuai dengan volume penjualan
nol, oleh karena itu, adalah (0, -$100). Ketika tidak ada penjualan terjadi, perusahaan
menderita kerugian sama dengan total fixed cost. Ketika operating income $0, unit terjual
sama dengan 20. Titik sesuai dengan keuntungan nol (breakeven), oleh karena itu, adalah (20,
$0).

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)


lOMoARcPSD|9217639

Grafik profit-volume, sementara mudah untuk ditafsirkan atau diartikan, gagal untuk
mengungkapkan bagaimana perubahan biaya saat volume penjualan berubah.
Grafik Cost-Volume-Profit
Grafik ini menggambarkan hubungan antara biaya, volume, dan keuntungan
(operating income) dengan merencanakan garis total pendapatan dan garis total biaya dalam
grafik. Untuk memperoleh hubungan yang lebih detail, perlu digambar dua garis yang
terpisah, yaitu garis total pendapatan dan garis total biaya.
Revenue = Price x Units
Total Cost = (Unit Variable Cost x Units) + Fixed Cost
Menggunakan contoh Tyson Company, persamaan pendapatan dan biaya adalah:
Revenue = $10 x Units
Total Cost = ($5 x Units) + $100
Dua poin diperlukan untuk menggambar setiap persamaan. Untuk persamaan revenue,
pengaturan jumlah unit sama dengan 0 menghasilkan pnedapatan $0, dan pengaturan jumlah
unit 20 menghasilkan pendapatan $200. Sehingga, dua poin untuk revenue adalah (0, $0) dan
(20, $200). Untuk persamaan cost, unit terjual 0 dan unit terjual 20 menghasilkan poin (0,
$100) dan (20, $200).

Ketika garis total pendapatan berada di bawah garis total biaya, didefinisikan wilayah
loss (rugi). Ketika garis total pendapatan berada di atas garis total biaya, didefinisikan wilayah

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)


lOMoARcPSD|9217639

profit (untung). Poin dimana garis total pendapatan dan total biaya berpotongan adalah titik
impas (break-even point).
Grafik CVP menyediakan informasi biaya dan pendapatan yang tidak disediakan oleh
grafik profit-volume. Namun, semakin besar konten informasi berarti bahwa manajer
cenderung untuk menemukan grafik CVP lebih berguna.
Asumsi Analisis Cost-Volume-Profit
Grafik profit-volume dan cost-volume-profit mengandalkan asumsi-asumsi penting,
diantaranya:
 Ada pendapatan linear yang dapat diidentifikasi dan fungsi biaya linear yang tetap
konstan selama rentang yang relevan.
 Harga penjualan dan biaya diketahui dengan pasti.
 Unit diproduksi terjual, tidak ada persediaan barang jadi.
 Sales mix diketahui dengan pasti untuk beberapa produk pengaturan impas.

ILUSTRASI HUBUNGAN ANTARA VARIABEL CVP


Lotts Company memproduksi dan menjualan produk dengan biaya-biaya berikut:
 Unit sales price $10
 Unit costs $5
 Fixed costs $10,000
Contribution Margin = $10 – $5 = $5
$ 10,000
Break-Even Units = = 2,000
( $ 100−$ 5)

Unit terjual di atas hasil impas (break-even yield) menghasilkan untung; unit terjual di
bawah hasil impas (break-even yield) menghasilkan rugi.
Dampak Perubahan Harga Penjualan. Peningkatan harga akan berarti contribution
margin yang lebih tinggi dan titik impas yang lebih rendah.
Dampak Perubahan Biaya Variabel Unit. Peningkatan biaya variabel unit akan berarti
contribution margin yang lebih rendah dan titik impas yang lebih tinggi.
Dampak Perubahan Biaya Tetap. Peningkatan biaya tetap akan berarti titik impas yang
lebih tinggi.

MULTIPLE-PRODUCT ANALYSIS
Analisis AVP pada setting produk tunggal relatif mudah, namun kebanyakan
perusahaan memproduksi dan menjual beragam jenis produk atau jasa.

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)


lOMoARcPSD|9217639

Contoh:

Perhatikan bahwa controller telah memisahkan direct fixed cost dari common fixed
cost. Direct fixed cost adalah biaya tetap yang dapat dilacak langsung kepada segmen yang
bersangkutan dan dapat dihindari apabila segmen tersebut tidak terjadi. Sedangkan common
fixed cost adalah biaya tetap yang tidak dapat dilacak kepada segmen yang bersangkutan dan
akan tetap ada walaupun salah satu segmen dieleminasi atau tidak ada.

Break-Even Point in Units


Break-Even Point in Units memberikan gambaran berapa banyak unit dari setiap
model yang harus dijual untuk mencapai break even.

EQUATION MULCHING RIDING


MOWER MOWER
TOTAL Variable costs per unit $ 390,000 $ 480,000
=$ 325 =$ 600
VARIABLE Price 1,200 800
COSTS
CONTRIBUTION Total contribution margin $ 400−$ 325=$ $ 800−$ 600=$ 2
MARGIN Sales

¿ Cost $ 30,000
Mulching Mower Break−Even Units= = =400 units
Price−Unit Variable Cost $ 75
¿ Cost $ 40,000
Riding Mower Break−Even Units= = =200units
Price−Unit Variable Cost $ 200

Maka, 400 unit mulching mower dan 200 riding mower harus dijual untuk mencapai
break-even product margin.

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)


lOMoARcPSD|9217639

Namun break-even product margin hanya meliputi direct fixed cost. Menjual 400 dan
200 unit mower akan menimbulkan kerugian sebesar common fixed cost.

Determining the Sales Mix


Sales mix adalah kombinasi relatif dari produk-produk yang dijual oleh perusahaan.
Sales mix dihitung dalam jumlah unit terjual.
Contoh:
Whittier berencana untuk menjual 1,200 unit mulching mower dan 800 unit riding
mower. Sales mix dalam contoh ini adalah sebesar 1,200:800 yang dapat dikecilkan menjadi
3:2.
Sales mix dapat digunakan untuk mendefinisikan volume break-even dalam setting
multiple product. Contohnya adalah sales mix 3:2 akan mendefinisikan break-even point 825
mulching mower dan 550 riding mower. Total contribution margin yang dihasilkan oleh sales
mix adalah $161,875:
( mulching mower price x break−even quantitiy ) + ( riding mower price x break−even quantity )=( $ 75 x 825

Sales Mix and Cost-Volume-Profit Analysis


Karena Whittier berencana untuk menjual 3 mulching mower pada setiap 2 riding
mower, kita dapat mendefinisikan produk tunggal yang Whittier jual terdiri atas 3 mulching
mower dan 2 riding mower. Dengan mendifinisikan produknya sebagai paket, masalah
multiple product dapat dijadikan masalah single-product.
Contoh:
Whittier berencana untuk menjual mulching mower dengan harga $400 dan riding
mower dengan harga $800. VC per unit untuk mulching mower adalah $325 dan riding
mower $600. Total FC adalah $96,250 dengan sales mix 3:2.

Product Price Unit Unit Sales Mix Package


Variable Contributio Contributio
Cost n Margin n Margin
Mulching $400 $325 $75 3 $225
Riding $800 $600 $200 2 $400
Package $625
Total

Maka, paket yang mengandung 3 mulching mower dan 2 riding mower mempunyai
total contribution margin sebesar $625.

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)


lOMoARcPSD|9217639

total
Break−even packages=¿ cost ¿ =
$ 96,250
=154 paket
package contribution margin $ 625

Mulching Mower Break-even units= 154 x 3 = 462


Riding Mower Break-even units= 154 x 2 = 308

Income Statementbreakeven solution:


Muching Riding Mower Total
Mower
Sales $184,800 $246,400 $431,200
Total variable cost $150,150 $184,800 $334,950
Contribution $34,650 $61,600 $96,250
Margin
Total fixed cost $96,250
Operating Income $0

Break-Even Point in Sales Dollars for a Multiple-Product Firm


Perusahaan yang menjual beragam produk tidak perlu mengetahui berapa banyak unit
dari setipa produk yang harus dijual untuk mencapai break even, namun cukup dengan
mengetahui pendapatan total untuk mencapai break even. Metode ini tidak memerlukan
informasi produk individu, namun cukup dengan menggunakan rasio kontribusi margin total
pada perusahaan.

¿ cost $ 96,250
break even sales= = =$ 431,228
contribution marginratio 0.2232

2. Income Statementbreak-even solution:

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)


lOMoARcPSD|9217639

Sales $431,228
Total variable cost (0.7768 x $431,228) $334,978
Contribution Margin $96,250
Total fixed cost $96,250
Operating Income $0

Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian


Asumsi penting dari analisis CVP adalah harga dan biaya diketahui secara pasti. Asumsi ini
jarang akurat. Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari pengambilan keputusan bisnis
dimana harus ditangani. Risiko berbeda dari ketidakpastian, dalam risiko distribusi
probabilitas dari variable diketahui, di bawah ketidakpastian, mereka tidak diketahui.
Bagaimana manajer menangani risiko dan ketidakpastian? Ada beberapa metode yaitu
 Manajemen harus menyadari sifat ketidakpastian dari harga, biaya, dan kuantitas di
masa depan.
 Bergerak dari pertimbangan break-even point dengan apa yang disebut break-even
band. Dengan kata lain, diberikan data dari sifat ketidakpastian, seperti break-even
point suatu perusahaan ketika 1,800 sampai 2,000 unit terjual bukan pada estimasi titik
1,900 unit.
 Manajer mungkin terlibat dalam sensitivitas atau what-if analisis.

Konsep yang dirasa dapat menghitung risiko yang akan berguna bagi manajemen yaitu
1. Margin of safety adalah unit terjual dan pendapatan yang didapat di atas volume
break-even.
Margin of safety = Sales – Breakeven sales
 Margin of safety adalah suatu informasi mengenai sampai tingkat berapa
perusahaan boleh mengalami penurunan penjualan namun perusahaan tidak
mengalami kerugian. Dalam Hal ini semakin besar margin of safety makin baik
untuk perusahaan karena perusahaan bisa mengalami penurunan yang cukup
jauh.
 Contoh, jika break-even volume perusahaan adalah 200 unit dan saat ini
perusahaan menjual 500 unit, makan margin of safety nya adalah 300.
2. Operating leverage adalah penggunaan biaya tetap untuk menghasilkan perubahan
presentase yang lebih tinggi dalam keuntungan karena perubahan aktivitas penjualan.
Degree of operating leverage = Total Contribution Margin
Operating Income
 Jika biaya tetap digunakan untuk menurunkan biaya variabel dan
meningkatkan margin kontribusi dan menurunkan pendapatan operasi, maka

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)


lOMoARcPSD|9217639

degree of operating leverage meningkat – yang menandakan peningkatan


risiko.
 Semakin besar degree of operating leverage, semakin perubahan penjualan
berpengaruh terhadap pendapatan operasi.
 Degree of operating leverage dapat digunakan untuk menghitung perubahan
pendapatan operasi yang akan dihasilkan dari persentase perubahan dalam
penjualan.
Percentage change in profits = Degree of operating leverage X
Percent change in sales
Analisis Sensitivitas dan CVP
 Analisis sensitivitas adalah teknik what-if yang meneliti dampak perubahan asumsi
yang mendasari pada jawaban.
 Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat
perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi
dalam menghasilkan keuntungan.

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)


lOMoARcPSD|9217639

Downloaded by Gentur Christian (genturchristian3@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai