MATA KULIAH : MANAJEMEN BIAYA KELAS : B/AK 2/BTE 19 Resume : “PERENCANAAN LABA: ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA” A. Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit-CVP-Analysis) merupakan suatu metode untuk menganalisis bagaimana pengaruh keputusan operasi dan pemasaran terhadaplaba berdasarkan pemahaman atas hubungan antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual per unit, dan tingkat output. Analisis CVP memiliki banyak aplikasi yaitu : Menetapkan harga jual produk dan jasa. Memperkenalkan produk dan jasa baru. Menggantikan sebuah peralatan.menentukan titik impas.memutuskan apakan produk atau jasa tertentu seharusnya dibuat atau dibeli. Menentukan bauran produk terbaik. Melakukan annalisis strategi dengan menggunakan “bagaimana jika” Analisis CVP didasarkan pada model eksplisitmengenai hubungan antara tiga faktor-biaya, penjualan, dan laba-serta bagaimana perubahan dari ketiga faktor tersebutdengan cara yang dapat dipresdiksi ketika volume aktivitas jua berubah. Model CVP adalah : Laba Operasi = Penjualan – Total Biaya Dimana laba operasi merupakan laba eksklusif dari produk yang luar biasa atau penjualan yang terjadi berulang kali dan dihitung sebelum pajak. Jika perusahaan tidak memiliki produk yang luar biasa atau penjualan yang terjadi berulang kali, laba operasi hanyalah laba sebelum pajak. Untuk melihat bagaimana penjualan dan biaya bervariasi sesuai dengan volume, maka terlebih dahulu harus dapat membedakan biaya variabel dengan biaya tetap, serta menunjukkan persamaan diatas dalam bentuk yang setara dibawah ini : Penjualan = biaya tetap +biaya variabel + laba operasi Kemudian ganti penjualan dengan jumlah unit yang terjual dikalikan harga, dan ganti biaya variabel dengan biaya variabel per unit dikalikan jumlah unit yang terjual, maka model CVP adalah : Unit yang terjual x Harga = biaya tetap + unit yang terjual x biaya variabel per unit + laba operasi Atau P x Q = F + (V x Q) + N Keterangan : Q = unit yang terjual P = harga jual per unit F = total biaya tetap V = biaya variabel per unit N = laba operasi Margin kontribusi dan laporan laba rugi kontribusi Pemakaian model CVP secara efektif membutuhkan pemahaman mengenai tiga konsep tambahan : margin kontribusi, rasio margin kontribusi, dan laporan laba rugi kontribusi. Margin kontribusi dapat dinyatakan dalam unit maupun total. Margin kontribusi per unit (unit contribution margin) merupakan selisih antara haarga jual per unit dengan biaya variabel per unit : p – v = margin kontribusi per unit Margin kontribusi perunit mengukur kenaikan laba operasi untuk setiap unit kenaikan penjualan. Total margin kontribusi (total contribution margin) merupakan margin kontribusi per unit dikalikan jumlah unit yang terjual. Laporan laba rugi kontribusi (contribution income statement) merupakan vokus pada perilaku biaya-yang memisahkan biaya tetap dan biaya variabel untuk menunjukkan informasi yang dikembangkan pada analisis CVP. B. Peran Strategis Analisis CVP Analisis CVP memberikan sarana bagi perusahaan untuk memprediksi implikasi pertumbuhan penjualan terhadap laba. CVP juga menunjukkan risiko peningkatan biaya tetap juka volume biaya menurun. Selain itu analisis CVP penting untuk digunakan dalam perhitungan biaya siklus hidup maupun perhitungan biaya berdasarkan target. Pada perhitungan biaya siklus hidup, analisis CVP digunakan pada tahap awal siklus hidup biaya produk untuk menentukan apakah produk kemungkinan dapat mencapai profitabilitas yang diinginkan. Dan analisis CVP juga membantu perhitungan biaya berdasarkan target pada tahap-tahap awal tersebut dengan cara menunjukkan perubahan laba dari berbagai alternatif perubahan desain produk yang memiliki biaya target yang berbeda-beda. Selain itu, analisis CVP dapat digunakan pada tahap-tahap lebih lanjut dari siklus hidup produk, yaitu selama perencanaan produksi, untuk menentukan proses produksi yang paing hemat biaya. Analisis CVP juga digunakan pada tahap-tahap terakhir siklus hidup biaya untuk membantu menentukan sistem pemasaran dan distribusi terbaik. Analisis CVP juga berperan dalam penentuan posisi strategis. Perusahaan yang telah memilih untuk berkompetisi dengan strategi kepemimpinan biaya membutuhkan analisis CVP, terutama pada tahap produksi dari siklus hidup biaya. CVP berperan untuk mengidentifikasi metode produksi yang biayanya paling efektif. Sebaliknya perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi membutuhkan analisis CVP pada tahap-tahap awal siklus biaya untuk menilai profitabilitas produk baru dan daya tarik fitur baru dari produk yang telah ada. C. Analisis CVP Untuk Perencanaan Titik Impas Titik awal dalam banyak perencanaan bisnis adalah bagaimana menentukan titik impas (breakeven poin), yaitu titik dimana pendapatan sama dengan total biaya dan labanya nol. Titik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan analisis CVP. Model CVP dipecahkan dengan cara memasukkan nilai-nilai untuk biaya variabel per unit (v), harga (P), total biaya tetap (F), ketentuan laba yang diinginkan sebelum pajak (N) sama dengan nol, dan kemudia memecahkan nilai Q. Dengan asuumsi bahwa biaya tetap tidak dapat berubah setelah periode perencanaan, maka untuk memecahkan nilai Q dapat digunakan dua cara yaitu : 1. Metode persamaan : a. Metode persamaan: untuk titik impas dalam satu unit, yaitu metode persamaan menggunakan model CVP secara langsung. (Q = penjualan dalam unit) P x Q = (v x Q) + F + N b. Metode persamaan : untuk titik impas dalam satuan dollar, yaitu metode persamaan dalam bentuk yang direvisi dimana Y merupakan titik impas dalam satuan dolar penjualan. (Y = Penjualan dalam dolar) Y = [(v/p) x Y] + F + N 2. Margin kontribusi Metode yang tepat untuk mengkalkulasikan titik impas adalah menggunakan persamaan bentuk aljabar yang sepadan (diturunkan dengan cara memecahkan model Q dan berasumsi bahwa titik impas N=laba=0) : Q = Biaya tetap/ margin kontribusi per unit 𝐹 = 𝑃−𝑉 Titik impas dalam unit penjualan = 𝐹+𝑁 𝑄= 𝑝−𝑣 Titik impas dalam dolar penjualan = 𝐹+𝑁 𝑌= (𝑝 − 𝑣)/𝑃 Grafik CVP dan grafik laba-volume Grafik CVP (CVP graph) mengilutrasikan bagaimana tingkat pendapaan dan total biaya berubah pada berbagai tingkat volume penjualan dalam unit. Grafik laba-volume (profit-volume graph) mengilustrasikan bagaimana tingkat leba berubah pada berbagai tingkat oputput. D. Analisis CVP Untuk Perencanaan Laba Analisis CVP dapat digunakan untuk menentukan tingkat penjualan yang dibuthkan agar mencapai tingkat laba yang diharapkan. Mencari laba yang diharapkan meliputi : 1) Perencaan pendapatan Analisis CVP membantu manajer dalam perencanaan pendapatan guna menentukan pendapatan yang dibutuhkan agar mencapai tingkat laba yang diharapkan. 2) Perencanaan biaya Untuk keputusan perencanaan biaya, manajer mengasumsikan jumlah pendapatan dan laba yang diharapkan telah diketahui, tetapi ingin menemukan nilai biaya variabel atau biaya tetap yang dibutuhkan untuk mencapai laba yang diharapkan pada jumlah penjualan yang dasumsikan. 3) Pencatatan akuntansi untuk implikasi pajak penghasilan Keputusan manajer mengenai biaya dan harga biasanya harus memasukkan pajak penghasilan karena pajak akan mempengaruhi jumlah laba untuk tingkat penjualan tertentu. Jika pajak diperhitungkan, model CVP -nya adalah sebagai berikut, dimana rata-rata tarif pajak adalah t :
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝐹+ (1 − 𝑡) 𝑄= 𝑝−𝑣
E. Analisis CVP Untuk Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mengidentifikasi penggerak biaya untuk aktivitas biaya tidak langsung pada tingkat terperinci. CVP berbasis perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memperhitungkan perubahan biaya tingkat kelompok produk dan biaya tingkat produk seiring dengan perubahan jumlah kelompok produk dan biaya tingkat produk. Analisis CVP berbasis perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dapat menyediakan analisis yang lebih komprehensif mengenai hubungan antara volume, biaya, dan laba dengan mempertimbangkan biaya tingkat kelompok produk. F. Analisis Sensitivitas Dari Hasil CVP Analisis sensitivitas (sensitivity analysis) adalah nama untuk berbagai metode yang menelaah bagaimana perubahan jumlah unit jika faktor-faktor yang dilibatkan dalam memprediksi jumlah unit tersebutjuga berubah. Analisis ini peneting ketika terdapat banyak ketidakpastian akan potensi tingkat volume penjualan, harga, atau biaya dimasa yang akan datang. Terdapat tiga metode yang paling lazim digunakan dalam analisis sensitivitas yaitu : 1. Analisis bagaimana-jika dengan menggunakan margin kontribusi dan rasio margin kontribusi. 2. Margin pengaman. 3. Pengungkit operasi. Lima tahap pengambilan keputusan strategis untuk analisis CVP : 1. Menentukan isi strategis disekitar masalah, 2. Mengidentifikasi alternatif tindakan, 3. Memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap alternatif, 4. Didasarkan strategi dan analisis, pilih dan implementasikan alternatif yang diinginkan, 5. Menyediakan evaluasi terus-menerus mengenai efektivitas implementasi pada tahap 4. G. Analisis CVP Untuk Dua Produk Atau Lebih Dari Dua Produk Pendekatan umum bagi perusahaan dengan banyak produk adalah dengan menggunakan rasio margin kontribusi (contribution margin ratio-CMR) yang memungkinkan perusahaan untuk mengestimasikan titik impas pada dolar penjualan berdasarkan estimasi CMR rata-rata tertimbang terhadap seluruh produknya. Akuntansi aliran nilai CVP Ketika rumpun produk dikelompokkan kedalamaliran nilai pada lean accounting, terdapat peluang untuk menggunakan CVP bagai kelompok produk jika dibandingkan dengan satu produk atau banyak produk. H. Analisis CVP Untuk Organisasi Nirlaba Untuk menganalisis biaya untuk organisasi nonprofit maka dapat digunakan pula analisis CVP. I. Asusmsi Dan Keterbatasan Dari Analisis CVP a) Linearitas, rentang yang relevan, dan biaya bertahap. Model cvp berasumsi bahwa pendapatan dan total biaya adalah linear pada rentang aktivitas yang relevan sehingga manajer perlu waspada untuk mengingat bahwa kalkulasi yang dilakukan dalam konteks model CVP tertentu seharusnya tidak digunakan d luar rentang yang relevan. b) Mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel untuk analisis CVP Untuk mengukur biaya tetap dan biaya variabel, akuntan manajemen harus berhati-hati untuk memasukkan biaya yang relevan.