Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ASNIATI

NIM : C 301 17 011


MATA KULIAH : MANAJEMEN BIAYA
KELAS : B/AK 2/BTE 19
Resume :
“PERENCANAAN LABA: ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA”
A. Analisis Biaya-Volume-Laba
Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit-CVP-Analysis) merupakan
suatu metode untuk menganalisis bagaimana pengaruh keputusan operasi dan
pemasaran terhadaplaba berdasarkan pemahaman atas hubungan antara biaya
variabel, biaya tetap, harga jual per unit, dan tingkat output. Analisis CVP
memiliki banyak aplikasi yaitu :
 Menetapkan harga jual produk dan jasa.
 Memperkenalkan produk dan jasa baru.
 Menggantikan sebuah peralatan.menentukan titik impas.memutuskan apakan
produk atau jasa tertentu seharusnya dibuat atau dibeli.
 Menentukan bauran produk terbaik.
 Melakukan annalisis strategi dengan menggunakan “bagaimana jika”
Analisis CVP didasarkan pada model eksplisitmengenai hubungan antara
tiga faktor-biaya, penjualan, dan laba-serta bagaimana perubahan dari ketiga faktor
tersebutdengan cara yang dapat dipresdiksi ketika volume aktivitas jua berubah.
Model CVP adalah :
Laba Operasi = Penjualan – Total Biaya
Dimana laba operasi merupakan laba eksklusif dari produk yang luar biasa
atau penjualan yang terjadi berulang kali dan dihitung sebelum pajak. Jika
perusahaan tidak memiliki produk yang luar biasa atau penjualan yang terjadi
berulang kali, laba operasi hanyalah laba sebelum pajak. Untuk melihat bagaimana
penjualan dan biaya bervariasi sesuai dengan volume, maka terlebih dahulu harus
dapat membedakan biaya variabel dengan biaya tetap, serta menunjukkan
persamaan diatas dalam bentuk yang setara dibawah ini :
Penjualan = biaya tetap +biaya variabel + laba operasi
Kemudian ganti penjualan dengan jumlah unit yang terjual dikalikan harga,
dan ganti biaya variabel dengan biaya variabel per unit dikalikan jumlah unit yang
terjual, maka model CVP adalah :
Unit yang terjual x Harga = biaya tetap + unit yang terjual x biaya variabel
per unit + laba operasi
Atau P x Q = F + (V x Q) + N
Keterangan :
Q = unit yang terjual
P = harga jual per unit
F = total biaya tetap
V = biaya variabel per unit
N = laba operasi
 Margin kontribusi dan laporan laba rugi kontribusi
Pemakaian model CVP secara efektif membutuhkan pemahaman mengenai
tiga konsep tambahan : margin kontribusi, rasio margin kontribusi, dan laporan
laba rugi kontribusi. Margin kontribusi dapat dinyatakan dalam unit maupun total.
Margin kontribusi per unit (unit contribution margin) merupakan selisih antara
haarga jual per unit dengan biaya variabel per unit :
p – v = margin kontribusi per unit
Margin kontribusi perunit mengukur kenaikan laba operasi untuk setiap unit
kenaikan penjualan. Total margin kontribusi (total contribution margin)
merupakan margin kontribusi per unit dikalikan jumlah unit yang terjual. Laporan
laba rugi kontribusi (contribution income statement) merupakan vokus pada
perilaku biaya-yang memisahkan biaya tetap dan biaya variabel untuk
menunjukkan informasi yang dikembangkan pada analisis CVP.
B. Peran Strategis Analisis CVP
Analisis CVP memberikan sarana bagi perusahaan untuk memprediksi
implikasi pertumbuhan penjualan terhadap laba. CVP juga menunjukkan risiko
peningkatan biaya tetap juka volume biaya menurun. Selain itu analisis CVP
penting untuk digunakan dalam perhitungan biaya siklus hidup maupun
perhitungan biaya berdasarkan target. Pada perhitungan biaya siklus hidup,
analisis CVP digunakan pada tahap awal siklus hidup biaya produk untuk
menentukan apakah produk kemungkinan dapat mencapai profitabilitas yang
diinginkan. Dan analisis CVP juga membantu perhitungan biaya berdasarkan
target pada tahap-tahap awal tersebut dengan cara menunjukkan perubahan laba
dari berbagai alternatif perubahan desain produk yang memiliki biaya target yang
berbeda-beda.
Selain itu, analisis CVP dapat digunakan pada tahap-tahap lebih lanjut dari
siklus hidup produk, yaitu selama perencanaan produksi, untuk menentukan proses
produksi yang paing hemat biaya. Analisis CVP juga digunakan pada tahap-tahap
terakhir siklus hidup biaya untuk membantu menentukan sistem pemasaran dan
distribusi terbaik. Analisis CVP juga berperan dalam penentuan posisi strategis.
Perusahaan yang telah memilih untuk berkompetisi dengan strategi kepemimpinan
biaya membutuhkan analisis CVP, terutama pada tahap produksi dari siklus hidup
biaya. CVP berperan untuk mengidentifikasi metode produksi yang biayanya
paling efektif. Sebaliknya perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi
membutuhkan analisis CVP pada tahap-tahap awal siklus biaya untuk menilai
profitabilitas produk baru dan daya tarik fitur baru dari produk yang telah ada.
C. Analisis CVP Untuk Perencanaan Titik Impas
Titik awal dalam banyak perencanaan bisnis adalah bagaimana menentukan
titik impas (breakeven poin), yaitu titik dimana pendapatan sama dengan total
biaya dan labanya nol. Titik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan
analisis CVP. Model CVP dipecahkan dengan cara memasukkan nilai-nilai untuk
biaya variabel per unit (v), harga (P), total biaya tetap (F), ketentuan laba yang
diinginkan sebelum pajak (N) sama dengan nol, dan kemudia memecahkan nilai
Q. Dengan asuumsi bahwa biaya tetap tidak dapat berubah setelah periode
perencanaan, maka untuk memecahkan nilai Q dapat digunakan dua cara yaitu :
1. Metode persamaan :
a. Metode persamaan: untuk titik impas dalam satu unit, yaitu metode
persamaan menggunakan model CVP secara langsung. (Q = penjualan dalam
unit)
P x Q = (v x Q) + F + N
b. Metode persamaan : untuk titik impas dalam satuan dollar, yaitu metode
persamaan dalam bentuk yang direvisi dimana Y merupakan titik impas
dalam satuan dolar penjualan. (Y = Penjualan dalam dolar)
Y = [(v/p) x Y] + F + N
2. Margin kontribusi
Metode yang tepat untuk mengkalkulasikan titik impas adalah menggunakan
persamaan bentuk aljabar yang sepadan (diturunkan dengan cara memecahkan
model Q dan berasumsi bahwa titik impas N=laba=0) :
Q = Biaya tetap/ margin kontribusi per unit
𝐹
=
𝑃−𝑉
 Titik impas dalam unit penjualan =
𝐹+𝑁
𝑄=
𝑝−𝑣
 Titik impas dalam dolar penjualan =
𝐹+𝑁
𝑌=
(𝑝 − 𝑣)/𝑃
 Grafik CVP dan grafik laba-volume
Grafik CVP (CVP graph) mengilutrasikan bagaimana tingkat
pendapaan dan total biaya berubah pada berbagai tingkat volume penjualan
dalam unit. Grafik laba-volume (profit-volume graph) mengilustrasikan
bagaimana tingkat leba berubah pada berbagai tingkat oputput.
D. Analisis CVP Untuk Perencanaan Laba
Analisis CVP dapat digunakan untuk menentukan tingkat penjualan yang
dibuthkan agar mencapai tingkat laba yang diharapkan. Mencari laba yang
diharapkan meliputi :
1) Perencaan pendapatan
Analisis CVP membantu manajer dalam perencanaan pendapatan guna
menentukan pendapatan yang dibutuhkan agar mencapai tingkat laba yang
diharapkan.
2) Perencanaan biaya
Untuk keputusan perencanaan biaya, manajer mengasumsikan jumlah
pendapatan dan laba yang diharapkan telah diketahui, tetapi ingin menemukan
nilai biaya variabel atau biaya tetap yang dibutuhkan untuk mencapai laba yang
diharapkan pada jumlah penjualan yang dasumsikan.
3) Pencatatan akuntansi untuk implikasi pajak penghasilan
Keputusan manajer mengenai biaya dan harga biasanya harus
memasukkan pajak penghasilan karena pajak akan mempengaruhi jumlah laba
untuk tingkat penjualan tertentu. Jika pajak diperhitungkan, model CVP -nya
adalah sebagai berikut, dimana rata-rata tarif pajak adalah t :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


𝐹+
(1 − 𝑡)
𝑄=
𝑝−𝑣

E. Analisis CVP Untuk Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas


Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mengidentifikasi penggerak biaya
untuk aktivitas biaya tidak langsung pada tingkat terperinci. CVP berbasis
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memperhitungkan perubahan biaya
tingkat kelompok produk dan biaya tingkat produk seiring dengan perubahan
jumlah kelompok produk dan biaya tingkat produk. Analisis CVP berbasis
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dapat menyediakan analisis yang lebih
komprehensif mengenai hubungan antara volume, biaya, dan laba dengan
mempertimbangkan biaya tingkat kelompok produk.
F. Analisis Sensitivitas Dari Hasil CVP
Analisis sensitivitas (sensitivity analysis) adalah nama untuk berbagai
metode yang menelaah bagaimana perubahan jumlah unit jika faktor-faktor yang
dilibatkan dalam memprediksi jumlah unit tersebutjuga berubah. Analisis ini
peneting ketika terdapat banyak ketidakpastian akan potensi tingkat volume
penjualan, harga, atau biaya dimasa yang akan datang. Terdapat tiga metode yang
paling lazim digunakan dalam analisis sensitivitas yaitu :
1. Analisis bagaimana-jika dengan menggunakan margin kontribusi dan rasio
margin kontribusi.
2. Margin pengaman.
3. Pengungkit operasi.
 Lima tahap pengambilan keputusan strategis untuk analisis CVP :
1. Menentukan isi strategis disekitar masalah,
2. Mengidentifikasi alternatif tindakan,
3. Memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap alternatif,
4. Didasarkan strategi dan analisis, pilih dan implementasikan alternatif yang
diinginkan,
5. Menyediakan evaluasi terus-menerus mengenai efektivitas implementasi
pada tahap 4.
G. Analisis CVP Untuk Dua Produk Atau Lebih Dari Dua Produk
Pendekatan umum bagi perusahaan dengan banyak produk adalah dengan
menggunakan rasio margin kontribusi (contribution margin ratio-CMR) yang
memungkinkan perusahaan untuk mengestimasikan titik impas pada dolar
penjualan berdasarkan estimasi CMR rata-rata tertimbang terhadap seluruh
produknya.
 Akuntansi aliran nilai CVP
Ketika rumpun produk dikelompokkan kedalamaliran nilai pada lean
accounting, terdapat peluang untuk menggunakan CVP bagai kelompok produk
jika dibandingkan dengan satu produk atau banyak produk.
H. Analisis CVP Untuk Organisasi Nirlaba
Untuk menganalisis biaya untuk organisasi nonprofit maka dapat digunakan
pula analisis CVP.
I. Asusmsi Dan Keterbatasan Dari Analisis CVP
a) Linearitas, rentang yang relevan, dan biaya bertahap.
Model cvp berasumsi bahwa pendapatan dan total biaya adalah linear
pada rentang aktivitas yang relevan sehingga manajer perlu waspada untuk
mengingat bahwa kalkulasi yang dilakukan dalam konteks model CVP tertentu
seharusnya tidak digunakan d luar rentang yang relevan.
b) Mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel untuk analisis CVP
Untuk mengukur biaya tetap dan biaya variabel, akuntan manajemen
harus berhati-hati untuk memasukkan biaya yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai